Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

BIOFISIKA ( PAF15221 )
INDERA PENGLIHATAN

Dosen Pengampu :
Aris Haryadi

DisusunOleh:
1. Aprilia Yuphi (K1C018017)
2. Karita Ramadina (K1C018018)
3. Tyas Ahardiansyah (K1C018019)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
PURWOKERTO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan berkat dan rahmatnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
Makalah ini berisikan meteri yang penting tentang INDERA PENGLIHATAN untuk
mempermudah dalam menyelaminya.
Salah satu tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk pengembangan daya
penalaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu dalam makalah ini, pembahasan konsep disertai gambar-gambar yang menarik
dan mengedepankan ilustrasi yang memacu berpikir kritis.
Harapan penyusun semoga kehadiran makalah ini akan sangat bermanfaat, baik
untuk guru terutama untuk para siswa. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendorong dan membantu terwujudnya makalah ini. Akan tetapi,
penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah selanjutnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................... 1
D. Manfaat .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Mata ...................................................................................... 2


2. Bagian-bagian Mata ................................................................................. 2
3. Struktur Anatomi Mata ........................................................................... 6
4. Fotokimiawi Penglihatan ........................................................................ 9
5. Penglihatan Warna .................................................................................. 10
6. Cacat mata dan cara memperbaikinya ..................................................... 11

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
2. Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indera penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat melihat dan mengenal suatu
benda yang kita lihat karna adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang
terjadi dibagian mata akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengelola dan
menterjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan
penglihatan.
Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Selain bola mata, di
dalam lekuk mata terdapat juga saraf-saraf penglihatan dan alat tambahan. Umumnya
bola mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebetulnya berbentuk agak lonjong. Mata
memiliki reseptor khusus yang mengenali perubahan sinar dan warna. Selain itu terdapat
otot – otot yang berfungsi sebagai penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata
berada), kelopak mata dan bulu mata. Dilihat dari diagram mata, Tidak semua mata
makhluk hidup memiliki kesamaan anatomi dengan manusia. Secara metafora, mata
manusia sering dianggap “jendela jiwa“.

B. Rumusan Masalah
1) Apa fungsi dari mata?
2) Bagaimana struktur bola mata?
3) Apa saja bagian-bagian mata?
4) Kelainan-kelainan pada indera penglihatan/mata?

C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk lebih memahami tentang indera
penglihatan dan kelainan dari indera tersebut. Juga memahami keunikan dari beberapa
alat indra hewan.

D. Manfaat
Untuk lebih memahami tenteng sistem indera penglihatan kita, sekaligus untuk
menanggulangi kemungkinan kelainan pada indera penglihatan tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:

1. Kedua mata (the eye).


2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual
pathway).
3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks).
Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan
mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.

1. Pengertian Mata
Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan
menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak di
dalam otak. Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka
cahaya (foto sensitif).
Bagian bola mata manusia yang bertadah ke permukaan anterior hanya 1/6 (seper-
enam) bagian saja. Sedangkan sisanya terlindung dalam orbita mata (tempat bola mata).

2. Bagian-bagian Mata

1. Alis

Alis yaitu rambut-rambut halus yang terdapat diatas mata. Alis berfungsi
mencegah masuknya air atau keringat dari dahi ke mata.

2. Bulu Mata

Bulu mata yaitu rambut-rambut halus yang terdapat di tepi kelopak mata. Bulu
mata berfungsi untuk melindungi mata dari benda asing.

3. Aquaeous Humor (Cairan Berair)

Aquaeous humor atau cairan berair terdapat di balik kornea. Strukturnya sama
dengan cairan sel, mengandung nutrisi bagi kornea dan dapat melakukan difusi
gas dengan udara luar melalui kornea, juga berfungsi menghasilkan cairan pada
mata dan menyangga bentuk kantong depan bola mata.

4. Vitreous Humor (Badan Bening Humor)

Badan Bening ini terletak dibelakang lensa. Bentuknya berupa Zat transparan
seperti jeli(agar-agar) yang jernih. Zat ini mengisi bola mata dan membuat bola
mata membulat. Fungsi viteous humor (badan bening humor) adalah untuk
meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina (selaput jala).

5. Kelenjar Air Mata

Kelenjar air mata terletak dibagian dalam kelopak mata. Kelenjar air mata
berfungsi untuk menghasilkan cairan yang disebut air mata. Air Mata berguna
untuk mencaga bola mata agar tetap basah. Selain itu air mata berguna untuk
membersihkan mata dari benda asing yang masuk kemata sehingga mata tetap
bersih. Contoh benda asing adalah debu, asap, uap, bawang merah, dan zat-zat
yang berbahaya bagi mata. Oleh karena itu, jika mata terkena benda-benda asing
tersebut, maka akan basah oleh air mata.

6. Kelenjar Lakrima (Air mata)

Kelenjar air mata (lakrima) berfungsi menghasilkan air mata untuk


membasahi mata yang beguna menjaga kelembapan mata, membersihakan mata
dari debu dan membunuh bibit penyakit yang masuk kedalam mata.

7. Kelopak Mata

Kelopak mata terdiri atas kelopak atas dan kelopak bawah. Bagian ini untuk
membuka dan meutup mata. Kelopak mata berfungsi untuk melindungi bola mata
bagian depan dari benda-benda asing dari luar. Benda-benda tersebut misalnya
debu, asap, dan goresan. Kelopak mata juga berfungsi untuk menyapu permukaan
bola mata dengan cairan. Selain itu juga untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk kemata.

8. Konjungtiva
Konjungtiva adalah membran tipis pelindung (lapisan jaringan) pada mata.
Konjungtiva berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.

9. Saraf Optik (saraf mata)


Saraf Mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang telah diterima.
Rangsang cahaya tersebut diteruskan kesusunan saraf pusat yang berada di otak.
dengan demikian kita dapat melihat suatu benda. Saraf Optik atau saraf mata juga
berfungsi mengirim informasi visual ke otak atau meneruskan informasi tentang
kuat cahaya dan warna ke otak.

10. Suspensor Ligamen


Suspensor ligamen berfungsi untuk menjaga lensa agar selalu pada
tempatnya.

3. Struktur Anatomi Mata

Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar ke
dalam, yaitu :
1. Lapisan Terluar, terdiri dari :

a. Sklera (selaput putih)


Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, danberada pada lapisan
terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar sclera dibangun oleh
jaringan fibrosa. Pada bagian sclera terdapat kornea. Sklera berfungsi untuk
bagian-bagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola
mata juga untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan
memungkinkan melekatnya otot.

b. Kornea (Selaput Bening)


Kornea merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola
mata. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan
menempatkannya pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel
yang berkesinambungan dengan epidermis yang disebut konjungtiva. Kornea
berfungsi untuk memungkinkan lewatnya cahaya dan merefleksikan cahaya.

2. Lapisan Vaskular, terdiri dari :

a. Koroid

Koroid merupakan lapisan membran tipis yang berwarna gelap. Lapisan


ini banyak mengandung pigmen dan pembuluh darah yang mengandung
banyak pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina, juga melapisi
permukaan sebelah dalam sklera. Pada bagian depan koroid, dibelakang
korneaterdapat suatu struktur yang disebut Iris. Koroid berfungsi untuk
menyerap cahaya dan melindungi refleksi cahaya dalam mata.

b. Iris

Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada
iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris
berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan
membesarkan atau mengecilkan pupil, yaitu lubang yang terletak di tengah-
tengah iris.

Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya
yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula
sebaliknya.

Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan


jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya.

c. Lensa

Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan


memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan
tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur
oleh otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut
ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama
dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata.

d. Retina

Retina adalah bagian mata vertebrata yang peka terhadap cahaya,


merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk
menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan menghantarkan
impuls ke saraf optik (II). Retina tersusun atas lapisan jaringan saraf (sebelah
dalam merupakan bagian visual) dan lapisan berpigmen (sebelah luar
merupakan bagian non visual).

Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu:

1) Neuron Fotoreseptor
2) Neuron Bipolar
3) Neuron Ganglion

Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya. Neuron


fotoreseptor dapat dibedakan menjadi rods (sel batang) dan cones (sel
kerucut). Sel batang mengandung pigmen rodospin yang dikhususkan untuk
penglihatan hitam-putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap
dan terang serta tidak dapat menghasilkan yang berwarna. Sedangkan sel
kerucut mengandung pigmen iodopsin, yang dikhususkan untuk melihat benda
berwarna dan dapat menghasilkan bayangan yang tajam dalam cahaya terang.

Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatau lekukan kecil pada makula
lutea. Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina,
bersesuaian dengan sumbu visual mata. Bayangan hanya dapat direspon oleh
mata, jika jatuh pada bintik kuning. Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron
fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron
bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion. Lapisan ganglionik lapisan
serabut saraf optik, mirip lapis akson sel ganglion menuju saraf optik
membran pembatas dalam, mirip membran hialin antara retina & badab kaca.
4. Fotokimiawi Penglihatan
 Oleh sel batang Rodopsin. Segmen luar sel batang mengandung 40 % pigmen
peka cahaya Rodopsin ini kombinasi : protein skotopsin & senyawa protein
retinal tipe khusus yg disebut 11-cisretinal. Hanya bentuk 11-cisretinal saja yang
dapat berikatan dengan skotopsin agar dapat mensintesa rodopsin.

 Oleh sel kerucut Foto kimiawi penglihatan warna. Foto kimiawi dalam sel
kerucut hampir sama persis dengan sel batang, perbedaannya pada protein OPSIN
: SKOTOPSIN Sel batang FOTOPSIN Sel kerucut Pigmen peka warna sel
kerucut (iodopsin) mirip kombinasi antara RETINA dengan FOTOPSIN. Dalam
bermacam-macam sel kerucut terdapat 3 tipe fotokimiawi yang menyebabkan sel
kerucut memiliki kepekaan yg selektif terhadap warna. Fotokimiawi tersebut :
Pigmen peka warna biru Pigmen peka warna hijau Pigmen peka warna merah

Sifat absorpsi dr pigmen yang terdapat dalam ketiga macam kerucut


menunjukkan bahwa puncak absorpsi adalah pada panjang gelombang cahaya
sebesar 445, 535, & 570 mili mikron. Panjang gelombang tersebut merupakan
puncak sensitivitas cahaya untuk setiap tipe kerucut.

5. Penglihatan Warna

Menurut Teori Young-Helmholtz : Ada 3 tipe sel kerucut, dimana setiap kerucut ini
dapat merespon secara rinci dan dibuat perincian lebih lanjut secara maksimal terhadap
berbagai macam warna mekanisme daya lihat terhadap warna.

Interpretasi cahaya monokromatik tertangkap oleh sel kerucut sesuai panjang


gelombang. Seseorang dapat juga mempunyai sensasi warna kuning bila ada cahaya
merah & cahaya hijau yang dipancarkan ke mata secara bersamaan merangsang sel
kerucut merah & timbul sensasi warna kuning dan sel kerucut hijau walaupun sebenarnya
tidak ada panjang gelombang yang sesuai dengan warna kuning.

6. Cacat Mata dan Cara Memperbaikinya


Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan
oleh kemampuan daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi adalah
kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina
mata. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada
kemampuan daya akomodasinya.

a. Cacat Mata Miopi (Rabun Jauh) dan Cara Memperbaikiya

Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan
jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat
pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu
dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat
menyebarkan berkas cahaya. Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada
cacat mata miopi sebelum dan sesudah memakai lensa.

1. Miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif

Gambar sebelum memakai kaca mata.

Cahaya yang berasal dari tempat jauh (diluar jangkauan penglihatan) oleh
lensa mata dibiaskan di depan retina sedang cahaya dari tempat dekat (dalam
jangkauan penglihatan) tepat dibiaskan di retina. Gambar sesudah memakai kaca
mata. Lensa negatif mengubah arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar
sehingga seolah-olah cahaya berasal dari daerah jangkauan penglihatan. Dalam
perhitungan:
So = letak benda sebenarnya (~)

Si = - PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda (-)

menggambarkan bayangan di depan lensa.

Dari persamaan :

diperoleh bahwa:f = - PR

Ukuran lensa yang digunakan adalah :

P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)

f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m)

Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan
jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya
(pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada
jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga). Rabun jauh dapat
diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat
membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina. Jarak fokus
lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun
jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah
titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk
memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di
titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.

2. Cacat Mata Hipermetropi (Rabun Dekat) dan Cara Memperbaikinya

Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat
dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat
dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita
rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm). Cacat mata
hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang
bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa
positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di
retina.

Hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif

Keterangan gambar:

Gambar sebelum memakai kaca mata: Berkas cahaya dari jarak baca
normal (cahaya kuning) akan dibiaskan oleh lensa mata di belakang retina,
berkas cahaya baru akan dibiaskan tepat di retina jika benda lebih jauh dari
jarak baca normal (yaitu titik dekatnya) Gambar sesudah memakai kaca mata:
lensa positif mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca normal
seolah-olah berasal dari titik dekatnya (PP), kemudian lensa mata mengubah
arah rambat cahaya ini menuju retina.

Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata
yang mengalami hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis
dan rumus kuat lensa.

Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’ adalah titik
dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk
memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di
titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas. Cacat
mata hipermetropi terjadi jika penglihatan pada jarak baca normal mengakibatkan
bayangan dari lensa mata jatuh di belakang retina, hal ini karena lensa mata tidak
dapat menjadi sangat cembung (terlalu pipih). Agar dapat melihat jelas benda-
benda pada jarak baca normal (Sn) maka cacat mata ini perlu dibantu dengan
menggunakan lensa konvergen (lensa cembung). Lensa konvergen adalah lensa
yang dapat mengumpul berkas cahaya.

Dalam perhitungan:

So = Sn (jarak baca normal = 25 cm)

Si = - PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus menunjukkan bahwa bayangan


maya yang terletak di titik dekatnya.

3. Cacat Mata Presbiopi dan Cara Memperbaikinya

Cacat mata presbiopi (mata tua atau rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan
karena melemahnya daya akomodasi) terjadi karena bayangan jatuh di
belakang retina pada saat melihat dekat dan bayangan jatuh di depan retina
pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena daya akomodasi lensa mata
lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat maupun yang jauh
maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung
(konvergen) dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga dikenal dengan
nama cacat mata tua. Berapa ukuran lensa yang digunakan? Untuk menjawab
pertanyaan ini maka titik jauh maupun titik dekatnya harus diketahui.
Selanjutnya dengan menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan
cacat hipermetropi, ukuran lensa dapat diketahui.

Untuk menolong orang yang menderita cacat mata presbiopi, harus


digunakan kacamatarangkap. Lensa kacamata rangkap terdiri atas lensa
cekung untuk melihat benda-benda jauh dan lensa cembung untuk melihat
benda-benda dekat.

4. Cacat Mata Astigmatisma (mata silindris) dan Cara Memperbaikinya


Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik
(irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang
lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan
kacamata silindris. Lebih jelasnya lagi inilah gambarnya:

Dari gambar diatas bisa disimpulkan bahwa fungsi lensa cylinder


adalah untuk menyatukan bayangan agar menjadi satu bayangan saja dan tepat
jatuh diretina. Dimana sebelum mengenakan lensa cylinder, bayangan jatuh
dibeberapa tempat sehingga membentuk obyek gambar yang dilihat terkesan
menjadi dobel atau pecah. Gejala yang timbul penderita sulit menggaris lurus
dan sulit membedakan angka bulat (6,8,9,0) pada jarak jauh dengan jelas.

5. Buta warna dan Cara Memperbaikinya

Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak
dapatmembedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abuabu,
dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika
seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.

Cara mengobati buta warna yaitu:

1. Susu Kambing
Mengkonsumsi susu kambing sangatlah baik. Jika anda meminumnya secara
teratur setiap hari agar dapat membantu menjaga kesehatan mata dan dapat
mengurangi semakin parahnya penglihatan mata anda.

2. Bawang Merah

Selain susu kambing bawang merah juga sangatlah baik. Selain dikonsumsi
bawang merah juga baik anda gosokkan pada kedua kelopak mata anda.
Awalnya pasti akan terasa sangat pedis namun hal tersebut akan menjadi
terbiasa dan sangat membantu untuk mengobati mata anda.

3. Buah Pepaya

Mengonsumsi buah pepaya sebagai sumber vitamin A dan C juga akan secara
rutin mengobati buta warna anda.

6. Katarak dan Cara Memperbaikiya

Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan adanya kabut


pada lensa mata. Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata
menjadi buram karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut
usia (lansia). Katarak penanganannya harus dilakukan pembedahan atau
operasi. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga
cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa
akan selalu terbentuk, banyak faktor yang dapat menyebabkan daerah di
dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut
tidak akan bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim
melalui saraf optik ke otak.Pada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui.
Penyakit katarak banyak terjadi di negara-negara tropis seperti Indonesia. Hal
ini berkaitan dengan faktor penyebab katarak, yakni sinar ultraviolet yang
berasal dari sinar matahari. Penyebab lainnya adalah kekurangan gizi yang
dapat mempercepat proses berkembangnya penyakit katarak.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari:

1. Kedua mata (the eye).


2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the
visual pathway).
3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks).

2. Saran

Mata merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan manusia, dengan mata
kita dapat belajar dan mengetahui semua yang berada di bumi, maka jagalah mata kita
agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai jenis penyakit dan kelainan mata.

DAFTAR PUSTAKA

Cambrige. 1999. Comunication Limited. ECG : Jakarta.

Evelyn C pearce. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk para Medis. Gramedia : Jakarta.

Fitri. 2010. Alat Optik. Karya Cipta : Bandung.

Purnomo, Sidik. 1997. Alat – alat penglihatan manusia. Center Shop : Bandung.

Sumekar Ganda. 2009. Anak berkebutuhan khusus. UNP press : Padang.


Tugino. 2011. Indera Penglihatan Pada Manusia. Bintang Pustaka : Malang.

Anda mungkin juga menyukai