FISIKA
ALAT-ALAT OPTIK
Dosen Pengampu :
Julianto, M. Pd.
Oleh :
1.
2.
3.
4.
(14010644001)
(14010644003)
(14010644008)
(14010644010)
ALAT-ALAT OPTIK
A. Bagian-Bagian Mata
1. Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi
selaput bening.
2. Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Lensa mata atau lensa kristalin terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik,
merupakan lensa cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna)
membentuk celah lingkaran yang disebut pupil.
4. Iris yaitu selaput di depan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan
berfungsi memberi warna pada mata.
5. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil
diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata.
6. Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh
pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
7. Bintik Kuning yaitu bagian pada etina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar
bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk di retina tepat di bintik kuning.
8. Saraf optic yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning, sampai ke otak dan
otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, tidak
terbalik seperti yang ditangkap oleh retina.
1. Rabun jauh (miopi) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan
jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Mata
miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata
terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Kekuatan atau daya lensa yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut :
Keteranagan :
= daya lensa untuk miopi dalam satuan dioptric
PR = punctum remontum (titik jauh mata) dalam satuan cm
2. Rabun dekat (hipermetropi) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga
mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik
dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Rabun jauh ditolong dengan
kacamata berlensa cembung (positif).
Kekuatan atau daya lensa yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut :
Keterangan :
= daya lensa untuk hipermetropi dalam satuan dioptri
PP = punctum proximum (titik dekat mata) dalam satuan cm
S = jarak benda di depan kacamata
Apabila jarak benda s tidak disebutkan, maka nilai s diambil dari titik dekat mata
normal yaitu 25 cm, sehingga di peroleh rumus :
3. Mata tua (presbiopi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat
jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah
berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh
keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan
kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa
rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan
lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
3. Kamera
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal diaghram pembentukan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa kamera dijatuhkan
pada film (seakan akan retina) yang terletak di
antara F, dan 2F. Bayangan yang dihasilkan
adalah nyata, terbalik, diperkecil.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis)
menurut kegunaan fisis :
a. Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
b. Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur
luasnya
c. Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
d. Shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang menuju ke pelat film
e. Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.
Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak
fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki
sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari
benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke
depan atau ke belakang.
M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
2. Mata berakomodasi.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya
dari segi perbesaran bertambah. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan
diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
5. Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita
menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang
menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke
mata disebut lensa okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih
kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu, mikroskop
dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya pada objek preparat yang akan
diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop agar diperoleh
bayangan
dengan
jelas
digunakan
makrometer
dan
mikrometer.
Dasar kerja mikroskop
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa
obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk
lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat
mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi
Perbesaran.
1. Pengamatan dengan akomodasi maksimum
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
2. Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata.
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
1. Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
2. Untuk mata tidak berakomodasi
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
6. Teropong
A. Teropong Bintang
Teropong bintang termasuk teropong bias, disebut juga
teropong astronomi, digunakan untuk mengamati bendabenda langit dengan mempergunakan dua lensa cembung
positif yaitu :
- lensa obyektif
- lensa okuler
Benda yang diamati terletak jauh tak terhingga, sehingga
bayangan jatuh pada fokus
obyektif. Titik fokus obyektif berimpit dengan titik fokus okuler. Jarak fokus obyektif
lebih besar dari jarak fokus okuler.
Bintang, sebagai benda terletak jauh tak terhingga s0b= ~ bayangan dari lensa obyektif
di fob. Titik fokus okuler berimpit dengan fokus obyektif. Bayangan dari obyektif
sebagi benda pada lensa okuler.
Jadi sok = fob dan sob = fob dan sok = fok serta s1ok= ~
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
d = s10b + s0k
atau
d = f0b + f0k
Mata Berakomodasi
Benda pada jarak jauh sekali s0b= ~ , sehingga bayangan lensa obyektif terletak pada
titik fokus obyektif sehingga s0b = f0b. Bayangan tersebut sebagai benda lensa okuler .
Jadi benda lensa okuler di ruang I lensa okuler. s0k = di ruang I. Bayangan okuler di
ruang IV lensa okuler atau s10k= - PP
Rumus perbesaran bayangan adalah sebagai berikut.
d = s10b + s0k
atau
d = f0b + s0k
B. Teropong bumi
Prinsip dari teropong ini sama dengan teropong bintang, perbedaannya terletak pada
bayangan terakhirnya (yaitu tegak). Untuk itu harus dipasang lensa pembalik.
Oleh karena itu, teropong ini terdiri dari 3 buah lensa yaitu :
lensa obyektif : terdiri dari lensa positif
lensa cembung : berfungsi sebagai lensa pembalik (terletak antara lensa obyektif
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan
lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca sikusiku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan
berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah
cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat
nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata
dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa
okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang
prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar.
Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan
teropong bumi.
D. Teropong Panggung
Teropong panggung (Teropong Belanda = Teropong Tonil = Teropong Galilei)
mempunyai lensa cembung/ positif (obyektif) dan lensa cekung/ negatif (okuler),
lensa cekung digunakan agar bayangan yang terbentuk tegak. Teropong panggung
dibuat sebagai pembaharuan dari teropong bumi (karena teropong bumi terlalu
panjang).
7. OHP (Overhead Proyektor)
Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang
khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang
mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau
benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu
media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk
presentasi lainnya.
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan
konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan
menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena
kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya.
Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan
gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila
lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan
lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih
besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.
OHP berguna untuk memproyeksikan transparan kea arah layar, dengan hasil gambar
yang cukup besar. OHP secara umum digunakan untuk :
1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran
transparan.
2. Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.
3. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan
4. Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.
Manfaat
yang
didapat
lebih
menarik.
Pembelajaran
menjadi
lebih interaktif.
Lama
waktu
pembelajaran
dapat
dipersingkat.
Kualitas belajar dapat ditingkatkan.
Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap
lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar. Kelebihan
OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara panas akibat
nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angina.
b. OHP Tipe prortable ( dapat dilihat dan ringan dibawa )
Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis ini, lampu
proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas
pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe
standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa kemana - mana. Namun, jenis
OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah putus.
8. Proyektor
Projektor adalah perangkat yang mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik,
elektronik dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke
dinding atau layar. Proyektor memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai Alat Presentasi
Projector dapat membuat sebuah presentasi menjadi lebih hidup, karena dengan
tampilan gambar atau tulisan itu kita dapat memberikan presentasi yang lebih
dinamis dan atraktif.
2. Sebagai Pemutar Video (Home Theater)
Dengan Projector kita dapat menikmati bioskop di dalam rumah. Ini dikarenakan
proses tampilan yang terjadi di bioskop bisa kita tampilkan di rumah, yaitu
dengan proyeksi.
3. Sebagai Media Informasi
Karena Projector dapat menampilkan tampilan dengan layar besar, maka projector
sangat efektif untuk dijadikan sebagai media informasi.
Proyektor LCD diciptakan oleh penemu New York Gene Dolgoff. Dia mulai bekerja di
dalam perguruan tinggi pada tahun 1968 sebagai cara untuk menghasilkan proyektor
video yang akan lebih terang daripada proyektor 3-CRT kemudian-tersedia. Idenya
adalah untuk menggunakan elemen disebut sebagai "katup cahaya" untuk mengatur
jumlah cahaya yang melewati itu. Hal ini akan memungkinkan penggunaan sumber
cahaya yang sangat kuat eksternal.
9. Periskop
Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh
atau berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang
dilengkapi
dengan
cermin/prisma
pada
ujung-ujungnya.
Prisma
ini
akan
memantulkan cahaya yang datar sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa
sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu tabung.
Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para navigator kapal di kapal selam
memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut.
Ketika kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai
cermin ,oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah
yang juga membentuk 45derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan
kembali ke mata kita yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat
benda-benda yang berada di ujung atas.
DAFTAR PUSTAKA