Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya jualah saya dapat menyusun makalah ini yang berjudul “mistar”. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk  menyelesaikan tugas yang diberikan.

Saya menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
disana sini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Ini tidak lain karena keterbatasan saya
dalam mencari sumber-sumber yang dapat dijadikan referensi dan juga keterbasan
pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu kepada semua pihak kiranya dapat
memberikan kritik dan saran demi perbaikan penulisan makalah ini.

Selanjutnya saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada dosen pengasuh, yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, mudah-mudahan
amal baik yang diberikan akan mendapat imbalan dari yang Maha Kuasa, amiin. saya sangat
berharap makalah ini  bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran
dan kritik demi perbaikan penulisan makalah ini.

Medan, 16 Desember 2013

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….. 1
Daftar Isi…………………………………………………………………… 2
BAB I
Pendahuluan………………………………………………………………... 3
Rumusan Masalah………………………………………………………….. 4
Tujuan……………………………………………………………………… 4
BAB II
Pengertian mistar…………………………………………………………… 5
Cara Penggunaan Mistar………………………………………………….... 5
Penggunaan Mistar Sehari-hari…………………………………………….. 5
Alat dan Bahan…………………………………………………………….. 6
Prosedur Pembuatan……………………………………………………….. 6
BAB III
Kesimpulan.................................................................................................... 8
Saran.............................................................................................................. 8
Daftar Pustaka................................................................................................ 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

mistar ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Mistar atau yang sering kita sebut
sebagai penggaris mungkin secara umum kita artikan sebagai sebuah alat ukur. Akan tetapi,
sebenarnya pengertian mistar tidak hanya sesederhana itu saja. Alat ukur yang satu ini banyak
sekali digunakan secara universal, baik untuk keperluan pengukuran atau hal lainnya.
Penggaris merupakan alat pengukuran dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.
Ada berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga
(biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30 ° -60 °).
Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga ada
penggaris yang bisa dilipat. Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan
alat yang digunakan dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa / bangunan
untuk mengukur jarak dan atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya adalah sejajar
digunakan untuk menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga berisi garis dikalibrasi
untuk mengukur jarak. Pada dasarnya, penggaris telah lama dibuat, khususnya penggaris
yang terbuat dari plastic.
Sedangkan penggaris yang terbuat dari logam biasanya lebih tahan lama dan digunakan
untuk membantu pekerjaan manusia. Biasanya, penggaris yang berukuran 12 inch atau 30 cm
digunakan untuk membantu dalam menggambar. Penggaris yang lebih panjang lagi, yaitu 18
inch atau 45 cm digunakan untuk beberapa kejadian penting. Setelah itu, kita juga mengenal
adanya penggaris meja yang digunakan untuk tiga tujuan utama, yaitu untuk mengukur, untuk
membantu dalam menggambar garis lurus dan sebagai panduan untuk memotong lurus.
Penggaris praktis biasanya mempunyai tanda jarak di sepanjang tepi mereka.
Jenis penggaris yang biasanya digunakan dalam industry percetakan disebut sebagai line
gauge atau pengukur garis. Alat ini sendiri bisa dibuat dari berbagai bahan, yang biasanya
adalah plastic atau logam. Unit pengukuran pada alat ini adalah inch, agate, picas dan titik.
Pengukur garis yang lebih rinci mungkin juga memiliki sampel lebar garis, sampel tipe umum
dan beberapa ukuran titik. Sekarang ini, software penggaris juga bisa anda gunakan dalam
perangkat komputer untuk mengukur pixel pada layar komputer.
 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prinsip kerja mistar?

2. Bagaimanakah cara pembuatan dan penggunaannya?

 Tujuan penggunaan mistar

1. Mengetahui penggunaan mistar dalam kehidupan sehari-hari

2. Mengetahui cara pembuatan

3. Mengetahui cara penggunaannya


BAB II

PEMBAHASAN

 Pengertian Mistar

Skala terkecil mistar adalah 1mm

Mistar atau penggaris pada umumnya memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama
dengan jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan
ketidakpastian  (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya. Ketelitian pengukuran
menggunakan mistar/penggaris adalah setengah nilai skala terkecilnya.
Dalam setiap pengukuran dengan menggunakan mistar, usahakan kedudukan
pengamat (mata) tegak lurus dengan skala yang akan diukur. Hal ini untuk menghindari
kesalahan penglihatan (paralaks). Paralaks yaitu kesalahan yang terjadi saat membaca skala
suatu alat ukur karena kedudukan mata pengamat tidak tepat.

 Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:

  Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur
 Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung
lain benda.
  Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala
millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ±
ketidakpastian pengukuran (x ± Δx)

 Penggunaan mistar dalam kehidupan sehari hari


 Mengukur panjang meja
 Mengukur lebar meja
 Mengukur panjang buku
 Mengukur lebar buku
 Dan banyak hal lain yang dapat diukur dengan mistar

 Alat dan bahan yang digunakan

 Prosedur pembuatan mistar


 Menyiapkan alat dan bahan seperti gunting, pisau, spidol, karton, triplek dan
penggaris kecil
 Lalu kemudian ambil triplek yang masih berukuran persegi
 Garis seberapa cukup tripleks akan digunakan untuk membuat mistar
 Setelah digaris, lalu tripleks dipotong dengan menggunakan gergaji
 Setelah tripleks selesai dipotong dengan gergaji lalu letakkan tripleks diatas
karton dan garis seberapa cukup karton yang akan dibalut untuk tripleks
membuat mistar
 lalu setelah itu karton dibalut ke tripleks dengan menggunakan lem
 Lakukan dengan serapi mungkin
 Lalu setelah itu garis karton yang sudah dibalutin ke tripleks dengan
menggunakan spidol warna, agar terlihat mirip dengan mistar sesungguhnya
Gambar mistar sesudah dibuat dengan langkah langkah prosedur yang berurutan

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam mengukur, kita tak hanya harus mengukur dengan alat ukur yang lain, tetapi
mistar yang alat ukur biasa pun dapat kita gunakan dalam mengukur, dan mistar juga sering
digunakan dikalangan pelajar, mahasiswa bahkan dosen sekalipun juga memakai mistar yg
dikenal sebagai alat ukur biasa ini, memang sederhana tapi mempunyai banyak manfaat. oleh
karena itu saya memilih mistar sebagai percobaan alat ukur saya agar dikalangan kita tidak
ada yang melupakan alat pengukuran yang terlihat biasa biasa ini.

Saran
Saya menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
disana sini banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Ini tidak lain karena keterbatasan saya
dalam mencari sumber-sumber yang dapat dijadikan referensi dan juga keterbasan
pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu kepada semua pihak kiranya dapat
memberikan kritik dan saran demi perbaikan penulisan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA
http://veramyself.wordpress.com/materi-pelajaran-ipa-/pengukuran/

http://fisikamemangasyik.wordpress.com/fisika-1/besaran-dan-satuan/e-alat-ukur/

Anda mungkin juga menyukai