Reaksi yang terjadi ketika larutan anion (ion bermuatan negatif) dan kation
(ion bermuatan positif) bergabung untuk membentuk senyawa yang tidak
dapat larut dikenal sebagai pengendapan. Padatan yang tidak larut disebut
endapan, dan cairan yang tersisa disebut supernatan.
Contohnya yaitu endapan putih yang terbentuk oleh hujan asam pada patung
marmer:
CaCO3(aq)+H2SO4(aq)→CaSO4(s)+H2O(l)+CO2(g)
dan reaksi antara perak nitrat dan natrium klorida. Produk yang dihasilkan
adalah perak klorida dan natrium nitrat setelah reaksi perpindahan ganda.
Reaksi netralisasi terjadi ketika asam dan basa dicampur bersama. Asam
adalah zat yang menghasilkan ion H+ dalam larutan, sedangkan basa adalah
zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Reaksi asam-basa yang khas
akan menghasilkan senyawa ionik yang disebut garam dan air. Reaksi asam-
basa yang umum adalah reaksi antara asam klorida dan natrium hidroksida.
Reaksi ini diwakili oleh persamaan:
Reaksi redoks terjadi ketika bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam
reaksi berubah. Oksidasi adalah terjadi ketika bilangan oksidasi atom
meningkat, dan reduksi adalah terjadi ketika bilangan oksidasi atom menurun.
Jika keadaan oksidasi dari setiap elemen dalam suatu reaksi berubah, reaksi
tersebut adalah reaksi oksidasi-reduksi. Atom yang mengalami oksidasi
disebut zat pereduksi, dan atom yang mengalami reduksi disebut zat
pengoksidasi. Contoh reaksi redoks adalah reaksi antara gas hidrogen dan
gas fluor:
Dalam reaksi ini, hidrogen dioksidasi dari kondisi oksidasi 0 ke +1, dan dengan
demikian merupakan zat pereduksi. Fluor direduksi dari 0 ke -1, dan dengan
demikian merupakan zat pengoksidasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
yaitu permukaan potongan apel berubah menjadi kecoklatan setelah terpapar
udara selama beberapa saat.
Reaksi sintesis terjadi ketika satu atau lebih senyawa bergabung untuk
membentuk senyawa kompleks. Contoh dari reaksi tersebut adalah reaksi
perak dengan gas oksigen untuk membentuk perak oksida:
5. Reaksi Penguraian
6. Reaksi Pembakaran