Anda di halaman 1dari 21

ALAT OPTIK

Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin,
lensa, serat optik atau prisma.
.
PENERAPAN ALAT OPTIK
Penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari di antaranya kamera untuk memotret gambar, lup untuk melihat
benda-benda agar terlihat lebih jelas/besar, mikroskop untuk mengamati sel atau jaringan yang tidak dapat teramati
dengan mata telanjang.

MATA
Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-

benda optik seperti lensa.


Kornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA RETINA
Cahaya dapat berasal langsung dari sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda
yang ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa mata, dan akhirnya sampai ke
retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan
rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat syaraf penglihatan di otak. Di otak,
rangsangan ditafsirkan dan barulah kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?

Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa
sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan
mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata
dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.

FUNGSI SETIAP BAGIAN MATA


Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat
dicerna oleh sistem saraf manusia.
Bagian-bagian tersebut adalah:

1. Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
2. Pupil dan Iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata
yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi
ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah
terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
3. Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur
fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya
datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari
dekat), lensa mata akan menebal.
4. Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik
kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

5. Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

Beberapa cacat mata :


1) RABUN JAUH (MIOPI) yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata
perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa
tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk
mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada
retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
2) RABUN DEKAT (HIPERMETROPI) tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca
normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh
penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
3) MATA TUA (PRESBIOPI) adalah keadaan dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut
usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa
negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata
hipermetropi.
4) ASTIGMATISME (MATA SILINDRIS) disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan
bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik
difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari
sinar-sinar pada bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris.
PENGGUNAAN KACA MATA
Suatu benda dapat terlihat jelas oleh mata jika bayangannya terletak tepat di retina mata.
Berlaku rumus 1/f = 1/s + 1/s’
dimana f dapat berubah-ubah atau berakomodasi sesuai dengan rumus:
1/f = [n2/n1 – 1] [ 1/R1 – 1/R2]
Tititk Jauh (PR) : titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas dengan mata tidak berakomodasi.
Tititk Dekat (PP) : titik terdekat yang masih dapat dilihat jelas dengan mata berakomodasi maksimum.
Mata Normal seringkali diamsumsikan titik dekatnya 25 cm di depan mata (jarak baca) den titik jauhnya di tak
terhingga.
Rabun Jauh (miop, mata dekat) ® PP = 2S dan PR < ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di depan retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata berlensa
negatif (divergen/cekung).
s = ¥ s’ = – PR®f = – s’
Rabun Dekat (hipermetrop, mata jauh) ® PP > 25 dan PR = ¥
Dalam hal ini bayangan dari benda jatuh di belakang retina. Agar benda terlihat jelas maka dipakai kacamata
berlensa positif (konvergen/cembung).
s = 25s’ = – PP
Mata Tua (Presbiop) ® PP > 25 dan PR < ¥
Agar benda terlihat jelas maka dapat digunakan kacamata bifokal
(+ dan -)

KAMERA
Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk file,
film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan. Sifat bayangan yang
dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
a. Bagian-bagian penting kamera
Bagian-bagian penting akmera antara lain :

1. Diafragma
2. pengatur diafragma
3. ruang kedap cahaya (gelap)
4. pelat film
5. tombol pembuka/ penutup masukknya cahaya

b. Prinsip kerja kamera


Dengan mengarahkan lensa kamera pada benda yang akan dipotret, anda akan dapat melihat melalui celah belakang
kamera, apakah bayangan sudah tepat atau belum. jika akomodasi lensa belum tepat sepenuhnya, lensa dapat diputar
maju atau mundur sampai didapatkan objek yang tepat. Selanjutnya tombol ditekan, bersamaan dengan itu cahaya
yang berasal dari bayangan lensa akan masuk. Setelah cahaya merambat melalui ruang gelap maka akan mengenai
plat film. Ruang gelap harus rapat (tidak boleh ada kebocoran cahaya selain lensa).Pelat film merupakan bahan
khusu yang mengandung celluiloid dari perak bromida sehingga sangat peka terhadap cahaya serta dapat membekas
(merekam).
Diafragma dapat diukur sesuai dengan cakupan cahaya yang kita inginkan. Untuk mengetahui besarnya diafragma,
biasanya digunakan angka 3,5,6,8,11 dan seterusnya. Semakin besar angka yang ditunjukkan maka lubang
diafragma semakin kecil. Sifat bayangan yang terbentuk pada pelat film adalah nyata dan terbalik sehingga sering
disebut gambar negatif (negatif film).Dengan proses laboratorium negatif film dapat dicuci cetak menjadi gambar
positif (diapositif).

LUP
Lup adalah alat optik yang memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa yang digunakan adalah
lensa cembung. Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat:maya, tegak, dan diperbesar.

Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:

1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum


2. Dengan cara mata tidak berakomodasi

Pada mata berakomodasi maksimum

 Si = -PP = -Sn

 Pebesaran sudut atau perbesaran angular

Pada mata tak berakomodasi

 Si = -PR r
 So = f
Perbesaran sudut :
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter

KONSEP LUP SEBAGAI ALAT OPTIK


Lup (atau kaca pembesar), digunakan untuk memperbesar sudut pandang. Untuk mendapatkan perbesaran
maksimum benda diletakkan diruang I (antara titik pusat optik dengan fokus f) sehingga bayangan di ruang IV
didepan lensa, semu/maya (sepihak dengan tempat benda) dan tegak.
Rumus Umum Perbesaran Sudut Lup
Rumus umum perbesaran sudut diturunkan lebih detail pada ulasan berikut ini. Untuk mempermudah
pemahamanmu, amati gambar di bawah.

Pada gambar 1, benda dilihat secara langsung


dari titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 2, benda dilihat melalui lup.
s = jarak antara benda dengan lensa
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ
θ=h/N
θ’ = h / s
Rumus umum perbesaran sudut (M) lup :

Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, s = jarak antara benda
dengan lup. Ini adalah rumus umum perbesaran sudut lup. Disebut rumus umum karena jarak antara benda dengan
lup (s) tidak bernilai tertentu tetapi bisa bernilai berapa saja.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Minimum
Bagaimana jika ketika melihat benda menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi minimum ? Jika mata
berakomodasi minimum maka jarak bayangan adalah tak berhingga. Agar bayangan berjarak tak berhingga, jarak
antara benda dengan lup harus sama dengan jarak fokus lup (bandingkan penjelasan pada topik lup atau kaca
pembesar). Amati gambar di bawah.

Pada gambar 3, benda dilihat secara langsung dari


titik dekat mata normal.
N = titik dekat mata normal
θ = sudut antara mata dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda.
Pada gambar 4, benda dilihat melalui lup di mana mata pengamat berakomodasi minimum.
s = jarak antara benda dengan lensa = f = panjang fokus lup
θ’ = sudut antara lup dengan kedua ujung benda
h = tinggi benda
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ

Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi minimum :

Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.
Rumus Perbesaran Sudut Lup Ketika Mata Berakomodasi Maksimum
Bagaimana jika ketika melihat benda menggunakan lup, mata pengamat berakomodasi maksimum ? Jika mata
berakomodasi maksimum maka jarak bayangan yang dihasilkan oleh lup sama dengan titik dekat mata normal.
Bayangan bersifat maya sehingga jarak bayangan (s’) bertanda negatif.
Ketika jarak bayangan (s’) sama dengan titik dekat mata normal (N) maka jarak benda (s) :
Jika sudut kecil maka tangen θ ≈ θ

Rumus perbesaran sudut (M) lup ketika mata berakomodasi maksimum :

Keterangan : M = perbesaran sudut, N = titik dekat mata normal, f = jarak fokus lup.

MIKROSKOP
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda)
dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih
besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya
pembentukan bayangan pada mikroskop

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif


di antara titik F dan 2F . Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I yang berada di belakang lensa
ob ob 1

objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I akan menjadi
1

benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler F . Di sini
ok

lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I di depan lensa okuler. Bayangan akhir
2

I yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
2

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler.
Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana P adalah perbesaran lensa objektif, s’ adalah jarak bayangan lensa objektif dan s adalah jarak objek di
ob ob ob

depan lensa objektif.


Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

untuk mata berakomodasi maksimum

untuk mata tidak berakomodasi


Dimana P adalah perbesaran lensa okuler, s adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal s = 25 cm), dan f
ok n n ok

adalah jarak fokus lensa okuler.


Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P=P ×P ob ok

Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:


(1)jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan
penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ ) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa
ob

okuler (s ). ok

d = s’ + s
ob ok

(2)menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat
mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ = −s
ok n

(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (s ) berada
ok

tepat di titik fokus lensa okuler (f ). Jadi, dapat dituliskan


ok

s =f
ok ok

PRINSIP KERJA MIKROSKOP


Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang
akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat
memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata
pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga
25 kali.
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan
dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang
optimal.
embesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa okuler,
sehingga dirumuskan:

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:
Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran mikroskop
 Mob= Pembesaran oleh lensa objektif
 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran mikroskop
 = Pembesaran oleh lensa objektif
 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 , = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler

TEROPONG
PRINSIP KERJA TEROPONG
Teropng prisma teridiri atas 2 bagian lensa cembung (Sebagian lensa okuler dan lensa objektif), dan juga sepasang
dua prisma kaca siku-siku sama kaki, Sepasang prisma yang diletakan saling berhadapan, berfungsi untuk
membelokan arah cahaya serta membalikan bayangan.
Bayangan yang berbentuk sifat objektif bersifat nyata, dan diperkecil serta terbalik, bayangan ini dibalikan oleh
sepasang prisma siku-siku tadi, sehingga bayangan akhir terlihat maya, diperbesar, dan tegak. perbesaran yang
diperolah dengan memakai teropong prisma samadengan teropong bumi.
Keuntungan praktis dari teropong prisma sama dengan teropong bumi :

1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat sangat pendek sekalai, Karena sinarnya bolak-balik 3x melalui jarak yang sama dan di pantulkan
sebanyak 4x oleh 2 prisma.
3. Daya stereoskopis dperbesar, 2mata dapat melihat secara besamaan.
4. Dengan adanya prisma arah cahaya yang telah dibalikan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya,
diperbesar dan tegak.

Cara Kerja Teropong


Menurut fungsi dari teropong, Teropong dibagi menjadi 3 yaitu:
1. teropong bumi
2. teropong bintang
3. teropong panggung
Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah
obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan
cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara
obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.
Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 = Pembesaran teropong bintang
 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa okuler

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran teropong bintang


 = Jarak fokus lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa okuler

Teropong Bumi
[Pembesaran Teropong Bumi

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran teropong bumi


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Dengan ketentuan:

 = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa pembalik
 = Jarak fokus lensa okuler
Prinsip/cara kerja teropong panggung : sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat
di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler
akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :

d = f (Ob) – f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
(Ob)

f ) = panjang fokus lensa okuiler dalam meter


(Ok

Rumus Lensa Cembung dan Lensa Cekung – Sobat, kita kenal berbagai jenis alat optik
seperti mikroskop, kaca pembesar, periskop, dan lain sebagainya. Salah satu komponen yang
penting dalam alat optik tersebut adalah lensa. Lensa sendiri juga merupakan jenis alat optik.
Buat sobat yang suka fotografi pasti tidak asing lagi dengan lensa macam lensa nikon dan
sebagainya. Dalam ilmu fisika dikenal 2 jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Mau
tahu lebih jauh mengenai apa itu lensa dan ada rumus apa saja di dalamnya? Simak uraian
berikut.

Apa itu Lensa?

Lensa adalah alat optik yang dapat mentransmisikan dan membiaskan cahaya baik secara
konvergen maupun divegen. Lensa berupa benda bening yang terbuat dari kaca atau plastik.
Pengertian lensa juga bisa material transparan yang permukaannya lengkung sehingga dapa
membelokkan sinar yang melewatinya.

Lensa Cembung

Lensa ini berbentuk lengkung rata keluar. Bagian tengahnya lebih tebal dibandingkan dengan
pinggirnya. Sekilas lensa ini tampak seperti elips. Sifat cahaya atau sinar pada lensa cembung
adalah

1. sinar datang yang sejajar sumbu utama akah diteruskan melalui fokus
2. sinar datang yang menuju ke pusat lensa akan diteruskan
3. ]sinar datang melalui fokus akan diteruskan sejajar dengan sumbu utama

Berikut gambar jalannya sinar pada lensa cembung


Rumus Lensa Cembung

Yang perlu sobat hitung ingat adalah lensa cembung sama seperti cermin cekung, punya FOKUS
POSITIF.
Menentukan fokus lensa cembung. Jika sobat punya sebuah lensa cembung dengan indeks bias
senilai ns, maka fokusnya dapat ditentukan dengan rumus.

nu adalah indeks bias udara atau air


R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
1/f = 1/s +1/s’
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s-f)

Manfaat dan Penggunaan Lensa Cembung

Banyak alat optik yang menggunkan lensa ini seperti

 Sebagai Lup atau kaca pembesar yang banyak digunakan oleh tukang jam, tukang emas,
atau detektif yang mencari jejak dan bukti
 Pada teropong, digunakan sebagai lensa objektif sekaligus lensa okuler.
 Pada mikroskop, digunakan sebagi lensa objektif.
 Membantu penderita rabun dekat
 Bisa digunakan untuk membuat api dengan memanfaatkan sinar matahari.
Contoh Soal

Sebuah lensa cembung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya yaitu 12 cm
dan 15 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari kaca dengan indeks bias 4/3 maka fokus lensa tersebut
di udara adalah (indeks bias udara =1)
1/f = (4/3-1) (1/12 + 1/15)
1/f = 1/3 (5/60+4/60)
1/f =1/3 x 9/60 =1/20
f =20 cm
Untuk contoh soal penentuan jarak bayangan sama seperti penghitungan pada cermin.

Lensa Cekung

Kebalikan dari lensa cembung, lensa ini terdiri dari dua permukaan yang berbentuk lengkung ke
dalam. Bagian tepi lensa lebih tebal jika dibandingkan dengan bagian tengah lensa. Jalannya
sinar pada lensa cekung

1. sinar datang yang sejajar sumbu utama akan diteruskan selolah-olah dari fokus
2. cahaya/sinar datang yang menuju fokus akan diteruskan sejajar sumbu utama
3. sinar datang menuju pusat lensa akan lansung diteruskan

Menentukan Fokus Lensa Cekung

untuk menentukan fokus dari lensa cekung sama seperti pada lensa cembung yaitu menggunakan
rumus

Ingat sobat fokus lensa cekung sama seperti cermin cembung, bernilai NEGATIF.

Rumus Lensa Cekung


Untuk mencari jarak bayangan
-1/f = 1/s +1/s’
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat maya, tegak, diperkecil
Perbesaran pada lensa cekung (M)
M=S’/S atau M=h’/h
atau bisa dengan rumus
M = f/ (s+f)
Contoh Soal
Sobat punya sebuah lensa cekung memiliki kelengkungan yang berbeda pada permukaannya
yaitu 4 dan 5 cm. Jika lensa tersebut terbuat dari plastik policarbonat dengan indeks bias 5/3
maka tentukan fokus lensa tersebut di udara! Silahkan sobat hitung coba sendiri ya..
Untuk soal mencari jarak bayangan, fokus, perbesaran pada prinsipnya sama seperti pada cermin
cekung dan cembung,

Manfaat Lensa Cekung

 digunakan untuk kacamata bagi penderita rabun jauh (miopi)


 lensa pembalik pada teropong
 lensa okuler pada teropong panggung.
 bisa dirangkap dengan lensa cembung untuk mengurangi efek aberasi
 lensa cekung di gunakan untuk Over head proyektor elektronik yang menggunakan lcd
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau
menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis
digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektromagnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah
lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".

Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara Aristophanes The
Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas-pembakar(sebuah lensa cembung digunakan untuk
memfokuskan cahaya matahari untuk menciptakan api).

Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar juga
dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan adalah sebuah penggunaan
pertama dari lensa pembetul: Nero juga diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald
berbentuk cekung (kemungkinan untuk memperbaiki myopia).

Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari sebuah gelas bulat
yang diisi oleh air. Matematikawan muslim berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn
Al-Haitham), (965-1038) menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan
bahwalensa di mata manusia membentuk sebuah gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa
tidak terjadi sampai penemuan kaca mata, mungkin di Italia pada 1280-an.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan lensa?
2. Apa kegunaan lensa?
3. Ada berapa jenis lensa?
4. Bagaimana Cara kerja lensa?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan lensa
2. Mengetahui apa kegunaan lensa
3. Mengetahui ada berapa jenis lensa
4. Mengetahui bagaimana Cara kerja lensa

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Lensa
Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau membiaskan berkas-
berkas cahaya yang melewatinya, sehingga jika suatu benda berada di depan lensa, maka
bayangan dari benda tersebut akan terbentuk. Lensa umumnya tersebut dari kaca atau plastik.
2.2. Lensa sederhana
Lensa sederhana (en: simple lens, singlet lens) atau sering disebut lensa saja adalah
sebuah lensa tunggal speris.
Lensa sederhana dibedakan berdasarkan kelengkungan kedua bidang antarmukanya.
Sebuah lensa cembung(en: biconvex lens) mempunyai dua bidang antarmuka yang cembung,
lensa dengan dua bidang cekung disebutlensa cekung (en: biconcave lens). Jika salah satu bidang
antarmuka datar (mempunyai radius yang tak berhingga), maka lensa tersebut disebut lensa
plano cembung atau lensa plano cekung. Lensa cembung cekung mempunyai satu bidang
antarmuka cekung dan satu bidang antarmuka cembung, juga sering disebutlensa
meniskus (en: meniscus lens).
Lensa sederhana sangat rentan terhadap aberasi kromatik dan aberasi optis lainnya.
1 - Symmetrical double convex lens.
2 - Asymmetrical double-convex lens
3 - Plano- convex lens.
4 - Positive meniscus lens.
5 - Symmetrical biconcave lens.
6 - Asymmetrical biconcave lens.
7 - Plano-concave lens.
8 - Negative meniscus lens.
1. Lensa cembung
Pada lensa cembung, sinar yang merambat melalui kedua antarmuka akan dibiaskan
(terfokus) menuju ke satu titik pada sumbu optis lensa, yang disebut jarak fokus (en: focal
length). Lensa cembung dalam bahasa Inggris juga disebut positive lens atau converging lens.
Lensa cembung membentuk focal point pada sisi berlawanan dengan persamaan lens maker:

di mana:
 adalah jarak citra dan sesuai konvensi, bernilai negatif pada sisi yang sama dengan subyek[1]
 The focal length f adalah 'rentang focal, bernilai negatif untuk lensa concave
dan persamaan magnifikasi lensa:

Diagram penelusuran sinar untuk sebuah lensa konvergen


2. Lensa cekung
Pada lensa cekung, sinar yang merambat akan dibiaskan menjauhi sumbu optis lensa
dengan proyeksi imajiner sinar menuju ke satu titik, seperti pada gambar.
3. Lensa meniskus
Lensa meniskus (en: meniscus lens, ophthalmic lens) atau lensa cembung cekung, dapat
berupa lensa positif atau negatif yang bergantung pada radius speris kedua bidang antarmuka.
Pada nilai radius speris yang sama besar, sinar yang merambat tidak akan dibiaskan. Lensa
meniskus positif akan membiaskan sinar seperti lensa cembung, lensa ini mempunyai bidang
antarmuka cembung dengan radius speris yang lebih kecil. Sebaliknya lensa meniskus negatif
mempunyai bidang antarmuka cekung dengan radius speris yang lebih kecil.
4. Lensa tipis
Lensa tipis (en: thin lens) adalah sebuah lensa dengan ketebalan yang sangat kecil jika
dibandingkan dengan nilai jarak fokusnya.
5. Lensa asperis
Lensa asperis (en: aspheric lens, asphere) yang mempunyai bidang antarmuka dengan
kelengkungan bidang yang bukan merupakan bidang permukaan bola. Sebuah lensa asperis dapat
mengurangi aberasi speris atau aberasi optis lainnya, atau menggantikan kinerja beberapa jajaran
lensa.
Sebuah lensa cembung asperis.
1: Penampang lensa Fresnel
2: Penampang lensa plano konveks dengan daya yang sama
6. Lensa aksikon
Lensa aksikon (en: axicon lens) adalah lensa dengan bidang antarmuka berbentuk kerucut.
Lensa aksikon akan memproyeksikan sebuah titik menjadi garis sepanjang sumbu optis, dan
mengubah sinar laser menjadi bentuk cincin.[2] Lensa ini dapat dipergunakan untuk
mengubah sorot Gauss menjadi seperti sorot Bessel dengan efek difraksi yang sangat kecil.[3][4]
7. Lensa Fresnel
Lensa Fresnel adalah sebuah lensa yang dikembangkan oleh seorang fisikawan
berkebangsaan Perancis, Augustin Jean Fresnel untuk aplikasi pada mercusuar. Konstruksi lensa
didesain dengan panjang fokus yang pendek, jarak fokus tak terhingga dan tebal lensa yang
sangat tipis jika dibandingkan dengan lensa konvensional, agar dapat melewatkan lebih
banyak cahaya sehingga lampu mercusuar dapat terlihat dari jarak yang lebih jauh.
Menurut majalah Smithsonian, lensa Fresnel yang pertama digunakan pada tahun 1823
pada mercusuar Cordouan di tanjung muara Gironde, sinar cahaya yang dipancarkan mampu
terlihat dari jarak 20 mil (32 km). Seorang fisikawan Skotlandia, Sir David Brewster,
memperkenalkan lensa ini untuk digunakan pada seluruh mercusuar di daratan Inggris.
Sebelum lensa Fresnel ditemukan, ide untuk membuat lensa yang lebih tipis dan ringan
yang tersusun dari beberapa bagian terpisah dalam sebuah bingkai, sering disebut sebagai ide
dari Georges Louis Leclerc dan Comte de Buffon. Fresnel menyempurnakan penyusunan lensa-
lensa konsentrik tersebut berdasarkan perhitungan zona Fresnel.
Lensa Fresnel terbagi menjadi 6 kategori berdasarkan panjang fokusnya. Kategori yang
pertama merupakan lensa yang terbesar dengan panjang fokus 920 mm (36 inci). Kategori yang
terakhir dengan lensa terkecil mempunyai panjang fokus 150 mm (5,9 inci). Pengembangan
lensa Fresnel lebih lanjut menambahkan dua kategori lensa yang baru yaitu lensa Fresnel
mesoradial dan hyper radial.
8. Lensa fotokromik
Lensa fotokromik (en: photochromic lens) adalah lensa yang menjadi gelap saat terpajan
(terpapar) sinar ultraviolet. Lensa perlahan kembali menjadi jernih seiring sirnanya pajanan sinar
UV tersebut.
9. Lensa silindris
Lensa silindris adalah sebuah lensa yang membiaskan sinar cahaya yang merambat
melalui mediumnya hingga terfokus pada sebuah garis, bukan pada sebuah titik seperti pada
umumnya lensa cembung.

10. Lensa komposit


Lensa komposit adalah jajaran beberapa lensa yang disusun sedemikian rupa untuk
memberikan efek sinar cahaya tertentu. Lensa komposit dapat terdiri dari dua buah lensa tunggal
atau lebih.
11. Lensa doublet
Lensa doublet adalah sebuah istilah yang digunakan pada bidang optika untuk
menjelaskan sebuah lensa komposit yang terdiri dari dua buah lensa sederhana dengan berbagai
macam kombinasinya. Lensa doublet yang paling umum adalah lensa doublet akromatikayang
dapat meredam aberasi kromatika dengan sangat optimal.
Sebuah lensa doublet akromatika.
Sorot cahaya tanpa (merah) dan dengan (hijau) lensa Barlow
Lensa Cooke triplet

12. Lensa Barlow[sunting | sunting sumber]


Lensa Barlow adalah sebuah lensa komposit yang ditemukan oleh seorang insinyur
berkebangsaan Inggris bernama Peter Barlow yang digunakan untuk meningkatkan bukaan suatu
sistem optika. Lensa Barlow biasa diletakkan persis sebelum jendela bidik (en: viewfinder) untuk
meningkatkan jarak fokus jendela bidik.
13. Lensa Cooke triplet
Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit yang dipatenkan oleh Dennis Taylor, seorang
insinyur yang bekerja pada perusahaanCooke of York pada tahun 1893. Lensa Cooke triplet
adalah lensa komposit pertama yang berhasil meminimumkan aberasi optis.
14. Lensa Dialyt
Lensa Dialyt adalah sebuah lensa komposit yang terdiri dari empat buah lensa tunggal
yang didesain untuk meredam berbagai macamaberasi optis. Sebuah lensa komposit serupa
dikembangkan oleh Taylor Hobson dari desain lensa Cooke triplet dan kemudian disebutlensa
Aviar. Sedangkan lensa Celor adalah desain lensa Dialyt yang telah mengalami penyempurnaan.
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Lensa adalah salah satu system optic berupa medium yang dibatasi oleh dua atau lebih
permukaan bias yang memiliki sumbu utama bersama
Sifat dari lensa juga banyak dimanfaatkan sebagai alat optik. Ada 2 jenis alat optik, yang
dipakai berhubungan langsung dengan mata atau memerlukan medium untuk dapat dilihat mata.
Akan tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama yaitu membantu manusia untuk melihat segala
sesuatu lebih jelas. Untuk yang berhubungan lengsung dengan mata harus menghasilkan
bayangan maya,
DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick J.1989.Fisika edisi VIII.Jakarta:Erlangga.


Soedojo, Peter. 1999. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Soeharto.1992.Fisika Dasar II.Jakarta:Gramedia.
Tipler, Paul A.2001.Fisika.Jakarta:Erlangga.
Zemansky,dkk.2007.Fisika Universitas Edisi ke-10 jilid 2.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai