Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami
kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir
manusia. Berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat menggantikan
berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan pada organ tubuh
manusia. Sama halnya untuk membantu proses bekerja dan aktivitas manusia
sehari-hari, contohnya dalam melihat benda kecil atau mikroorganisme yang tidak
bisa di lihat oleh kasat mata maka dengan ini perlu alat bantu yang mampu
mempermudah dalam mengindentifikasi hal tersebut dan membantu proses
pengerjaan manusia yang berhubungan dengan benda-benda kecil atau
mikroorganisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan lup?
2. Bagaimana sejarah penemuan lup?
3. Apa saja fungsi dari bagian-bagian lup?
4. Bagaimana cara kerja lup?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar memahami dan mengetahui yang dimaksud dengan lup.
2. Agar memahami dan mengetahui sejarah penemuan lup.
3. Agar memahami dan mengetahui fungsi dari bagian-bagian lup.
4. Agar memahami dan mengetahui cara kerja lup.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lup
Bagaimana kita dapat mengamati benda-benda kecil seperti komponen jam
tangan? Alat apa yang kita gunakan untuk melihat benda-benda kecil ? untuk
melihat benda-benda kecil, kita dapat menggunakan alay yang dinamakan lup.
Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa cembung. Lensa ini dapat berfungsi
sebagai kaca pembesar jika diletakkan pada posisi yang tepat antara objek benda
yang akan diamati dan mata. Berdasarkan pembentukkan bayangan pada lensa
cembung, untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar, benda diletakkan di
antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14. Bayangan yang terbentuk bersifat
maya, tegak, dan diperbesar. Jadi, pabila kita ingin menggunakan lensa cembung
sebagai lup, maka benda harus kita letakkan diantara titik F1 dan O.
Pembentukan bayangan pada lup (lensa cembung). Kita juga telah
mempelajari bagaimana mata melihat sebuah objek. Jika kita ingin melihat benda
dengan mata rileks supaya tidak lekas lelah, benda yang kita amati kharus berada
di titik jauh dari mata. Dalam keadaan seperti ini, dikatakan mata tidak
berakomodasi. Jika kita menginginkan pembesaran yang lebih besar lagi, kita dapat
mendekatkan benda (objek) asalkan tidak lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita
meletakkan benda di titik paling dekat yang masih dapat kita lihat, kita akan
memperoleh perbesaran maksimum, dan mata kita cepat lelah karena mata dalam
keadaan berakomodasi maksimum.
B. Sejarah Penemuan Lup
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai
titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di
dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil
dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan
bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab
bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu
al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam

2
kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan
Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan
filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah
memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik pandai di Barat,
beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada
tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di
Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya.
Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau
mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah
melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya
kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah
mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran
dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan
menuju Universitas Al-Azhar.
C. Fungsi dari Bagian-bagian Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil
sehingga tampak menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan
mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa
positif. Lup biasanya digunakan oleh para tukang arloji dan arkeolog ketika mereka
bekerja. Berikut bagian-bagian dari lup antara lain sebagai berikut:
1. Tangkai lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuuk memegang lup. Pada
proses penggunaannya ,tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
pegangan lensa.
2. Skrup pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi mnghubungkan antara tangkai lup dengan
kepala lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan pegangan
kepala lup tehadap lensa cembungnya.
3. Kepala/bingkai lup

3
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari lensa cembung pada
lup.bingkai ini mirip dengan bingkai kaca mata yang memegang lensa, akan
tetapi bingkai keepala lup berupa lingkaran penuh.
4. Lensa cembung lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar. Perhatikan gambar berikut ini:

D. Cara Kerja Lup


Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca pembesar. Kaca
pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung
keluar. Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok kedalam untuk
mengumpul disebuah titik fokus pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik
fokus , kira –kira 12cm. Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda pada
jarak yang lebih pendek daripada jarak focus(ruang 1), benda itu tanpak teagak dan
diperbesar.bayangan semacam itu disebut bayangan maya (Roudoutul, 2012).
Pada jarak yang sama (ruang 2) atau lebih panjang daripada jarak fokus
(ruang 3) lensa akan menghasilkan suatu bayangan terbalikdan disebut bayang
nyata. Dalam penggunaan lup seoarng harus menempatkan benda yang akan dilihat
pada ruang satu antara lensa dan fokus lensa) sehigga menghasilakan bayangan

4
yang diperbesar dan maya. Pembesaran yang dihasilkan oleh lup adalah
pembesaran anguler atau pembesaran sudut.
Lup adalah lensa cembung yang digumakan untuk melihat benda – benda
kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Pada penggunaannya lup diletakan didepan
mata dan benda yang akan diamati diletakan diantara lensa dan titik fokusnya.
Penggunaan lup ada dua cara, yaitu:
1. Mata berakimodasi maksimum
Pada saat mata berakomodasinmaksimum, mata akan sangat cembung
sekali. Maka perbesaran lupakan dinyatakan dengan persamaan:
M=25/f+1
Pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum menyebabkan
mata cepat lelah tetapi keuntungannya menghasilkan perbesaran maksimum.
Ketika melakukan pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum benda
yang akan diamati diletakkan di ruang 1, sehingga berlaku rumus lensa
cembung:
1/s = 1/f - 1/s'
Lup merupakan lensa cembung sehingga jarak fokus bertanda positif.
Bayangan maya sehingga s’ bertanda negatif. titik dekat mata 25 cm
2. Mata tak berakomodasi
Pada saat mata tak berakomodasi, mata akan sangat cekung sekal. Maka
pembesaran lupakan dinyatakan dengan persamaan :
M=25/f
Mata tak berakomodasi ketika melihat benda otot siliar dalam keadaan
rileks. Pengamatan dengan mata tidak berakomodai menguntungkan karena
mata tidak cepat lelah tetapi perbesaran kurang maksimum. Ketika melakukuan
pengamatan dengan mata tak berakomodasi benda yang akan diamati harus
diletakkan tepat di titik fokus.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lup adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung yang
digunakan untuk mengamati benda-benda kecil sehingga tampak lebih besar dan
jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak dan diperbesar.
Pengamatan dengan lup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata
berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Pada pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum, lup diletakkan di ruang I di depan lup
sehingga bayangan terjadi di ruang IV dengan sifat maya, tegak, dan diperbesar.
Sedangkan pada pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, lup diletakkan di
titik fokus sehingga bayangan terletak di jauh tak terhingga.
Pengamatan menggunakan lup dengan mata berakomodasi maksimum
menyebabkan mata cepat lelah karena pada saat itu otot mata mempertahankan
lensa mata agar tetap mencembung. Sedangkan pada pengamatan dengan mata
tidak berakomodasi, mata terasa lebih santai karena lensa mata dalam kondisi
relaks.
B. Saran
Alat optik merupakan alat yang sangat vital bagi kebutuhan manusia,
terutama untuk kita melihat, dan selain itu dari segi sains alat optik memudahkan
kita mengamati sesuatu yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Olehnya itu
dengan belajar Fisika kita akan mengetahui bagaimana prinsip kerja dari alat optik
tersebut.

6
DAFTAR PUSTAKA

Purjiyanta, Eka dkk. 2006. IPA TERPADU. Jakarta: Erlangga.

Sumarwan, Drs dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Erlangga.

http://aktifisika.wordpress.com/category/optik/ Diakses pada tanggal 18-03-2018


pukul 16.08 WITA.
http://www.scribd.com/doc/54997097/Lup Diakses pada tanggal 18-03-2018
pukul 16.10 WITA.

Anda mungkin juga menyukai