Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak
terbalik. Lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan teropong bumi tetapi pada teropong
prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan bayangan benda sehingga bayangan yang
dilihat mata tidak terbalik. Teropong ini menggunakan 2 buah prisma siku-siku sama kaki
untuk menggantikan fungsi lensa pembalik. Kedua prisma disusun bersilang satu sama lain.
Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa
okuler, karena pengamat dapat melihat dengan 2 mata, maka kesan bayangan yang diperoleh
adalah sebagai bayangan 3 dimensi (stereokopis).
Proses selanjutnya adalah kita yang menggunakan teropong tersebut seperti melihat benda
secara langsung.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan
nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat lensa okuler,
bayangan ini dibalik oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya,
tegak dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai rumus teropong
prisma atau dengan teropong bumi.
Perbesaran teropong:
Ma= fob/fok
keterangan:
Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif
fok = fokus lensa okuler