Anda di halaman 1dari 24

INDERA PENGLIHATAN

DAN
ALAT OPTIK
INDERA PENGLIHATAN DAN ALAT OPTIK
KD. 3.12. Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan
bayangan pada bidang datar dan lengkung serta penerapannya
untuk menjelaskan proses penglihatan manusia, dan prinsip kerja
alat3.12.4.
optik.Menjelaskan pentingnya cahaya pada proses penglihatan manusia.
3.12.5. Menjelaskan proses bayangan pada mata manusia.
3.12.6. Menentukan hubungan struktur dengan fungsi pada organ mata.
3.12.7. Menentukan hubungan struktur dengan gangguan pada organ mata.
3.12.8. Mendata berbagai macam alat optik yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
3.12.9. Menganalisis prinsip kerja alat optik.
KD. 4.12. Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan
bayangan pada cermin dan lensa.
4.12.1. Menyelidiki proses pembentukan bayangan pada cermin, lensa dan alat
optik.
4.12.2. Menyusun laporan dan menyajikan hasil penyelidikan proses pembentukan
bayangan pada cermin, lensa dan alat optik.
ALAT OPTIK

 Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan


memerlukan cahaya.

 Alat optik yang alami adalah mata kita.

 Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat


terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-
benda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak
dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik.

 Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-alat


optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, teropong
dan periskop.
Alat-Alat Optik Terdiri dari:
1.Mata
2.Kamera
3.Lup
4.Mikroskop
5.Teropong
6.Periskop
1.MATA Vitreous
humour

Mata adalah alat indra kita yang Lensa


berfungsi untuk melihat. iris retina
Bola mata memiliki diameter kurang
lebih 2,5 cm.
Bintik buta
Kita memiliki 2 buah mata agar kita pupil
dapat melihat benda dengan tiga
dimensi dan juga kita dapat
kornea
menentukan letak suatu benda tanpa
mengukurnya Syaraf mata
Otot akomodasi
aqueous
humour
1. Otot mata: mengatur gerakan bola mata.
2. Kornea: menerima rangsang cahaya dan meneruskannya
ke bagian mata yang lebih dalam.
3. Iris: memberi warna mata dan mengatur besar-kecil pupil.
4. Pupil: mengatur jumlah cahaya yang masuk mata.
5. Aqueous humor: membiaskan cahaya dan menjaga bentuk
bola mata.
6. Lensa: memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh pada
bintik kuning.
7. Vitreous humor: menyokong lensa dan menjaga bentuk
bola mata.
8. Bintik buta: menangkap dan meneruskan rangsang cahaya
ke otak.
9. Saraf mata: meneruskan rangsang cahaya ke otak.
10.Bintik kuning: tempat jatuhnya bayangan.
11.Retina: membentuk bayangan benda yang kemudian
dikirim oleh saraf mata ke otak.
12.Koroid: mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina.
13.Sklera: melindungi dan mempertahankan bentuk bola
mata.
Daya Akomodasi

 Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa


mata untuk menebal dan menipis.
 Lensa mata akan menipis bila melihat benda yang
menjauh
 Lensa mata akan menebal bila melihat benda yang
mendekat
 Titik terjauh yang dapat dilihat mata disebut punctum
remotum. Untuk mata normal jaraknya tak
terhingga.Ketika melihat jauh mata tidak
berakomodasi.
 Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan jelas
disebut punctum proximum. Untuk mata normal
adalah 20 cm – 25 cm. Ketika melihat dekat mata
berakomodasi.
Cara Kerja Mata Saat
Berakomodasi
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA MATA

1. Rabun jauh (miopi)

Rabun jauh adalah kelainan mata karena


bayangan benda-benda yang jauh jatuh di
depan retina. Hal ini terjadi karena lensa
mata tidak dapat menipis/memipih dengan
baik.
Rabun jauh dapat dibantu dengan
menggunakan kaca mata dengan lensa
negatif atau minus.
2. Rabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat adalah kelainan mata karena bayangan benda-benda


yang dekat jatuh di belakang retina. Hal ini disebabkan karena lensa
mata tidak dapat menebal/mencembung dengan baik.
Rabun dekat dapat dibantu dengan menggunakan kaca mata dengan
lensa positif atau lensa plus.
Miopi = Rabun jauh, bayangan jatuh didepan retina,
dibantu dengan lensa cekung (-)
Hipermetropi = Rabung dekat, bayangan jatuh
dibelakang retina, dibantu dengan lensa (+)

MI-JA-KUNG
HI-DE-BUNG
3. Mata tua (presbiopi)

Mata tua adalah kelainan mata karena bayangan benda


tidak jatuh pada retina baik itu benda dekat maupun benda
jauh. Hal ini disebabkan karena daya akomodasi lensa mata
sudah berkurang.
Mata tua dapat dibantu dengan menggunakan kacamata
bivokal (rangkap)
4. Pengertian Astigmatisme
Astigmatisme merupakan salah satu jenis gangguan penglihatan yang
ditandai dengan penglihatan yang kabur dari jarak jauh maupun
kadang kala karak dekat, dan lebih sensitif terhadap cahaya
menyilaukan di malam hari. Hal ini terjadi pada kornea mata yang
memiliki kelengkungan tidak merata.
Gangguan pada mata ini juga sering dikenal kalangan awam dengan
istilah mata silinder.
Penyebab Astigmatisme
Astigmatisme terjadi karena kornea mata tidak merata bentuknya. Hal
ini menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata diterima oleh
retina di berbagai tempat, tidak fokus hanya di satu titik saja. Hal
inilah yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
5. Buta Warna

Buta warna adalah kondisi di mana


kualitas penglihatan terhadap warna
berkurang. Seseorang yang menderita
penyakit ini akan sulit membedakan
warna tertentu (buta warna sebagian)
atau bahkan seluruh warna (buta
warna total). Buta warna merupakan
penyakit seumur hidup. Namun,
penderita dapat melatih diri
beradaptasi dengan kondisi ini,
sehingga aktivitas sehari-hari tetap
berjalan normal. Dokter akan
menentukan metode penanganan yang
tepat dan sesuai dengan tipe buta
warna yang diderita.
6. Katarak

Katarak adalah sejenis kerusakan mata


atau gangguan mata yang
menyebabkan lensa mata berselaput
dan rabun, lensa mata menjadi keruh
dan cahaya tidak dapat menembusinya,
bervariasi sesuai tingkatannya dari
sedikit sampai keburaman total dan
menghalangi jalan cahaya. Penderita
gangguan mata katarak akan
mengalami pengelihatan yang buram,
ketajaman pengelihatan berkurang,
sensitivitas kontras juga hilang. Ini
menyebabkan kontur, warna bayangan,
dan visi kurang jelas karena cahaya
tersebar oleh katarak ke mata.
7. Glaukoma

Glaukoma ditandai dengan pandangan yang


mulai kabur dan berkurangnya pandangan ke
samping (lebar penglihatan berkurang).
Sebelum terjadi kerusakan pada retina dan
saraf mata, maka masih ada kesempatan
untuk kembali membaik. Jika tidak ditangani
dengan baik, gangguan pada mata ini dapat
menyebabkan kebutaan. Hal ini disebabkan
karena saluran cairan yang keluar dari bola
mata terhambat sehingga bola mata akan
membesar dan bola mata akan menekan saraf
mata yang berada di belakang bola mata yang
akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran
darah sehingga saraf mata akan mati.
8. Rabun Senja

Rabun senja merupakan suatu kondisi di mana terjadi


penurunan tajam penglihatan secara signifikan ketika berada
dalam lingkungan gelap. Dalam dunia medis, rabun senja
disebut nyctalopia.
 Gejala Rabun Senja
Pengidap rabun senja akan kesulitan untuk melihat pada
malam hari serta sulit beradaptasi pada saat terjadi transisi
dari terang menuju gelap. Selain dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari, kondisi ini juga dapat membahayakan keselamatan
diri pengidapnya, terutama ketika berkendara atau keluar di
malam hari.
 Penyebab Rabun Senja
Penyebab utama rabun senja atau nyctalopia adalah kerusakan
pada sel batang pada retina. Kondisi ini biasanya dipicu oleh
masalah kesehatan
Cacat mata dapat dibantu dengan menggunakan
kacamata. Kacamata yang tepat dapat di hitung dengan
persamaan:
1 = 1 + 1 100
f s s’ P=
f
Ket. f = fokus lensa kacamata

s = jarak dekat normal (hipermetropi)


= jarak terjauh normal (miopi)

s’ = jarak dekat hipermetropi (negatif)


= jarak terjauh miopi (negatif)

P = kekuatan lensa kacamata


2. KAMERA

Lensa pada kamera berfungsi untuk membentuk


bayangan pada film
apertur
Bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik,
diperkecil Diafragma

Persamaan Mata dengan Kamera

Mata dan kamera memiliki persamaan lensa


sebagai berikut:
- memiliki satu lensa
- memiliki pengatur cahaya
pada mata retina dan pupil Range finder
pada kamera diafragma dan apertur film
- memiliki layar penangkap bayangan
pada mata retina
pada kamera film
3. LUP

Lup atau kaca pembesar merupakan


alat optik yang paling sederhana yang
berfungsi untuk melihat benda-benda
yang kecil.
Lup terdiri dari sebuah lensa
cembung.
Agar benda tampak lebih besar,
benda harus diletakkan antara titik
fokus dengan lensa.
Untuk mata tak berakomodasi, benda
diletakkan tepat di titik fokus.
Perbesaran dapat dihitung dengan
persamaan:
f f
n Ket. F = fokus lensa
M= M = perbesaran bayangan
f n = titik dekat mata.
Lensa okuler
4. MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat optik


yang digunakan untuk melihat
benda-benda mikroskopis Pengatur
(sangat kecil) Jarak/ fokus

Mikroskop menggunakan dua


buah lensa cembung, yaitu
Lensa
lensa okuler dan lensa objektif. obyektif

Pembesaran pada mikroskop Meja


dapat dilakukan dengan cara preparat
mengalikan antara lensa okuler
Cermin
dengan lensa objektif pada cekung
mikroskop.
5. TELESKOP/TEROPONG

Teleskop adalah alat optik yang terdiri


dari dua lensa positif (objektif dan
okuler) yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang sangat jauh.
Lensa objektif memiliki fokus yang
jauh lebih besar dari fokus lensa
okuler
Teleskop ada berbagai jenis seperti:
-teropong bintang
-teropong bumi
-teropong panggung / galileo
-teropong pantul
6. PERISKOP

Periskop adalah teropong yang digunakan pada


kapal selam untuk melihat keadaan diatas air.
Sebuah periskop bekerja berdasarkan
prinsip rekleksi cahaya,  dengan menggunakan
dua cermin datar untuk memantulkan cahaya
dari satu tempat ke tempat lain.  
Periskop menggunakan 2 cermin datar pada
sudut 45 derajat untuk mengarahkan cahaya
ke arah yang diinginkan pengamat. Cahaya
diterima cermin pertama, kemudian memantul
dari cermin pertama ke cermin kedua. Oleh
cermin kedua, cahaya akan dipantulkan lagi
dan diterima pengamat.  
Periskop sederhana hanya menggunakan
cermin sebagai pemantul cahaya, sementara
periskop yang lebih rumit menggunakan
prisma sebagai pemantul dan bukan cermin.  
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai