Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN 2 REAKSI KIMIA

Tujuan:

• Mengamati jenis reaksi kimia


• Mengidentifikasi produk dari reaksi kimia
• Menuliskan perubahan kimia dalam bentuk persamaan kimia.

Prinsip:

• Reaksi Kimia
• Reaksi Redoks

Diskusi Awal
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia dari satu atau lebih zat pereaksi (reaktan),
menjadi suatu zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi
satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru. Dalam reaksi kimia jumlah atom yang
menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya disusun ulang. Reaksi Kimia dapat
menunjukkan apa yang terjadi dalam reaksi kimia. Sebagai contoh, persamaan ini:

HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

Menunjukkan reaksi asam-basa, salah satu tipe reaksi penggantian dimana terjadi
pembentukan air. Dalam reaksi penggantian, anion dari reaktan diganti oleh anion dari
reaktan lain. Tipe lain dari reaksi penggantian adalah reaksi pengendapan yang
menghasilkan padatan dan reaksi pembentukan gas yang menghasilkan gas. Reaksi
penggantian sering terjadi pada larutan aqueous (zat yang terlarut dalam air).

Reaksi kimia yang terjadi saat sebuah batu kapur (CaO(s)) dimasukkan ke dalam air
(H2O (l)), lalu air menjadi panas, adalah sbb:

CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)

Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) 2 atau kalsium hidroksida yang
sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih
di dasar labu.

19
Penjelasan simbol-simbol dalam reaksi kimia:

Koefisien Reaksi
Dalam menuliskan suatu reaksi kimia hal yang harus diperhatikan adalah jumlah angka
di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut disebut
koefisien yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam
reaksi. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia
berlangsung.

Bagaimana menentukan koefisien reaksi dari sebuah reaksi kimia?


Apabila diberikan contoh tentang dibakarnya pita magnesium sehingga dihasilkan
berupa padatan magnesium oksida (putih).

Tahap I
Menentukan letak pereaksi (reaktan) di sebelah kiri dan produk hasil reaksi di sebelah
kanan dari tanda panah.

Mg(s) + O2(g) MgO(s)


Pereaksinya adalah Mg (Magnesium) dalam bentuk solid/padat dan O 2 (Oksigen)
dalam bentuk gas; ingat proses pembakaran perlu oksigen. Hasil reaksi (produk)
berupa MgO (magnesium oksida).

Tahap II
Menyetarakan atom dalam persamaan. Dari persamaan reaksi tersebut jumlah atom
magnesium reaktan sudah sama dengan jumlah atom magnesium hasil reaksi (produk).
Untuk atom oksigen belum sama. Padahal oksigen merupakan atom diatomik, yaitu
setiap molekulnya mengandung 2 atom oksigen.

20
Tahap III
Apabila rumus kimia sudah benar namun belum setimbang setelah dilihat jumlah
atomnya maka langkah selanjutnya adalah menyetarakan koefisien di depan zat reaktan
atau produk.
Apabila dari contoh reaksi tersebut kita tambahkan angka 2 di depan zat hasil reaksi
(MgO) untuk menyetarakan jumlah Oksigennya maka reaksi kimianya menjadi:

Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)


Namun jumlah Mg di sebelah kiri masih berjumlah 1, maka apabila ditambahkan angka
2 di depan Mg reaktan reaksi kimia dapat ditulis menjadi :

2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)

sekarang dapat dilihat dalam tabel:

Reaksi tersebut disebut setimbang dimana jumlah atom reaktan dan produk (hasil
reaksi) sama dan disebut persamaan reaksi setara.

Menulis persamaan reaksi kimia melibatkan beberapa tahap termasuk menulis rumus
kimia yang benar, menggunakan aturan kelarutan untuk mengidentifikasi produk
reaksi, apakah aqueous ataukah padatan, lalu menyetimbangkan persamaan reaksi.
Sebagai contoh, larutan timbal(II)nitrat, Pb(NO3)2, dicampurkan dengan larutan
sodium sulfat Na2SO4, terbentuk endapan. Untuk mengidentifikasi produk tersebut,
kation (ion bermuatan positif) dipasangkan dengan anion (ion bermuatan negatif) dari
reaktan yang lain. Setelah rumus kimia terbentuk dengan benar, persamaan reaksi yang
belum setimbang dapat ditulis sbb:

Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) PbSO4+ NaNO3 >>>>>> belum dituliskan label fasa


produk

21
Pada tahap ini, dapat dilihat tabel aturan kelarutan yang menyebutkan suatu zat apakah
larut atau tidak. Pada tabel kelarutan di bawah ini:

Disebutkan bahwa PbSO4 cenderung berbentuk padatan sedangkan NaNO3 selalu


dalam bentuk terlarut. Maka dapat dituliskan label fasa pada hasil reaksi (produk), sbb:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) PbSO4(s) + NaNO3(aq)

Setelah menentukan label fasa produk, persamaan reaksi harus disetimbangkan. Hasil
dari persamaan kimia yang terbentuk adalah sbb:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) PbSO4(s) + 2NaNO3(aq)

Untuk menentukan produk reaksi, harus dibuat dalam bentuk persamaan ionik, sbb:
Pb2+(aq)+ 2NO3- (aq) + 2Na+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Dengan mengeliminasi ion yang sama di kiri dan kanan, maka didapatkan persamaan
ionik bersih (nett ionic equation).

Pb2+(aq) + SO42-(aq) PbSO4(s)

Ciri-ciri Reaksi Kimia:


Reaksi kimia dari suatu proses kimia dapat dilihat dari gejala yang menyertainya, yaitu:
1. Pembentukan endapan
Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan
padatan timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat.

22
Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) PbI2(s) + 2KNO3(aq)

2. Pembentukan gas
Pembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi
pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara jika reaksi
berlangsung sebagai larutan, atau bau yang tercium ataupun tampak asap yang
keluar dari sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.
Contoh:

• Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan kue
menjadi mengembang. Soda kue menghasilkan gas karbon dioksida (CO 2) yang
menyebabkan kue mengembang.
• Reaksi antara batu marmer dengan larutan asam klorida menghasilkan gas
hidrogen (H2).
• Logam stronsium atau barium yang dimasukkan ke dalam air, menghasilkan gas
hidrogen (H2).

3. Perubahan warna
Seperti halnya perubahan endapan, perubahan warna juga mudah untuk diamati
sebagai individu terjadinya reaksi kimia
Contoh :

• Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan
padatan timbal (II) iodida yang berwarna kuning dimana awalnya kedua larutan
adalah bening.
• Perubahan warna besi ketika berkarat menjadi coklat.
• Tembaga yang berwarna kuning berubah menjadi hijau ketika berkarat.
• Glukosa (bening) jika ditetesi larutan benedict dan dipanaskan akan berwarna
jingga dan kemudian menjadi merah bata ketika didinginkan

4. Perubahan suhu
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi
bisa menjadi lebih tinggi atau rendah. Reaksi kimia yang disertai kenaikan suhu
disebut dengan reaksi eksotermis. Sebaliknya reaksi yang disertai penurunan suhu

23
disebut dengan reaksi endotermis.
Contoh:

• Reaksi antara karbid (CaC2) dengan air menghasilkan suhu yang sangat tinggi
dan gas asetilena (C2H2) sehingga dapat digunakan untuk melelehkan besi yang
sangat keras.
• Reaksi antara batu kapur dengan air.
• Reaksi yang memerlukan panas terjadi pada reaksi fotosintesis sebagai reaksi
endoterm, karena pada reaksi ini terjadi penurunan suhu.

Beberapa jenis-jenis reaksi kimia adalah sbb:


A. Reaksi pembakaran
B. Reaksi kombinasi
C. Reaksi penguraian
D. Reaksi penggantian
E. Reaksi metatesis

A. Reaksi Pembakaran
Merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya
baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya
menimbulkan pendar. Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas
karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi.
Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor, Pentana
dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

B. Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks
yang merupakan unsur bebas.
Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.

Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur)
yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan
menjadi seng sulfida.

24
Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa
dalam tubuh makhluk hidup.

Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya
digunakan untuk mengekstrak logam dari bijihnya.

Reaksi redoks merupakan jenis reaksi kimia yang penting. Dalam reaksi redoks,
elektron dipindahkan dari satu zat ke zat yang lain. Sebagai contoh, jika kawat tembaga
ditempatkan pada larutan perak nitrat, reaksi redoks terjadi dan logam perak terbentuk
bersama perak(II)nitrat.

Bilangan oksidasi :
(0) (+1) (+2) (0)

Persamaan molekular : Cu(s) + 2AgNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(aq)

Persamaan ionik : Cu(s) + 2Ag+(aq) Cu2+(aq) + 2Ag(aq)

Bilangan oksidasi dari unsur logam dalam persamaan ini diperoleh dari text book.
Bilangan-bilangan ini menunjukkan bahwa logam tembaga teroksidasi (kehilangan
elektron) sedangkan ion perak tereduksi (memperoleh elektron). Oleh karena itu,
tembaga disebut sebagai agen pereduksi sedangkan perak nitrat adalah agen
pengoksidasi.

C. Reaksi Penguraian
Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan.
Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen
dan gas oksigen dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut:

25
D. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian
tunggal dan reaksi penggantian rangkap.

1. Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan


unsur lain dalam suatu reaksi kimia, contoh

Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak
nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti
kedudukan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.

2. Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau
senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium
hidroksida (NaOH) akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H2O). Disebut
juga sebagai reaksi asam-basa.

E. Reaksi Metatesis, terdiri dari:

• Reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti


pada reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan
berwarna kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat

• Reaksi netralisasi; adalah merupakan reaksi antara asam dan basa yang
menghasilkan garam dan air

26
• Reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada produknya
dihasilkan gas misalnya :
o pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada
pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan
adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika
soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan
mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.
o logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi
(II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2).

PROSEDUR PERCOBAAN

A. Reaksi pengendapan:
Siapkan lima tabung reaksi lalu beri label (tabung A1, A2, A3, A4, dan A5), lalu
masukan 10 tetes 0,5 M CaCl2 ke dalam tiap tabung. Kemudian masukkan zat
di bawah ini masing-masing 10 tetes pada tiap tabung.

1. 0,5 M MgSO4
2. 0,5 M KNO3
3. 0,5 M Na3PO4
4. 0,5 M K2CO3
5. 0,5 M NaOH
Diamkan selama 5 menit. Amati dan catat hasil pengamatanmu.
B. Reaksi yang menghasilkan gas:
Sediakan dua tabung reaksi bersih. Beri label (tabung B1 dan tabung B2).
Masukkan seujung spatula baking soda, -disebut juga natrium hidrogen
karbonat- (NaHCO3) ke dalam tabung B1. Kemudian tambahkan 20 tetes
asam cuka (CH3COOH). Amati dan catat hasil pengamatanmu.

Masukkan potongan logam besi (Fe) kira-kira 2 cm2 ke dalam tabung B2.
Kemudian tambahan 20 tetes 6 M HCl. Amati dan catat hasil pengamatanmu.

27
C. Reaksi Redoks
Sediakan dua tabung reaksi bersih. Beri label (tabung C1 dan tabung C2).
Masukkan potongan logam seng (Zn) kira-kira 2 cm2 ke dalam tabung C1. Lalu
masukkan potongan logam tembaga (Cu) kira-kira 2 cm2 ke dalam tabung C2.
Kemudian tambahkan 30 tetes 6 M HCl ke dalam tabung C1 dan tabung C2.
Amati dan catat hasil pengamatanmu.

28

Anda mungkin juga menyukai