Anda di halaman 1dari 28

CHEMICAL INDUSTRY

Fundamentals Chemistry II
Nindayu Indrasari, M.Si

08-09 Nov, 2021


Kation dan Anion
Kation merupakan ion yang memiliki muatan positif. Ion ini terjadi akibat atom netral yang melepaskan
electron pada kulit terluarnya atau kulit valensi. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah proton jauh lebih
banyak dari pada jumlah electron sehingga akan memiliki muatan positif. Dalam sistem periodic unsure,
kecenderungan atom-atom akan berada pada sisi kiri atau golongan IA dan IIA, membentuk ion positif.
Pada golongan IA akan membentuk ion +1
Contoh :
Na+, K+, dan Li+.

Pada golongan IIA akan membentuk kation yang memiliki muatan +2


Contoh :
Ba+2, Ca+2, dan Mg2+

Anion merupakan ion yang memiliki muatan negative. Ion ini terjadi akibat atom netral yang menerima electron. Kondisi
ini akan menyebabkan jumlah electron jauh lebih banyak dari jumlah proton sehingga akan memiliki muatan negative.
Misalnya sebuah ion yang tertarik ke anoda atau elektroda positif dalam elektrolisis. Dalam sistem periodic unsure, anion
memiliki kecenderungan atom – atom yang berada pada sisi kanan atau golongan VIA dan VIIA membentuk ion negative.
Pada golongan VIA akan membentuk anion yang memiliki muatan -2
Contoh : S2- dan O2-. Sedangkan pada golongan VIIA akan membentuk anion yang memiliki muatan -1, Contoh : F-, Br-, I-,
dan Cl-.
Contoh Kation : Contoh Anion :
Al3+ : Alumunium CN- : Cyanide
Ba2+ : Barium F- : Fluoide
Ca2+ : Calcium I- : Iodide
Li+ : Lithium S2- : Sulfide
NH4+ : Ammonium N3- : Nitride
H+ : Hydrogen O2- : Oxide
Ag+ : Silver SO42- : Sulfate
Na+ : Sodium SO32- : Sulfite
Zn2+ : Zinc CH3COO- :Acetate
Mg2+ : Magnesium PO43- : Phospate
Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses di mana satu atau lebih zat, diubah menjadi satu atau zat yang berbeda dan
menghasilkan produk yang baru. Zat adalah unsur atau senyawa kimia. Reaksi kimia mengatur ulang atom reaktan
untuk membuat zat yang berbeda.
Reaksi kimia umumnya terjadi dengan perubahan fisik, produksi panas, perubahan warna dll.
Laju dari perubahan reaksi bergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan dan suhu

Persamaan kimia adalah pernyataan matematis yang melambangkan pembentukan produk dari reaktan
sekaligus menyatakan kondisi tertentu yang menjadi alasan terjadinya reaksi.

Reaktan berada di sisi kiri, sedangkan produk yang terbentuk berada di sisi kanan dan dihubungkan oleh
anak panah. Contohnya :
A+B→C+D

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa A dan B adalah sebuah reaktan yang bereaksi dan membentuk
produk C dan D. Dalam persamaan kimia yang sebenarnya, reaktan dilambangkan dengan rumus kimianya.
Berdasarkan kekekalan massa, persamaan kimia harus seimbang, yaitu jumlah atom di kedua sisi harus sama.
Contohnya :

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O


Ciri-ciri reaksi kimia

1. Perubahan Warna

Karat merupakan proses perubahan kimia yang menyebabkan korosi pada permukaan
logam. Karat disebabkan oleh reaksi antara besi (Fe), air (H2O), dan udara. Saat air mengenai besi, maka air
akan tercampur dengan karbon di udara yang kemudian membentuk asam
Karbonat (H2CO3).

Asam ini membuat zat besi pada logam menjadi larut. Sementara itu sebagian air akan mulai terurai menjad
i dua komponen, yaitu hidrogen dan oksigen. Hidrogen dan oksigen yang
tercampur dengan atom pada besi kemudian menyebabkan karat.

Peristiwa besi berkarat termasuk perubahan kimia karena besi atau Fe teroksidasi dan berubah menjadi
Fe2O3. Besi yang berkarat biasanya tidak lagi mengkilap, berwarna oranye, dan kekuatannya berkurang.
2. Perubahan Suhu
Ketika energi diserap atau dilepaskan, hal ini menandakan
adanya perubahan kimia. Kembang api adalah salah satu
contoh perubahan kimia yang menghasilkan perubahan suhu
dan memancarkan cahaya. Kembang api mengandung bahan
bakar dan zat pengoksidasi. Saat pengoksidasi memecah
bahan bakar, ia melepaskan sejumlah besar energi dan
sebagian energi ini dilepaskan sebagai panas.

Api terbentuk ketika ada unsur-unsur yang saling bereaksi


secara kimia
Unsur yang bereaksi tersebut adalah bahan bakar dan oksigen (O2) yang
direaksikan sampai pada titik nyalanya. Proses inilah yang disebut dengan
reaksi pembakaran. Pada hidrokarbon, pembakaran merupakan reaksi kimia
cepat antara unsur-unsur karbon dengan Oksigen.
3. Formasi presipitasi

Ketika kamu mencampur dua garam, mungkin saja akan


membentuk zat padat dan mengendap dari larutan. Selain itu,
jika kamu mencampur dua cairan dan kemudian melihat zat
padat di gelas, maka telah terbukti terjadi perubahan kimia.

Reaksi Presipitasi sangat penting untuk memastikan bahwa air


bisa dikonsumsi oleh manusia secara aman. Fasilitas pemurnian
air memanfaatkan fakta bahwa mereka dapat menambahkan
bahan kimia ke air yang akan bereaksi dengan pengotor dalam
air dan mengendap. Kemudian air yang sudah murni dapat
disaring dari padatan yang mengandung kotoran.
4. Menghasilkan gas

Bensin merupakan bahan bakar berbentuk cair. Di dalam mesin


bensin akan bercampur dengan udara dan kemudian mengalami
proses pembakaran. Campuran bensin dan udara ini berubah
menjadi bentuk gas yang dibakar oleh percikan api dari busi.

ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan


CO2 dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah
sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga: Karbon
monoksida, CO, yang merupakan gas beracun

5. Emisi Cahaya
Ada banyak reaksi yang menghasilkan cahaya salah satu contoh
yang sering kamu saksikan ketika membengkokan ‘lightstick’.
Ketika lightstick dibengkokkan akan memulai reaksi antara
hidrogen peroksida dan ester fenil oksalat yang menghasilkan
emisi cahaya.
Faktor-faktor Reaksi Kimia
1. Konsentrasi Reaktan
2. Tekanan
3. Suhu
4. Katalis
5. Sifat reaktan
6. Orientasi Spesies yang Bereaksi
7. Luas Permukaan
8. Intensitas cahaya
9. Sifat pelarut
Persamaan Reaksi
Persamaan yang menggambarkan reaksi kimia Perhatikan spesi berikut :
yang terdiri dari rumus kimia pereaksi dan 3 molekul Nitrogen dioksida
hasil reaksi, wujud zat disertasi dengan
koefisiennya masing-masing 3NO2 (g)
Contoh persamaan reaksi : Koefisien = angka yang mengawali rumus kimia
N2O (g) 2NO2 (g) Angka Indeks = angka yang menjadi subscript
Reaktan/pereaksi produk/hasil reaksi dalam rumus kimia
(g) = wujud gas
Wujud zat terbagi menjadi empat :
a. Padatan (s)
b. Larutan (aq) (campuran pelarut dan zat terlarut)
c. Cairan/lelehan/leburan (l) (zat murni)
d. Gas (g)
Penyetaraan Reaksi Kimia

Dalam reaksi kimia akan berlaku : Jumlah atom pereaksi = jumlah atom hasil reaksi
Penyetaraan reaksi kimia sederhana
MgO (s) + H3PO4 (aq) Mg3(PO4)2 (s) + H2O (l)
Langkah :
1. Setarakan atom dimulai dari kiri ke kanan 1. Samakan jumlah atom Mg
2. dengan mengganti koefisien zat MgO (s) + H3PO4 (aq) Mg3(PO4)2 (s) + H2O (l)
3. Setarakan atom berdasarkan urutan KAHO
(Kation, Anion, Hidrogen dan Oksigen) 2. Samakan jumlah atom P
3MgO (s) + H3PO4 (aq) 1Mg3(PO4)2 (s) + H2O (l)

3. Samakan jumlah atom H


3MgO (s) + 2H3PO4 (aq) 1Mg3(PO4)2 (s) + H2O (l)

4. Samakan jumlah atom O


3MgO (s) + 2H3PO4 (aq) 1Mg3(PO4)2 (s) + 3H2O (l)
Definisi Oksida
Senyawa kimia yang terdiri dari unsur oksigen dan suatu unsur jenis lainnya

Oksida asam:
umumnya dibentuk unsur non logam yang berikatan dengan oksigen.
Ciri-cirinya:
a. Larut dalam air membentuk larutan asam
b. Oksida asam bereaki dengan basa membentuk garam dan air
CO2(g)+H2O(l)→H2CO3(aq)

c. Oksida asam bereaki dengan basa membentuk garam dan air


CO2(g)+NaOH(aq)→Na2CO3(aq)+H2O(l)

d. Contoh oksida asam lainnya adalah


Sulfur trioksida (SO3), Fosfor Pentoksida (P4O10)

e. Oksida asam tidak bereaksi dengan asam


Oksida Basa
Oksida Basa: umumnya dibentuk unsur logam + oksigen

Ciri-cirinya :
1. Wujud padat (RTP)
2. Sebagian besar oksida basa tidak larut dalam air
3. Beberapa oksida basa seperti Na2O , K2Odan CaO dapat larut dan me
mbentuk larutan basa
CaO(s)+H2O(l)→Ca(OH)2(aq)

4. Oksida basa dapat bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
CaO(s)+2HCl(aq)→CaCl2(aq)+H2O(l)

Oksida Netral: oksida dari non logam yang tidak


bereaksi dengan asam maupun basa, serta sukar
larut dalam air, contoh: H2O, CO, NO

Oksida Amfoter
Oksida Amfoter : oksida yang dapat bereaksi dengan asam
maupun basa, biasanya terbentuk dari unsur logam,
contoh : ZnO, PbO, alumunium
Kegunaan Oksida
Suatu oksida terutama berperan sebagai bijih yang akan diekstraksi untuk menghasilkan logam
murninya, sebagai contoh aluminium oksida, besi (III) oksida dan lainnya.

Ekstraksi ini dapat dilakukan melalui proses reduksi sebagai berikut:


1. Reduksi dengan karbon: digunakan dalam produksi besi dari oksidanya
2. Reduksi dengan pemanasan : digunakan untuk logam dengan reaktivitas yang rendah, seperti perak
3. Reduksi dengan reaksi pendesakan logam : logam yang lebih reaktif mampu mendesak metal yang
lebih rendah reaktivitasnya dari senyawa oksidanya
4. Reduksi dengan hidrogen : hidrogen dapat mendesak oksida dari logam yang rendah reaktivitasnya m
enghasilkan air
5. Reduksi dengan elektrolisis : digunakan untuk logam-logam dengan reaktivitas tinggi.
Selain digunakan sebagai sumber logam,
berikut beberapa oksida yang umum dan
penggunaannya oleh manusia:
1. Berdasarkan sifat oksidanya, tentukan tren keasaman pada unsur-unsur berikut: Mg,
Na, Al, Si , S, P.
Jawaban :
Seperti kita ketahui, oksida unsur logam (terletak di sebelah kiri tabel periodik) akan memben
tuk oksida basa sementara oksida non logam (terletak sebelah kanan) membentuk asam. Sehi
ngga dalam satu periode, dari kiri ke kanan kecenderungan oksida suatu unsur akan semakin
asam, sehingga urutan keasamannya adalah: Na, Mg, Al, Si, P, S.

2. Bila 0,3 mol oksida fosfat (P4O10) dilarutkan dalam 200 mL air, tentukan konsentrasi
larutan yang terbentuk serta kira-kira rentang pH nya bila Ka larutan yang terbentuk
adalah 7,1 × 10−3 ! (asumsikan larut sempurna)
Jawaban :
Reaksi yang terjadi : P4O10 + 6H2O → 4H3PO4
Maka, mol asam fosfat yang terbentuk:
4 mol H3PO4 /1mol P4O10 × 0, 3 mol P4O10 = 1,2 mol H3PO4 , Maka :
Solution
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat dalamju
mlah relatif yang dapat divariasikan terus menerus sampaidisebut ba
tas kelarutan. Istilah larutan umumnya digunakan untuk keadaan zat
cair, tetapi larutan gas dan padatan adalah:mungkin. Udara, misalnya
, adalah larutan yang terutama terdiri dari oksigen dan nitrogen den
gan sejumlah kecil beberapa gas lainnya, dan kuningan adalah larut
an yang terdiri dari tembaga dan seng.

Suspension
Suspensi adalah campuran heterogen dari dua atau lebih zat.Di dalamn
ya, partikel tersuspensi di seluruh larutan dalam jumlah besar dandapat
dengan mudah dilihat dengan mata telanjang. Di sini, partikel zat terlar
ut tidak larut dalam larutan dan agak tersuspensi. Partikel suspensi cuku
p besar untuk menghamburkan sinar cahaya dan lintasan sinarterlihat
melaluinya.

Precipitation
Pengendapan kimia adalah proses pengubahan larutan menjadi
padat dengan mengubah zat menjadi bentuk yang tidak larut
atau dengan membuat larutan menjadi sangat jenuh.
SOLUTION (LARUTAN)
SUSPENSI
Pembentukan endapan PbI₂ kuning ketika larutan Pb(NO₃)₂
ditambahkan ke dalam larutan KI.
CdS, PbS, Ni(OH)₂, dan Al(OH)₃.
Terima kasih…
Reference
Cotton, Albert. 2013. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press.
Diana, Barsasella. 2013. Buku Wajib Kimia Dasar. Jakarta: Pelita.
Purwoko, Agus Abhi. 2010. Kimia Dasar II. Mataram: Arga Puji Press.
http://www.chem.co.id/2019/01/42-reaksi-pengendapan.html (diakses 7
november 2021-21.03 pM)

Anda mungkin juga menyukai