Nirsal
Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo
Email: nirsal_e@yahoo.co.id
Abstrak
Dalam Ilmu Fisika banyak materi yang menarik untuk dipelajari terutama pembentukan bayangan
pada cermin dan lensa, cermin dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu cermin datar, cermin cekung
dan cermin cembung. Sedangkan lensa dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu lensa cembung dan
lensa cekung. Proses pembentukan bayangan dari setiap macam cermin dan lensa tersebut berbeda-
beda, tergantung pada sifatnya. Cermin cekung dan lensa cembung dikatakan bersifat positif,
sedangkan cermin cembung dan lensa cekung dikatakan bersifat negatif. Gelombang yang
dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan medan magnet disebut gelombang elektromagnetik.
Arah getaran dan arah rambat gelombang elektromagnetik tegak lurus satu sama lain. Oleh karena
itu, gelombang elektromagnetik merambat secara transversal. Gelombang elektromagnetik dapat
merambat dalam ruang hampa. Berdasarkan panjang gelombangnya, cahaya dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu : Cahaya tampak merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang
paling terkenal, Cahaya tidak tampak merupakan cahaya yang tidak dapat dideteksi oleh mata
manusia karena panjang gelombangnya berada di luar rentang yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Bayang-bayang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : bayang-bayang umbra, bayang-
bayang penumbra. Untuk memudahkan pemahaman materi tentang pembentukan bayangan pada
cermin dan lensa maka dapat dibuatkan perangkat lunak.
b. Sinar datang, sinar pantul dan garis i. Sinar yang datang dari medium yang
normal terletak pada satu bidang dan kurang rapat ke medium yang lebih
ketiganya berpotongan di satu titik. rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Garis normal ii. Sinar yang datang dari medium yang
A D B lebih rapat ke medium yang kurang
rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
Sinar datang
i r Sinar pantul
2.2 Cermin
Jika seseorang berdiri di depan benda
C yang mengkilap seperti cermin, maka pasti
dapat dilihat gambaran yang bentuknya mirip
Gambar 1. Ilustrasi hukum pemantulan dengannya. Gambaran ini disebut bayangan.
cahaya Perpanjangan cahaya pantul dari
Berdasarkan gambar 1 diatas, dapat berbagai titik di cermin akan berpotongan di
dilihat bahwa arah garis normal selalu tegak suatu titik. Titik-titik potong perpanjangan
lurus pada permukaan di titik yang diamati. cahaya-cahaya pantul inilah yang membentuk
Jika permukaan pemantul berupa bidang bayangan benda. Karena bayangan yang
datar yang licin, arah garis normal di terbentuk merupakan perpotongan dari
berbagai titik sama. Namun, jika permukaan perpanjangan sinar pantul yang berbeda di
berupa bidang berlekuk-lekuk, arah garis belakang permukaan pemantul, maka hanya
normal pada berbagai titik bisa berbeda. dapat dilihat bayangan tanpa dapat
menangkapnya dengan layar. Secara garis
3. Pembiasan Cahaya besar, cermin dapat dibagi menjadi tiga jenis
Pembelokan berkas cahaya yang yaitu :
merambat dari satu medium ke medium lain a. Cermin datar.
yang kerapatan optiknya berbeda disebut b. Cermin cekung.
pembiasan (refraksi). Pembiasan terjadi c. Cermin cembung.
karena kerapatan optik kedua medium
berbeda. Kerapatan optik udara lebih kecil 1. Cermin Datar
dibandingkan kerapatan optik kaca sehingga Cermin datar adalah bidang datar
proses pembiasan cahaya dari udara ke gelas licin yang dilapisi bahan mengkilap. Cermin
(kaca) adalah seperti gambar 2 berikut ini : datar yang sering dilihat berupa kaca yang
Normal dilapisi bahan mengkilap pada sisi
belakangnya. Bahan ini pada umumnya
Sinar datang Udara berupa amalgam (campuran perak dan raksa)
i
yang bersifat memantulkan hampir semua
r
cahaya yang jatuh padanya.
Gelas
Bayangan yang dilihat saat berdiri di
depan cermin merupakan tipuan belaka
Sinar bias
karena di belakang cermin sebenarnya tidak
Gambar 2. Proses pembiasan cahaya dari ada apa-apa. Dengan kata lain, bayangan
udara ke gelas pada cermin datar adalah bayangan maya.
Bayangan tersebut juga terlihat berlawanan
Seperti halnya pemantulan cahaya, arah dengan arah menghadap di depan
pembiasan cahaya juga mengikuti aturan- cermin. Meskipun demikian, bayangan
aturan tertentu. Ada dua aturan yang terlihat tegak dan mempunyai ukuran yang
menentukan jalannya pembiasan cahaya, sama dengan benda.
yaitu : Dengan demikian, secara umum
a. Hukum I pembiasan yang berbunyi sinar dapat dirangkum sifat-sifat bayangan dari
datang, sinar bias dan garis normal cermin datar adalah sebagai berikut :
terletak pada satu bidang, ketiganya a. Maya.
berpotongan di satu titik. b. Tegak.
b. Hukum II pembiasan yang berbunyi : c. Menghadap terbalik.
Keterangan :
So = jarak benda ke cermin.
Si = jarak bayangan ke cermin.
ho = tinggi benda. Seperti pada cermin datar, bayangan
hi = tinggi bayangan. pada cermin cekung terbentuk dari
M = perbesaran benda. perpotongan sinar-sinar pantul. Untuk
memudahkan melukis bayangan pada cermin
2. Cermin Cekung cekung, biasanya diperlukan bantuan sinar-
Cermin cekung adalah cermin sinar istimewa pada cermin cekung. Sinar-
dengan permukaan berbentuk lengkungna ke sinar itu meliputi :
dalam. Pada cermin ini bidang pemantul a. Sinar datang yang sejajar sumbu
(bagian yang mengkilap) berada di dalam utama dipantulkan melalui titik
lekungan. fokus.
Cermin cekung yang akan dibahas
hanya merupakan irisan kulit bola. Dengan
demikian, titik pusat bola yang diiris juga
merupakan titik pusat kelengkungan cermin.
M f O
R Depan Belakang
Cermin Cermin
M F O
Depan Belakang
Cermin f Cermin
Gambar 5 Pemantulan sinar datang yang
sejajar sumbu utama pada cermin cekung
Gambar 4 Ilustrasi cermin cekung
b. Sinar datang yang melalui titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama.
M F O
Berhubung R = 2f.
Keterangan : Gambar 8 Contoh pembentukan bayangan
So = jarak dari benda ke titik pusat pada cermin cekung
bidang cermin. 3. Cermin Cembung
Si = jarak dari bayangan ke titik pusat Bentuk lain dari cermin lengkung
bidang cermin. adalah cermin cembung. Bagian depan
R = titik pusat kelengkungan cermin. cermin cembung (bagian mengkilap) adalah
bagian yang melengkung keluar (menonjol).
R
Gambar 10 Pemantulan sinar datang yang
O
F M sejajar sumbu utama pada
Depan Belakang cermin cembung
Cermin f Cermin
2.3 Lensa
Lensa adalah kaca transparan yang A
2F1 F1
o
F2 2F2
B
Depan Belakang
memiliki permukaan lengkung. Permukaan Lensa Lensa
+
5 : Keterangan yang bertuliskan ‘Tugas
Akhir / Skripsi (S1)’.
6 : Sistem operasi yang mendukung dalam
A B
2F1 F1
O
F2 2F2 menjalankan perangkat lunak yaitu OS
Windows 98/ Me / 2000 / XP’.
Gambar 17 Contoh kasus pada lensa 3.3 Form Proses Pembentukan Bayangan
1
cembung 2
14
1) JARAK BAYANGAN (Si) 6
Si = 7.5 cm
Jadi, bayangan terletak 7.5 cm di belakang Gambar 19 Rancangan Form Proses
Lensa Cembung (bayangan nyata) Pembentukan Bayangan
Keterangan :
2) PERBESARAN BAYANGAN (M) 1. Title bar, yang bertuliskan ‘Perangkat
M = -Si/So = -7.5/5 = -1.5; Jadi, perbesaran Lunak Pembentukan Bayangan pada
bayangan adalah 1.5 kali 2. Cermin dan Lensa’.
(Bayangan diperbesar) 3. Tombol ‘X’, berfungsi untuk menutup
perangkat lunak.
3) TINGGI BAYANGAN (hi) 4. Daerah tampilan gambar dari proses
hi = M * ho = 1.5 * 1 = 1.5 cm pembentukan bayangan.
Jadi, tinggi bayangan adalah 1.5 cm 5. Daerah tampilan hasil eksekusi.
Bayangan yang terbentuk memiliki sifat 6. Daerah tampilan langkah-langkah yang
nyata (sejati), terbalik dan diperbesar. sedang dilakukan.
7. Tabel yang menampilkan sifat-sifat dari
3.2 Form Splash Screen bayangan yang terbentuk.
4
8. Tempat penginputan jarak benda.
5 9. Tempat penginputan jarak fokus.
2 10. Tempat penginputan tinggi benda.
1
11. Daerah tampilan kecepatan putar dari
6
objek (kuda).
12. Updown untuk mengatur kecepatan putar
dari objek (kuda).
13. Combobox untuk memilih jenis cermin /
3 lensa yang diinginkan.
Gambar 18 Rancangan Form Splash Screen 14. Tombol ‘About‘, berfungsi untuk
Keterangan : menampilkan form ‘About’.
1 : Nama perangkat lunak yaitu 15. Tombol ‘Proses Gambar Bayangan &
‘PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN Hitung‘, berfungsi untuk memulai proses
BAYANGAN PADA CERMIN DAN penggambaran dan perhitungan.
LENSA’. 16. Tombol ‘Cetak Hasil Perhitungan‘,
2 : Gambar logo dari perangkat lunak. berfungsi untuk mencetak hasil
3 : Data identitas penyusun. perhitungan melalui media printer.
4 : Jurusan yang diambil oleh penyusun 17. Tombol ‘Keluar‘, berfungsi untuk keluar
yaitu ‘Teknik Informatika’. dari perangkat lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Fisika Teknik, Penerbit Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 1997.
Hadi, Rahadian, Pemrograman Microsoft Visual Basic dengan menggunakan Windows API, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.
Halliday S. Resnick, Pantur Silaban, Erwin Sucipto, Fisika, Jilid 2, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga,
1993.
Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, 2001.
Yohanes Surya, Olimpiade Fisika : Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan, PT
Primatika Cipta Ilmu, 1997.
Ario Suryokusumo, Microsoft Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, 2001.