Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM 2

KIMIA DASAR
“REAKSI-REAKSI KIMIA”
disusun Oleh :

Nama : Geby Pratiwi Senolinggi’

Nim : 19101101016

Jurusan : Kimia

Kelompok : III (tiga)

Tanggal :

Acc :

Asisten Dosen

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO
2019
REAKSI-REAKSI KIMIA
I. Tujuan
─ Menuliskan persamaan reaksi kimia yang benar
─ Menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia
─ Menentukan stoikiometri dari reaksi antara NaOH dengan HCl

II. Dasar Teori


Reaksi kimia merupakan reaksi senyawa dalam larutan (air). Perubahan yang terjadi
adalah bukti terjadinya reaksi kimia. Dalam ilmu kimia, reaksi merupakan salah satu cara untuk
mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu atau berbagai zat. Perubahan dalam reaksi kimia dapat
berupa perubahan warna, timbulnya panas, timbulnya gas, terjadinya endapan dan sebagainya.
Reaksi kimia secara umum dibagi 2, yaitu reaksi asam-basa dan reaksi redoks.
Azas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia
teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut diatas
diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai
partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara lain adalah skala, bobot atom
relatif unsur-unsur dilarutkan menurut bertambahnya bobot atom, munculnya unsur-unsur secara
teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong meddeleu menyusun tabel berkala dari unsur-unsur
dan meramalkan adanya beberapa unsur yang belum diketahui. Bayaknya dan dari situ proporsi
relatif sebagai atom dalam satuan terkecil senyawa diberikan oleh rumus senyawa, dalam mana
digunakan lambang unsur kimia itu. (Keenan, 1984)
Jenis-jenis Reaksi

Kalau pada suatu larutan ion kromat ditambah asam,ion-ion kromat mengalami suatu gejala
yang disebut reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi dua molekul begabung dengan
melepaskan suatu molekul kecil,seperti air. Pada kasus kromat,terbentuk ion dikromat Cr2O72- .
Ion kromat tidak dipengaruhi oleh larutsn basa. Ion dikromat tidak lagi bereaksi dengan larutan
asam. Tetapi ion dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan basa,sehingga terbentuk lagi ion
kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion kromat menjadi dikromat adalah reaksi
kesetimbangan,yang arah reaksinya dipengaruh oleh adanya asam atau basa . Reaksi ini dapat
diamati Karen ion dikromat warnanya lebih tua dari ion kromat.
Ion alumunium kalau direaksikan dengan larutan basa (yaitu larutan yang mengandung ion
hidroksida,OH-),membentuk alumunium hidroksida. Kelarutan alumunium hidroksida dalam air
sangat sedikit sehingga akan mengendap membentuk endapan berwarna putih. Tetapi kalau
konsentrasi ion hidroksida akan dinaikan lagi (nilai pH dari larutan naik),maka endapan
alumunium hidroksida akan bereaksi dengan OH-, dan akan larut sebagai tetrahidroksi aluminat,
yaitu Al(OH)4-.

Ion amonium adalah asam lemah, yang cepat bereaksi dengan basa kuat. Hasilnya adalah
larutan amonia dengan bau yang khas. Uap amonia dapat pula dideteksi dengan kertas lakmus
yang menunjukan adanya senyawa bersifat basa.

Kelarutan garam perak agak beragam. Ada yang mudah larut (seperti perak nitrat), dan
adanya yang tidak larut (seperti perak halogenida). Kalau kepada suatu larutan ion perak
ditambahkan larutan ion halogenida. Maka akan terbentuk endapan perak halogenida, yang
berwarna putih sampai kekuningan.

Ion karbonat berasal dari asam lemah yaitu asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat (yang
terbentuk ketika ion karbonat ditambah asam) tidak stabil dalam air,dan akan terurai menjadi
karbon dioksida dan air . Karena karbon dioksida berupa gas, maka dapat di amati pembentukan
gelembungnya.

Penentuan Stoikiometri Reaksi

Penulisan rumus kimia yang benar dari suatu senyawa, misalnya BaSO4 untuk barium sulfat
dan NaCl untuk natrium klorida, dapat diperoleh melalui data percobaan. Salah satu cara untuk
mempelajari stoikiometri reaksi adalah dengan metoda variasi kontinu. Metode ini dapat
digunakan untuk rumus kimia dari suatu senyawa.

Metode variasi kontinu dilakukan melalui sederetan percobaan yang kuantitas molar total
pereaksinya sama, seperti perubahan temperatur,massa,volume,dan daya serap, dapat dipilih
untuk diamati. Oleh karena kuantitas molar masing-masing pereaksi berlainan, maka perubahan
harga sifat fisika dari system ini dapat diukur dan digunakan untuk menentukan stoikiometri
sistem.

Pada percobaan ini, titik stoikiometri ditentukan dengan mengukur perubahan temperatur
reaksi. Bila digambarkan dalam suatu grafik, hubungan antara perubahan temperatur (sifat fisika)
dengan kuantitas pereaksinya akan diperoleh suatu titik maksimum atau minimum yang sesuai
dengan titik stoikiometri sistem. Titik stoikiometri tersebut menyatakan perbandingan pereaksi-
pereaksi dalam senyawa. (Tim Penyusun, 2018)
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas piala
4. Spatula
5. Timbangan
6. Sikat tabung
7. Termometer
8. Rak tabung reaksi

3.2 Bahan
1. Larutan K2CrO4
2. Larutan HCl
3. Larutan NaOH
4. Larutan K2Cr2O7
5. Larutan Al2(SO4)3
6. Larutan (NH4)2SO4
7. Larutan NaCl
8. Larutan AgNO3
9. Serbuk CaCO3
10. Kertas lakmus merah
IV. Prosedur Percobaan
4.1 Beberapa Reaksi Kimia
1. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 1 ml larutan K2CrO4 0,1M. Ke
dalam tabung pertama tambahkan larutan HCl 1 M, kocoklah dan amati
perubahan warna yang terjadi. Ke dalam tabung lainnya tambahkan larutan NaOH
1 M, kocok dan amati perubahan warna yang terjadi. Simpanlah kedua larutan
tersebut untuk dibandingkan dengan prosedur kerja 2.
2. Masukkan ke dalam 2 tabung reaksi masing-masing 1 ml larutan K2Cr2O7 0,1 M.
Perlakuan seperti prosedur kerja 1. Bandingkan hasil antara prosedur kerja 1 dan 2.
3. Masukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Tambahkan tetes
demi tetes larutan NaOH 1 M dan amati perubahan yang terjadi.
4. Masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4 0,1 M ke dalam tabung. Tambahkan larutan
NaOH 1 M. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus merah yang telah
dibasahi air. Amati apa yang terjadi.
5. Ke dalam 1 ml larutan NaCl 0,05 M tambahkan 10 tetes AgNO3 0,1 M. Amati apa
yang terjadi.
6. Masukkan ± 1 gram serbuk CaCO3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan larutan
HCl 1 M. Amati apa yang terjadi.

4.2 Stoikiometri
1. Siapkan 12 buah gelas piala atau tabung reaksi besar.
2. Ke dalam 6 buah gelas piala masukkan berturut-turut 1, 2, 3, 4, 5, 6 ml larutan
NaOH.
3. Ke dalam 6 buah gelas piala lainnya masukkan berturut-turut 6, 5, 4, 3, 2, dan 1 ml
larutan HCl.
4. Temperatur dari tiap-tiap larutan diukur, dicatat dan diambil harga rata-ratanya.
(Ini adalah harga T mula-mula = TM).
5. Campurkan kedua macam larutan sehingga volume campuran larutan asam dan
basa ini selalu tetap yaitu 30 ml.
6. Perubahan temperatur yang terjadi selama pencampuran diamati dan dicatat
sebagai temperatur akhir (TA).
7. Tentukan harga ΔT (TA – TM = ΔT) unutuk setiap pencampuran larutan asam dan
buatlah grafik antara ΔT (sumbu y) dengan volume asam dan basa (sumbu x).
V. Hasil Pengamatan
A. Beberapa Reaksi Kimia
1. Persamaan reaksi : K2CrO4(aq) + HCl(aq) → H2CrO4 + 2KCl
Pengamatan : kuning + bening → orange
Persamaan reaksi : K2CrO4(aq) + NaOH(aq) →
Pengamatan : kuning + bening → kuning (tidak ada perubahan)
2. Persamaan reaksi : K2Cr2O7(aq) + HCl(aq) →
Pengamatan : orange + bening → orange (tidak ada perubahan)
Persamaan reaksi : K2Cr2O7(aq) + NaOH(aq) → 2KOH + Na2Cr2O7
Pengamatan : orange + bening → kuning
3. Persamaan reaksi : Al2(SO4)3(aq) + NaOH(aq) → Al(OH3) + 3Na(SO4)
Pengamatan : bening + bening → keruh
4. Persamaan reaksi : (NH4)SO4(aq) + NaOH(aq) → (NH4)OH + NaSO4
Pengamatan : bening + bening → bening (terdapat gas)
5. Persamaan reaksi : NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3 + AgCl
Pengamatan : bening + bening → putih (ada endapan)
6. Persamaan reaksi : CaCO3(p) + HCl(aq) → CaCl2 + H2CO3
Pengamatan : bubuk + bening → keruh (terdapat gas)
B. STOIKIOMETRI
No. Volume NaOH Volume HCl TM TA ∆𝑇
(mL) (mL) (℃) (℃)
1. 0 6 30° 30° 0
2. 1 5 30,25° 30,5° 0,25
3. 2 4 29,75° 30,5° 0,75
4. 3 3 30° 31,5° 1,5
5. 4 2 30,25° 30,5° 0,25
6. 5 1 30° 30° 0
7. 6 0 30° 30° 0

Titik stoikiometri dari reaksi antara NaOH(aq) dengan HCl(aq) adalah volume :
 NaOH = 3 mL dan volume HCl = 3 mL
 Perbandingan volume NaOH dengan HCl = 1 : 1
Jadi NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl + H2O
VI. Pembahasan
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat preaksi atau reaktan yang
berubah menjadi zat-zat hasil reaksi atau produk. Pada dasarnya ada berbagai jenisnya reaksi
kimia, Dimana reaksi kimia ini dapat di-kelompokan berdasarkan bagaimana struktur atau
cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis reaksi kimia adalah reaksi
pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang
jenisnya baru dan panas, reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan atau hanya
menimbulkan pendar. Reaksi kombinasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas,
reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi
yang didalamnya terdapat serah terima elektron. Reaksi penguraian merupakan reaksi kimia
yang apabila senyawa tunggal bereaksi membentuk dua atau lebih zat. Reaksi penggatian
tunggal merupakan reaksi yang terjadi apabila seluruh unsur menggantikan kedudukan unsur
lain. Reaksi penggantian ganda merupakan reaksi yang terjadi apabila dua unsur saling
berganti ion. Terakhir adalah reaksi metatesis yang terdiri dari reaksi pengendapan yang
merupakan proses reaksi yang membentuk endapan, reaksi netralisasi merupakan reaksi
antara asam dan basa, dan reaksi pembentukan gas yang merupakan reaksi kimia yang
reaksinya dihasilkan gas. Untuk mengetahui terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia
dapat dilihat dari beberapa tanda, seperti pembentukan endapan, pembentukan gas, perubahan
warna dan perubahan suhu. Variasi kontinu adalah suatu cara yang digunakan untuk
menentukan stoikiometri reaksi dengan mengamati sederetan reaksi yang kuantitas molar
preaksinya di ubah-ubah dan bervariasi, akan tetapi kuantitas molar totalnya sama.

a. K2CrO4 ditambahkan HCl (awalnya berwarna kuning tapi setelah ditambahkan HCl
warnanya berubah menjadi orange),percobaan ini merupakan reaksi kimia.
b. K2Cr2O7 ditambahkan NaOH (awalnya berwarna orange kemudian berubah warna
menjadi kuning setelah ditambahkan NaOH) percobaan ini juga merupakan reaksi
kima.
c. Al2(SO4)3 ditambahkan NaOH ( pada awalnya Al2(SO4)3 itu bening dan setelah
ditambahkan NaOH yang juga bening kemudian bereaksi berubah menjadi keruh)
percobaan ini adalah reaksi kimia.
d. (NH4)SO4 ditambahkan NaOH (keduanya bening tapi setelah bercampur warnanya
tidak berubah tapi terdapat gas) percobaan ini merupakan reaksi kimia.
e. NaCl ditambahkan AgNO3 ( pada percobaan kali ini hampir sama seperti percobaan
sebelumnya tapi yang membedakannya ialah setelah keduanya tercampur warnanya
berubah menjadi putih dan terdapat endapan didalamnya) ini juga disebut reaksi
kimia.
f. CaCO3 ditambahkan HCl (ini adalah percobaan terakhir, CaCO3 itu berbentuk bubuk
berwarna putih dan ditambahkan dengan larutan HCl bening kemudian setelah
terlarut warnanya berubah menjadi keruh dan terdapat gas).
VII. Penutup
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

a. Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi yang berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi. Jenis reaksi kimia yaitu reaksi pembakaran merupakan reaksi
antara suatu zat dengan oksigen yang menghasilkan zat baru dan panas, reaksi redoks
merupakan reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi, reaksi netralisasi
merupakan reaksi antara asam dan basa kuat. Reaksi kimia biasa ditandai dengan adanya
perubahan warna, terdapat endapan dan pearubahan suhu.
b. Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari
reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Dari hasil percobaan diperoleh stoikiometri HCl
dan NaOH dengan perbandingan titik puncak 1 : 1.

5.2 Saran
1. Praktikan harus memperhatikan keselamatan dalam menggunakan alat – alat
dalam laboratorium sehingga tidak terjadi kecelakaan di dalam laboratorium.
2. Praktikan diharapkan berhati-hati dalam mencuci alat – alat laboratorium terutama
alat – alat gelas yang mudah pecah.
DAFTAR PUSTAKA

Keenan, A. Hadyana Pudjaatmaja, PH. CL, 1992. Kimia Untuk Universitas, Jilid 1. Bandung:
Erlangga.
Tim Penyusun Kimia, 2018. Penuntun Praktikum Kimia.Manado : FMIPA Universitas Sam
Ratulangi.

Lampiran…
Gelas piala Sikat tabung

Gelas piala Pipet tetes


Sudip Tabung reaksi

Rak tabung dengan tabung reaksi


Larutan yang telah bercampur

Proses pencampuran
Larutan yang memiliki endapan dan memili gas didalamnya

Anda mungkin juga menyukai