Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FISIKA LUP

Oleh : 1. Kenny Avisca Miladia 2. Liandis Dewi Sultonia 3. Meinda Senja Kinanti 4. Miftahul Jannah 5. Ni Luh Eka K. W. 6. Olivia Nabila Syifa (XII.D/ 02) (XII.D/ 08) (XII.D/ 19) (XII.D/ 23) (XII.D/ 28) (XII.D/ 36)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUTRA INDONESIA MALANG Desember 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Banyak orang yang bisa melihat dengan jelas pada kondisi normal tanpa bantuan alat. Dalam kondisi ini, orang-orang tersebut menggunakan mata untuk melihat suatu benda. Jika dengan mata kita tidak dapat melihat jelas, maka kita dapat menggunakan alat bantu penglihatan. Alat bantu untuk mengamati bendabenda yang tidak jelas dilihat oleh mata disebut alat optik. Alat optik dibuat dengan bermacam tujuan tetapi fungsi alat optik yang utama adalah untuk meningkatkan daya penglihatan manusia. Contohya, kacamata, mikroskop, lup, dan teleskop. Dalam makalah ini, kami akan membahas lup (kaca pembesar) lebih mendalam. Mulai dari sejarah sampai pembentukan dan sifat bayangan pada lup.

1.2. Tujuan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini diantaranya. 1. Untuk meemenuhi tugas yang diberikan guru mata pelajaran fisika. 2. Untuk mempelajari lup (kaca pembesar) lebih mendalam. 3. Untuk memahami cara kerja lup ditinjau dari sudut pandang fisika.

1.3. Rumusan Masalah Adapun tujuan penulisan dari makalah ini diantaranya. 1. Bagaimanakah sejarah penemuan lup? 2. Apa saja bagian-bagian dari lup dan bagaimana cara kerjanya?

1.4. Manfaat Adapun manfaat bagi siswa sebagai berikut. 1. Siswa dapat mengetahui secara mendalam tentang lup. 2. Siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang cara kerja lup. 3. Siswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Penemu Lup Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibnu Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra, 965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.

2.2. Bagian- Bagian Lup Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Lup memiliki bagianbagian diantaranya. 1. Tangkai Lup Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang lup pada proses penggunaanya. 2. Skrup Pengendali Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai lup dengan kepala lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan kepala lup terhadap lensa cembungnya 3. Kepala/ Bingkai Lup Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari lensa cembung pada lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang lensa, akan tetapi bingkai kepala lup berupa lingkaran penuh.

4. Lensa Cembung Lup Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda berukuran kecil sehingga tampak besar.

2.3. Cara Kerja Lup Lup adalah lensa cembung yang berfungsi untuk memperbesar objek yang diamati. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus terletak daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f. Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal yaitu 25 cm. Oleh karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M = s/ s , karena s = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s. Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.

Gambar : Ruang benda lup

2.3.1. Menggunakan Lup Dengan Mata Berakomodasi Maksimum

Gambar : Pembentukan bayangan pada saat mata berakomodasi langsung Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya). Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah: 1. Bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata/ punctum proksimum (PP) 2. Benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa. 3. Kelemahan: mata cepat lelah 4. Keuntungan: perbesaran bertambah 5. Sifat bayangan: maya, tegak, dan diperbesar Persamaan : S = -PP = -Sn Untuk mata berakomodasi maksimum s = -25 cm tanda negative (-) menunjukan bayangan di depan lensa sehingga pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum :

Dengan ketentuan : M = Pembesaran Sn = Titik dekat (cm) f = Fokus lup (cm)

2.3.2. Menggunakan Lup Dengan Mata Tak Berakomodasi

Gambar : Pembentukan bayangan pada saat mata tak berakomodasi Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/ rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya). Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah: 1. Maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga 2. Benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f) 3. Keuntungan : mata tak cepat lelah 4. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum) Persamaan : Si = -PR So = f Untuk mata tak berakomodasi, bayangan terbentuk di tak terhingga (s = ) sehingga pembesaran bayangan saat mata tak berakomodasi :

Dengan ketentuan : M = Pembesaran Sn = Titik dekat (cm) f = Fokus lup (cm)

2.3.3. Menggunakan Lup Dengan Mata Berakomodasi Pada Jarak X Untuk mata berakomodasi pada jarak x, artinya bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh pada jarak x di depan mata (S = x), sehingga perbesaran lup adalah:

Dengan ketentuan : M = Pembesaran Sn = Titik dekat (cm) f = Fokus lup (cm) x = Jarak x 2.4. Fungsi Lup Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Lup merupakan salah satu dari alat optik yang paling sederhana dan banyak digunakan. Lup berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang terlihat oleh mata. Berdasarkan cara kerjanya lup dibedakan menjadi 3 yaitu saat mata berakomodasi maksimu, tidak berakomodasi, dan berakomodasi pada jarak x.

3.2. Saran 1. Meskipun lup termasuk alat optik yang paling sederhana, namun dalam pembelajarannya memerlukan praktik penggunaan lup atau media pendukung lainnya seperti video sehingga dapat mempermudah dalam memahami materi tentang lup.

Anda mungkin juga menyukai