PENDAHULUAN
Menurut data WHO nefrotik sindrom dapat terjadi akibat penyakit sistemik
yang mempengaruhi organ lain selain ginjal, seperti diabetes, amiolidosis dan lupus
eritematosus, yang terakhir peradangan pada glomelorus. Glomeronefritis merupakan
penyebab dari 78% sindrom nefrotik pada dewasa dan 93% pada anak – anak.
(Prodjosudjadi, 2007 dalam Yunita, 2015). Menurut Rubeinstein (2007) lebih dari 75%
sindrom nefrotik pada anak – anak dan sisanya 25% terjadi pada orang dewasa. Hasil
penelitian di Amerika Serikat sindrom nefrotik merupakan salah satu penyebab gagal
ginjal kronik dan merupakan masalah kesehatan utama dengan jumlah penderita
mencapai 225 per tahun (11,86%) dari 2015 orang yang berobat kerumah sakit.
Penyebab utama sindrom nefrotik biasanya digambarkan oleh histologi, yaitu
sindroma nefrotik kelainan minimal (SNKM) yang merupakan penyebab paling umum
dari sindrom nefrotik pada anak dengan umur rata-rata 2,5 tahun. Pada umumnya
penyakit ini banyak ditemukan pada anak-anak usia 1 sampai 5 tahun dan kecenderungan
penyakit ini dua kali lebih banyak menyerang anak laki-laki dibanding anak perempuan.
Menurut Alatas, 2002 dalam Yunita 2015 penyakit sindroma nefrotik di Indonesia
mencapai 6 kasus pertahun. Dari 100.000 anak berusia kurang dari 14 tahun dan untuk
kejadian di Jawa Tengah sendiri mencapai 4 kasus terhitung mulai dari tahun 2011. Hal
ini di buktikan dari penelitian yang dilakukan secara dinamik di Yogyakarta pada tahun
2011 yang menunjukan ada sebanyak 6 orang yang menderita nefrotik sindrom dalam
rentang usia 8-12 tahun.
Berdasarkan catatan rawat inap Rumah Sakit Umum dr. Zainal Abidin Banda
Aceh didapatkan seluruh pasien yang di rawat dari bulan mei 2010 sampai desember
2010 sebanyak 335 orang yang berobat ada sebanyak 5 orang yang menderita sindrom
nefrotik. Menurut dinas kesehatan Provinsi Lampung dari tahun 2012-2013 terdapat 65
orang yang menderita nefrotik sindrom. Berdasarkan catatan rawat inap diruang
Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdoel Moeloek pada januari – juni 2014
yang menderita nefrotik sindrom sebanyak 39 orang pasien.
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui asuhan
keperawatan yang benar pada pasien dengan sindrom nefrotik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Uji darah
3. Uji diagnostik
3. Pengurangan edema
2.2.1 Pengkajian
Kriteria hasil : Anak mampu melakukan aktivitas dan latihan secara mandiri.
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :