Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM II

KIMIA DASAR
“REAKSI-REAKSI KIMIA”
disusun Oleh :

Nama : Irwandi Waitina

Nim : 19101101019

Jurusan : Kimia

Kelompok : III (Tiga)

Tanggal :

Acc :

Asisten Dosen

LABORATORIUM KIMIA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO
2019
PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM

I. Tujuan
1. Menuliskan persamaan reaksi kimia yang benar
2. Menjelaskan jenis-jenis reaksi kimia
3. Menentukan stoikiometri dari reaksi antara NaOH dan HCl
II. Dasar Teori
Reaksi kimia adalah proses yang mengonversi sekelompok zat, yang disebut reaktan,
menjadi sekelompok zat baru, yang dinamakan produk. Dengan kata lain, reksi kimia
adalah proses yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak kasus, tidak
ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur, masing-masing mempertahankan komposisi
dan sifat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat mengatakan bahwa suatu
reaksi kimia telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang perlu ditunjukkan dengan
perubahan warna, pembuatan padatan atau endapan, evolusi gas, dan penyerapan kalor.
Bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi untuk
mengidentifikasi semua zat yang ada. Lebih lagi, analisis kimia dapat mengungkapkan
bahwa reaksi kimia telah terjadi meskipun tidak ada gejala fisis.
Reaksi kimia merupakan cara untuk megetahui sifat-sifat kimia dari suatu zat. Sifat-
sifat kimia tersebut kemudian dicatat sebagai data kualitatif. Pada percobaan ini akan
diamati perubahan-perubahan yang menunjukan terjadinya reaksi. Biasanya reaksi kimia
disertai dengan kejadian-kejadian seperti perubahan warna,pembentukan endapan,atau
timbulnya gas.

Dalam reaksi oksidasi reduksi atau redoks, elektron berpindah diantara spesies-spesias
yang bereaksi sewaktu mereka berkombinasi membentuk produk. Pertukaran ini sebagai
perubahan bilangan oksidasi reaktan. Semula, istilah oksidasi hanya merujuk kepada reaksi
dengan oksigen. Sekarang istilah ini digunakan untuk menjelaskan setiap proses yang
bilangan iksidasi spesiesnya meningkat, meskipun oksigen tidak terlibat.

Pada reaksi redoks, hilangnya elektron dari suatu zat tersebut disebut oksidasi,
sedangkan penambahan elektron suatu zat lain disebut reduksi. Karena transfer elektron
memerlukan penyumbang dan penerima elektron, oksidasi dan reduksi selalu terjadi secara
bersama-sama
Suatu reaksi dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuk endapan. Dalam
beberapa reaksi terbentuk gas, kadang-kadang yang terjadi hanya perubahan warna dan
bahkan ada yang kelihatannya tidak terjadi perubahan sama sekali. Hal ini karena semua
reaktan dan hasil reaksi dalam air tidak berwarna

Jenis-jenis Reaksi

Kalau pada suatu larutan ion kromat ditambah asam,ion-ion kromat mengalami suatu
gejala yang disebut reaksi kondensasi. Pada reaksi kondensasi dua molekul begabung
dengan melepaskan suatu molekul kecil,seperti air. Pada kasus kromat,terbentuk ion
dikromat Cr2O72- . Ion kromat tidak dipengaruhi oleh larutsn basa. Ion dikromat tidak lagi
bereaksi dengan larutan asam. Tetapi ion dikromat dapat dihidrolisis dalam larutan
basa,sehingga terbentuk lagi ion kromat. Hal ini berarti bahwa reaksi antara dua ion
kromat menjadi dikromat adalah reaksi kesetimbangan,yang arah reaksinya dipengaruh
oleh adanya asam atau basa . Reaksi ini dapat diamati Karen ion dikromat warnanya lebih
tua dari ion kromat.

Ion alumunium kalau direaksikan dengan larutan basa (yaitu larutan yang mengandung
ion hidroksida,OH-),membentuk alumunium hidroksida. Kelarutan alumunium hidroksida
dalam air sangat sedikit sehingga akan mengendap membentuk endapan berwarna putih.
Tetapi kalau konsentrasi ion hidroksida akan dinaikan lagi (nilai pH dari larutan
naik),maka endapan alumunium hidroksida akan bereaksi dengan OH-, dan akan larut
sebagai tetrahidroksi aluminat, yaitu Al(OH)4-.

Ion amonium adalah asam lemah, yang cepat bereaksi dengan basa kuat. Hasilnya
adalah larutan amonia dengan bau yang khas. Uap amonia dapat pula dideteksi dengan
kertas lakmus yang menunjukan adanya senyawa bersifat basa.

Kelarutan garam perak agak beragam. Ada yang mudah larut (seperti perak nitrat), dan
adanya yang tidak larut (seperti perak halogenida). Kalau kepada suatu larutan ion perak
ditambahkan larutan ion halogenida. Maka akan terbentuk endapan perak halogenida, yang
berwarna putih sampai kekuningan.

Ion karbonat berasal dari asam lemah yaitu asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat
(yang terbentuk ketika ion karbonat ditambah asam) tidak stabil dalam air,dan akan terurai
menjadi karbon dioksida dan air . Karena karbon dioksida berupa gas, maka dapat di amati
pembentukan gelembungnya.

Penentuan Stoikiometri Reaksi

Penulisan rumus kimia yang benar dari suatu senyawa, misalnya BaSO4 untuk barium
sulfat dan NaCl untuk natrium klorida, dapat diperoleh melalui data percobaan. Salah satu
cara untuk mempelajari stoikiometri reaksi adalah dengan metoda variasi kontinu. Metode
ini dapat digunakan untuk rumus kimia dari suatu senyawa.

Metode variasi kontinu dilakukan melalui sederetan percobaan yang kuantitas molar
total pereaksinya sama, seperti perubahan temperatur,massa,volume,dan daya serap, dapat
dipilih untuk diamati. Oleh karena kuantitas molar masing-masing pereaksi berlainan,
maka perubahan harga sifat fisika dari system ini dapat diukur dan digunakan untuk
menentukan stoikiometri sistem.

Pada percobaan ini, titik stoikiometri ditentukan dengan mengukur perubahan


temperatur reaksi. Bila digambarkan dalam suatu grafik, hubungan antara perubahan
temperatur (sifat fisika) dengan kuantitas pereaksinya akan diperoleh suatu titik maksimum
atau minimum yang sesuai dengan titik stoikiometri sistem. Titik stoikiometri tersebut
menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa.
III. Alat dan Bahan

3.1 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Pipet
4. Buret
5. Labu takar
2.2 Bahan
1. K2CrO4
2. K2Cr2O7
3. Al2(SO4)
4. (NH4)SO4
5. NaCl
6. CaCO3
7. AgNO3
8. NaOH
9. HCl

IV. Prosedur Percobaan

V. Hasil Pengamatan
A. Beberapa Reaksi Kimia
 Persamaan reaksi : K2CrO4(aq) + HCl(aq) → 2KCl + H2CrO4
Pengamatan : kuning + bening → orange
 Persamaan reaksi : K2CrO4(aq) + NaOH(aq) →
Pengamatan : kuning + bening → kuning (tidak ada perubahan)
 Persamaan reaksi : K2Cr2O7(aq) + HCl(aq) →
Pengamatan : orange + bening → orange (tidak ada perubahan)
 Persamaan reaksi : K2Cr2O7(aq) + NaOH(aq) → K2(OH) + NaCrO7
Pengamatan : orange + bening → kuning
 Persamaan reaksi : Al2(SO4)3(aq) + NaOH(aq) → Al2OH + N2 (SO4)3
Pengamatan : bening + bening → keruh
 Persamaan reaksi : (NH4)SO4(aq) + NaOH(aq) → 2SO4 + NH4OH
Pengamatan : bening + bening → bening (terdapat gas)
 Persamaan reaksi : NaCl(aq) + AgNO3(aq) → Ag + NaNO3
Pengamatan : bening + bening → putih (ada endapan)
 Persamaan reaksi : CaCO3(p) + HCl(aq) → CaCl2 + H2CO3
Pengamatan : bubuk + bening → keruh (terdapat gas)

B. STOIKIOMETRI
No. Volume NaOH Volume HCl TM TA ∆𝑇
(mL) (mL) (℃) (℃)
1. 0 6 30° 30° 0
2. 1 5 30,25° 30,5° 0,25
3. 2 4 29,75° 30,5° 0,75
4. 3 3 30° 31,5° 1,5
5. 4 2 30,25° 30,5° 0,25
6. 5 1 30° 30° 0
7. 6 0 30° 30° 0

Titik stoikiometri dari reaksi antara NaOH(aq) dengan HCl(aq) adalah volume :
 NaOH = 3 mL dan volume HCl = 3 mL
 Perbandingan volume NaOH dengan HCl = 1 : 1
Jadi NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl + H2O

VI. Pembahasan
Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan
perubahan sturktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa
pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu
merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.
Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantittif.
a. K2CrO4 ditambahkan HCl (awalnya berwarna kuning tapi setelah ditambahkan
HCl warnanya berubah menjadi orange),percobaan ini merupakan reaksi
kimia.
b. K2Cr2O7 ditambahkan NaOH (awalnya berwarna orange kemudian berubah
warna menjadi kuning setelah ditambahkan NaOH) percobaan ini juga
merupakan reaksi kima.
c. Al2(SO4)3 ditambahkan NaOH ( pada awalnya Al2(SO4)3 itu bening dan setelah
ditambahkan NaOH yang juga bening kemudian bereaksi berubah menjadi
keruh) percobaan ini adalah reaksi kimia.
d. (NH4)SO4 ditambahkan NaOH (keduanya bening tapi setelah bercampur
warnanya tidak berubah tapi terdapat gas) percobaan ini merupakan reaksi
kimia.
e. NaCl ditambahkan AgNO3 ( pada percobaan kali ini hampir sama seperti
percobaan sebelumnya tapi yang membedakannya ialah setelah keduanya
tercampur warnanya berubah menjadi putih dan terdapat endapan didalamnya)
ini juga disebut reaksi kimia.
f. CaCO3 ditambahkan HCl (ini adalah percobaan terakhir, CaCO3 itu berbentuk
bubuk berwarna putih dan ditambahkan dengan larutan HCl bening kemudian
setelah terlarut warnanya berubah menjadi keruh dan terdapat gas).

VI. Penutup

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri adanya reaksi kimia adalah adanya
perubahan dari percampuran dua reaksi atau lebih.baik perubahan warna , suhu,,endapan,
dan adanya gas.
Jenis jenis reaksi kimia
1. Reaksi Penggabungan
Di dalam reaksi penggabungan, dua atau lebih zat akan tergabung membentuk zat lain
sebagai zat ketiga.

2. Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian merupakan reaksi kebalikan dari reaksi penggabungan. Di dalam


reaksi ini, zat akan terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana.

Sebagian besar reaski penguraian membutuhkan energi, berupa kalor, cahaya, dan listrik.

3. Reaksi Penggantian Tunggal (Pendesakan)

Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila satu unsur menggantikan unsur lain dalam
suatu senyawa.

4. Reaksi Pertukaran Ganda (Metatesis)

Reaksi metatesis merupakan reaksi yang melibatkan pertukaran bagian dari pereaksi. Jika
pereaksi adalah senyawa ionik dalam bentuk larutan, maka bagian yang bertukaran adalah
kation dan anion dari senyawa.

5. Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran adalah reaksi suatu zat dengan oksigen. Reaksi ini biasanya
belangsung dengan cepat disertai pelepasan kalor membentuk nyala.

6. Reaksi Netralisasi

Reaksi netralisasi adalah reaksi suatu asam dan basa yang menghasilkan senyawa ion dan
juga air atau garam.

7. Reaksi Pengendapan

Suatu reaksi akan menghasilkan endapan apabila dua senyawa ionik yang dapat larut
dicampurkan. Contohnya reaksi antara kalsium klorida dan natrium fosfat.

5.2 Saran
 Diharapkan untuk para praktikan jika sedang melaksanakan praktikum kimia dasar
harap focus dan teliti dalam melakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. 2003. Chemistry Molekules Matters. New York : WH Freeman and Company.

Brady, E. 2004. Kimia UniversitasEdisi Kelima. Jakarta : Erlangga.

Ginting, 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa Aksara.
Lampiran…

Gelas piala Sikat tabung

Gelas piala Pipet tetes


Sudip Tabung reaksi

Rak tabung dengan tabung reaksi


Larutan yang telah bercampur

Proses pencampuran
Larutan yang memiliki endapan dan memili gas didalamnya

Anda mungkin juga menyukai