Anda di halaman 1dari 6

ALAT OPTIK

Kelas: 2A
DISUSUN OLEH KELOMPOK 11
NAFILAH SYAKIRA (11230183000018)
MAHFUDZAH (11230183000007)
INDI RAHMAH (
A. Mata Sebagai Alat Optik Alami

Mata merupakan alat optik alami, kamera, teropong, dan


mikroskop. Mata merupakan organ tubuh yang digunakan untuk melihat.
Setiap bagian mata memilki fungsi sendiri. Bagian depan mata memiliki
kelengkungan yang lebih tajam dan dilapisi oleh selaput Cahaya, disebut
kornea. Dibelakang kornea terdapat cairan (aqueus humor) yang berfungsi
membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
Lebih ke dalam lagi terdapat lensa yang terbuat dari bahan bening,
berserat, dan kenyal, yang disebut lensa kristalin atau lensa mata. Lensa ini
berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan
lensa. Di depan lensa kristalin terdapat selaput yang membentuk celah
lingkaran. Selaput ini disebut iris dan berfungsi memberi warna kepada
mata. Oleh karena itu, kita kenal ada orang bermata biru dan bermata
coklat. (KHAIRATUNNISAH-FITK.Pdf, n.d.)
Celah lingkaran yang dibentuk oleh iris disebut pupil. Lebar pupil
diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya mengenai mata. Di tempat
yang gelap (intensitas cahaya kecil), pupil membesar supaya lebih banyak
cahaya yang masuk ke mata. Di tempat yang sangat terang (intensitas
Cahaya besar), pupil mengecil supaya lebih sedikit Cahaya yang masuk ke
mata dan mata tidak silau.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata (lensa
kristalin) ke permukaan belakang mata, yang disebut retina. Permukaan
retina terdiri atas berjuta-juta sel sensitif, yang karena bentuknya, disebut
sel batang dan sel kerucut. Ketika di ransang oleh cahaya, sel-sel ini
mengirim sinyal-sinyal melalui saraf optic ke otak. Di otak arti bayangan
diterjemahkan sehingga kita mendapat kesan melihat benda. Jadi, dapat
kita simpulkan bahwa suatu bayangan nyata benda dapat diterima dengan
jelas jika bayangan tersebut jauh di retina.
Dalam mata, bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata,
terbalik, dan lebih kecil dari pada bendanya. Walaupun bayangan pada
retina terbalik, ayangan ini ditafsirkan oleh otak sebagai bayangan tegak.
Mata memiliki jarak bayangan tetap karena jarak antara lensa dan retina
sebagai layer adalah tetap. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar benda-
benda dengan jarak berbeda di depan lensa dapat difokuskan pada retina
(menghasilkan bayangan tajam pada retina), jarak fokus lensa harus dapat
diatur. Dalam pemfokusan, pengaturan jarak fokys lensa dilakukan oleh
otot siliar.
Ketika mata melihat benda yang sangat jauh, otot siliar mengedor
penuh (relaks), sehingga lensa mata menjadi paling pipih. Ini berati, jarak
fokus paling panjang. Pada kondisi ini, mata disebut tidak, berakomodasi
dan sinar-sinar yang berasal dan sinar-sinar yang berasal dari benda
membentuk bayangan tajam pada retina.
Ketika benda bergerak lebih mendekat ke mata, otot siliar secara
otomatis menegang, sehingga, lensa mata lebih cembung. Ini berarti, jarak
fokus lebih pendek dan membuat bayangan tajam kembali di bentuk pada
retina. Proses lensa mengubah jarak fokusnya (membuat lensa mata lebih
cembung atau lebih pipis) untuk memfokuskan benda-benda pada berbagai
jarak disebut akomodasi mata. Akomodasi mata terjadi secara cepat
sehingga kita biasanya tidak menyadarinya.
Mata hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang berada
dalam jangkauan penglihatan mata. Jangkauan penglihatan mata berada di
antara titik dekat dan titik jauhnya. Mata nomal (emetropi) memiliki titik
dekat sekitar 25 cm dan titik jauh yang tak terhingga.
Dengan bertambahnya usia, kemampuan lensa mata biasanya
berkurang sehingga penglihatan tak lagi nomal. Beberapa gangguan atau
kebiasaan yang kurang baik dapat mengakibatkan cacat mata, yaitu berupa
pergeseran titik dekat dan titik jauh mata. Hal seperti ini merupakan
gangguan penglihatan. Berdasarkan pergeseran kedua titik terscbut, kita
dapat membagi cacat mata menjadi rabun dekat (Hipermetropi), rabun
jauh (Miopi), mata tua (Presbiopi), dan astigmatisme. (Desain
Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Pada Pembelajaran
Alat-Alat Optik (Mata dan Kamera), n.d.)
1. Titik Dekat dan Titik Jauh
Titik paling dekat ke mata agar suatu benda masih bisa
menghasilkan suatu bayangan tajam pada retina ketika mata
berakomodasi maksimum (otot siliar menegang penuh) disebut
titik dekat mata, Orang berusia 20an dengan mata normal memiliki
tiitk dekat kira-kira 25 cm.
Titik jauh mata adalah lokasi paling jauh benda hingga mata
yang relaks (mata tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda.
Seseorang dengan mata normal dapat melihat benda-benda sangat
jauh, seperti planet dan bintang-bintang, dan dengan demikian
memiliki titik jauh pada jarak tak berhingga.
Rabun jauh atau terang-dekat memiliki titik dekat dari 25 cm
dan titik jauh pada jarak tertentu. Orang yang menderita rabun jauh
dapat melihat dengan jelas pada jarak 25 cm, tetapi tidak dapat
melihat benda-benda jauh dengan jelas. Keadaan ini terjadi karena
lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana mestinya,
schingga bayangan benda yang sangat jauh terbentuk di depan
retina.
Cacat mata miopi dapat diatasi dengan menggunakan kacamata
lensa cekung. Lensa cckung akan memancarkan cahaya scbelum
cahaya masuk ke mata, sehingga bayangan jauh tepat pada retina.
2. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat atau terang-jauh memiliki titik dekat lebih dari 25
cm dan titik jauh pada jarak tak berhingga. Oleh karena itu, mata
rabun dekat dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat
jauh tanpa berakomodasi, tetapi tidak dapat melihat benda-benda
dekat dengan jelas, keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak
dapat menjadi cembung scbagaimana mestinya, sehingga bayangan
benda yang dekat terbentuk di belakang retina.
Cacat mata hipermetropi diatasi dengan menggunakan
kacamata lensa cembung. Lensa cembung akan menguncupkan
cahaya sebelum cahaya masuk ke mata sehingga bayangan jauh
tepat pada retina.
3. Mata Tua (Presbiopi)
Pada penderita ini, daya akomodasi berkurang akibat
bertambnya usia. Oleh karena itu, letak titik dekat maupun titik
jauh mata telah bergeser. Jadi, mata tua (presbiopi) adalah cacat
mata akibat berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut. Mata
presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa rangkap. yaitu untuk
melihat jauh dan untuk membaca. Jenis kacamata yang berfungsi
rangkap ini disebut kacamata bifokal.
4. Astigmatis
Cacat mata astigmatis disebebkan oleh kornea mata yang tidak
berbentuk sferis (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada
satu bidang daripada bidang lainnya (bidang silinder). Akibatnya,
benda titik difokuskan sebagai garis pendek. Cacat mata astigmatis
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata silindris.
B. Kamera Dan Prinsip Kerja Kamera
Kamera adalah salah satu alat yang digunakan manusia untuk
merekam suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai jenis kamera yang memiliki kelebihan masing-masing.
Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi
atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai
karena tanpa pengaturan lensa.
Pada awalnya kamera dirancang oleh Mande Daguerre yaitu
seorang seniman dari prancis. Dia merancang “diograma” yang merupakan
barisan lukisan yang dipertunjukan dengan bantuan efek cahaya, yang
sekarang disebut kamera. Tingkat pertama perancangan kamera yang
dilakukannya tidak berhasil. Kemudian ia bertemu dengan Joseph
Nicephore dan menjelang tahun 1873 dia berhasil mengembangkan sistem
praktis fotografi yang disebutnya “daguerreotype” yang sudah dipakai
pada saat itu. Sistem kamera daguerre tersebut kemudian dikembangkan
oleh penyempurna selanjutnya sehingga kamera yang digunakan di jaman
sekarang sudah begitu canggih dan modern. (Makalah Instrumen
Optik.Pdf, n.d.)
Ada banyak kesamaan antara mata dan kamera. Prinsip kerja
kamera mirip dengan prinsip kerja mata manusia, yaitu membentuk
bayangan pada daerah yang peka cahaya. Daerah yang peka cahaya pada
kamera adalah plat film, sedangkan pada manusia adalah retina. Kamera
terdiri dari diafragma, bukan, cincin pengatur fokus, celah penglihat, lensa
cembung, dan film.
Seperti halnya mata, bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera
adalah nyata, pada kamera, yang berfungsi untuk menangkap bayangan
adalah film. Jika pada mata, intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur
oleh iris, pada kamera, intensitas cahaya yang masuk ke kamera di atur
oleh celah diafragma (aperture).
Bagian utama sebuah kamera adalah sebuah lensa cembung pada
sisi depan dan film pada sisi belakang. Lensa berfungsi sebagai tempat
pembentukan bayangan benda yang dipotret. Film yang peka cahaya
berfungsi sebagai layar yang menangkap bayangan.
Dinding dalam kotak kamera dibuat dari bahan kedap cahaya
sehingga tidak terjadi pemantulan cahaya. Seperti halnya mata, bayangan
benda yang dibentuk oleh lensa kamera bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Agar terbentuk bayangan terscbut, maka benda harus terletak di
depan 2F,. Benda yang terletak di depan 2F, akan membentuk bayangan
nyata, terbalik, dan diperkecil di belakang lensa, yaitu diantara F, dan 2F,
[81].
Bagian-bagian pada kamera dan fungsinya:
1. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan pada
film.
2. Aperture (lubang kamera) lubang tempat masuknya cahaya.
3. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke kamera.
4. Film berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan yang
dibentuk oleh lensa. (Tiyas, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA
Desain Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Pada Pembelajaran

Alat-Alat Optik (Mata dan Kamera). (n.d.).

KHAIRATUNNISAH-FITK.pdf. (n.d.). Retrieved March 10, 2024, from

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46400/1/

KHAIRATUNNISAH-FITK.pdf

Makalah Instrumen Optik.pdf. (n.d.).

Tiyas, R. (n.d.). Pembuatan Komik Fisika sebagai Media Pembelajaran pada

Topik Prinsip Kerja Kamera.

Anda mungkin juga menyukai