A. Pendahuluan
1. Pengertian
Sindrom Nefrotik adalah Status klinis yang ditandai dengan peningkatan
permeabilitas membran glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan
Sindroma ini bisa terjadi pada segala usia. Pada anak-anak, paling sering
timbul pada usia 18 bulan sampai 4 tahun, dan lebih banyak menyerang anak laki-
laki.
bersatu menjadi pelvis renalis dan di pelvis renalis inilah keluar ureter.
Korteks sendiri terdiri atas glomeruli dan tubili, sedangkan pada medula
hanya terdapat tubuli. Glomeruli dari tubuli ini akan membentuk Nefron.
Satu unit nefron terdiri dari glomerolus, tubulus proksimal, loop of henle,
b. Fisiologi Ginjal
1) Faal glomerolus
2) Faal Tubulus
Pada anak-anak jumlah urin dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai
dengan umur :
basa organik.
Loop of henle yang terdiri atas decending thick limb, thin limb
dan ascending thick limb itu berfungsi untuk membuat cairan
3. Etiologi
Penyebab umum penyakit tidak diketahui; akhir-akhir ini sering dianggap
fetomaternal
5. Patofisiologi
sekresi anti diuretik hormon (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian
terjadi retensi kalium dan air. Dengan retensi natrium dan air akan
menyebabkan edema.
6. Manifestasi Klinik
jaringan akibat penimbunan garam dan air Edema biasanya bervariasi dari
bentuk ringan sampai berat (anasarka). Edema biasanya lunak dan cekung bila
Hematuri
Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan keletihan
umumnya terjadi.
Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang), (Betz, Cecily L.2002 : 335 ).
Gejala lainnya adalah pembengkakan lutut dan kantung zakar (pada pria).
Pembengkakan yang terjadi seringkali berpindah-pindah; pada pagi hari
cairan tertimbun di kelopak mata dan setalah berjalan cairan akan tertimbun
di pergelangan kaki. Pengkisutan otot bisa tertutupi oleh pembengkakan.
syok). Tekanan darah pada penderita dewasa bisa rendah, normal ataupun
tinggi.
Produksi air kemih bisa berkurang dan bisa terjadi gagal ginjal karena
rendahnya volume darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal. Kadang
gagal ginjal disertai penurunan pembentukan air kemih terjadi secara tiba-
tiba.
akan diserap dari tulang. Rambut dan kuku menjadi rapuh dan bisa terjadi
kerontokan rambut. Pada kuku jari tangan akan terbentuk garis horisontal
infeksi oportunistik (infeksi akibat bakteri yang dalam keadaan normal tidak
berbahaya). Tingginya angka kejadian infeksi diduga terjadi akibat hilangnya
Tekanan darah tinggi disertai komplikasi pada jantung dan otak paling
mungkin terjadi pada penderita yang memiliki diabetes dan penyakit jaringan
ikat.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Uji Urine
b. Uji darah
1) Albumin serum – menurun
c. Uji diagnostic
Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin
(Betz, Cecily L, 2002 : 335).
Evaluasi Diagnostic
atau berupa toraks hialin, dan granula lipoid, terdapat pula sel darah putih. Dalam
urine ditemukan double refractile bodies. Pada fase nonnefritis tes fungsi ginjal
seperti : glomerular fitration rate, renal plasma flowtetap normal atau meninggi .
Sedangkan maximal konsentrating ability dan acidification kencing normal .
Kemudian timbul perubahan pada fungsi ginjal pada fase nefrotik akibat
perubahan yang progresif pada glomerulus.
endap darah tinggi, kadar kalsium darah sering rendah dalam keadaan lanjut
kadang-kadang glukosuria tanpa hiperglikemia.
8. Penatalaksanaan Medik
a. Terapi nonfarmakologis
1) Diet untuk pasien SN adalah 35 kal/kgBB/hari, sebagian besar
terdiri dari karbohidrat. Dianjurkan diet protein normal 0,8-1
kurang per 24 jam, atau sampai dianggap terapi ini tidak ada
manfaatnya. Pada anak-anak diberikan prednison 60 mg/m 2 luas
ginjal dan terjadinya gagal ginjal tahap akhir. Terapi ini diberikan
selama pasien mengalami proteinuri nefrotik, albumin <2 g/dl
virus seperti campak dan herpes. Penyulit lain yang dapat terjadi
di antaranya hipertensi, syok hipovolemik, gagal ginjal akut,
permeabilitas glomerulus.
9. Komplikasi
B. Konsep Keperawatan
Asuhan Keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses
pengkajian.
Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom nefrotik
2) Edema
3) Wajah sembab :
7) Peka rangsang
8) Mudah lelah
9) Letargi
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada anak dengan sindrom nefrotik
adalah sebagai berikut :
3. Ansietas
3. Intervensi Keperawatan
kelelahan, makanan/cairan
7. Monitor status
kecemasan atau
nutrisi
bingung
8. Berikan diuretik
sesuai instruksi
2 Ketidakseimbangan Nutrional status : Food and 1. Kaji adanya
nutrisi kurang dari Fluid Intake alergi makanan
Nuttrient Intake 2. Kolaborasi
kebutuhan tubuh
Weight control
dengan ahli gizi
Kriteria Hasil :
1. Adanya berat badan untuk
penurunan berat
badan yang berarti
mengungkapkan menenangkan
2. Temani pasien
gejala cemas
2. Mengidentifikasi, untuk
mengungkapkan memberikan
dan menunjukkan keamanan dan
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/27/askep-sindrom-nefrotik/
idmgarut.wordpress.com/…/28/sindroma-nefrotik
http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/03/askep-sindroma-nefrotik.html