1. Bagaimana jika bayangan yang dihasilkan melalui lensa tidak selalu identik dengan
aslinya. Jelaskan penyebab dari hal tersebut !
Jawab :
Jadi, Hal tersebut disebabkan karena sebuah hologram dapat merekonstruksi dua gambar,
yang nyata dan maya (replika dari objek). Namun, dua gambar tersebut terbedakan dalam
tampilannya di mata pengamat. Gambar maya diproduksi dengan posisi yang sama
dengan objek dan memiliki tampilan yang sama pada kedalaman dan paralaks dengan
objek tiga dimensi yang sebenarnya. Gambar maya terlihat seolah-olah pengamat melihat
objek asli melalui jendela yang ditentukan oleh ukuran dari hologram. Gambar tersebut
dikenal sebagai gambar orthoscopic Gambar nyata, juga terbentuk dengan jarak yang
sama dari hologram, tapi berada didepannya serta kedalaman gambarnya terbalik. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa titik-titik yang bersesuaian pada kedua gambar (nyata dan
maya) terletak pada jarak yang sama dari hologram.
2. Apakah jika seseorang melihat gerhana dengan mata telanjang akan berakibat
kebutaan?
Jawab :
Gerhana matahari tidak pernah aman untuk dilihat dengan mata telanjang, apapun
jenisnya (sebagian, sabit, cincin, total, maupun fase “perjalanan” dari sebagian hingga
total). Bahkan ketika hampir 99% permukaan matahari gelap tertutupi bulan, secerah
kecil cincin tipis sinar matahari yang menyembul dari balik bulan masih
memancarkan cukup sinar UV yang dapat membakar mata Anda, ungkap Ralph
Chou, seorang profesor emeritus optometri di Universitas of Waterloo di Ontario,
pada Space. Efeknya akan sama saja seperti ketika Anda memelototi matahari
langsung. ampai saat ini ada lebih dari 100 kasus kerusakan mata serius dan permanen
yang disebabkan oleh orang-orang yang terlalu lama menatap gerhana matahari,
ungkap Ralph Chou. Namun, ada cara mudah untuk menghindari kerusakan ini:
Pakailah kacamata pelindung saat melihat gerhana matahari. Jadi, menatap gerhana
dengan mata telanjang belum tentu berakibat kebutaan tapi bisa menyebabkan mata
mengalami kerusakan bahkan bisa berakibat cacat pada mata.
3. Perbedaan mekanisme kerja mata minus dan plus, dan bagaimana cara menghitung
mata minus dan plus?
Jawab :
Pada mata minus/miopi (rabun jauh) kornea terlalu melengkung, mata lebih panjang
dibanding kondisi normal, pandangan kabur saat melihat objek-objek yang jauh,
berkas cahaya yang masuk difokuskan didepan retina bukan pada retina.
Pada mata plus/hipermetropi (rabun dekat) kornea kurang melengkung, mata lebih
pendek dibanding kondisi normal, pandangan kabur saat melihat objek-objek yang
dekat, berkas yang masuk difokuskan dibelakang retina.
Untuk pemeriksaan memang dapat dilakukan secara mandiri atau dilakukan
pemeriksaan sendiri. Namun dikhawatirkan hasil yang didapatkan tidak akurat. Maka
dari itu disarakan untuk pengukurannnya dilakukan dioptik terdekat saja agar hasil
yang didapat juga akurat.
4. Mata bisa melirik ke berbagai arah, organ apa saja yang berperan dan jelaskan
masing-masing fungsinya!
Jawab :
Mata dapat melirik ke berbagai arah, karena terdapat organ atau sistem penglihatan
yang dipengaruhi oleh gerakan bola mata yang diatur oleh otot-otot penggerak bola
mata, yaitu:
1. Lup
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup
digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2
cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik
dekat pengamat (s = sn) sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada
Gambar (b), seorang pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik
O dan F (di ruang I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata
pengamat (s' = sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka
mata pengamat berakomodasi maksimum.
Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata berakomodasi maksimum
cepat menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan dengan menggunakan lup
sebaiknya dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang
kain, pedagang intan, polisi, dan sebagainya.
2. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak
jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat
dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa objektif dan lensa yang dekat dengan
pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop yang memiliki dua lensa disebut
mikroskop cahayalensaganda.
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa objektifnya dibuat lebih
kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih pendek daripada fokus lensa
okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang diamati kelihatan sangat besar dan
mikroskop dapatdibuatlebihpraktis (lebih pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa objektif
dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj < s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan
bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser lensa okuler dengan
memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang, di bawah objek
diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya dan
diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop, yaitu dengan
mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
• Bayangan yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.