Disusun Oleh:
Diana Kholida
KB 2018
18030234015
S1 Kimia
Jurusan Kimia
2020
Page 2
2. Write a chemical equation that shows the formation of the following ions
a. Bromide ions fom a bromine molecule
Br + e- → Br-
Cu → Cu2+ + 2e-
P + 3e- → P3-
3. Ketika atom logam membentuk ion, atom kehilangan elektron untuk membentuk
ion bermuatan positif
5. Write a chemical equation to show how the following substances behave when
placed in water.
a. Calcium Iodide
b. Perchloric acid
c. Chlorous acid
Kerika HCl ditambahkan ke dalam H 2O, maka HCl akan terdisosiasi dan
membentuk ion H+ dan Cl-. Karena ion H+ (proton) dan Cl- (elektron)
dilarutkan dalam air, kita dapat menyebutnya H+(aq) dan Cl-(aq). Ketika
ditempatkan dalam air, ion H+ akan bergabung dengan H2O untuk
membentuk ion H3O+ (ion hidronium). HCl adalah senyawa yang mudah
larut dalam air.
d. Ammonia
NH3(g) + H2O(l) → NH4OH(aq)
Senyawa amonia dapat dijumpai dalam bentuk cair maupun gas. Amonia
larut dalam air. Perbandingannya 1 liter air berbanding dengan 1300 liter
volume gas amonia. Karena kelarutannya dalam air sangat tinggi sehingga
gas ini jarang dijumpai di atas permukaan air.
e. Chlorine
Klorin mudah larut dalam air, sehingga ketika klorin direaksikan dengan air,
ia akan berdisosiasi membentuk ion H3O+ (ion hidronium) dan ion 2Cl-
(klorida).
f. Copper(II) sulfate
CuSO4(aq) + H2O(l) → CuSO4.5H2O(s)
CuSO4.5H2O(s) + H2O(l) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Ketika CuSO4 atau CuSO4.5H2O dilarutkan dalam H2O (air), mereka akan
berdisosiasi (larut) ion Cu2+ dan ion SO42-. Untuk menunjukkan bahwa ion
Ca2+ dan ion I- larut dalam air, kita dapat menulis fasa (aq) untuk masing-
masing ion.
6. Predict the products of the following reactions, and write a net ionic equation.
Then write the oxidation and reduction half reactions.
a. Zn(s) + 2 AgNO3(aq) → 2 Ag(s) + Zn(NO3)2(aq)
Oksidasi Setengah Reaksi : Zn → Zn2+ + 2e-
Reduksi Setengah Reaksi : 2 Ag+ + 2e- → 2 Ag
Page 3
5. For each of the following equations, write the oxidation and reductions half
reactions.
a. Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Oksidasi Setengah Reaksi : Zn → Zn2+ + 2e-
Reduksi Setengah Reaksi : Cu2+ + 2e- → Cu
b. Mg(s) + 2H+(aq) → Mg2+(aq) + H2(g)
Oksidasi Setengah Reaksi : Mg → Mg2+ + 2e-
Reduksi Setengah Reaksi : 2H+ + 2e- → H2
Page 4
Page 5
Cr2O72- + I- → I2 + Cr3+
+7 -1 0 +3
Oksidasi
Reduksi
Step 3: Separate the equation into two half reactions. Balance the atoms, excepting O
and H in each equation.
Oksidasi : 2I- → I2
Step 4: Balance electrons in each half reaction by looking at the change in oxidation
numbers.
Step 5
2I- → I2 + 2e- x7
Step 6
Step 1
Step 2
+7 -2 +2 +1 -2
Reduksi
Step 3
Step 4
Step 5
Step 6
Page 6
2. Example 2
Step 1
Step 2
Oksidasi
Reduksi
Step 3
Oksidasi : S2- → S
Step 4
Step 5
S2- → S + 2e- x1
2O-1 + e- → 2O-2 x2
Step 6
3. Example 3
Step 1
Step 2
3HNO2 → HNO3 + 2NO + H2O
Oksidasi
Reduksi
Step 3
Step 4
Step 5
N3+ + e- → N2+ x2
Step 6
7. Photosynthesis
Jawab :
6CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6O2
Page 8
+2 (-2) red 0
+2 (+2) oks +4
0 (-1) red -1
0 (+1) oks +1
Page 9
3. Why is gold more commonly found as a pure solid and not as an ore?
a. Does this help explain why it is a good choice for jewelry?
Jawab :
Karena emas merupakan logam yang inert. Yang memiliki ikatan kovalen
yang menyebabkan sulit bereaksi.
5. Write the reduction and oxidation half reactions for Sn2+ (aq), Fe2+ (aq), Cr2+
(aq), and H2O(l).
Jawab :
Fe2+ (aq) + 2e Fe (s)
Page 10
Co2+(aq) + 2e Co(s)
Zn2+(aq) + 2e Zn(s) kenaikan potensial Reduksi
Mg2+ (aq) + 2e Mg(s)
X- Y- Z- W-
X2 x v x v
Y2 v x v x
Z2 v x v v
W2 v x v x
Page 11
Page 12
j. In a car battery, lead and lead (IV) oxide electrodes are exposed to a sulfuric
acid electrolyte
K : 2H+ (aq) + 2e- → H2 (g) E° = 0
A : Pb (s) + SO42- (aq) → PbSO4 (s) + 2e- E° = +0,31
Redoks: 2H+ (aq) + Pb (s) + SO42- → H2 (g) + PbSO4 (s) E°sel = +
0,31
Reaksi berjalan spontan
Page 13
V1 . M1 = V2 . M2
0,774 mmol
= M2
13,6 mL
0,0569 mmol/mL = M2
= 1200 mol
1
Mol Cl2 = . 1200 mol
2
= 600 mol
Massa Cl2 = mol Cl2 . BM Cl2
= 600 mol . 71 gram/mol
= 42600 gram = 43 kg
Page 14
3. A 0.125 mol/L of potassium dichromate solution is used to titrate 10.0 mL of
chromium (II) sulfate in an acidic solution. What is the concentration of
chromium (II) ions? (1.31mol/L)
Titration of Chromium (II) Sulfate Solution
Trial 1 2 3 4
4,65 mmol
= M Cr2+
20 mL
6,525 mmol
= M Cr2+
20 mL
8,6625 mmol
= M Cr2+
20 mL
= 1,31M
4. Berapa volume dari 0,10 mol/L larutan AgNO3 yang akan direaksikan habis
dengan 25 gram logam Ni ? (Ar Ni = 59) What volume of 0.10 mol/L sivler
nitrate solution will react completely with 25.0g of nickel metal? (8.5L)
25 gram
=
59 gram/mol
= 0,423 mol
0,846 mol
=V
0,1 mol/ L
8,46 L = 8,5 L = V
Page 15
Tria 1 2 3
final reading (mL) 15. 28. 40.
initial reading (mL) 3.4 15. 28.
Volume of K2Cr2O7 12,4 12,3 12,5
M1 V1 = M2 V2
0,0832 x 12,4 = M2 x 10
M2 = 0,103168
M1 V1 = M2 V2
0,0832 x 12,3 = M2 x 10
M2 = 0,102336
M1 V1 = M2 V2
0,0832 x 12,5 = M2 x 10
M2 = 0,104
0,103168+0,102336+0,104
M SnF2 = = 0,103168
3
1. An aluminum strip was placed into a solution of nickel (II) nitrate. Calculate
the mass of nickel that forms onto the strip if 40.0 mL of a 0.200 mol/L
nickel (II) nitrate solution is used.
Ni : 2N : 6O
59 : 28 : 96
40 ml x 0,2 M = 8 mmol
g Ni(NO3)2 = 8 x 183 = 1.464 mg
59
g Ni = x 1.464 mg
183
= 472 mg
30 M x 0,05ml = M2 x 10 ml
M2 = 0,15 M
3. A 25.0 mL of acidified 0.500 mol/L calcium iodide solution was titrated to the
endpoint with 0.0500 mol/L solution of potassium permanganate solution.
a) Calculate the mass of copper that was corroded by the nitric acid.
Anoda : Cu → Cu2+ + 2e
Katoda : H+ + 2e → H2
c) What material would make a suitable storage container for nitric acid?
Botol kaca
Page 16
Chapter 12 Review
Reduction = Na + + e → Na
Oxidation = 2Cl - → Cl 2 + 2e
Net redox reaction: Na+ + 2Cl- → Na + Cl2
Is the reaction spontaneous? Explain why or why not. Describe a diagnostic
test to identify one of the products.
E sel = 2(2,71) – 1,36 = 4,06 V
∆G = - n F E sel
= -2 x 96500 x 4,06
= - 783.580
Reaksi berjalan secara spontan karena nilai ∆G bernilai negatif dan E sel
bernilai positif.
Reduction = 2H + + 2e → H 2
Oxidation = Al → Al 3+ + 3e
Net redox reaction: 6H+ + 2Al → 3H2 + 2Al
Is the reaction spontaneous? Explain why or why not. Describe a diagnostic
test to identify one of the products.
E sel = 0 + 3,32 = 3,32 V
∆G = - n F E sel
= -6 x 96500 x 3,32
= - 1.992.280
Reaksi berjalan secara spontan karena nilai ∆G bernilai negatif dan E sel
bernilai positif.
Reduction = 2H + + 2e → H 2
Oxidation = 4OH - → 2H 2 O + O 2 + 4e
Net redox reaction: 4H+ + 4OH- → 2H2 + 2H2O +
O2
Is the reaction spontaneous? Explain why or why not. Describe a diagnostic
test to identify one of the products.
E sel = 0 – 0,4 = -0,4 V
∆G = - n F E sel
= -6 x 96500 x (-0,4)
= + 154.400
Reaksi berjalan secara tidak spontan karena nilai ∆G bernilai positif dan E
sel bernilai negatif.
Page 17
4.
a) Construct a redox table for the above four species.
b) Numerical Response :
5.
a) Write the half reaction for the species that gains electrons. Is this
oxidation or reduction? How do you know?
Menerima elektron merupakan proses reduksi, dalam reaksi diatas yang
mengalami reduksi yaitu Q2(g) . reaksi reduksinya yaitu:
b) Identify the oxidizing agent: Q2(g) Identify the reducing agent: R- (aq)
c) Identify the species that has the greatest strength of attraction of electrons:
Q2(g)
d) identify the species that has the least strength of attraction of electrons: R -
(aq)
Page 18
mol
0.0955 x 6 x 12.4 mL
M2 = L
20 mL
M2 = 0,355 mol/L
Page 19
1. How can you identify redox reactions?
Untuk mengidentifikasi reaksi redoks, pertama-tama kita perlu mengetahui
status oksidasi setiap elemen dalam reaksi. Menentukan bilangan oksidasi
adalah titik kunci dalam mengidentifikasi reaksi redoks. Digunakan aturan
berikut untuk menetapkan angka oksidasi.
Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara
kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur
bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur
bebas berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-
unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.
Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-turut
adalah +1, +2, dan +3.
Bilangan oksidasi ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- berturut-turut
adalah +1, -2, dan -3.
Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA
sesuai dengan golongannya.
Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari
satu.
Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion =
jumlah muatannya.
Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa
= 0.
Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1.
Bila H berikatan dengan non-logam = +1.
3. Oxidation number
Bilangan oksidasi adalah jumlah muatan negatif dan positif dalam atom yang
secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau
diserahkan.
4. Disproportionation Reactions
Reaski disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana suatu unsur dari suatu
reaksi mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus membentuk dua produk
yang berbeda.
Contoh
Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O
0 -1 +1
5. Redoks reactions in living system
Reduksi Oksidasi
Reaksi Redoks tidak hanya terjadi di laboratorium atau tempat khusus yang
digunakan untuk praktikum. Reaksi redoks dapat terjadi dimana saja dan
kapan pun. Oleh karena itu berikut adalah beberapa reaksi redoks yang umum
terjadi disekitar kita :
a. Zat Pemutih
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan
warna benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Penghilangan warna
terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah
natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Warna benda
ditimbulkan oleh elektron yang diaktivasi oleh sinar tampak. Hilangnya
warna benda disebabkan oksidator mampu menghilangkan elektron
tersebut. Elektron yang dilepaskan kemudian diikat oleh oksidator.
b. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses reaksi oksidasi-reduksi biologi yang terjadi
secara alami. Fotosintesis merupakan proses yang kompleks dan
melibatkan tumbuhan hijau, alga hijau atau bakteri tertentu. Organisme ini
mampu menggunakan energi dalam cahaya matahari (cahaya ultraviolet)
melalui reaksi redoks menghasilkan oksigen dan gula.
c. Pembakaran
Pembakaran merupakan contoh reaksi redoks yang paling umum. Pada
pembakaran propana (C3H8-;) di udara (mengandung O2), atom karbon
teroksidasi membentuk CO2 dan atom oksigen tereduksi menjadi H2O.
d. Aki
Jenis baterai yang sering digunakan pada mobil adalah baterai 12 volt
timbal-asam yang biasa dinamakan Aki. Baterai ini memiliki enam sel 2
volt yang dihubungkan seri. Logam timbal dioksidasi menjadi ion Pb2+
dan melepaskan dua elektron di anoda. Pb dalam timbal (IV) oksida
mendapatkan dua elektron dan membentuk ion Pb2+ di katoda. Ion Pb2+
bercampur dengan ion SO42- dari asam sulfat membentuk timbal (II) sulfat
pada tiap-tiap elektroda. Jadi reaksi yang terjadi ketika baterai timbal-
asam digunakan menghasilkan timbal sulfat pada kedua elektroda.
Page 21
Tegangan adalah ukuran dari beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
dan memiliki satuan Volt atau energi/muatan. Tegangan memiliki simbol V. Jika
dalam Coulomb satuannya adalah Q.
Anoda Katoda
Katoda adalah elektroda positif yang terbuat dari batang Cuprum atau tembaga yang
dicelupkan dalam larutan CuSO4 dan logamnya adalah tembaga (Cu). Anoda adalah
elektroda negatif yang yang terbuat dari batang zink atau seng yang dicelupkan dalam
larutan ZnSO4 dan logamnya adalah seng (Zn). Jembatan garam digunakan untuk
mengatasi masalah dari kelebihan anion atau kation dalam larutan.
Page 22
Half Cells
Jika kita melihat hanya reaksi oksidasi pada anoda maka kita melihat salah satu –
setengah dari sel. Hal ini tidak diinginkan untuk memiliki setengah sel bereaksi
seluruhnya karena elektron yang ditransfer tidak bisa mengalir dari elektroda negatif
ke elektroda positif. Salah satu cara untuk mencegah hal ini adalah dengan
menggunakan elektrolit dalam yang kation adalah dari tembaga (Cu).
Tidak ada reaksi yang berlangsung antara elektroda logam dan ion tembaga (II)
dalam larutan.
Dalam rangka untuk menjaga reaksi terjadi, ion lain harus tersedia untuk menjaga
larutan tetap bereaksi. Beberapa pilihan yang dapat digunakan adalah dengan
menghubungkan masing-maisng setengah sel sehingga elektron dapat mengalir dari
zat pereduksi ke zat pengoksidasi atau membuat jembatan garam yang diperlukjan
untuk menjaga netralisasi listrik dan memungkinkan reaksi terus berlanjut.
Page 23
Salt Bridge
This is a hollow tube filled with an relatively inert (nonreactive) electrolyte such as
sodium nitrate, sodium sulfate or potassium chloride.
Page 24
Material seperti unglazed ceramic , memperbolehkan ion- ion untuk larut kedalam
ion negative (Cl-) bergerak ke katoda dan ion positif (k+) bergerak ke anoda.
Page 25
Anoda
Katoda
1.
Zn + Co2+ Zn2+ + Co
Gerakan elektron :
Elektron berpindah secara langsung dari Zn ke ion Co2+.Zn melepaskan elektron dan
Co menerima eektron. Sehingga terjadi serah terima elektron. Elektron yang
dilepaskan pada reaksi oksidasi diruang anoda mengalir melalui kawat menuju ruang
katoda untuk melengsungkan reaksi reduksi. Karena ada serah terima , elektron akan
berjalan sehingga menimbulkan arus listrik.
Dihubungkan lah reksi ini dengan jembatan garam (garam KNO 3). Garam tersebut
membentuk ion K+ dan NO3- . Ketikan Zn membentuk ion positif (Zn2+), ia
memerlukan ion negatif sebagai pasangan nya. Ion NO 3- akan masuk ke larutan
Zn(NO3)2. Sedangkan ion ion K+ akan masuk kedalam larutan Co(NO3)2.Hal ini terjadi
karena saat pembentukan Co, Co meninggalakan pasangan nya yaitu NO3 yang
bermuatan negatif
Notasi sel
Zn Zn2+ Co2+ Co
Co2+ meruapakan katoda yang mengalami reduksi, Co2+ berubah menjadi Co.
2.
Page 26
Elektron bergerak dari Ag
ke Cr2O72-
Anoda
Katoda
Gerakan elektron :
Elektron berpindah secara langsung dari Ag ke ion Cr2O72- .Ag melepaskan elektron
dan Cr2O72- menerima eektron. Sehingga terjadi serah terima elektron. Elektron yang
dilepaskan pada reaksi oksidasi diruang anoda mengalir melalui kawat menuju ruang
katoda untuk melengsungkan reaksi reduksi. Karena ada serah terima , elektron akan
berjalan sehingga menimbulkan arus listrik.
Dihubungkan lah reksi ini dengan jembatan garam (garam KNO 3). Garam tersebut
membentuk ion K+ dan NO3- . Ketikan Cr2O72- membentuk ion positif (Cr3+), ia
memerlukan ion negatif sebagai pasangan nya. Ion NO3- akan masuk ke
larutanK2Cr2O7. Sedangkan ion ion K+ akan masuk kedalam larutan AgNO3, .Hal ini
terjadi karena saat pembentukan Ag, Ag meninggalakan pasangan nya yaitu NO3 yang
bermuatan negatif
Notasi sel
Zn Zn2+ Co2+ Co
Co2+ meruapakan katoda yang mengalami reduksi, Co2+ berubah menjadi Co.
Anoda : Ag → Ag+ + e
Page 27
For each of the following cells, use the given cell notation to identify the strongest
oxidizing and reducing agents. Write chemical equations to represent the cathode,
anode, and net cell reactions. Label electrodes, electrolytes, electron flow, and ion
movement.
Katoda(+)
Anoda(-)
Ag
Cd
Katoda(+)
Anoda(-)
Pb
Pb dilapisi
platina
3. For the following cell, what is the
Page 28
On the diagram, label the movement of electrons through the cell.
Is the Sn(s) necessary for the cell to function, or could it be replaced by an inert
electrode? Explain.
elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Sn(s) tidak bisa diganti dengan elektroda inert karena pada katoda jenis elektroda
tidak mempengaruhi produk yang dihasilkan di katoda (jika diganti elektroda inert
tidak akan bereaksi)
Is the Fe(s) necessary for the cell to function, or could it be replaced by an inert
electrode? Explain.
Pada Fe(s) dapat diganti dengan elektroda inert karena elektroda yang tidak inert
hanya dapat bereaksi di anoda, sehingga produk yang dihasilkan di anoda adalah ion
elektroda yang larut (sebab logam yang tidak inert mudah teroksidasi) (elektroda
inert hanya dapat bereaksi di anoda)
Elektrolit inert ini merupakan elektrolit yang ion nya tidak ambil bagian dalam reaksi
redoks dan juga tidak bereaksi terhadap setiap ion.
Sn(NO3)(aq) tidak dapat digantikan dengan elektrolit inert karena biasanya elektrolit
inert digunakan di jembatan garam karena mereka tidak bereaksi secara kimia dengan
larutan yang ada di dalam ruangan dan mereka tidak mengganggu reaksi jaringan sel.
Jika elektrolit digantikan dengan elektrolit inert maka tidak akan bereaksi dengan
anoda maupun katoda sehingga tidak terjadi reaksi.
Page 29
1.
a. Label the cathode and the anode.
Cu(s) | Cu2+(aq) || Ag+(aq) | Ag (s)
Katoda : Ag
Anoda : Cu
b. Calculate the cell potential.
Katoda : Ag+ + e- Ag x2
Anoda : Cu Cu2+ + 2e- x1
Katoda : 2Ag+ + 2e- 2Ag Eo =
+0,80 V
Anoda : Cu Cu2+ + 2e- Eo = -
0,34 V
Reaksi : 2Ag+ + Cu 2Ag + Cu2+ Eo sel =
+0,46 V
3.
a. Label the cathode and the anode.
Ni (s) | Ni2+ (aq) || Pd2+ (aq) | Pd (s)
Katoda : Pd
Anoda : Ni
b. Using the reading on the voltmeter, calculate the reduction potential for the
Pd/Pd2+ half-cell.
Katode : Pd2+ (aq) + 2e– → Pd (s)
Anode : H2 (g) → 2H+ (aq)
E° sel = E° katoda - E° anoda
0,88 V = Eo Pd - Eo H2
0,88 V = Eo Pd - 0,00 V
Eo Pd = 0,88 V
Pada sel volta (Ni – Pd) terjadi aliran elektron dari elektroda Ni
ke elektroda Pd, perpindahan terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara elektroda Ni dan elektroda Pd. Potensial listrik
yang dihasilkan oleh suatu sel disebut potensial sel.
Page 30
4. Underground iron pipes in contact with moist soil are likely to corrode. This
corrosion can be prevented by applying the principles of electrochemistry.
Connecting an iron pipe to a magnesium block with a wire creates an
electrochemical cell. The magnesium block acts as the anode and the iron pipe
acts as the cathode. A diagram of this system is shown below.
a. Describe the movement of electrons in the voltaic cell produced when
magnesium is connected to the iron pipe.
Pada sel volta (Mg – Fe) terjadi aliran elektron dari elektroda Mg
yang berperan sebagai anoda ke elektroda Fe yang berperan sebagai
katoda, perpindahan terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik
antara elektroda Mg dan elektroda Fe. Elektron tersebut berpindah
melalui kawat yang terhubung antara blok magnesium dengan pipa
besi.
b. Explain how corrosion of the iron pipe is prevented using this protection
system.
Prinsip dari perlindungan katodik atau pengorbanan anoda
adalah dengan membiarkan logam lain yang lebih mudah bereaksi
dengan oksigen sehingga logam besi tidak bereaksi dengan oksigen.
Cara ini biasa dilakukan untuk menjaga pipa besi yang di tanam di
dalam tanah tidak mengalami perkaratan. Salah satu logam yang biasa
digunakan sebagai pelapis di permukaan pipa besi adalah logam
magnesium (Mg). Logam Mg nantinya akan dibiarkan teroksidasi atau
menjadi berkarat. Pelapisan dengan logam Mg harus dilakukan
penggantian secara berkala karena logam Mg lama kelamaan akan
habis karena teroksidasi.
c. Explain, in terms of reactivity, why magnesium is preferred over zinc to
protect underground iron pipes.
Penggunaan magnesium untuk melapisi pipa besi lebih diminati
daripada penggunaan seng berdasarkan kereaktivitasan disebabkan
sifat dari seng sangat bereaksi dengan air sehingga jangka waktu
penggunaansebagai pelapis relatif sebentar dan menyebabkan
penggantian lapisannya harus dilakukan sesering mungkin. Sedangkan
magnesium bereaksi sangat lambat dengan air sehingga korosi yang
akan diterimaoleh magnesium akan membutuhkan waktu yang lama.
Hal ini akan berpengaruh terhadap penggantian lapisan yang jarang
dan mengurangi pengeluaran dana untuk proses pelapisan pipa besi.
d. If the magnesium block is not attached to the iron pipe it will corrode.
If the iron corrodes identify the oxidation reaction that takes place
Anoda (oksidasi) : Mg Mg2+ + 2e-
If the iron corrodes identify the reduction reaction that takes place
Katoda (reduksi) : Fe2+ + 2e- Fe
5. Calculate the cell potential of the following voltaic cells given the net cell
reaction. Write the reaction taking place at the cathode and anode.
a. Sn4+ (aq) + Co (s) Sn2+ (aq) + Co2+ (aq)
Co (s) | Co2+ (aq) || Sn4+ (aq) | Sn2+ (aq) | Sn (s)
Katoda : Sn
Anoda : Co
Katoda : Sn4+ + 2e- Sn2+ Eo = +0,15 V
Anoda : Co Co2+ + 2e- Eo = -
0,28 V
Reaksi : Sn4+ + Co Sn2+ + Co2+ Eo sel =
+0,43 V
b. S (s) + 2H+ (aq) + Pb (s) + SO42- (aq) H2S (aq) + PbSO4 (s)
S (s) | H2S (aq) | H+ (aq) || SO42- (aq) | PbSO4 (s) | Pb (s)
Pb (s) | PbSO4 (s) | SO42- (aq) || H+ (aq) | H2S (aq) | S (s)
Katoda : S
Anoda : Pb
Katoda : S + 2H+ + 2e- H2S Eo =
+0,14 V
Anoda : PbSO4 + 2e- Pb + SO42- Eo = -
0,36 V
Reaksi : S + 2H+ + PbSO4 H2S + Pb + SO42-
Eo sel = Eo katoda - Eo anoda
= +0,14 V - (-0,36 V)
= +0,50 V
c. 2AgBr (s) + Cd (s) Cd2+ (aq) + 2Ag+ (aq) + 2Br (aq)
Cd (s) | Cd2+ (aq) || Ag+ (aq) | Br (aq) | AgBr (s)
Katoda : AgBr
Anoda : Cd
Katoda : AgBr + e- Ag + Br- x2
Anoda : Cd2+ + 2e- Cd x1
Katoda : 2AgBr + 2e- 2Ag + 2Br- Eo =
+0,07 V
Anoda : Cd2+ + 2e- Cd Eo = -
0,40 V
Reaksi : 2AgBr + Cd2+ 2Ag + 2Br- + Cd
Eo sel = Eo katoda - Eo anoda
= +0,07 V - (-0,40 V)
= +0,47 V
Page 31
Procedure
1. Choose the half reaction for Al3+ and Al as your reference point and assign a
value of 0 V for this half- reaction. To make the standard cell potential for
3+
the Al /Al halfreaction equal to zero, you would have to add 1.66 V to the
accepted standar reduction potential. To adjust all the reduction potentials
to the new reference, you add 1.66 V to each value.
Page 32
Dry Cells
Dry cells are voltaic cells where the electrolyte has been thickened into
a paste
An Alkaline Battery
Kutub Negatif
MnO2(s) + H2O (l) +2 e- → 2 MnO(OH)(s) +2OH-(aq)
AnodeCathode
Reaction
Reaction
A primary cell
A secondary cell
Larutan elektrolit
Elektroda positif
Elektroda negatif
When your car is running, an electric current reverses the cathode and anode
reactions This replenishes the reactants so the battery does not go “dead”
Page 33
Anode Reaction
When your car is running, an electric current reverses the cathode and anode
reactions
This replenishes the reactants so the battery does not go “dead”
Fuel Cells
O2 + 2H2O + 4e → 4OH-
2H2 + O2 → 2H2O
Cell potential
Eocell = 0,401 V – (-0,082) V
= 1,229 V
Page 34
The fuel cell provides a highly efficient conversion of the chemical energy
in hydrogen, natural gas, or hydrocarbons into electrical energy, and because
of their high energy density (energy per unit weight of the power source),
fuel cells are superior to batteries in portable equipment.
Anode :
Fe → Fe2+ + 2e
Cathode :
O2 + H2O + 2e → 2OH-
Simplified Reaction
Fe2O3 • x H2O
Preventing Corrosion
• Paint or enamel coatings prevent air and water from reaching the
metal
• Galvanizing
• Covering iron with zinc
Zinc is more reactive than iron (SRA) so it will be oxidized instead
of iron
• Cathodic protection
Page 35
*gain
*reduced
2. Write the change that water goes through at the (-) electrode.
2H2O + 2e → H2 + 2OH-
3. Chemicals that come into contact with the (+) electrode will (gain/lose) electrons
and be
(oxidized/reduced). The (+) electrode in electrolysis is called the
(cathode/anode).
*lose
*oxidized
*anode
4. Write the change that water goes through at the (+) electrode.
2H2O → 4H+ +4OH- + 2H2 + O2
5. Add these two reactions together (make certain the electrons cancel) and write
the overall reaction for the electrolysis of water
6H2O → 4H+ + 4OH- + 2H2 + O2
Page 36
8. In the electrolysis of CuSO4(aq)
Both the Cu2+ and H2O will be near the (-) electrode. Which chemical will be
reduced?
* Cu2+
Both the SO42- and H2O will be near the (+) electrode. Which chemical will be
oxidized?
* H2O
9. Draw a diagram of an electrolytic cell containing a zinc iodide solution and inert
carbon electrodes.
Label the power supply and electrodes, including signs, the electrolyte, and
the directions of electron and ion movements.
Write half-reaction and net equations.
Calculate the cell potential, using standard values
10. List the main similarities between a voltaic cell and an electrolytic cell.
Pada anoda selalu terjadi reaksi oksidasi. Dan pada katoda selalu terjadi reaksi
reduksi.
11. What is the key difference between voltaic and electrolytic cells?
Perubahan energi. Sel volta merubah energi kimia menjadi energi listrik.
Sebaliknya, sel elektrolisis merubah energi listrik menjadi energi kimia.
Terjadinya reaksi redoks. Pada sel volta reaksi redoks terjadi spontan ketika
batang logam dimasukkan ke dalam sel. Sebaliknya pada sel elektrolisis reaksi
redoks hanya terjadi ketika arus listrik dilewatkan ke sel ini.
Sifat anoda dan katoda. Pada sel volta, anoda bersifat negatif dan katoda
bersifat positif. Pada sel elektrolisis, anoda bersifat positif dan katoda bersifat
negatif.
Sumber elektron. Pada sel volta elektron berasal dari larutan atau senyawa
yang mengalami oksidasi. Sementara pada sel elektrolisis, elektron berasal
dari sumber listrik. Sehingga sel elektrolisis bergantung pada sumber listrik di
luar sel agar bisa terjadi reaksi kimia.
13. A student brought in an old silver medal into the chemistry lab to plate it with
copper. He set up the following cell:
What is object 1?
Power Souric
What is object 2?
Anode
Should the medal be placed at the
cathode or the anode?
Cathode
14. Draw an electrolytic cell that could be used to plate an iron ring with gold.Be
sure to include all of the necessary parts. In addition, label the anode, solution
used and composition of the electrodes.
Jawab :
Penyepuhan adalah proses melapisi permukaan logam dengan logam lain
secara elektrolisis. Penyepuhan bertujuan untuk melindungi logam terhadap
korosi atau memperbaiki penampilan. Pada penyepuhan, logam penyepuhnya
sebagai anoda. Kedua elektroda dicelupkan pada larutan garam penyepuhnya.
Pada katoda akan terjadi pengendapan logam penyepuhnya sedangkan logam
anoda larut terus menerus.
Gambar Hasil Penyepuhan Besi Anoda Emas Katoda Tembaga (-) (+) Accu
Down’s Cell
Sel Downs digunakan dalam industri untuk menghasilkan logam
natrium. Sel terdiri dari anoda karbon pusat yang dikelilingi oleh katoda
besi silinder. Layar besi digunakan untuk mencegah gas klor, terbentuk di
anoda, agar tidak bersentuhan dengan logam natrium yang terbentuk di
katoda.
Logam natrium naik dalam campuran cair dan dikumpulkan dalam
bejana penyimpanan kedap air. Arus tinggi yang melewati sel
menyediakan panas yang cukup untuk menjaga campuran cair. Sekarang
natrium klorida meleleh pada suhu sekitar 800 ° C, ini membutuhkan
sejumlah besar energi untuk dipasok. Tidak hanya masalah kelayakan
penting tetapi pada suhu ini natrium cair membentuk kabut tebal di dalam
bejana reaksi yang sulit untuk dipulihkan. Untuk menurunkan suhu leleh,
kalsium klorida ditambahkan ke natrium klorida dalam campuran bagian
1: 2 (NaCl: CaCl 2 ). Campuran ini memiliki suhu leleh yang jauh lebih
rendah, sekitar 600 ° C yang mencegah pembentukan kabut natrium
ELEKTROPLATING
Pada saat arus mengalir, maka akan terjadi reaksi kimia dalam
system, yang mana ion postif dalam larutan akan bergerak mendekati
kutub negative (katoda) dan ion negative akan bergerak mendekati kutub
positif (anoda). Rekasi reduksi terjadi dikatoda dan reaksi oksidasi terjadi
di anoda. Dalam hal ini, tembaga yang kita gunakan sebagai anoda akan
mengalami oksidasi sehingga melepaskan elektronnya. Sementara
lempeng besi akan mengalami reduksi sehingga akan menerima electron.
Page 41
Refining Metals
Page 42
Electrolysis worksheet
1. Calculate the mass of zinc plated onto the cathode of an electrolytic cell by a
current of 750 mA in 3.25 h. (2.97 g)
Diketahui : I = 750 mA = 0.750 A
t = 3,25 h = 11700 s
F = 96 500 C/mol
Mr Zn = 65.39 g/mol
Ditanya : massa Zn ?
Jawab :
Zn2+(aq) + 2e− → Zn(s)
e x I x t 1e x 0.750 A x 11700 s
ne = = = 9.093 × 10−2 mol e-
F 96500 C /mol
1mol Zn
n Zn (s) = 9.093 × 10−2 mol e- x = 4.547 × 10−2 mol e−
2e
m Zn (s) = n x M = 4.547 × 10−2 mol e− x 65.39 g/mol = 2.97 g
2. How many minutes does it take to plate 0.925 g of silver onto the cathode of
an electrolytic cell using a current of 1.55 A? (8.90 min)
Diketahui : massa = 0.925 g
I = 1.55 A
F = 96 500 C/mol
Mr Ag = 107.87 g/mol
Ditanya :t?
Jawab : Ag+(aq) + 1 e- → Ag(s),
1 mol
n Ag(s) = 0.925 g × = 8.575 × 10−3 mol
107.87 g
1 mol e
ne Ag(s) = 8.575 × 10−3 mol x = 8.575 × 10−3 mol e-
1mol Ag(s)
q 827.5C 1min
t= = = 533.9 s × = 8.90 min
I 1.55 A 60 s
Page 43
3. Anoda nikel dalam sel elektrolik berkurang massanya sebesar 1.20 g dalam
35.5 menit. Setengah reaksi oksidasi mengubah atom nikel menjadi ion nikel
(II). Berapa arus rata-ratanya?
1 mol
nNi(s) = 1.20 g Ni(s) x
58.69 g
= 2.045 x 10-2 mol
2 mol e
Jumlah mol elektron = 2.045 x 10-2 mol Ni(s) x
1mol∋( s)
= 4.089 x 10-2 mol e
Kuantitas listrik = 4.089 x 10-2 mol e x 96500 C/mol e
= 3946 C
Jumlah listrik ( C )
Arus =
waktu
39 46 C
=
2130 s
= 1.85 A
4. Dua setengah reaksi berikut terjadi dalam sel elektrolik dengan anoda besi
dan katoda kromium.
Oksidasi : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e
Reduksi : Cr3+(aq) + 3e → Cr(s)
a) Selama proses tersebut massa anoda besi berkurang sebesar 1.75 g.
Temukan perubahan massa katoda kromium.
Oksidasi : Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e
Reduksi : Cr3+(aq) + 3e → Cr(s)
2Cr3+(aq) + 3Fe(s) → 2Cr(s) + 3Fe2+(aq)
m
nFe(s) =
Mr
1.75 g
= g
55.85
mol
= 0,03133 mol Fe(s)
2 mol Cr
0,03133 mol Fe(s) x = 0,02089 mol Cr(s)
3 mol Fe
mCr(s) = 0,02089 mol Cr(s) x 52 g/mol = 1.09 Cr(s)
Page 44
Ag|Ag+
Experimental Design
Six voltaic cells will be built using 0.10 mol/L solutions, metal strips and
porous cups. The cell potential will be measured and compared to the
predicted values.
Evidence
2.
Zn|Zn2+ Pb|Pb2+ 0,889 0,894
3.
Zn|Zn2+ Ag|Ag+ -0,016 0,021
4.
Pb|Pb2+ Cu|Cu2+ -0,211 0,216
5.
Pb|Pb2+ Ag|Ag+ -0,653 0,658
6.
Cu|Cu2+ Ag|Ag+ -1,136 1,141
Zn|Zn2+|| Cu|Cu2+
Zn|Zn2+|| Pb|Pb2+
Zn|Zn2+|| Ag|Ag+
Pb|Pb2+|| Cu|Cu2+
Pb|Pb2+|| Ag|Ag+
Cu|Cu2+|| Ag|Ag+
Page 45
Conclusion
1. Apakah potensi sel diukur sesuai potensi sel diprediksi? Apakah ada
kecenderungan umum dalam perbedaan antara mereka?
Nilai potensial sel pada saat percobaan terkadang tidak sama persis dengan
teori, hal itu sering terjadi. Namun nilai antara hasil pengukuran beda
potensial dengan nilai menurut teori tidak terlalu jauh
perbedaannya/selisih. Perbedaaan nilai tersebut dapat terjadi karen
berbagai macam faktor.
Gelembung cepat diamati pada elektroda positif. Solusi di sekitar anoda menjadi
kuning (warna asli adalah biru-hijau). Bau yang kuat. Padatan gelap diendapkan
pada elektroda negatif. Warna solid tidak jelas sampai elektroda dilepas — coklat
2I–(aq) → I2(s) + 2e
Page 48
Masalah
Apa saja produk dari reaksi dan massa logam yang dihasilkan selama operasi dari
sebuah tembaga (II) sulfat selama waktu 10,0 menit ?
= (+0,34 V) – (-0,34 V)
= +0,68 V
63,5 g /mol
Diket : e=
2
i = 1,67 A
t = 10 menit = 600 s
F = 96.500 coulumb
Ditanya : W ………?
Jawab
e x I xt
W=
F
g
31,75 x 1,67 A x 600 s
W= mol
96.500 C
31.813,5
W=
96.500
W = 0,329 gram
Page 49