Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA


CERMIN DAN LENSA

Nirsal
Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo
Email: nirsal_e@yahoo.co.id

Abstrak
Dalam Ilmu Fisika banyak materi yang menarik untuk dipelajari terutama pembentukan bayangan
pada cermin dan lensa, cermin dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu cermin datar, cermin cekung
dan cermin cembung. Sedangkan lensa dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu lensa cembung dan
lensa cekung. Proses pembentukan bayangan dari setiap macam cermin dan lensa tersebut berbeda-
beda, tergantung pada sifatnya. Cermin cekung dan lensa cembung dikatakan bersifat positif,
sedangkan cermin cembung dan lensa cekung dikatakan bersifat negatif. Gelombang yang
dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan medan magnet disebut gelombang elektromagnetik.
Arah getaran dan arah rambat gelombang elektromagnetik tegak lurus satu sama lain. Oleh karena
itu, gelombang elektromagnetik merambat secara transversal. Gelombang elektromagnetik dapat
merambat dalam ruang hampa. Berdasarkan panjang gelombangnya, cahaya dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu : Cahaya tampak merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang
paling terkenal, Cahaya tidak tampak merupakan cahaya yang tidak dapat dideteksi oleh mata
manusia karena panjang gelombangnya berada di luar rentang yang dapat dideteksi oleh mata
manusia. Bayang-bayang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : bayang-bayang umbra, bayang-
bayang penumbra. Untuk memudahkan pemahaman materi tentang pembentukan bayangan pada
cermin dan lensa maka dapat dibuatkan perangkat lunak.

Kata Kunci: Cermin, lensa, cahaya, bayangan, perangkat lunak

I PENDAHULUAN lensa tersebut. Oleh karena itu, penulis


mengambil karya ini dengan topik
1.1 Latar Belakang “Perancangan Perangkat Lunak Pembentukan
Fisika merupakan suatu ilmu Bayangan pada Cermin dan Lensa”.
pengetahuan yang mempelajari bagian –
bagian dari alam dan interaksi di dalamnya. 1.2 Rumusan Masalah
Ilmu Fisika dapat digunakan untuk Berdasarkan latar belakang
menjelaskan fenomena alam yang terjadi di pemilihan judul, maka yang menjadi
sekeliling kita. Salah satu bagian dari ilmu permasalahan adalah :
Fisika yang cukup menarik untuk dipelajari 1. Menggambarkan proses pembentukan
adalah mengenai pembentukan bayangan bayangan pada cermin dan lensa.
pada cermin dan lensa. 2. Membuat perangkat lunak bantu
Secara garis besar, cermin dapat pembentukan bayangan pada cermin
dibagi menjadi tiga macam, yaitu cermin dan lensa dengan menggunakan bahasa
datar, cermin cekung dan cermin cembung. pemrograman Visual Basic 6.0.
Sedangkan lensa dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu lensa cembung dan lensa 1.3 Batasan Masalah
cekung. Proses pembentukan bayangan dari Karena keterbatasan pengetahuan
setiap macam cermin dan lensa tersebut penulis, maka ruang lingkup permasalahan
berbeda-beda, tergantung pada sifatnya. dalam merancang perangkat lunak ini adalah
Cermin cekung dan lensa cembung dikatakan sebagai berikut :
bersifat positif, sedangkan cermin cembung 1. Input dari perangkat lunak terdiri dari,
dan lensa cekung dikatakan bersifat negatif. a. Jarak benda dalam satuan cm.
Penulis tertarik untuk merancang b. Jarak titik fokus cermin dan lensa
suatu perangkat lunak yang mampu untuk dalam satuan cm.
membantu pemahaman mengenai 2. Jarak titik fokus cermin dan lensa
pembentukan bayangan pada cermin dan dibatasi antara 0 sampai 100.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 24


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

3. Perangkat lunak akan menampilkan terkenal. Cahaya ini merupakan bagian


tahap-tahap perhitungan. dari spektrum gelombang
4. Perangkat lunak akan menggambarkan elektromagnetik yang dapat ditangkap
sketsa gambar proses pembentukan oleh mata manusia. Panjang gelombang
bayangan. cahaya tampak berkisar antara 4 x 10-7 m
5. Benda yang akan dibentuk bayangannya (ungu) hingga 7 x 10-7 m (merah). Di luar
berupa sebuah biji catur kuda dan rentang tersebut mata manusia tidak bisa
berputar pada porosnya. mendeteksinya.
6. Benda dapat berputar-putar sebesar 360o 2. Cahaya tidak tampak merupakan cahaya
dan bayangan juga akan berputar-putar yang tidak dapat dideteksi oleh mata
seiring dengan perputaran benda. manusia karena panjang gelombangnya
7. Kecepatan perputaran benda dapat diatur berada di luar rentang yang dapat
sendiri dengan batasan mulai dari 0 dideteksi oleh mata manusia. Jika di
sampai 5 dengan satuan putaran / detik. belakang penghalang terdapat layar atau
8. Cermin yang akan dibahas mencakup dinding, pada layar atau dinding
cermin datar, cermin cekung dan cermin terbentuk daerah gelap yang disebut
cembung. bayang-bayang. Bayang-bayang dapat
9. Lensa yang akan dibahas mencakup lensa dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
cembung dan lensa cekung. 1. Bayang-bayang umbra.
Jika seberkas cahaya yang keluar dari
II. LANDASAN TEORI sumber cahaya yang kecil (dapat
dianggap sebagai titik) terhalang, maka
2.1 Cahaya tidak ada bagian lain dari sumber cahaya
Setiap hari manusia memerlukan yang terlihat di belakang penghalang.
cahaya. Dengan adanya cahaya, dunia ini Dengan demikian, terbentuk bayang-
menjadi terang sehingga semua orang dapat bayang gelap yang disebut umbra.
melihat benda-benda di sekitarnya dan 2. Bayang-bayang penumbra.
menikmati indahnya pemandangan alam. Jika Pada sumber cahaya yang relatif besar,
tidak ada cahaya, semua tampak gelap gulita. selain terbentuk bayang-bayang umbra
Orang-orang tidak dapat melihat apa-apa. juga terbentuk bayang-bayang kabur
Dengan demikian, cahaya merupakan sesuatu yang disebut penumbra.
yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. 2. Pemantulan Cahaya
Cahaya merupakan suatu gelombang.
1. Pengertian Cahaya Salah satu sifat gelombang adalah dapat
Para ahli telah lama mempelajari dipantulkan. Jika cahaya jatuh pada suatu
cahaya untuk mengetahui hakekatnya. Pada permukaan, sebagian dipantulkan dan
mulanya, cahaya didefinisikan sebagai aliran sebagian diteruskan atau diserap. Jumlah
partikel yang dipancarkan oleh benda cahaya yang dipantulkan atau diserap
penghasil cahaya (sumber cahaya). Tetapi, bergantung pada sifat permukaan benda yang
penyelidikan lain menyatakan bahwa cahaya memantulkan cahaya. Jika permukaan berupa
adalah gelombang karena cahaya memiliki cermin, hampir semua cahaya dipantulkan.
sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh Jika permukaan berwarna hitam kasar,
gelombang. Pada akhirnya, mereka hampir semua cahaya diserap. Suatu benda
menyimpulkan bahwa kedua teori di atas dapat dilihat karena benda itu memantulkan
yaitu bahwa cahaya adalah materi yang cahaya ke mata.
merambat dan cahaya adalah gelombang Cahaya memiliki hukum pemantulan
adalah benar. yang berbunyi :
Panjang gelombang cahaya a. Sudut pantul (r) sama dengan sudut
menentukan jenis cahaya yang dihasilkannya. datang (i).
Berdasarkan panjang gelombangnya, cahaya
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
i= r
1. Cahaya tampak merupakan jenis
gelombang elektromagnetik yang paling

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 25


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

b. Sinar datang, sinar pantul dan garis i. Sinar yang datang dari medium yang
normal terletak pada satu bidang dan kurang rapat ke medium yang lebih
ketiganya berpotongan di satu titik. rapat dibiaskan mendekati garis normal.
Garis normal ii. Sinar yang datang dari medium yang
A D B lebih rapat ke medium yang kurang
rapat dibiaskan menjauhi garis normal.
Sinar datang
i r Sinar pantul
2.2 Cermin
Jika seseorang berdiri di depan benda
C yang mengkilap seperti cermin, maka pasti
dapat dilihat gambaran yang bentuknya mirip
Gambar 1. Ilustrasi hukum pemantulan dengannya. Gambaran ini disebut bayangan.
cahaya Perpanjangan cahaya pantul dari
Berdasarkan gambar 1 diatas, dapat berbagai titik di cermin akan berpotongan di
dilihat bahwa arah garis normal selalu tegak suatu titik. Titik-titik potong perpanjangan
lurus pada permukaan di titik yang diamati. cahaya-cahaya pantul inilah yang membentuk
Jika permukaan pemantul berupa bidang bayangan benda. Karena bayangan yang
datar yang licin, arah garis normal di terbentuk merupakan perpotongan dari
berbagai titik sama. Namun, jika permukaan perpanjangan sinar pantul yang berbeda di
berupa bidang berlekuk-lekuk, arah garis belakang permukaan pemantul, maka hanya
normal pada berbagai titik bisa berbeda. dapat dilihat bayangan tanpa dapat
menangkapnya dengan layar. Secara garis
3. Pembiasan Cahaya besar, cermin dapat dibagi menjadi tiga jenis
Pembelokan berkas cahaya yang yaitu :
merambat dari satu medium ke medium lain a. Cermin datar.
yang kerapatan optiknya berbeda disebut b. Cermin cekung.
pembiasan (refraksi). Pembiasan terjadi c. Cermin cembung.
karena kerapatan optik kedua medium
berbeda. Kerapatan optik udara lebih kecil 1. Cermin Datar
dibandingkan kerapatan optik kaca sehingga Cermin datar adalah bidang datar
proses pembiasan cahaya dari udara ke gelas licin yang dilapisi bahan mengkilap. Cermin
(kaca) adalah seperti gambar 2 berikut ini : datar yang sering dilihat berupa kaca yang
Normal dilapisi bahan mengkilap pada sisi
belakangnya. Bahan ini pada umumnya
Sinar datang Udara berupa amalgam (campuran perak dan raksa)
i
yang bersifat memantulkan hampir semua
r
cahaya yang jatuh padanya.
Gelas
Bayangan yang dilihat saat berdiri di
depan cermin merupakan tipuan belaka
Sinar bias
karena di belakang cermin sebenarnya tidak
Gambar 2. Proses pembiasan cahaya dari ada apa-apa. Dengan kata lain, bayangan
udara ke gelas pada cermin datar adalah bayangan maya.
Bayangan tersebut juga terlihat berlawanan
Seperti halnya pemantulan cahaya, arah dengan arah menghadap di depan
pembiasan cahaya juga mengikuti aturan- cermin. Meskipun demikian, bayangan
aturan tertentu. Ada dua aturan yang terlihat tegak dan mempunyai ukuran yang
menentukan jalannya pembiasan cahaya, sama dengan benda.
yaitu : Dengan demikian, secara umum
a. Hukum I pembiasan yang berbunyi sinar dapat dirangkum sifat-sifat bayangan dari
datang, sinar bias dan garis normal cermin datar adalah sebagai berikut :
terletak pada satu bidang, ketiganya a. Maya.
berpotongan di satu titik. b. Tegak.
b. Hukum II pembiasan yang berbunyi : c. Menghadap terbalik.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 26


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

d. Jarak bayangan ke cermin sama dengan Berdasarkan gambar 4 di atas, maka


jarak benda ke cermin. dapat didefinisikan beberapa istilah yang
e. Ukuran bayangan sama dengan ukuran terdapat dalam cermin cekung seperti berikut
benda. :
Cermin a. Titik F disebut titik fokus atau titik api
Datar cermin.
Benda Bayangan b. Titik M disebut titik pusat kelengkungan
so si
ho hi cermin.
c. Titik O disebut titik pusat bidang cermin.
Depan Belakang d. Garis yang melalui titik O dan titik M
Cermin Cermin disebut sumbu utama.
e. Jarak OM = R disebut jari-jari
Gambar 3. Sketsa proses pembentukan kelengkungan cermin.
bayangan pada cermin datar Sinar-sinar pantul dari sinar-sinar
sejajar yang datang pada cermin cekung
Sesuai dengan gambar 3 di atas, maka nilai berpotongan pada satu titik. Titik
dari So sama dengan nilai dari Si dan nilai perpotongan sinar pantul terletak pada sumbu
dari ho sama dengan nilai hi, sehingga dapat utama dan disebut titik fokus cermin cekung.
dirumuskan seperti berikut : Jarak titik fokus ke pusat bidang cermin
adalah setengah panjang jari-jari
kelengkungan cermin. Jika R adalah jari-jari
kelengkungan cermin dan f adalah jarak titik
fokus dari pusat bidang cermin, maka berlaku
:

Keterangan :
So = jarak benda ke cermin.
Si = jarak bayangan ke cermin.
ho = tinggi benda. Seperti pada cermin datar, bayangan
hi = tinggi bayangan. pada cermin cekung terbentuk dari
M = perbesaran benda. perpotongan sinar-sinar pantul. Untuk
memudahkan melukis bayangan pada cermin
2. Cermin Cekung cekung, biasanya diperlukan bantuan sinar-
Cermin cekung adalah cermin sinar istimewa pada cermin cekung. Sinar-
dengan permukaan berbentuk lengkungna ke sinar itu meliputi :
dalam. Pada cermin ini bidang pemantul a. Sinar datang yang sejajar sumbu
(bagian yang mengkilap) berada di dalam utama dipantulkan melalui titik
lekungan. fokus.
Cermin cekung yang akan dibahas
hanya merupakan irisan kulit bola. Dengan
demikian, titik pusat bola yang diiris juga
merupakan titik pusat kelengkungan cermin.

M f O
R Depan Belakang
Cermin Cermin

M F O
Depan Belakang
Cermin f Cermin
Gambar 5 Pemantulan sinar datang yang
sejajar sumbu utama pada cermin cekung
Gambar 4 Ilustrasi cermin cekung
b. Sinar datang yang melalui titik fokus
dipantulkan sejajar sumbu utama.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 27


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

f = jarak dari titik fokus ke titik pusat


bidang cermin.

Karena bayangan bisa berada di


depan cermin atau di belakang cermin, maka
O untuk membedakannya digunakan ketentuan
M f
Depan Belakang bahwa untuk bayangan yang berada di
Cermin Cermin belakang cermin (bayangan maya) diberi
tanda negatif. Jika pada perhitungan
diperolah jarak bayangan bertanda negatif,
Gambar 6 Pemantulan sinar datang yang maka bayangan yang terbentuk bersifat
melalui titik fokus pada cermin cekung maya.
Ukuran bayangan pada cermin
c. Sinar datang yang melalui titik pusat cekung kadang lebih kecil atau lebih besar
kelengkungan cermin dipantulkan daripada ukuran benda. Untuk mengetahui
kembali melalui titik tersebut. apakah bayangan suatu benda lebih besar
atau lebih kecil daripada benda, maka
didefinisikan perbesaran bayangan.
Perbesaran bayangan menyatakan
O
perbandingan antara tinggi bayangan dan
M F
Depan Belakang
tinggi benda atau perbandingan antara jarak
Cermin Cermin bayangan dan jarak benda. Jika diberi simbol
M, perbesaran bayangan dapat diungkapkan
dengan persamaan berikut :
- Si hi
Gambar 7 Pemantulan sinar datang yang
M= =
melalui titik pusat kelengkungan pada cermin
……………………
cekung
…(2.9)
Jarak benda, jarak bayangan dan
So ho
jarak titik fokus pada cermin cekung ternyata
Keterangan :
saling berkaitan. Jika dua dari tiga besaran ini
So = jarak dari benda ke titik pusat
diketahui, maka besaran ketiga dapat dicari.
bidang cermin.
Melalui percobaan yang teliti dan dilakukan
Si = jarak dari bayangan ke titik pusat
berulang-ulang, akhirnya para ahli
bidang cermin.
memperoleh hubungan ketiga besaran
ho = tinggi benda.
tersebut sebagai berikut :
hi = tinggi bayangan.
M = perbesaran benda.

M F O

Berhubung R = 2f.
Keterangan : Gambar 8 Contoh pembentukan bayangan
So = jarak dari benda ke titik pusat pada cermin cekung
bidang cermin. 3. Cermin Cembung
Si = jarak dari bayangan ke titik pusat Bentuk lain dari cermin lengkung
bidang cermin. adalah cermin cembung. Bagian depan
R = titik pusat kelengkungan cermin. cermin cembung (bagian mengkilap) adalah
bagian yang melengkung keluar (menonjol).

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 28


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

Cermin ini dapat diperoleh dari irisan bola


dengan memberi lapisan amalgam pada sisi
cekung (sebelah dalam), sehingga sisi
luarnya bertindak sebagai pemantul.
O
F M
Depan Belakang
Cermin Cermin

R
Gambar 10 Pemantulan sinar datang yang
O
F M sejajar sumbu utama pada
Depan Belakang cermin cembung
Cermin f Cermin

b. Sinar datang yang menuju titik fokus


maya akan dipantulkan sejajar sumbu
Gambar 9 Ilustrasi cermin cembung utama.
Berdasarkan gambar 9 di atas, maka
dapat didefinisikan beberapa istilah yang
terdapat dalam cermin cembung seperti
berikut :
a. Titik F disebut titik fokus atau titik api O
F M
cermin. Depan Belakang
Cermin Cermin
b. Titik M disebut titik pusat kelengkungan
cermin.
c. Titik O disebut titik pusat bidang cermin.
d. Garis yang melalui titik O dan titik M Gambar 11 Pemantulan sinar datang yang
disebut sumbu utama. menuju titik fokus maya pada
e. Jarak OM = R disebut jari-jari cermin cembung
kelengkungan cermin.
Hukum pemantulan pada cermin c. Sinar utama yang menuju titik pusat
cembung sama seperti hukum pemantulan kelengkungan cermin dipantulkan
pada cermin yang lain. Pada cermin kembali seolah-olah datang dari titik
cembung, arah semua garis normal di setiap pusat kelengkungan tersebut.
titik pada bidang pantul menjauhi pusat
kelengkungan. Dengan menggunakan hukum
pemantulan cahaya, maka dapat ditentukan
sinar pantul dari sembarang berkas sinar yang
menuju permukaan cermin cembung. O
F M
Berkas sinar datang selalu Depan Belakang
dipantulkan menjauhi sumbu utama. Dengan Cermin Cermin
kata lain, sinar pantul dari cahaya yang
datang selalu disebar. Karena sifatnya yang
Gambar 12 Pemantulan sinar datang yang
selalu menyebarkan sinar, maka cermin
menuju titik pusat kelengkungan pada
cembung disebut cermin divergen.
cermin cembung
Titik fokus cermin cembung terletak
di belakang cermin sehingga titik fokus ini
Berbagai percobaan yang dilakukan
disebut titik fokus maya. Seperti cermin
untuk menentukan hubungan antara jarak
cekung, pada cermin cembung juga terdapat
benda, jarak bayangan, dan titik fokus
tiga sinar istimewa, yaitu :
menunjukkan bahwa persamaan yang berlaku
a. Sinar datang yang sejajar sumbu utama
pada cermin cekung juga berlaku untuk
dipantulkan seolah-olah datang dari titik
cermin cembung. Namun, ada beberapa
fokus cermin.
catatan berkaitan dengan penggunaan
persamaan tersebut, yaitu :

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 29


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

a. Karena titik pusat kelengkungan cermin a. Dua permukaan cembung (lensa


dan titik fokus cermin terletak di bikonveks).
belakang cermin, maka dalam b. Dua permukaan cekung (lensa
perhitungan jari-jari cermin (R) dan bikonkaf).
jarak fokus (f) selalu bertanda negatif. c. Satu permukaan cembung dan satu
b. Karena bayangan yang dihasilkan selalu cekung (lensa konkaf-konveks / lensa
bersifat maya, maka dalam perhitungan konveks-konkaf).
jarak bayangan (Si) selalu bertanda d. Satu permukaan cembung dan satu
negatif. permukaan datar (lensa plan-konveks).
Dengan demikian, persamaan-persamaan e. Satu permukaan cekung dan satu
yang digunakan dalam perhitungan pada permukaan datar (lensa plan-konkaf).
cermin cembung sama seperti yang
digunakan pada cermin cekung, yaitu :

(a) Lensa Bikonveks (b) Lensa Bikonkaf (c) Lensa Konkaf-Konveks

(d) Lensa Plan-konveks (e) Lensa Plan-konkaf

Gambar 14 Jenis-jenis Lensa


Kedua permukaan lensa berperan sebagai
permukaan pembias. Permukaan yang
Keterangan : berbeda menghasilkan efek pembiasan total
So = jarak dari benda ke titik pusat yang berbeda. Berdasarkan sifat bayangan
bidang cermin. yang dibentuknya, secara umum lensa dapat
Si = jarak dari bayangan ke titik pusat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
bidang cermin. a. Lensa cembung.
ho = tinggi benda. b. Lensa cekung.
hi = tinggi bayangan.
M = perbesaran benda. 1. Lensa Cembung
Ciri utama lensa cembung adalah
Cermin cembung selalu memperkecil bagian tengah lensa lebih tebal daripada
bayangan benda. Oleh karena itu, jangkauan bagian pinggirnya. Lensa cembung sering
pandangan cermin ini lebih luas daripada disebut lensa konveks atau lensa positif.
cermin datar maupun cermin cekung kalau Berikut ini adalah jenis-jenis lensa cembung
luasnya sama. Dengan kata lain, manfaat berdasarkan bentuk lengkung permukaannya
utama cermin cembung adalah memperluas :
daerah pandang. a. Lensa bikonveks adalah lensa yang
memiliki dua permukaan cembung.
b. Lensa plan-konveks adalah lensa yang
memiliki satu permukaan cembung dan
satu permukaan datar.
O
F M c. Lensa konveks-konkaf adalah lensa
yang memiliki satu permukaan cembung
dan satu permukaan cekung. Dalam hal
ini, permukaan yang cembung lebih
Gambar 13 Contoh pembentukan bayangan dominan daripada permukaan yang
pada cermin cembung cekung.
+

2.3 Lensa
Lensa adalah kaca transparan yang A
2F1 F1
o
F2 2F2
B

Depan Belakang
memiliki permukaan lengkung. Permukaan Lensa Lensa

lengkung dapat berupa :


Gambar 15 Ilustrasi Lensa Cembung

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 30


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

contoh kasus, misalkan benda diletakkan di


2. Lensa Cekung antara titik pusat kelengkungan (M) dan titik
Ciri utama lensa cekung adalah fokus cermin (f) seperti terlihat pada gambar
bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian 16 berikut ini.
pinggirnya. Lensa cekung sering disebut
lensa konkaf atau lensa negatif. Jenis-jenis
lensa cekung berdasarkan bentuk lengkung
permukaannya adalah sebagai berikut :
a. Lensa bikonkaf adalah lensa yang
memiliki dua permukaan cekung. M F O

b. Lensa plan-konkaf adalah lensa yang


memiliki satu permukaan cekung dan
satu permukaan datar.
c. Lensa konkaf-konveks adalah lensa Gambar 16 Contoh kasus pada cermin
dengan satu permukaan cembung dan cekung
satu permukaan cekung. Dalam hal Misalkan diketahui jarak titik fokus
ini, permukaan yang cekung lebih cermin cekung adalah 2 cm, jarak benda
dominan daripada permukaan yang adalah 3 cm dan tinggi benda adalah 1 cm,
cembung. maka proses perhitungan jarak dan tinggi
bayangan adalah sebagai berikut :
2.4 Perangkat Lunak
Definisi Perangkat Lunak 1) JARAK BAYANGAN (Si)
Beberapa definisi dari perangkat 1/So + 1/Si = 1/f; (1/3) + (1/Si) = (1/2); 1/Si
lunak adalah sebagai berikut : = (1/2) - (1/3)
a. Instruksi-instruksi dalam program Si = 6 cm
komputer yang bila dieksekusi akan Jadi, bayangan terletak 6 cm di depan
memberikan fungsi dan unjuk kerja Cermin Cekung (bayangan nyata)
yang diinginkan.
b. Struktur data yang membuat program 2) PERBESARAN BAYANGAN (M)
mampu memanipulasi suatu informasi. M = Si/So = -6/3 = -2
c. Dokumen-dokumen yang menjelaskan Jadi, perbesaran bayangan adalah 2 kali
operasi dan pemakaian suatu program. (Bayangan diperbesar)
Jadi, perangkat lunak dapat
didefinisikan sebagai program 3) TINGGI BAYANGAN (hi)
komputer, struktur data, dan hi = M * ho = 2 * 1 = 2 cm
dokumentasi yang berkaitan, yang Jadi, tinggi bayangan adalah 2 cm
menyediakan metode logika, prosedur Bayangan yang terbentuk memiliki sifat
atau kontrol yang diminta. nyata (sejati), terbalik dan diperbesar.
III. PERANCANGAN SISTEM Sedangkan untuk lensa dibagi
3.1 Pembentukan Bayangan dan menjadi 2 macam yaitu lensa cembung dan
Perhitungannya lensa cekung. Proses pembentukan bayangan
Sesuai dengan pembahasan bab pada lensa cembung juga menggunakan
sebelumnya bahwa cermin dapat dibagi bantuan sinar-sinar istimewa dari lensa
menjadi tiga macam yaitu cermin datar, cembung. Bayangan terletak pada titik
cermin cekung dan cermin cembung, maka perpotongan dua buah sinar bias dari sinar
pada bab ini akan dibahas proses istimewa tersebut. Sebagai contoh kasus,
pembentukan bayangan untuk setiap cermin misalkan benda diletakkan di depan lensa
tersebut. cembung seperti terlihat pada gambar 17
Proses pembentukan bayangan pada berikut ini.
cermin cekung menggunakan bantuan sinar-
sinar istimewa dari cermin cekung. Bayangan
terletak pada titik perpotongan dua buah sinar
pantul dari sinar istimewa tersebut. Sebagai

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 31


Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 2 Januari 2012

+
5 : Keterangan yang bertuliskan ‘Tugas
Akhir / Skripsi (S1)’.
6 : Sistem operasi yang mendukung dalam
A B
2F1 F1
O
F2 2F2 menjalankan perangkat lunak yaitu OS
Windows 98/ Me / 2000 / XP’.

Gambar 17 Contoh kasus pada lensa 3.3 Form Proses Pembentukan Bayangan
1

cembung 2

Misalkan diketahui jarak titik fokus


lensa cembung adalah 3 cm, jarak benda 3 4

adalah 5 cm dan tinggi benda adalah 1 cm,


maka proses perhitungan jarak dan tinggi
bayangan adalah sebagai berikut : 13
5

14
1) JARAK BAYANGAN (Si) 6

1/So + 1/Si = 1/f; (1/5) + (1/Si) = (1/3); 1/Si


= (1/3) - (1/5) 7 8 9 10 11
12
16 15

Si = 7.5 cm
Jadi, bayangan terletak 7.5 cm di belakang Gambar 19 Rancangan Form Proses
Lensa Cembung (bayangan nyata) Pembentukan Bayangan
Keterangan :
2) PERBESARAN BAYANGAN (M) 1. Title bar, yang bertuliskan ‘Perangkat
M = -Si/So = -7.5/5 = -1.5; Jadi, perbesaran Lunak Pembentukan Bayangan pada
bayangan adalah 1.5 kali 2. Cermin dan Lensa’.
(Bayangan diperbesar) 3. Tombol ‘X’, berfungsi untuk menutup
perangkat lunak.
3) TINGGI BAYANGAN (hi) 4. Daerah tampilan gambar dari proses
hi = M * ho = 1.5 * 1 = 1.5 cm pembentukan bayangan.
Jadi, tinggi bayangan adalah 1.5 cm 5. Daerah tampilan hasil eksekusi.
Bayangan yang terbentuk memiliki sifat 6. Daerah tampilan langkah-langkah yang
nyata (sejati), terbalik dan diperbesar. sedang dilakukan.
7. Tabel yang menampilkan sifat-sifat dari
3.2 Form Splash Screen bayangan yang terbentuk.
4
8. Tempat penginputan jarak benda.
5 9. Tempat penginputan jarak fokus.
2 10. Tempat penginputan tinggi benda.
1
11. Daerah tampilan kecepatan putar dari
6
objek (kuda).
12. Updown untuk mengatur kecepatan putar
dari objek (kuda).
13. Combobox untuk memilih jenis cermin /
3 lensa yang diinginkan.
Gambar 18 Rancangan Form Splash Screen 14. Tombol ‘About‘, berfungsi untuk
Keterangan : menampilkan form ‘About’.
1 : Nama perangkat lunak yaitu 15. Tombol ‘Proses Gambar Bayangan &
‘PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN Hitung‘, berfungsi untuk memulai proses
BAYANGAN PADA CERMIN DAN penggambaran dan perhitungan.
LENSA’. 16. Tombol ‘Cetak Hasil Perhitungan‘,
2 : Gambar logo dari perangkat lunak. berfungsi untuk mencetak hasil
3 : Data identitas penyusun. perhitungan melalui media printer.
4 : Jurusan yang diambil oleh penyusun 17. Tombol ‘Keluar‘, berfungsi untuk keluar
yaitu ‘Teknik Informatika’. dari perangkat lunak.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 32


Jurnal Ilmiah d’Computare Volome 2 Januari 2012

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Fisika Teknik, Penerbit Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 1997.
Hadi, Rahadian, Pemrograman Microsoft Visual Basic dengan menggunakan Windows API, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta, 2001.
Halliday S. Resnick, Pantur Silaban, Erwin Sucipto, Fisika, Jilid 2, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga,
1993.
Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, 2001.
Yohanes Surya, Olimpiade Fisika : Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan, PT
Primatika Cipta Ilmu, 1997.
Ario Suryokusumo, Microsoft Visual Basic 6.0, PT. Elex Media Komputindo, 2001.

Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo | 33

Anda mungkin juga menyukai