Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KONSEP DASAR IPA 1

FISIKA
ALAT-ALAT OPTIK
Dosen Pengampu :
Julianto, M. Pd.

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Ria Novita sari


Luluk Robiatul A
Melania Dian P
Ibrahim Amin M

(14010644001)
(14010644003)
(14010644008)
(14010644010)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2015

ALAT-ALAT OPTIK

1. Pengertian Alat Optik


Alat optik adalah alat pengelihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat
optic alamiah adalah mata dan alat optic buatan adalah alat bantu pengelihatan manusia
untukl mengamati benda benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Yang
termasuk alat optik buatan diantaranya : kacamata, kamera, lup atau pembesar
mikroskop, teropong dan periskop.
2. Mata dan Kacamata

A. Bagian-Bagian Mata
1. Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi
selaput bening.
2. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Lensa mata atau lensa kristalin terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik,
merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna)
membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
4. Iris yaitu selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan
berfungsi memberi warna pada mata.
5. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil
diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata.
6. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
7. Bintik Kuning yaitu bagian pada etina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar
bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.

8. Saraf optic yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning, sampai ke otak dan
otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, tidak
terbalik seperti yang ditangkap oleh retina.

B. Daya Akomodasi Mata


Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan
(cembung) atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat
atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. Titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik
dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm
(untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. Titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah
tak terhingga.
C. Cacat Mata dan Kacamata
Cacat mata yaitu berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas.
Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh,
rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata
lain yang disebut astigmatisma.
Kacamata berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang
diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran
yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan.
Misalnya, kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat
lensa -1,5 dioptri
Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :

1. Rabun jauh (miopi) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan
jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Mata
miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata
terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

Kekuatan atau daya lensa yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut :

Keteranagan :
= daya lensa untuk miopi dalam satuan dioptric
PR = punctum remontum (titik jauh mata) dalam satuan cm
2. Rabun dekat (hipermetropi) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga
mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik
dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Rabun jauh ditolong dengan
kacamata berlensa cembung (positif).

Kekuatan atau daya lensa yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut :

Keterangan :
= daya lensa untuk hipermetropi dalam satuan dioptri
PP = punctum proximum (titik dekat mata) dalam satuan cm
S = jarak benda di depan kacamata
Apabila jarak benda s tidak disebutkan, maka nilai s diambil dari titik dekat mata
normal yaitu 25 cm, sehingga di peroleh rumus :

3. Mata tua (presbiopi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat
jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah
berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh
keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan
kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa
rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan
lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

4. Astigmatisma (mata silindris) disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk


sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada
bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata
astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek
dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan
kacamata silindris.

3. Kamera
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal diaghram pembentukan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa kamera dijatuhkan
pada film (seakan akan retina) yang terletak di
antara F, dan 2F. Bayangan yang dihasilkan
adalah nyata, terbalik, diperkecil.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis)
menurut kegunaan fisis :

a. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
b. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur
luasnya
c. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
d. Shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang menuju ke pelat film
e. Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.
Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak
fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki
sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari
benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke
depan atau ke belakang.

4. Lup atau Kaca Pembesar


Lup (kaca pembesar) adalah lensa cembung yang dipakai untuk melihat bendabenda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Orang yang
melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut
penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang
melihat dengan mata biasa.
Ada dua cara memakai lup, yaitu :
1. Mata tak berakomodasi
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak
cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran
berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :

M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
2. Mata berakomodasi.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya
dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan
diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :

M = PP/f + 1
Keterangan :

M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
5. Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita
menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang
menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke
mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih
kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop
dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan
diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh
bayangan

dengan

jelas

digunakan

makrometer

dan

mikrometer.
Dasar kerja mikroskop
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa
obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk
lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat
mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi
Perbesaran.
1. Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
2. Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata.
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
1. Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
2. Untuk mata tidak berakomodasi
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
6. Teropong
A. Teropong Bintang
Teropong bintang termasuk teropong bias, disebut juga
teropong astronomi, digunakan untuk mengamati bendabenda langit dengan mempergunakan dua lensa cembung
positif yaitu :
- lensa obyektif
- lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga
bayangan jatuh pada fokus

obyektif. Titik fokus obyektif berimpit dengan titik fokus okuler. Jarak fokus obyektif
lebih besar dari jarak fokus okuler.

Mata tak berakomodasi

Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s0b= ~ bayangan dari lensa obyektif
di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan fokus obyektif. Bayangan dari obyektif
sebagi benda pada lensa okuler.
Jadi sok = fob dan sob = fob dan sok = fok serta s1ok= ~
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.

Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler

d = s10b + s0k

atau

d = f0b + f0k

Mata Berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif terletak pada
titik fokus obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler .
Jadi benda lensa okuler di ruang I lensa okuler. s0k = di ruang I. Bayangan okuler di
ruang IV lensa okuler atau s10k= - PP
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.

Panjang teleskop = jarak antara obyektif dan okuler

d = s10b + s0k

atau

d = f0b + s0k

B. Teropong bumi
Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya terletak pada
bayangan terakhirnya (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang lensa pembalik.

Oleh karena itu, teropong ini terdiri dari 3 buah lensa yaitu :
lensa obyektif : terdiri dari lensa positif
lensa cembung : berfungsi sebagai lensa pembalik (terletak antara lensa obyektif

dan lensa okuler)


lensa okuler : terdiri dari lensa positif dan berfungsi sebagai lup

C. Teropong Binokuler (Teropong Prisma)

Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan
lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca sikusiku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan
berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah
cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat
nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata
dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa
okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang
prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar.
Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan
teropong bumi.
D. Teropong Panggung
Teropong panggung (Teropong Belanda = Teropong Tonil = Teropong Galilei)
mempunyai lensa cembung/ positif (obyektif) dan lensa cekung/ negatif (okuler),
lensa cekung digunakan agar bayangan yang terbentuk tegak. Teropong panggung
dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi (karena teropong bumi terlalu
panjang).
7. OHP (Overhead Proyektor)
Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang
khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang
mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau
benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu
media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk
presentasi lainnya.
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan
konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan

menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena
kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya.
Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan
gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila
lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan
lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih
besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.
OHP berguna untuk memproyeksikan transparan kea arah layar, dengan hasil gambar
yang cukup besar. OHP secara umum digunakan untuk :
1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran
transparan.
2. Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.
3. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan
4. Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.
Manfaat

yang

didapat

dalam menggunakan OHP


sebagai berikut :
- Penyampaian
pembelajaran

lebih

menarik.
Pembelajaran

menjadi

lebih interaktif.
Lama

waktu

pembelajaran

dapat

dipersingkat.
Kualitas belajar dapat ditingkatkan.
Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap

proses belajar dapat ditingkatkan.


- Peran guru dapat berubah ke arah yang positif.
Macam-macam OHP (Overhead Proyektor) :
a. OHP Tipe standar ( standar lecture head type )
Pada OHP model ini lampu replektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam kotak
bagian bawah. Hal ini yang menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar dan
mengurangi kepraktisannya. Kepala proyektor adalah suatu bagian yang berisi lensa

lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar. Kelebihan
OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara panas akibat
nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angina.
b. OHP Tipe prortable ( dapat dilihat dan ringan dibawa )
Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis ini, lampu
proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas
pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe
standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa kemana - mana. Namun, jenis
OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah putus.

8. Proyektor
Projektor adalah perangkat yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik,
elektronik dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke
dinding atau layar. Proyektor memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai Alat Presentasi
Projector dapat membuat sebuah presentasi menjadi lebih hidup, karena dengan
tampilan gambar atau tulisan itu kita dapat memberikan presentasi yang lebih
dinamis dan atraktif.
2. Sebagai Pemutar Video (Home Theater)
Dengan Projector kita dapat menikmati bioskop di dalam rumah. Ini dikarenakan
proses tampilan yang terjadi di bioskop bisa kita tampilkan di rumah, yaitu
dengan proyeksi.
3. Sebagai Media Informasi
Karena Projector dapat menampilkan tampilan dengan layar besar, maka projector
sangat efektif untuk dijadikan sebagai media informasi.
Proyektor LCD diciptakan oleh penemu New York Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di
dalam perguruan tinggi pada tahun 1968 sebagai cara untuk menghasilkan proyektor

video yang akan lebih terang daripada proyektor 3-CRT kemudian-tersedia. Idenya
adalah untuk menggunakan elemen disebut sebagai "katup cahaya" untuk mengatur
jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan sumber
cahaya yang sangat kuat eksternal.
9. Periskop
Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh
atau berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang
dilengkapi

dengan

cermin/prisma

pada

ujung-ujungnya.

Prisma

ini

akan

memantulkan cahaya yang datar sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa
sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu tabung.
Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut.
Ketika kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai
cermin ,oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah
yang juga membentuk 45derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan
kembali ke mata kita yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat
benda-benda yang berada di ujung atas.

DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2006. Fokus Fisika. Jakarta : Penerbit Erlangga.


Purwanto, Budi. 2001. Pelajaran Fisika 2 SLTP . Solo : Tiga Serangkai.
Khalim, Abdul dkk. 2008. Sains Fisika 2 SMP/MTS. Jakarta : Bumi Aksara.
Subagyo, Hari dkk. 2007. Sains Fisika 1 SMA/MA. Jakarta : Bumi Aksara.

Timuda, Gerald Ensang. 2008. Ensiklopedia Fisika Optika. Jakarta : Interplus.


Soeyati, Sri dkk. Ensiklopedia Fisika Cahaya dan Optik Buku 3. Bekasi : Ganeca exact.

Anda mungkin juga menyukai