Anda di halaman 1dari 13

KINETIKA DAN KESEIMBANGAN KIMIA

(Laporan Praktikum Kimia II)

Nama : Muhamad Taufik Hidayat


NIM : 119250108
Kelompok :4
TPB : 34
Nama Asisten : Amina Sulistia
Nim Asisten : 118270076

Laboratorium Kimia Dasar


Institut Teknologi Sumatera
Lampung Selatan
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan
bersifat instan. Tetapi, dalam prosesnya reaksi kimia bisa terjadi dalam
waktu yang yang cepat dan ada yang dalam waktu lambat, nah hal inilah
yang kita sebut kinetika reaksi. Cepat lambatnya suatu reaksi dapat
dinyatakan dengan laju reaksi
Persamaan laju reaksi kimia ditentukan oleh konsentrasi awal dari
setiap zat yang dipangkatkan orde reaksinya. Hal ini dinamakan
kesetimbangan, dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami
perubahan. Keadaan kesetimbangan ini bersifat dinamis, artinya reaksi terus
berlangsung dalama dua arah dengan kecepatan yang sama.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1) Mengamati efek difusi dan pencampuran pada kinetika reaksi
2) Mengetahui pengaruh katalis pada laju reaksi
3) Menetukan tingkat reaksi logam magnesium (Mg) dengan larutan
HCl
4) Mengamati efek temperatur pada kesetimbangan gas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinetika kimia


Kinetika kimia adalah pengkajian laju dan mekanisme reaksi
kimia. Besi lebih cepat berkarat dalam udara lembab daripada dalam udara
kering. Makanan akan cepat membusuk apabila tidak didinginkan. Hal ini
merupakan sebuah contoh yang lazim pada perubahan kimia yang
kompleks dengan laju yang beraneka menurut kondisi reaksi. (Sunarya,
2002)
Pada umumnya reaksi kimia berlangsung dalam arah bolak-balik,
dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu arah. Saat awal
proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan produk, maka
terjadi reaksi sebaliknya, yaitu molekul pembentukan reaktan dari molekul
produk. (Harun, 2004)

2.2 Kesetimbangan Kimia


Kesetimbangan kimia adalah suatu reaksi bolak-balik yang laju
reaksi reaktan dan produknya sama dan konsentrasi keduanya tetap.
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi bolak-balik laju terbentuk
reaktan sama dengan laju terbentuknya suatu produk
Suatu kesetimbangan bersifat dinamis, Kesetimbangan dinamis
merupakan reaksi bolak-balik disaat kondisi konsentrasi tetap, tetapi
sebenernya tetap terjadi reaksi secara terus-menerus. Kesetimbangan tidak
mengalami perubahan secara mikrokopis (perubahan yang dapat diambil
untuk diamati atau diukur). Kesetimbangan kimia dapat dibagi menjadi
kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. (Chang, 2007)

2.3 Laju reaksi


Dalam kehidupan sehari-hari laju reaksi suatu reaksi kimia
merupakan pengukuran bagaimana konsentrasi ataupun tekanan zat-zat
yang terlihat dalam reaksi lebih sering berubah dengan seiring berjalannya
waktu. Hal-hal yang mempengaruhi laju reaksi :
1) Tekanan
2) Konsentrasi
3) Energi Aktivasi
4) Temperatur
5) Luas permukaan
6) Katalis
Hukum laju reaksi adalah persamaan yang mengaitkan laju reaksi
dengan konsentrasi molar atau tekanan parsial pereaksi dengan pangkat
yang sesuai Persamaan laju atau hokum laju reaksi dinyatakan dalam
bentuk dispensial atau dalam bentuk integral. (Aguspur, 2009)
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi 15 cm, gelas beaker 50
ml, gelas beaker 250 ml, gelas beaker 100 ml, pipet ukur 10 ml,
gelas ukur 100 ml, gelas ukur 10 ml, kertas saring, hotplate,
pencatat detik, batang pengaduk, gelas arloji, dan thermometer

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah larutan KMnO4, larutan H2C2O4, pita
Mg 2 cm, larutan HCl 2 M, Larutan HNO3 pekat, lempeng Cu, dan
aqua dm

3.2 Diagram alir


a) Efek difusi dan pencampuran pereaksi

Isi dua tabung reaksi dengan air, masukkan kristal KMnO4

Goyangkan tabung reaksi, amati Kristal yang tidak diganggu


Catat waktu untuk Kristal berdifusi

Campurkan larutan H2C2O4, kedalam 10 ml H2SO4 6 M

Siapkan KMnO4 0,005 M sebanyak 8 ml, tuang KMnO4


Tuang 8 ml KMnO4 yang lain tutup tabung reaksi dan
aduk campuran

Catat waktu sampai kedua tabung jernih

b) Pengaruh katalis

Siapkan 3 buah tabung reaksi, isi dengan 5 ml isi dengan


5 ml larutan H2O2. Tambahkan tabung kedua NaCl 4
tetes dan tabung ketiga FeCl3 4 tetes.

Amati dan catat waktu perubahan yang terjadi

c) Orde reaksi logam Mg dan HCl

Sediakan 6 potong pita Mg dengan panjang 1,5 cm

Pindahkan 10 ml larutan HCl ke tabung reaksi, masukkaan


1 pita mg

Catat waktu, ulangi percobaan ini dengan HCl lain catat


hasil dan gambar grafik

Tentukan orde reaksinya


d) Kesetimbangan gas

Masukkan 3 tetes HNO3 , tutup dengan plastik

Masukkan kawat tembaga kedalam tabung reaksi

Siapkan es batu dalam gelas beaker 1000


ml

Masukkan tabung reaksi selama 5 menit amati warna


dalam tabung

Siapkan air hangat dalam gelas beaker

Masukkan tabung reaksi diatas

Amati perubahan warna dalam tabung


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Efek difusi dan percampuran reaksi


KMnO4 (s) + Aquades (l) KMnO4 (aq) (diaduk)
(waktu untuk larut : 7 s )
KMnO4 (s) + Aquades (l) KMnO4 (aq) + H2O (l) (tanpa diaduk)
(waktu untuk larut : > 12 m)
Kesimpulannyaa adalah dengan diaduk padatan KMnO4 lebih
mudah larut dalam air daripada yang tidak diaduk

2 KMnO4 +5 H2C2O4 +3 H2SO4 K2SO4 +2 MnSO4 +8 H2O


+10CO2 (diaduk)
(waktu reaksi : 1,20 m )
2 KMnO4 +5 H2C2O4 +3 H2SO4 K2SO4 +2 MnSO4 +8 H2O
+10CO2 (tanpa diaduk)
(waktu reaksi : 4,10 m)
Kesimpulannya, dengan diaduk reaksi lebih cepat terjadi,
dibandingkan tanpa diaduk. Reaksi perubahan ditandai dengan perubahan
fasa warna (ungu – merah marun-kuning-bening)

4.2 Pengaruh katalis


Tabung 1 : H2O2 (pembanding), larutan bening tidak berwarna

Tabung 2 : NaCl + H2O2 NaCl + H2O2 + O2 . tidak ada perubahan

Tabung 3 : FeCl3 + H2O2 FeCl3 + H2O2 + O2 . berwarna kuning


kecoklatan dan terdapat gelembung gas (waktu larut : 2,45 m )

Kesimpulannya FeCl3 dapat berfungsi sebagai katalis karena dapat


mempercepat laju reaksi (dibuktikan dengan banyaknya gelembung)
4.3 Orde reaksi logam Mg dan HCl
Tabel orde
[A] t (s) 1/t [A]2
3 40 0,0250 9
2,4 47 0,0213 5,76
1.8 72 0,0139 3,24
1,2 152 0,0066 1,44
0,6 540 0,0019 0,36
Ket : [A] : Konsentrasi HCl
t : waktu reaksi

Reaksi : Mg (s) + HCl (l) MgCl (aq) + H2 (g)


= Larutan keruh dan terdapat gelembung gas

Grafik : * Konsentrasi/[A] dengan 1/t


* (Konsentrasi)2/[A]2 dengan 1/t

Kesimpulan : Orde reaksi 2

4.4 Kesetimbangan gas


Reaksi : * Dalam gelas beaker berisi es batu ΔH : -59 kj/mol
2 NO2(g) N2O4(g) ( warna hijau tosca gelap)

* Dalam gelas beaker berisi air hangat (70° c)


ΔH : +59 kj/mol
2 NO4(g) + O2 2 NO2(g) (warna coklat kemerahan)

4.5 Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu efek difusi dan pergerakan reaksi.
Difusi sendiri berpengaruh pada pergerakan partikel, karena difusi
menyebabkan partikel bergerak dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi
yang rendah. Kemudian pada percobaan pencampuran reaksi dicampurkan
beberapa larutan kemudian akan dihasilkan air dan juga karbondioksida
Kemudian pada percobaan pengaruh katalis terhadap suatu reaksi
didapatkan hasil bahwa ketika senyawa H2O2 direaksi kan dengan NaCl
tidak terjadi apa-apa sedangkan ketika H2O2 direaksikan dengan FeCl3
terdapat perubahan warna dan adanya gelembung, bisa dikatakan bahwa
NaCl bukan katalis untuk H2O2, sedangkan FeCl3 adalah katalis untuk
H2O2, hal ini dikarenakan FeCl3 merupakan asam kuat yang sering
digunakan untuk katalis sintesis organik.
Kemudian pada percobaan orde reaksi pita Mg dan HCl, disini kita
menggunakan 5 jenis konsentrasi HCl yang berbeda, hal ini menyebabkan
perbedaan waktu pada saat bereaksi dengan pita Mg, semakin besar
konsentrasinya, maka semakin cepat waktu bereaksinya , sedangkan
semakin kecil konsentrasinya, maka waktu yang dibutuhkan makin lama
Dalam percobaan kestimbangan kimia ada 2 jenis di uji, yaitu gelas
beaker yang berisi es batu dan gelas beaker yang berisi air hangat. Lalu
didapatkanlah nilai ΔH untuk gelas beaker yang berisi es batu bernilai
negatif (-), sedangkan untuk gelas beaker yang berisi air hangat bernilai
positif (+). Mengapa demikian ? hal ini terjadi karena pada gelas beaker
yang berisi es batu sistem melepas energi, sehingga perubahan entalpi
yang terjadi bernilai negatif, sedangkan pada gelas beaker yang berisi air
hangat sistem menangkap energy, sehingga perubahan entalpi yang terjadi
bernilai positif.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari Praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan :
1) Difusi merupakan pergerakan partikel dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi yang rendah
2) FeCl3 merupakan katalis untuk H2O2
3) Semakin besar konsentrasi HCl, makin cepat waktu bereaksi dengan pita
Mg
4) Perubahan entalpi dipengaruhi oleh sistem yang melepaskan/menangkap
energi

5.2 Saran
1) Jarak Praktikum online dari satu praktikum ke praktikum
selanjutnya, seharusnya lebih lama jangan hanya 1 minggu atau
beberapa hari saja
DAFTAR PUSTAKA

Aguspur. (2009). Kinetika Reaksi. Jakarta: Kawan Pustaka.

Chang, R. (2007). Kimia Dasar Edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Harun. (2004). Modul Kimia Kesetimbangan. Surabaya: Direktorat Jenderal


Pendidikan.

Sunarya, Y. (2002). Kimia Dasar 2 . Bandung: Alkemi Grafisindo press.

Anda mungkin juga menyukai