Anda di halaman 1dari 6

REAKSI KIMIA

Alif Ilham Firmansyah


Abstrak

Reaksi kimia adalah reaksi yang menghasilkan suatu zat yang baru. Reaksi kimia ada beberapa jenis,
diantaranya reaksi pembentukan , reaksi penguraian, reaksi pembakaran, reaksi metatesis, reaksi
perubahan warna, reaksi redoks, reaksi sintesis, reaksi asam basa, reaksi isomerisasi, reaksi hidrolisis,
reaksi penggantian,dsb. Warna yang berbeda diuji dengan larutan H2C2O4, dan larutan KMnO4.

Kata Kunci : reaksi kimia, perubahan warna

1. PENDAHULUAN

Reaksi kimia adalah proses yang biasanya ditandai dengan perubahan kimia dimana bahan
awal (reaktan) berbeda dari produk. Reaksi kimia cenderung melibatkan gerakan elektron, yang
menyebabkan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Ada beberapa jenis reaksi kimia dan lebih
dari satu cara untuk mengklasifikasikannya. Berikut adalah beberapa jenis reaksi yang umum.

a. Reaksi Oksidasi-Reduksi atau Redoks

Dalam reaksi redoks, bilangan oksidasi atom berubah. Reaksi redoks mungkin melibatkan transfer
elektron di antara spesies kimia. Reaksi yang terjadi ketika I2 direduksi menjadi I– dan S2O32- (anion
thiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62- Menghasilkan rekasi redoks secara keseluruhan

2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)

b. Reaksi Kombinasi Langsung atau Sintesis

Dalam reaksi sintesis, dua atau lebih spesies kimia bergabung membentuk produk yang lebih
kompleks.

A + B → AB

Kombinasi besi dan belerang untuk membentuk besi (II) sulfida adalah contoh reaksi sintesis:

8 Fe + S8 → 8 FeS

c. Dekomposisi Kimia atau Analisis Reaksi

Dalam reaksi dekomposisi, senyawa dipecah menjadi spesies kimia yang lebih kecil.

AB → A + B

Elektrolisis air menjadi gas oksigen dan hidrogen adalah contoh reaksi dekomposisi:

2 H2O → 2 H2 + O2

d. Reaksi Pemindahan atau Penggantian Tunggal

Reaksi substitusi atau reaksi perpindahan tunggal merupakan reaksi yang dicirikan oleh satu
elemen yang dipindahkan dari senyawa oleh unsur lain.

A + BC → AC + B
Contoh reaksi substitusi terjadi ketika seng bergabung dengan asam klorida. Seng menggantikan
hidrogen:

Zn + 2 HCl → ZnCl2 + H2

e. Reaksi Metatesis atau Reaksi Pemindahan Ganda

Dalam reaksi perpindahan ganda atau metatesis dua senyawa ikatan tukar atau ion untuk
membentuk senyawa yang berbeda.

AB + CD → AD + CB

Contoh reaksi perpindahan ganda terjadi antara natrium klorida dan perak nitrat membentuk
natrium nitrat dan klorida perak.

NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)

f. Reaksi Asam Basa

Reaksi asam-basa adalah jenis reaksi perpindahan ganda yang terjadi antara asam dan basa. Ion
H+ dalam asam bereaksi dengan ion OH– di dalam basa untuk membentuk air dan garam ionik:

HA + BOH → H2O + BA

Reaksi antara asam bromida (HBr) dan natrium hidroksida adalah contoh reaksi asam-basa:

HBr + NaOH → NaBr + H2O

g. Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran adalah sejenis reaksi redoks dimana bahan yang mudah terbakar dikombinasi
dengan zat pengoksidasi untuk membentuk produk teroksidasi dan menghasilkan panas (reaksi
eksotermik). Biasanya, dalam reaksi pembakaran oksigen bergabung dengan senyawa lain untuk
membentuk karbon dioksida dan air. Contoh reaksi pembakaran adalah pembakaran naftalena:

C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O

h. Reaksi Isomerisasi

Dalam reaksi isomerisasi, susunan struktur suatu senyawa berubah namun komposisi atom
penyusunnya tetap sama.

i. Reaksi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis melibatkan air. Bentuk umum reaksi hidrolisis adalah:

X–(aq) + H2O(l) ↔ HX(aq) + OH–(aq)

Perubahan warna, suatu zat mempunyai warna tertentu tergantung komposisi dan kandungan
unsur atau senyawa dalam zat tersebut. Contohnya, sendok logam yang ditempatkan di atas nyala api
maka akan terbentuk warna hitam dari asap yang mengandung karbon atau arang.
Perubahan suhu, reaksi kimia terjadi karena adanya perubahan energy yang menyertai reaksi
kimia. Ada dua perubahan suhu yang menyertai perubahan kimia yaitu kalor yang dilepaskan dan
kalor yang dibutuhkan dalam perubahan kimia.

Pembentukan gas : beberapa perubahan kimia ada yang menghasilkan gas. Contohnya, reaksi
pembakaran yang menghasilkan gas CO2 atau reaksi pembusukan menghasilkan gas-gas yang berbau
menyengat seperti gas ammonia.

2. MATERIAL DAN METODE (Times New Roman 11, spasi 1,15)

2.1. Material

Dalam penelitian "REAKSI KIMIA”, bahan bahan yang akan digunakan adalah sebagai
berikut 72ml Aquadea,120ml asam oksalat,24ml larutan KMnO4.

2.2. Alat/Instrumen

Praktikum " REAKSI KIMIA" menggunakan alat-alat berikut 3 Buah Erlenmeyer,2 Buah
Gelas ukur,1 Buah Corong,1 Buah Pipet gondok,1 Buah Ball pipet,1 Buah Gelas piala.

2.3. Prosedur Kerja


3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tabel Pengamatan

Perlakuan T1 (s) T2 (s) T3 (s) T Rata-rata (s) Perubahan warna


I 405 456 449 436,6 Ungu - Orange
II 301 301 301 283,6 Ungu – Orange
III 462 444 410 438,6 Ungu - Orange

2. Tabel Perhitungan Molaritas

PERLAKUAN RUMUS
I M2 (c1) = V1 x M1 / V2 = M 10 x 0,7 / 22 = 0.318

II M2 (c2) = V1 x M1 / V2 = M 20 x 0,7 / 22 = 0,636

III M2(c3) = V1 x M1 / V2 = M 10 x 0,7 / 20 = 0,35M

3. Tabel Menghitung Tingkat Reaksi

C1 versus 1/t
(c1)1 = (0,318)1 = 0,318
(c2)1 = (0,636)1 = 0,636
(c3)1 = (0,35)1 = 0,35

C2 versus 1/t
(c1)2 = (0,318)2 = 0,10
(c2)2 = (0,636)2 = 0,40
(c3)2 = (0,35)2 = 0,12
C3 versus 1/t
(c1)3 = (0,318)3 = 0,03
(c2)3 = (0,636)3 = 0,26
(c3)3 = (0,35)3 = 0,04
4. Grafik Reaksi Ion Permanganat

Kinetika kimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari bagaimana suatu reaksi
kimia berlangsung. Disamping itu kinetika kimia merupakan pengkajian laju reaksi dan mekanisme
reaksi kimia. Pengertian laju reaksi digunakan untuk menerangkan kecepatan suatu reaksi
berlangsung. Sedangkan mekanisme reaksi dipakai untuk menerangkan melaui langkah-langkah
manakah suatu zat pereaksi berubah menjadi hasil reaksi (Anonim, 2014). Laju reaksi (Reaction rate)
atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam suatu satuan
waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau
laju bertambahnya konsentrasi suatu produk (Anonim, 2014). Faktor – faktor yang memengaruhi
terjadinya laju reaksi yaitu: Sifat dasar pereaksi ada yang reaktif dan ada juga yang kurang reaktif.
Misalnya saja bensin lebih cepat terbakar daripada minyak tanah. Demikian juga logam Natrium
bereaksi cepat dengan air. Sedangkan logam magnesium lambat bereaksi dengan air (Reka Ayu
Anggraeni, 2012). Suhu. Apabila suhu suatu reaksi yang berlangsung dinaikkan, maka menyebabkan
partikel aktif bergerak,sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif,sehinga laju reaksi semakin
kecil. Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan menaikkan
suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan bertambah sehingga akan lebih
banyak molekul yang memiliki energi sama atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak
molekul yang dapat mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih
besar (Reka Ayu Anggraeni, 2012).

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,tanpa
mengalami perubahan/terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi atau produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat/memungkinkan
reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicu terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktifitas yang lebih rendah katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi (Reka Ayu Anggraeni, 2012). Luas permukaan sentuh
memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi. Sebab semakin besar luas permukaan bidang
sentuh antar partikel maka tumbukan yang terjadi semakin banyak sehingga laju reaksi berjalan
dengan cepat. Dan bila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan
dan lajunya semakin lambat. Karakteristik keping juga berpengaruh, semakin halus kepingan,maka
semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi. Semakin kasar keeping itu,maka semakin
lambat. Suatu reaksi melibatkan pereaksi dalam bentuk padat. Perubahan laju reaksi semata-mata
sebagai akibat perbedaan ukuran kepingan. dalam hal ini, ukuran kepingan kita sebut variabel bebas
(variable manipulasi), perubahan laju reaksi (waktu reaksi) sebagai variabel terikat (variabel respons),
semua faktor lain yang dibuat tetap disebut variable control (Reka Ayu Anggraeni, 2012).

Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran reaktan yang
terdiri dari dua fase atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat.Padatan berbentuk
serbuk halus memiliki luas permukaan bidang sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk
kepingan atau butiran (Reka Ayu Anggraeni, 2012). Semakin besar knsentrasi zat –zat yang bereaksi maka
semakin cepat reaksinya berlangsung.Makin besar konsentrasi makin banyak zat – zat yang bereaksi
sehingga semakin besar terjadinya tumbukan dan dapat dikatakan kemungkinan terjadinya reaksi.Pengaruh
konsentrasi pada laju reaksi dapat dipelajari dengan mengulangi reaksi magnesium dengan asam klorida.
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat jika dibandingkan
dengan larutan encer (Reka AyuAnggraeni, 2012). Hubungan kuantitatif perubahan konsentrasi dengan
laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi, tetapi harus melalui percobaan. Dalam penetapan
laju reaksi ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan (Reka Ayu
Anggraeni, 2012).

4. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini mempelajari tentang sebuah bidang kimia yang disebut dengan
kinetika kima. Yang dapat saya ambil dari percobaan kali ini ialah kinetika kimia sangat lah penting
bagi industri kimia karena kinetika kimia mempunyai sebuah metode perhitungan yang tepat sehingga
terobosan dalam industri kimia akan terus berlanjut dan terus berkembang. Karena untuk menciptakan
suatu produk yang baru dan berguna dibutuhkan perhitungan konsentrasi yang tepat sehingga efeknya
akan terasa. Bila konsentrasi nya tidak benar, maka laju reaksinya akan lambat dan bisa saja
produknya akan gagal. Oleh karena itu, sangat lah penting bagi perusahaan untuk terus melakukan
terobosan dengan mengandalkan kinetika kimia.

REFERENSI

Muhammad Prasanto Bimantio, M. 2020. Modul Praktikum Kimia Acara 4. Reaksi Kimia :
Kinetika Reaksi Ion Permanganat dengan Asam Oksalat

Brady, James E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.

Budi, Sentot. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen. Tiga Serangkai, Solo.

Chang, Raymond. 1996. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti edisi ketiga. Terjemahan dari


General Chemistry: The Essential Concepts third edition, oleh Suminar Setiati Achmadi,
Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai