TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendapan
1. Pengertian pengendapan
jernih supernatant dan slurry yang mengandung konsentrasi padatan lebih tinggi.
Larutan suspensi terdiri dari campuran fase cair dan fase padat yang
dilakukan pada suhu uniform untuk menghindari gerakan fluida atau konveksi
a. Konsentrasi
partikel lain semakin besar sehingga drag forcenya pun semakin besar. Peristiwa
gaya gesek antara suatu partikel dengan partikel yang lain. Drag force atau gaya
6
seret ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan gerakan partikel dalam fluida,
Gaya seret ini disebabkan oleh adanya transfer momentum yang arahnya
tegak lurus permukaan partikel dalam bentuk gesekan maka, dengan adanya drag
force yang arahnya berlawanan dengan arah partikel ini akan menyebabkan
gerakan partikel menjadi lambat karena semakin kecilnya gaya total ke bawah
b. Ukuran partikel
partikel semakin besar maka semakin besar pula permukaan dan volumenya. Luas
permukaan partikel berbanding lurus dengan gaya drag dan volume partikelnya
berbanding lurus dengan gaya apungnya. Peristiwa ini disebabkan gaya ke atas
(gaya drag dan gaya apung) semakin besar sehingga gaya total untuk
menurun.
c. Jenis partikel
terhadap gaya apung dan gaya gravitasi yang dapat mempengaruhi kecepatan
pengendapan suatu partikel dalam suatu fluida yang statis. Density partikel yang
semakin besar akan menyebabkan gaya apung semakin kecil sedangkan gaya
7
penjumlahan dari gaya drag, gaya apung dan gaya gravitasi akan semakin besar
tinggi interface (antarfase) sebagai fungsi waktu yang diberikan. Pada point ini,
didasarkan atas gerakan partikel zat padat melalui fluida akibat adanya gaya
halus menjadi partikel yang lebih besar sehingga dengan mudah dapat
ada kontak antara partikel tersebut. Kontak partikel dapat terjadi dengan cara –
1. Kontak yang disebabkan oleh gerak Brown (gerak acak partikel koloid
2. Kontak yang disebabkan atau dihasilkan oleh gerakan cairan itu sendiri
8
Y
lapisan
(Z)
Waktu (t)
kecepatan pengendapan konstan terlampaui (Gambar 1), setiap titik pada kurva
berlaku bagi slurry yang dipakai dan oleh sebab itu hasilnya mungkin mempunyai
9
Z1−Z2
dz/dt = ...........................................................[1]
t1−0
Dimana :
1) Hukum Newton I
Suatu benda akan tetap bergerak dalam kecepatan tetap atau diam bila
F=0
2) Hukum Newton II
Gaya yang berkerja pada suatu benda akan berbanding lurus dengan massa
F = m. a
Suatu gaya sebetulnya adalah hasil interaksi dari dua benda tapi arahnya
berlawanan.
Faksi = Freaksi
4) Hukum Archimedes
Suatu benda dalam suatu fluida mendapatkan gaya apung yang besarnya sama
10
5) Hukum Stokes
Suatu benda dengan jari – jari (r) dijatuhkan dalam suatu fluida yang
mempunyai kekentalan maka gaya yang berkerja pada benda tersebut adalah
beratnya sendiri.
gravitasi pada laju maksimum tertentu. Untuk meningkat laju dari suatu
pengendapan tertentu, maka gaya grafitasi yang berkerja pada suatu partikel itu
penyaringan. Kedua cara tersebut bila menggunakan gaya sentrifugal sebagai gaya
disebut Centrifuge.
bahan padat yang lebih berat dengan kecepatan pengendapan yang lebih baik atau
bahan padat yang lebih ringan dengan kecepatan pengapungan yang baik. Proses
ini, kecepatan pemisahan – pemisahan oleh gaya berat adalah tinggi jika terdapat
perbedaan yang besar antara kerapatan cairan dan kerapatan bahan padat. Apabila
perbedaan itu kecil maka pemisahan metode ini tidak ekonomis. Kecepatan
perbandingan luas permukaan terhadap massa oleh bentuk padatan dan volume
viskositas cairan tersebut. (Brown G.G weilley and sons,”Unit Operation”, 1991)
11
3. Gaya yang bekerja pada partikel yang dalam keadaan bergerak di
dalam fluida :
b. Gaya apung (buoyant force), yang bekerja sejajar dengan gaya luar, tetapi
c. Gaya seret, yang selalu terdapat bilamana ada gerakan relatif antara partikel
dan fluida. Gaya seret itu bekerja melawan gerakan sejajar dengan arah
1. Fluida
Fluida adalah sub – himpunan dari fase benda termasuk cairan, gas,
plasma dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan
mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah
dalam ekuilibrum statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah Hukum Pascal yang
Kesimpulan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara
a. Fluida newtonian
Fluida Newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton) adalah
suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linear. Contoh umum
12
dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air . Keunikan dari fluida
newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang
bekerja pada fluida. Faktor ini disebabkan karena viskositas dari suatu fluida
newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas
dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan.
Fluida non newtonian adalah suatu fluida yang akan mengalami perubahan
konstan sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida yang tegangan
sebagai fluida non newtonian. Campuran antara bubuk jagung, ketika ditempatkan
pada tempat yang rata, mengalir mejadi menipis. Namun ketika campuran
diganggu dengan acak, terlihat seperti kerusakan dan bersifat seperti zat padat.
menjadikan lebih kental pada saat tegangan geser meningkat melalui aksi sendok
yang acak. Sebaliknya bila fluida non newtonian diaduk akan tersisa suatu lubang.
Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat
Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non newtonian diaduk adalah
penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak lebih tipis (dapat dilihat
13
pada cat). Banyak tipe fluida non newtonian yang kesemuanya memiliki properti
tertentu yang berikut contoh cairan non newtonian. Suatu cairan non newtonian
disebut bersifat dilatant, apabila hambatan akan membesar ketika tegangan geser
yang bekerja padanya makin besar, atau cairan menjadi seolah – olah makin
kental jika teraduk. Dilatant yang bukan newtonian berupa campuran pigmen, zat
mud, dll.
akan berkurang ketika tegangan geser yang bekerja padanya makin besar atau
cairan menjadi seolah – olah makin encer jika teraduk, selain itu terdapat perilaku
2. Proses Pengendapan
a. Free Settling
Peristiwa ini terjadi jika jumlah partikel dalam pengendapan cukup sedikit,
partikel cukup jauh dari dinding dan jarak antara partikel satu dengan partikel
yang lain cukup jauh, sehingga jatuhnya partikel dalam suatu fluida tidak
14
dipengaruhi oleh dinding dan faktor benturan dengan partikel lain, maka laju
pengendapan akan semakin cepat. Gaya total yang terdapat dalam partikel adalah
sebagai berikut :
F = Fg – Fb – Fd.....................................................[2]
Dimana :
Gaya total ini sama dengan gaya yang bekerja pada partikel, yang
m. (dv/dt ) = Fg – Fb – Fd......................................[3]
Dimana:
m : Massa (g)
b. Hindered settling
Hindered terjadi apabila konsentrasi padatan itu tinggi, maka pertikel tidak
dapat mengendap secara bebas, karena aliran pertikel yang satu akan
15
mempengaruhi aliran disekitar partikel yang lain karena jumlah partikel cukup
banyak, maka partikel yang satu dengan partikel yang lain akan saling berdesakan,
c. Kompresi
Zona ini partikel – partikel berada dalam keadaan yang sangat dekat dengan
partikel – partikel lainnya. Liquid yang berada diantara partikel – partikel tersebut
akan dikeluarkan menuju ke zona liquid yang jernih yang berada di atasnya, dari
Waktu proses pengendapan suatu endapan dapat terjadi suatu zat yang
biasanya dapat larut akan terbawa mengendap dan peristiwa ini disebut
kopresipitasi. Contoh suatu larutan barium klorida yang mengandung sedikit ion
nitrat dan ke dalam larutan ini ditambah pengendap asam sulfat maka endapan
barium sulfat akan mengandung barium nitrat. Konteks ini diistilahkan nitrat
adsorpsi ion – ion selama proses pengendapan. Kristal campuran ini memasuki
kisi kristal endapan, sedangkan ion – ion yang teradsorpsi ditarik ke bawah
16
1. Endapan Kristalin
tersebut membesar dapat terjadi pengotor tersebut berada atau masuk dalam
kristal. Pengotoran jenis ini disebut oklusi. Kopresipitasi dapat dikurangi tetapi
tidak dapat dihilangkan sama sekali, dengan cara penambahan kedua pereaksi itu.
Bila diketahui bahwa sampel atau pengendap mengandung ion pengotor maka
larutan ini dapat ditambahkan kepada larutan yang lain. Konsentrasi pengotor
bila endapan tersebut mudah dilarutkan. Tetapi endapan barium sulfat yang tidak
2. Endapan selai/gelatin
Partikel – partikel endapan selai jumlahnya lebih banyak dan jauh lebih kecil
permukaan pada larutannya sangat besar/luar biasa besarnya. Keadaan seperti ini
menyebabkan endapan tersebut mirip gelatin dan adsorpsi ion – ion lainnya sangat
ekstensif. Partikel – partikel endapan selai tidak mudah tumbuh menjadi besar dan
pengotor tidak akan masuk ke dalam endapan tapi akan terikat pada permukaan
17
Ion – ion hidrogen dan hidroksida mudah teradsorpsi oleh endapan selai
seperti Fe(OH)3 dan Al(OH)3. Besi (III) hidroksida bermuatan positif pada pH ñ
8,5 tetapi bermuatan negatif pada pH lebih tinggi dari itu. Untuk meningkatkan
ulang. Proses pencernaan tidak berguna karena endapan selai tersebut sedikit
sekali dapat larut sehingga partikel – partikelnya tidak terlalu cenderung tumbuh
untuk membesar.
mineral atau lebih dengan mineral lainnya yang memanfaatkan perbedaan nilai
density, berat jenis dari mineral – mineral yang akan dipisah. Mineral – meneral
yang terdapat dalam bijih akan merespon gaya gravitasi sesuai dengan nilai
biasanya disebut dengan mineral berat, sedangkan mineral yang memiliki density
Media yang digunakan pada pemisahan secara gravitasi adalah fluida, bisa air
atau udara. Umumnya media pisahnya adalah air. Media fluida partikel bergerak
18
2. Gerakan Partikel Pada Bidang Vertikal
yang tinggi. Mineral ini akan memiliki lintasan yang relative lebih jauh dibanding
dengan mineral ringan untuk satuan waktu yang sama. Perbedaan kecepatan
relative antar partikel mineral dalam fluida inilah yang kemudian dimanfaatkan
Jarak tempuh partikel mineral ditentukan oleh density dan ukuran jika density
beda tapi ukuran sama, maka mineral berat akan melintas lebih dulu. Jika density
sama tapi ukuran beda, maka mineral besar akan memiliki kecepatan lebih tinggi
Bijih dengan sejumlah partikel mineral dengan density dan ukuran beda
diendapkan dalam tabung berisi air. Setiap mineral akan mengendap dengan
kecepatan sesuai dengan density dan ukurannya. Tabung akan tersusun lapisan
berdasarkan density dan ukuran. Lapisan ini disebut stratifikasi mineral. Lapisan
paling bawah ditempati oleh mineral berat dengan ukuran besar. Mineral ini
mineral berat dan ringan yang memiliki lintasan sama(mineral berat dan ringan
graphite.
19
3. Gerakan Partikel Pada Aliran Tipis
Fluida bidang miring atau aliran tipis atau flowing film, gerakan partikel
mineral terdiri dari dua gerakan yaitu gerakan partikel sebelum mencapai dasar
bidang miring, dan gerakan partikel mineral pada dasar bidang miring.
Sebelum mencapai dasar bidang miring, semua partikel mempunyai gaya aksi
ke bawah atau mengendap yang proposional dengan ukuran dan density. Waktu
horizontal. Setiap mineral akan memiliki empat gaya yaitu, gaya dorong fluida,
gaya gravitasi, gaya apung, dan gaya drag. Keempat gaya ini akan menentukan
Setiap mineral akan mencapai dasar bidang miring sesuai dengan density dan
ukurannya. Mineral berat dengan ukuran besar akan mengendap dan mencapai
dasar lebih awal. Partikel ini memiliki lintasan terpendek, sedangkan partikel
ringan yang berukuran kecil akan mengendap terakhir dan melintas paling jauh.
dikenai distribusi kecepatan fluida atau gaya dorong fluida yang tidak sama.
Kecepatan fluida hampir nol pada pemukaan atau dasar bidang dan maksimum
pada interface atau antar muka fluida udara. Dasar bidang ini partikel akan
20
Aksi rolling terjadi pada zona fluida dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Aksi Roliing tergantung pada bentuk partikel dan kekasaran dari permukaan
bidang miringnya, sedangkan aksi sliding terjadi pada zona dengan kecepatan
rendah, dekat permukaan bidang datar. Aksi Sliding tergantung pada ke dalaman
Gerakan partikel pada dasar bidang miring dipengaruhi oleh gaya dorong
fluida, gaya gravitasi , dan gaya gesek. Ketiga gaya ini akan bertanggung jawab
terhadap pergerakan pertikel dan resultan ketiga gaya inilah yang menentukan
partikel ditentukan oleh ukuran dan density. Partikel besar dan ringan bergerak
lebih cepat dari yang lainnya dan akan menempati posisi terdepan. Partikel –
partikel ini akan memiliki lintasan terjauh, sedangkan partikel – partikel kecil dan
berat akan bergerak paling lambat dan akan menempati posisi terakhir dan
Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi, bisa juga
dikatakan partikel merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis
partikel ini ada 3 yaitu atom, molekul, dan ion jadi, baik atom, molekul, dan ion
ketiganya merupakan satuan terkecil dari materi yg secara umum disebut partikel
21
Gambar 2. Partikel dasar penyusun materi.
1. Atom
Atom adalah Satuan terkecil dari suatu materi yang terdiri atas inti, yang
biasanya mengandung proton (muatan+) dan neutron (netral), dan kulit yang
berisi muatan negatif yaitu elektron, ada juga yang menyebutkan bahwa atom
2. Molekul
Molekul adalah gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih,
artinya ketika berbicara molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom –
atom (bukan satu atom). Molekul adalah partikel terkecil dari suatu
unsur/senyawa
3. Ion
Ion adalah atom yang bermuatan listrik yang mana disebut kation, dan ion
yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal
22
hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom
Materi atau zat secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu zat tunggal dan
campuran. Zat tunggal dapat berupa unsur, atau berupa senyawa, sedangkan
1. Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada
intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Unsur didefinisikan pula
sebagai zat tunggal yang sudah tidak bisa dibagi – bagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil.
23
2. Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait
dibentuk dari unsur yang berbeda, namun senyawa tetap disebut zat tunggal,
karena sifat – sifat unsur yang membentuknya tidak dapat ditemukan pada
senyawa. Senyawa telah menjelma menjadi zat yang baru dengan ciri khas
tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen
adalah setiap senyawa merupakan molekul namun setiap molekul belum tentu
3. Campuran
Campuran adalah zat yang tersusun dari beberapa zat yang lain jenis dan
tidak tetap susunannya dari unsur dan senyawa. Campuran merupakan materi
yang terdiri dari dua atau zat tunggal. Materi yang kita jumpai sehari – hari
24
a. Larutan
Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang terdiri dari zat terlarut dan
pelarut. Ukuran partikel larutan sangat kecil, kurang dari 1 nm, sehingga tidak
dapat dilihat dengan menggunakan microskop ultra sekalipun. dan tidak dapat
dibedakan antara zat terlarut dan medium pelarutnya. Zat dalam larutan tidak
dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh larutan gula, kita tidak bisa
membedakan mana gula mana air dalam larutan gula. Beberapa contoh larutan
b. Koloid
Koloid adalah campuran yang terdiri dari partikel terdispersi dan pertikel
kata lain ukuran partikel koloid keadaannya antara suspensi dan larutan. Contoh
koloid adalah air susu, santan, air sabun, dan cat. Koloid tampak keruh tetapi
c. Suspensi
E. Viskositas
beberapa ahli dapat juga mendefiniskan sebagai gesekan dari fluida. Kekentalan
25
adalah nilai yang diukur dari tahanan fluida yang berubah bentuk karena tegangan
geser (shear stress) maupun tegangan tarik (tensile stess). Kehidupan sehari – hari
dapat kita jumpai pada fluida seperti air, jelly, madu, susu, dapat pula dikatakan
karena tegangan geser air kecil, sehingga mudah jatuh maka viskositas air lebih
internal yang lebih besar, sehingga saat diteteskan madu lebih sulit untuk jatuh
Pengertian yang paling sederhana adalah bahwa semakin kecil nilai viskositas
maka semakin mudah suatu fluida untuk bergerak. Fluida ideal adalah fluida yang
tidak memiliki tahanan gesekan terhadap tegangan geser, atau biasanya disebut
juga dengan inviscid fluid, sedangkan fluida normal selalu mempunyai tahanan
gesekan terhadap 10 tegangan geser, yang disebut dengan viskos fluid. Rheology
adalah ilmu yang mempelajari aliran suatu benda. Yang didalamnya terdapat juga
geser, viskositas dan perubahan kecepatan dapat dipahami pada kasus aliran
diantara dua plat datar seperti yang ditunjukkan pada (gambar 1). Misalkan jarak
antar plat adalah y dan diantara plat tersebut terdapat fluida dengan isi yang
homogen. Asumsikan bahwa plat sangat luas dengan luas (A) yang besar,
pengaruh rusuk dapat dianggap tidak ada. Plat bagian bawah dianggap tetap lalu
diberikan gaya sebesar (F) pada plat atas. Bila ternyata gaya ini menyebabkan
material diantara dua plat bergerak dengan perubahan kecepatan (v), gaya yang
26
Sehingga rumus yang dapat digunakan sebagai berikut :
μ
ν = ρ ....................................................................[4]
Dimana :
ν : viskositas
ρ : massa jenis
F. Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi)
akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis
adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3). Massa jenis berfungsi untuk
menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Satu zat
berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
27
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
.................................................................[5]
Dimana :
ρ : massa jenis
m : massa
V : volume.
Beberapa satuan massa jenis yang banyak digunakan antara lain sebagai berikut :
G. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki
ketinggian tertentu dari tanah. Energi potensial ada karena adanya gravitasi bumi.
Ep = m x g x h........................................................[6]
Dimana :
28
1. Persamaan bernouli
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil
terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak-
H. Rolldos Mekanik RD
masih terkandung dalam sludge sebelum diproses di kolam limbah. Energi yang
digunakan untuk mengoperasikan alat ini dengan energi potensial dimana sludge
yang berasal dari bak fat pit dipompakan lalu ditampung pada bak umpan sebelum
dengan drum umpan untuk memutarkan kincir penggerak sehingga drum rolldos
akan berputar juga serta mengutip kandungan minyak pada sludge. Roll drum
yang terbuat dari bahan besi memiliki luas penampang yang tidak terlalu licin
29
sehingga kandungan minyak pada sludge dapat terkutip, namun faktor dari
Design yang telah diatur utuk transmisi putaran dengan rantai yang memiliki
dua buah gear. Gear besar dengan diameter 20 cm dan gear kecil 5 cm sehingga
putaran memiliki perbandingan 1:3 dimana kincir berputar tiga kali sedangkan
Roll drum berputar satu kali, ini diasusmsikan agar kecepatan pada Roll drum
jangan terlalu cepat dan terlalu lambat agar minyak efektif terkutip.
30