Anda di halaman 1dari 37

A.

Data Tutorial
Tutor :
Ns. Nurwati, S.Kep
Ketua :
Marsela Kaat
Skretaris 1 :
Desi Rahmasari
Skretaris 2 :
Krisdianti
Anggota :
1. Ana Rohayati
2. Erni Ningrum
3. Muhidin
4. Rizky Oktorandi
5. Ruli Puspita Sari
6. Saiful Anwar
Hari, Tanggal : Senin, 29 Januari 2018
Peraturan : 1. Alat komunikasi di nonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat (aktif)
B. Skenario Kasus 1 :
Ny. Z 38 tahun dengan kehamilan 31 minggu datang ke RS AWS rujukan dari RS
Dirgahayu dengan keluhan sesaknafas, pusing, ekstermitas atas dan bawah
edem.Riwayat penyakit dahulu abortus 8 kali (BOH). Pemeriksaan piting edema grade
± 2, KU: sedang, GCS : E2 V4 M6, kesadaran : Somnolen, TD : 180/90 mmHg dan
DJJ : 140, RR: 26 x / I terpasang oksigen 3 lpm, N : 90 x / I, S : 36.5°C, BB : 75 kg
sebelum hamil, BB : 90 kg setelah hamil , TB : 156 cm.Hasil lab pada tanggal 29
Januari 2018Leukosit : 17.23, eritrosit : 4.11, MCH : 32.6, ht : 39.3 %, RDW-SD : 47.1,
Neotrofil # : 11.9, Limfosit 16 %, Monosit # : 2.06, Monosit % : 12, GDS : 138, ureum :
42.8 mg/dl, kreatinin : 0.7 U/dL, HIV : no reaktif, Hbsag : non reaktif. Dengan diagnosa
PEB G9 P0 A8 + DM Gestastional.
C. Problem
1. Data Subjektif :
a. Keluarga pasien mengatakan kehamilan sekarang 31 minggu
b. Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami sesak
c. Keluarga pasien mengatakan pasien merasa pusing
d. Keluarga pasien mengatakan pasien seluruh tubuh bengkak
2. Data Objektif :
a. TTV : TD : 180/90 mmHg, N : 90 x / i, RR : 26 x / i, S : 36.5°C.
b. DJJ : 140.
c. Edem grade 2.

1
d. Hasil Lab : Leukosit : 17.23, eritrosit : 4.11, MCH : 32.6, ht : 39.3 %, RDW-SD :
47.1, Neotrofil # : 11.9, Limfosit 16 %, Monosit # : 2.06, Monosit % : 12, GDS :
138, ureum : 42.8 mg/dl, kreatinin : 0.7 U/dL, HIV : no reaktif, Hbsag : non
reaktif.
D. Hipotesis
Dari kasus diatas ditemukan jawaban sementara, bahwa pasien menderita gagal
jantung.

2
E. Mind Map

Faktor resiko Peningkatan sensitivitas terhadap Preeklamsi


tekanan peredaran darah
1. Primigravida dan multigravida
2. Riwayat keluarga preeklamsi dan ↓suplai darah ke
eklamsi Spasme korteks plasenta
3. Abortus Perfusi ke karingan ↓ Vasospasme
serebral
4. Ibu hamil > 35 tahun ↓perfusi uterus
5. Riwayat tekanan darah tinggi plasenta
6. Kehamilan kembar Sakit kepala Nyeri (kepala)
7. Obesitas
8. Internal antar kehamilan yang jauh Hipoksia Plasenta
Kelebihan
Edema
Perpindahan cairan volume cairan
intravaskuler ke Gangguan pertumbuhan
Maladaptasi uterus interstitial plasenta
Aliran darah
berkurang Edem di ↓produksi urin
Pelepasan ↓tekanan paru-paru Kebutuhan nutrisi
Iskemi renin uterus onkotik plasma janin tidak terpenuhi
Co2 ↓ Oliguria
Gangguan
Endotheliosis pada ↓kadar albumin pertukaran O2 dan Adanya lesi pada
Gangguan perfusi glomelurus Co2 Gangguan arteri uterus plasenta
dalam darah
jaringan perifer eliminasi urin

↑pemearbilitas Sesak nafas Risiko


kapiler terhadap Proteinuria
gawat janin
protein
Gangguan
pertukaran gas

3
F. Don’t Now
1. Apa etiologi pada kasus ini ?
2. Bagaimana patofisiologi pada kasus ini ?
3. Apa saja manifestasi klinis pada kasus ini ?
4. Bagaimana hasil laboratorium pada kasus ini ?
5. Tindakan apa yang sudah dilakukan oleh perawat terhadap pasien pada kasus ini ?
G. More Info
1. Apa etiologi pada kasus ini ?
Pada kasus ini klien memiliki BOH (Bad Obsecty History) dengan status
obsectic G9P0A8 kehamilan 30-31 minggu.Klien memiliki riwayat diabetes melitus
gestasional.Riwayat diabetes yang memiliki protein dalam urin sebagai akibat dari
komplikasi nefropati diabetik (penyakit ginjal) sehingga pada kasus ini klien
memiliki peningkatan risiko untuk mengalami pre-eklampsi.
2. Bagaimana patofisologi pada kasus ini ?
Berdasarkan kasus ini patofisiologi yang terjadi pada klien adalah terdapat
adanya edema yang merupakan akumulasi abnormal cairan di dalam ruang
interstitial (celah di antara sel) atau jaringan tubuh yang menimbulkan
pembengkakan. Pada kondisi yang normal secara umum cairan tubuh yang
terdapat diluar sel akan disimpan di dalam dua ruangan yaitu pembuluh darah dan
ruang – ruang interstitial. Hal ini disebabkan oleh tekanan onkotik merupakan
tekanan yang mempertahankan cairan tetap di pembuluh darah, tekanan ini
dipengaruhi oleh albumin. Penurunan tekanan onkotik akibat gangguan
pembentukan albumin kebocoran albumin seperti pada gagal ginjal akan
menyebabkan cairan cenderung untuk berpindah ke ruang interstitial. Pada pasien
juga diberikan Albumin.
Pada klien terdapat gangguan pada fungsi sel pelapis bagian dalam
pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi otot pembuluh darah, sehingga
mengakibatkan tekandarah tinggi.Gangguan fungsi berbagai organ tubuh dan
kebocoran pembuluh darah kapiler yang bermanifestasi pada dengan
bertambahnya berat badan klien secara cepat, bengkak (perburukan mendadak
bengkak pada kedua tungkai, bengkak pada tangan dan wajah), edema paru, dan/
atau hemokonsentrasi (kadar hemoglobin/ Hb lebih dari 13 g/dL).

4
3. Apa saja manifestasi klinis pada kasus ini ?
Pada kasus ini manifestasi klinis/ tanda dan gelaja yang dialami oleh klien,
adalah sebagai berikut :
a. Penambahan berat badan\
b. Edema pada eksterimitas atas derjat 3, ekstermitas bawah derajat 3 dan
edema pada wajah
c. Terjadi peningkatan tekanan darah (hipertinsi) tekanan darah klien pada kasus
ini adalah 180/110 mmHg
d. Pusing
e. Nyeri perut
f. Pandangan kabur
4. Bagaimana hasil lab pada kasus ini ?
Pemeriksaan laboratium cito dilakukan pada tanggal 29/01/2018, dengan
hasil sebagai berikut :
Pemeriksaan hematologi (29/1/2018)
Leukosit : 17.23 4.80-10.80
Eritrosit : 4.11 4.20-5.40
Hemoglobin : 13.4 12.0-16.0
MCH : 32.6 27.0-31.0
RDW-SD : 47.1 35.0-47.0
RDW : 16.2 9.0-13.0
Neutrofil# : 11.9 1.5-7.0
Limfosit# : 16 19-48
Limfosit% : 12 3-9
GDS : 138 70-140
Ureum : 42.8 19.3-49.2
Kreatinin : 0,7 0.5-1.1
Kimia klinik (29/1/2018)
Total protein : 4.8 6.2-8.4
Albumin : 2.1 3.8-5.1
Cholesterol : 392 <200
Periksaan urinalisa (29/1/2018)

5
Nitrit : + Negatif
Leuko : +++ Negatif
Hb/darah : ++++ Negatif
Warna : kuning Kuning
Kejernihan : keruh Jernih
Protein : +++ Negatif
Sel epitel : + Sedikit
Leukosit : 30-40 0-1
Eritrosit : 40-45 0-1
Bakteri : +++ Negatif
5. Tindakan apa saja yang sudah dilakukan oleh perawat pada kasus ini ?
Tindakan yang sudah dilakukan oleh perawat pada kasus ini adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan pengkajian (anamnase) tgl 29/1/2018
b. Melakukan pemeriksaan doppler (tgl 29/1/2018)
c. Memasang infus RL 20 TPM (tgl 29/1/2018)
d. Mengambil sampel daarah dan urine (tgl 29/1/2018)
e. Melakukan pemeriksaan EKG (tgl 29/1/2018)
f. Melakukan pemeriksaan GDS (tgl 29/1/2018)
g. Memberikan infus albumin (tgl 29/1/2018)
h. Mengobservasi TTV (tgl 29-31/1/2018)
i. Mengobservasi DJJ (tgl 29-31/1/2018)
j. Melakukan USG (tgl 30/1/2018)
k. Memandikan pasien (29-31/1/2018)
H. Learning Issue
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik (prosedur bedah SC)
2. Gangguan perfusi jaringan perifer b/d
3. Kelebihan volume cairan
4. Gangguan pertukaran gas
5. Gangguan eliminasi urine

6
6. Resiko Infeksi
7. Defisit Pengetahuan

7
I. Problem Solving
No. Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan

1 Nyeri akut (00132) Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen Nyeri ;


Domain : 12 keperawatan pasien diharapkan mampu : Definisi : prngurangan atau reduksi nyeri sampai
kenyamanan Tingkat nyeri tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh
Kelas : 1 kenyamann Definisi : keparahan dari nyeri yang diamati pasien
fisik atau dilaporkan 1.1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
Def. pengalaman Indicator : yang meliputi lokasi, karekteristik,
sensori dan a. Nyeri yang dilaporkan dipertahankan onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas,
emosional tidak pada skala 3 ditingkatkan ke skala 4 1.2. Pilih dan implementasikan tindakan yang
menyenangkan yang b. Mengerinyit dipertahankan pada skala beragam (misalnya farmakologi dan non
muncul akibat 2-3ditingkatkan ke skala 4 farmakologi untuk penurunan nyeri)
kerusakan jaringan Skala target outcome : 1.3. Ajarkan penggunaan teknik non framakologi
actual atau potensial 1 : Berat (relaksasi, terapi music, akupresure, terapi
atau yang 2 : Cukup berat aktivitas)
digambarkan sebagai 3 : Sedang 1.4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
kerusakan. 4 : Ringan 1.5. Dukung istirahat / tidur yang adekuat untuk
Batasan karakteristik 5 : Tidak ada pengurangan nyeri
: 1.6. Libatkan keluarga dalam modalitas
1. Bukti nyeri dengan penurunan nyeri
menggunakan

8
standar daftar
periksa nyeri untuk
pasien yang tidak
dapat
mengungkapkanny
a
2. Ekspresi wajah
nyeri
3. Mengekspresikan
perilaku (gelisah,
merengek,
waspada)
Faktor yg
berhubungan :
Agen cedera biologis

2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan asuhan Monitor Cairan


Perfusi Jaringan keperawatan pasien diharapkan mampu : Def. pengumpulan dan analisis data pasien
Perifer (00204) Keparahan cairan berlebih dalam pengaturan keseimbangan cairan
Domain : 4 Aktivitas / Def. keparahan tanda dan gejala kelebihan 2.1. Tentukan jumlah dan jenis intake / asupan
Istirahat cairan interseluler dan cairan ektraseluler. cairan serta kebiasaan eliminasi
Kelas : 4 Respon : Skala Target : 2.2. Tentukan factor-faktor risiko yang mungkin
Kardiovaskuler / 1 : Berat menyebabkan ketidakseimbangan cairan

9
Pulmonal 2 : Cukup Berat (kehilangan albumin)
Def. penurunan 3 : Sedang 2.3. Tentukan apakah pasien mengalami
sirkulasi darah ke 4 : Ringan kehausan atau gejala perubahan cairan
perifer yang dapat 5 : Tidak ada (pusing)
mengganggu Indikator : 2.4. Monitor kadar serum albumin dan protein
kesehatan. 1. Edem menyeluruh dipertahankan pada total
Batasan skala 2 ditingkatkan ke skala 3. 2.5. Berikan cairan dengan tepat
Karakteristik : 2. Sakit kepala dipertahankan pada skala 2 Monitor tanda-tanda vital
1. Edema ditingkatkan ke skala 3. Def. pengumpulan dan analisis data
2. Perubahan 3. Peningkatan tekanan darah kardiovaskuler, pernafasan dan suhu tubuh untuk
karakteristik kulit dipertahankan pada skala 2 ditingkatkan menentukan dan mencegah komplikasi
:elastis, ke skala 3. 2.1. Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan
kelembaban, 4. Penurunan urin output dipertahankan dan suhu dengan tepat
sensasi, suhu) pada skala 3 ditingkatkan ke skala 4. 2.2. Monitor warna kulit, suhu dan kelembaban
3. Perubahan Keparahan Hipertensi
tekanan darah Def. keparahan tanda dan gejala karena
Faktor yang peningkatan tekanan darah yang kronis.
berhubungan: Skala Target :
1. Hipertensi 1 : Berat
2 : Cukup Berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

10
Indikator :
1. Sakit kepala dipertahankan pada skala 2
ditingkatkan ke skala 3.
2. Pusing dipertahankan pada skala 2
ditingkatkan ke skala 3.
3. Sesak nafas dipertahankan pada skala 3
ditingkatkan ke skala 4.
4. Berkeringat banyak dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan ke skala 4.
5. Peningkatan tekanan darah sistol
dipertahankan pada skala 2 ditingkatkan
ke skala 3.
6. Peningkatan tekanan darah diastole
dipertahankan pada skala 2 ditingkatkan
ke skala 3.
3 Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen Cairan
cairan (00026) keperawatan pasien diharapkan mampu : Def. meningkatkan keseimbangan cairan dan
Domain : 2 Nutrisi Eliminasi Urine pencegahan komplikasi yang dihasilkan dari
Kelas : 5 Hidrasi Def. Pengumpulan dan pembuangan urine tingkatkan cairan tidak normal atau tidak
Def. Peningkatan Skala Target : dinginkan.
retensi cairan isotonic 1 : Sangat terganggu 3.1. Jaga intake atau asupan yang akurat dan
Batasan 2 : Banyak terganggu catat output (pasien)
karakteristik: 3 : Cukup terganggu 3.2. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada

11
1. Asupan melebihi 4 : Sedikit terganggu 3.3. Monitor makanan atau cairan yang
haluaran 5 : Tidak terganggu dikonsumsi dan hitung asupan kalori harian
2. Edema Indikator : 3.4. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
3. Perubahan berat 1. Pola Eliminasi dipertahankan pada skala 3.5. Berikan cairan, dengan tepat
jenis urine 3 di tingkatkan ke skala 4.
Faktor yang 2. Warna Urine dipertahankan pada skala 3
berhubungan: di tingkatkan ke skala 4.
Kelebihan asupan 3. Intake cairan dipertahankan pada skala 3
cairan ditingkatkan ke skala 4.
4 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen jalan nafas
gas (00030) keperawatan pasien diharapkan mampu : Def. fasilitas jalan nafas
Domain : 3 Eliminasi Status pernafasan : pertukaran gas 4.1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
dan Pertukaran Def. pertukaran karbondioksida dan ventilasi
Kelas : 4 Fungsi oksigen dialveoli untuk mempertahankan 4.2. Regulasi asupan cairan untuk
Respirasi konsentrasi darah arteri. mengoptimalkan keseimbangan cairan
Def. kelebihan atau Skala Target : 4.3. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
deficit oksigenasi dan 1 : Sangat Berat 4.4. Monitor status pernafasan dan oksigenasi,
atau eliminasi karbon 2 : Berat sebagaimana mestinya.
dioksida pada 3 : Cukup
membrane alveolar- 4 : Ringan
kapiler 5 : Tidak Ada
Batasan Indikator :
Karakteristik : 1. Dyspnea saat istirahat dipertahankan

12
1. Pola pernapasan pada skala 3 ditingkatkan ke skala 4.
abnormal 2. Dyspnea dengan aktivitas ringan
(kecepatan, irama, dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan
kedalaman) ke skala 4.
2. Sakit kepala saat 3. Mengantuk dipertahankan pada skala 2
bangun ditingkatkan ke skala 3.
Factor yang
berhubungan :
Ketidakseimbangan
ventilasi perfusi
5 Gangguan Eliminasi Setelah dilakukan tindakan asuhan Kateterisasi Urin
Urine (00016) keperawatan pasien diharapkan mampu : Def. insersi kateter ke dalam kandung kemih
Domain : 3 Eliminasi Kontinensia urine untuk drainase urin sementara atau permanen.
dan Pertukaran Def. mengendalikan eliminasi urin dari 5.1. Amankan kateter pada kulit dengan plester
Kelas : 1 Fungsi kandung kemih. yang sesuai.
Urinarius Skala Target : 5.2. Pertahankan sistem drainase kemih
Def. disfungsi 1 : tidak pernah menunjukkan tertutup dan terhalang.
eliminasi urine 2 : jarang menunjukkan 5.3. Monitor intake dan output.
Batasan 3 : kadang-kadang menunjukkan 5.4. Lakukan pengosongan urin bag jika
Karakteristik : 4 : sering menunjukkan diperlukan.
1. Dorongan 5 : secara konsistensi menunjukkan
berkemih Indikator :
2. Retensi urine 1. Menjaga pola berkemih yang teratur

13
3. Sering berkemih dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan
ke skala 4.
Factor berhubungan: 2. Berkemih > 150 mililiter tiap kalinya
Infeksi saluran kemih dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan
ke skala 4.
3. Mengosongkan kantung kemih
sepenuhnya dipertahankan pada skala
3 ditingkatkan ke skala 4.
4. Mengkonsumsi cairan dalam jumlah
yang cukup dipertahankan pada skala 3
ditingkatkan ke skala 4.
6 Resiko Infeksi (00004) Setelah dilakukan tindakan asuhan Kontrol infeksi
Domain : 11 keperawatan pasien diharapkan mampu : Definisi : meminimalkan perolehan dan transmisi
Keamanan / Kontrol Infeksi dari agen infeksius
Perlindungan Skala Target : 6.1. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah
Kelas : 3 Infeksi 1 : Berat digunakan untuk setiap pasien
Def. rentan 2 : Cukup 6.2. Ajarkan cara cuci tangan bagi pasien
mengalami invasi dan 3 : Sedang 6.3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
multiplikasi organisme 4 : Ringan perawatan pasien
patogenik yang dapat 5 : Tidak ada 6.4. Gosok kulit pasien dengan agen antibakteri
mengganggu Indikator : yang sesuai
kesehatan. 1. Nyeri dipertahankan pada skala 3 6.5. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
Faktor resiko : ditingkatkan ke skala 4 bagaimana menghindari infeksi

14
Pecah ketuban dini 2. Infeksi luka dipertahankan pada skala 3
dan pecah ketuban ditingkatkan ke skala 4
lambat 3. Robek jahitan luka dipertahankan pada
skala 3 ditingkatkan ke skala 4
7 Defisiensi Setelah dilakukan tindakan asuhan Pengajaran : Proses Penyakit
pengetahuan (00126) keperawatan pasien diharapkan mampu : Definisi : Membantu pasien untuk memahami
Domain : 5 persepsi / Pengetahuan : proses penyakit informasi yang berhubungan dengan proses
Skala Target :
kognisi penyakit secara spesifik
1 : Tidak ada pengetahuan
Kelas : 4 kognisi 7.1. Berikan penilaian tentang tingkat
2 : Pengetahuan terbatas
Definisi : pengetahuan pasien tentang proses
3 : Pengetahuan sedang
Tidak adanya atau penyakit yang spesifik
4 : Pengetahuan banyak
kurangnya informasi 7.2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
5 : Pengetahuan sangat banyak
kognitif sehubungan Indikator : muncul pada penyakit, dengan cara yang
1. Faktor penyebab dan faktor yang
dengan topic spesifik. tepat
berkontribusi dipertahankan pada skala 7.3. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
3 ditingkatkan ke skala 4.
Batasan karakteristik : yang tepat
2. Faktor resiko dipertahankan pada skala
1. Memverbalisasikan 7.4. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna
adanya masalah, 3 ditingkatkan ke skala 4. cara yang tepat
3. Tanda dan gejala dipertahankan pada
2. Ketidakakuratan 7.5. Sediakan informasi pada pasien tentang
skala 3 ditingkatkan ke skala 4.
mengikuti instruksi, kondisi, dengan cara yang tepat
perilaku tidak 4. Proses perjalanan penyakit 7.6. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan
sesuai. tentang kemajuan pasien dengan cara yang
ke skala 4.
Faktor yang tepat

15
berhubungan : 5. Potensial komplikasi dipertahankan
1. Tidak mengetahui pada skala 3 ditingkatkan ke skala 4.
sumber-sumber 6. Tanda dan gejala komplikasi penyakit
informasi. dipertahankan pada skala 3 ditingkatkan
ke skala 4.

16
J. Asuhan Keperawatan Pada klien
1. Data klien
Nama : Ny. Z
Umur : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan :IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Rahmat RT. 07 Gas Alam Muara Badak
Inisial suami : Tn. A
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Rahmat RT. 07 Gas Alam Muara Badak
2. Data umum kesehatan
a. TB/BB hamil/BB sebelum hamil :156 cm/ 90 kg/ 75 Kg
b. Masalah kesehatan khusus : Pre Eklamsi Berat
c. Obat-obatan khusus : Amlodipine 3x1, Albumin 25%,
Nofildopen
d. Riwayat alergi :tidak ada riwayat alergi
e. Diet khusus : Diiet RG+ Diiet DM 1800 kaal
f. Penggunaan alat bantu (gigi palsu/kacamata/lensa kontak/alat bantu dengan :
pasien tidak memakai alat bantu.
g. Frekuensi BAK : ± 500 cc x / hari.
h. Frekuensi BAB : 1 x / hari.
i. Kebiasaan waktu tidur : pagi – malam bangun kecuali
ingin minum.
Informasi lain :

17
3. Data Umum Obsetri
a. Kehamilan sekarang direncanakan : ya/tidak
b. Status obstetric : G9 P0 A8
c. Usia kehamilan : 30-31 Minggu
d. Hari pertama haid terakhir :30 Juni 2017
e. Hari perkiraan lahir (HPL) :07 Juni 2018
f. Jumlah anak :
No. Tahun Tempat Partus Umur Jenis BBL
Partus Hamil Persalinan
1 2009 Klinik 3 bulan Curet Tidak ada
cendrawasih
2 2011 RSU 3 bulan Curet Tidak ada
3 2012 Dirumah 3 bulan Keguguran Tidak ada
4 2012 Di rumah 1 bulan Keguguran Tidak ada
5 2013 Dijawa 2 bulan Curet Tidak ada
6 2015 Dijawa 2 bulan Curet Tidak ada
7 2016 Dijawa 2 bulan Curet Tidak ada
8 2017 Dijawa 3 bulan Curet Tidak ada
9 2018 RSUD VK 7 bulan SC 1 kg

g. Pernah mengikuti kelas prenatal : ya/tidak


h. Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : pasien tidak mengikuti
pemeriksaan ANC.
i. Tempat periksa ANC/pemeriksa : tidak ada pemeriksaan
ANC.
j. Rencana KB : ya/tidak
k. Makanan bayi sebelumnya : ASI/PASI (tidak ada)
l. Yang membantu mengurus bayi : tidak ada
m. Masalah dalam persalinan yang lalu : pasien sudah 8 kali
abortus.

18
4. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Mulai persalinan/ kontraksi/ pengeluaran per vaginam (tanggal/jam)
b. Keadaan kontraksi (frekuensi dalam 10 menit, lamanya, kekuatan
c. Denyut jantung janin (frekuensi, kualitas dan keturunan)
d. Pemeriksaan fisik
1) Kenaikan BB selama kehamilan : 25 Kg
2) Tanda-tanda vital : TD: 180/110 mmHgNadi: 90x/iRR:
26x/I Suhu: 36.5°C
3) Kepala : bentuk kepala mecochepal, tidak ada
lesi, rambut berwarna hitam, persebaran rambut merata, kulit kepala
tampak bersih, tidak ada luka operasi.
4) Jantung : irama : l
5) Paru-paru : pernapasa vesikuler, tidak suara nafas
tambahan seperti weezing atau rochi, palpasi dada teraba hangat
pergetaran dinding dada simetris kiri dan kanan
6) Payudara : bentuk simetris, tidak benjolan, tidak
ada luka maupun jejas, dan putting tampak bersih
7) Abdomen : tidak ada asites, tidak ada luka
maupun jejas
8) Ekstremitas : edeme anasarka (+) grade 2
9) Pemeriksaan dalam
Pemeriksaan dalam Hasil
Pertama Belum dilakukan
Kedua Belum dilakukan
Ketiga Belum dilakukan
Keempat Belum dilakukan

10) Ketuban : utuh/pecah, jika sudah pecah :


tgl/jam warna

19
11) Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Lab : Leukosit : 17.23, eritrosit : 4.11, MCH : 32.6, ht : 39.3 %, RDW-
SD : 47.1, Neotrofil # : 11.9, Limfosit 16 %, Monosit # : 2.06, Monosit % :
12, GDS : 138, ureum : 42.8 mg/dl, kreatinin : 0.7 U/dL, HIV : no reaktif,
Hbsag : non reaktif.

5. Data Psikosial
a. Perasaan klien terhadap kehamilan sekarang
Pasien mengatakan ingin bersalin normal dan tanpa kendalaapapun karena
pasien mengatakan sudah 8 kali mengalami keguguran.
b. Persasaan suami terhadap kehamilan sekarang
Suami pasien mnegatakan sangat kasihan pada istrinya, dan suami tetap
berdoa demi kelancaran persalinan istrinya.
c. Respon sibing terhadap kehamilan sekarang
Tidak ada
6. Informasi Lain
Tidak ada

20
7. Analisa Data
No. Analisa data Penyebab Masalah
1. DS : Pasien mengatakan nyeri Agen cidera biologis Nyeri akut
kepala pada saat bangun atau
bergerak

DO :TD : 180/110 mmHg, N: 90x/I,


RR: 26x/I, S : 36.5°C.
P : Nyeri pada kepala
Q : Seperti tertusuk
R : Daerah kepala
S : Skala nyeri : 6
T : terus menerus
DX : PEB

2. DS : Keluarga pasien mengatakan Hipertensi Gangguan perfusi jaringan perifer


seluruh badan pasien tampak
bengak-bangkak

DO :: TD : 180/110 mmHg, N:90x/I,


R: 26x/I, T: 36.5.
Pemeriksaan pitting edem Grade II

21
Hasil Lab tgl 29/01/2018
Albumin : 2.1 gr/dL

3 DS :Keluarga pasien mengatakan Kelebihan asupan cairan Kelebihan Volume Cairan


seluruh badan pasien tampak
bengak-bangkak

DO : Piting edema : ± grade 2,


produksi urine ± 500 cc/ hari.
TD : 180/110 mmHg, N:90x/I, R:
26x/I, T: 36.5
Hasil Lab tgl 29/01/2018
Albumin : 2.1 gr/dL

4 DS : Pasien mengatakan sesak Ketidak seimbangan Gangguan pertukaran Gas


nafas. ventilasi perfusi

DO :TD : 180/110 mmHg, N : 90


x/I, R : 26 x/I, S : 36.5°C
Pasien terpasang nasal canul 3 lpm

22
5. DS :.Pasien mengalami edema dan Stasis cairan tubuh Resiko Infeksi
tmpak lemah, keringat berlebih.

DO :
Hasil pemeriksaan Lab &
urinalisa tgl 29/01/2018
Leukosit : 17.23
Albumin 2.1 gr/dL
Bakteri (+++), Sel epitel (+),
Leukosit (30-40).

6 DS :Pasien mengatakan sudah 8 kali Kurang sumber Defisit pengetahuan


mengalami abortus (BOH). Pasien pengetahuan
mengatakan jarang mengikuti kelas
ANC

DO :pasien memiliki riwayat 8 kali


abortus(BOH). Dari buku kesehatan
ibu dan anak didapatkan bahwa
pasien kurang patuh dalam
kunjungan ANC

23
8. Catatan perkembangan
Hari / Tgl No. Dx Implementasi Evaluasi
Senin, 1 1.1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif S : pasien mengatakan nyeri kepala pada saat
29/01/2018 yang meliputi lokasi, karekteristik, bangun atau bergerak.
onset/durasi, frekuensi, kualitas, O : TD : 180/110 mmHg, N: 90x/I, RR: 26x/I, S
intensitas. : 36.5°C.
Ep : P : Nyeri pada kepala, Q : Seperti DX : PEB
tertusuk, R : Daerah kepala, S : Skala A : Masalah belum teratasi Nyeri Akut
nyeri : 6, T : terus menerus P : Lanjutkan Intervensi
1.2. Ajarkan penggunaan teknik non 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6
framakologi (relaksasi, terapi music,
akupresure, terapi aktivitas)
Ep: mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
1.3. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
(pemberian inj. Antrain 3 x 2 ml)
Ep: obat masuk (iv)
1.4. Dukung istirahat / tidur yang adekuat
untuk pengurangan nyeri
Ep: klien lebih sering tidur selama di
lakukan perawatan
1.5. Libatkan keluarga dalam modalitas

24
penurunan nyeri
Ep: keluarga memberikan pijatan pada
kaki dan tangan klien
Senin, 2 Monitor Cairan S:
29/01/2018 2.1. Tentukan jumlah dan jenis intake / O : TD : 180/110 mmHg, N:90x/I, R: 26x/I, T:
asupan cairan serta kebiasaan eliminasi 36.5.
Ep: minum 2 liter/24 jam, kurangi asupan Kurangnya suplai darah
cairan yang mengandung gula. A : masalah belum teratasi Gangguan perfusi
2.2. Tentukan apakah pasien mengalami jaringan perifer
kehausan atau gejala perubahan cairan
P : Lanjutkan Intervensi
(pusing)
2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7.
Ep: klien mengatakan masih pusing.
2.3. Monitor kadar serum albumin dan protein
total
Ep: albumin= 2.1 gr/dL
Monitor tanda-tanda vital
2.4 Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu dengan tepat
Ep: TD= 180/110 mmHg, N= 90x/menit,
R= 26 x/menit, T= 36,5 oC.
2.5 Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
Ep: kulit lembab, warna kulit sawo

25
matang.
Senin, 3 Manajemen Cairan S :keluarga pasien mengatakan badan
29/01/2018 3.1. Jaga intake atau asupan yang akurat dan semuanya mengalami bengkak-bengkak.
catat output (pasien) O : piting edema : ± grade 2, urine ± 500 cc 2
Ep: klien makan habis ¼ porsi, klien x/ hari.
mendapat tambahan terapi susu. A : Masalah belum teratasi Kelebihan Volume
3.2. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada Cairan
Ep: edema pada ansarka derajat II.
P : Lanjutkan Intervensi
3.3. Monitor makanan atau cairan yang
3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5.
dikonsumsi dan hitung asupan kalori
harian
Ep: klien makan sesuai yang di sediakan
rs.
3.4. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
Ep: pasien mendapat injeksi ceftriaxone
3x1 dengan pemberian menggunakan
spuit 10 cc.
3.5. Berikan cairan, dengan tepat
Ep: pasien mendapatkan cairan RL 17
tpm.
Senin, 4 Manajemen jalan nafas S : pasien mengatakan sesak nafas.
29/01/2018 4.1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan O : TD : 180/110 mmHg, N : 90 x/I, R : 26 x/I,
ventilasi S : 36.5°C

26
4.2. Regulasi asupan cairan untuk O2 3 lpm
mengoptimalkan keseimbangan cairan A : Masalah belum teratasi
4.3. Posisikan untuk meringankan sesak Gangguan Pertukaran Gas
nafas P : Lanjutkan Intervensi
4.4. Monitor status pernafasan dan 4.1, 4.2, 4.3, 4.4.
oksigenasi, sebagaimana mestinya.
Senin, 5 Kontrol infeksi S : pasien mengalami edema dan tmpak lemah,
29/01/2018 5.1. Bersihkan lingkungan dengan baik keringat berlebih.
setelah digunakan untuk setiap pasien O : Bakteri (+++), Sel epitel (+), Leukosit (30-
Ep: membersihkan tempat tidur klien 40).
setiap pagi. A : Masalah belum teratasi
5.2. Ajarkan cara cuci tangan bagi pasien
Resiko Infeksi
Ep: klien mengerti dan mampu
P : Lanjutkan Intervensi
mempraktekkan cuci tangan dengan
6.1, 6.2, 6.3, 6.4, 6.5.
benar.
5.3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
Ep: klien cuci tangan sebelum makan
5.4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
bagaimana menghindari infeksi
Ep: keluarga mampu cuci tangan dengan
benar
Senin, 6 Pengajaran : Proses Penyakit S : Pasien mengatakan sudah 8 kali mengalami

27
29/01/2018 6.1. Berikan penilaian tentang tingkat abortus (BOH).
pengetahuan pasien tentang proses O : pasien mengalami hal sama seperti tahun
penyakit yang spesifik sebelumnya terkait kehamilannya. 8 kali
Ep: klien dan keluarga tidak mengetahui abortus.
penyakit yang di derita klien. A : masalah belum teratasi
6.2. Gambarkan proses penyakit, dengan cara Defisit pengetahuan
yang tepat
P : Lanjutkan Intervensi
Ep: klien dan keluarga mengerti tentang
6.1, 6.2, 6.3, 6.4, 6.5, 6.6.
proses penyakit yang diderita klien
6.3. Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengan cara yang tepat
Ep: klien dan keluarga mengerti tentang
penyebab penyakit yang diderita klien
6.4. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
Ep: klien dan keluarga akan bertanya
pada petugas tentang kondisi klien.

Hari / Tgl No. Dx Implementasi Evaluasi


Selasa, 1 1.1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif S : pasien mengatakan masih nyeri kepala pada
30/01/2018 yang meliputi lokasi, karekteristik, saat bangun atau bergerak.
onset/durasi, frekuensi, kualitas, O : TD : 180/120 mmHg, N: 92x/I, RR: 25x/I, S

28
intensitas. : 36.7°C.
Ep : P : Nyeri pada kepala, Q : Seperti DX : PEB
tertusuk, R : Daerah kepala, S : Skala A : Masalah belum teratasi Nyeri Akut
nyeri : 6, T : terus menerus P : Lanjutkan Intervensi
1.2. Ajarkan penggunaan teknik non 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6
framakologi (relaksasi, terapi music,
akupresure, terapi aktivitas)
Ep: mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
1.3. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
(pemberian inj. Antrain 3 x 2 ml)
Ep: obat masuk (iv)
1.4. Dukung istirahat / tidur yang adekuat
untuk pengurangan nyeri
Ep: klien lebih sering tidur selama di
lakukan perawatan
1.5. Libatkan keluarga dalam modalitas
penurunan nyeri
1.6. Ep: keluarga memberikan pijatan pada
kaki dan tangan klien
Selasa, 2 Monitor Cairan S:
30/01/2018 2.4. Tentukan jumlah dan jenis intake / O :TD : 180/120 mmHg, N: 92x/I, RR: 25x/I, S
asupan cairan serta kebiasaan eliminasi

29
Ep: minum 2 liter/24 jam, kurangi asupan : 36.7°C.
cairan yang mengandung gula. Kurangnya suplai darah
2.5. Tentukan apakah pasienmengalami A : masalah belum teratasi Gangguan perfusi
kehausan atau gejala perubahan cairan jaringan perifer
(pusing) P : Lanjutkan Intervensi
Ep: klien mengatakan pusing 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7.
2.6. Monitor kadar serum albumin dan protein
total
Ep: albumin= 2.1 gr/dL
Monitor tanda-tanda vital
2.6 Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu dengan tepat
Ep: TD= 180/110 mmHg, N= 90x/menit,
R= 26 x/menit, T= 36,5 oC.
2.7 Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
Ep: kulit lembab, warna kulit sawo
matang.
Selasa, 3 Manajemen Cairan S : pasien mengatakan badan semuanya
30/01/2018 3.1. Jaga intake atau asupan yang akurat mengalami bengkak-bengkak.
dan catat output (pasien) O : piting edema : ± grade 2, urine ± 500 cc 2
Ep: klien makan habis ¼ porsi, klien x/ hari.
mendapat tambahan terapi susu.

30
3.2. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada A : Masalah belum teratasi Kelebihan Volume
Ep: edema pada ansarka derajat II. Cairan
3.3. Monitor makanan atau cairan yang P : Lanjutkan Intervensi
dikonsumsi dan hitung asupan kalori 3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5.
harian
Ep: klien makan sesuai yang di sediakan
rs.
3.4. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan
Ep: pasien mendapat injeksi ceftriaxone
3x1 dengan pemberian menggunakan
spuit 10 cc.
3.5. Berikan cairan, dengan tepat
Ep: pasien mendapatkan cairan RL 17
tpm.
Selasa, 4 Manajemen jalan nafas S : pasien mengatakan sesak nafas.
29/01/2018 4.5. Posisikan pasien untuk memaksimalkan O :TD : 180/120 mmHg, N: 92x/I, RR: 25x/I, S :
ventilasi 36.7°C.
4.6. Regulasi asupan cairan untuk O2 3 lpm
mengoptimalkan keseimbangan cairan A : Masalah belum teratasi
4.7. Posisikan untuk meringankan sesak
Gangguan Pertukaran Gas
nafas
P : Lanjutkan Intervensi
4.8. Monitor status pernafasan dan
4.1, 4.2, 4.3, 4.4.
oksigenasi, sebagaimana mestinya.

31
Selasa, 5 Kontrol infeksi S : pasien mengalami edema dan tmpak lemah,
30/01/2018 5.1. Bersihkan lingkungan dengan baik keringat berlebih.
setelah digunakan untuk setiap pasien O : Bakteri (+++), Sel epitel (+), Leukosit (30-
Ep: membersihkan tempat tidur klien 40).
setiap pagi. A : Masalah belum teratasi
5.2. Ajarkan cara cuci tangan bagi pasien Resiko Infeksi
Ep: klien mengerti dan mampu
P : Lanjutkan Intervensi
mempraktekkan cuci tangan dengan
5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5.
benar.
5.3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
Ep: klien cuci tangan sebelum makan
5.4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
bagaimana menghindari infeksi
5.5. Ep: keluarga mampu cuci tangan dengan
benar
Selasa, 6 Pengajaran : Proses Penyakit S :Pasien mengatakan sudah jelas dan paham.
30/01/2018 6.1. Berikan penilaian tentang tingkat O : pasien tidak menanyakan kembali.
pengetahuan pasien tentang proses A : masalah sudah teratasi
penyakit yang spesifik Defisit pengetahuan
6.2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa P : Pertahankan Intervensi
muncul pada penyakit, dengan cara yang 6.1, 6.2, 6.3, 6.4, 6.5, 6.6.
tepat

32
6.3. Gambarkan proses penyakit, dengan cara
yang tepat
6.4. Identifikasi kemungkinan penyebab,
dengna cara yang tepat
6.5. Sediakan informasi pada pasien tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
6.6. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat

Hari / Tgl No. Dx Implementasi Evaluasi


Rabu, 1 1.6. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif S : pasien mengatakan masih nyeri kepala pada
31/01/2018 yang meliputi lokasi, karekteristik, saat bangun atau bergerak.
onset/durasi, frekuensi, kualitas, O : TD : 190/100 mmHg, N: 95x/I, RR: 27x/I, S
intensitas. : 37.1°C.
Ep : P : Nyeri pada kepala, Q : Seperti DX : PEB
tertusuk, R : Daerah kepala, S : Skala A : Masalah belum teratasi Nyeri Akut
nyeri : 6, T : terus menerus P : Lanjutkan Intervensi
1.7. Ajarkan penggunaan teknik non 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6
framakologi (relaksasi, terapi music,
akupresure, terapi aktivitas)
Ep: mengajarkan teknik relaksasi nafas

33
dalam
1.8. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
(pemberian inj. Antrain 3 x 2 ml)
Ep: obat masuk (iv)
1.9. Dukung istirahat / tidur yang adekuat
untuk pengurangan nyeri
Ep: klien lebih sering tidur selama di
lakukan perawatan
1.10. Libatkan keluarga dalam modalitas
penurunan nyeri
1.7. Ep: keluarga memberikan pijatan pada
kaki dan tangan klien
Rabu, 2 Monitor Cairan S:-
31/01/2018 2.7. Tentukan jumlah dan jenis intake / O : TD : 190/100 mmHg, N:95x/I, R: 27x/I, T:
asupan cairan serta kebiasaan eliminasi 37.1°C.
Ep: minum 2 liter/24 jam, kurangi asupan Kurangnya suplai darah
cairan yang mengandung gula. A : masalah belum teratasi Gangguan perfusi
2.8. Tentukan apakah pasien mengalami jaringan perifer
kehausan atau gejala perubahan cairan
P : Lanjutkan Intervensi
(pusing)
2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7.
Ep: klien mengatakan
2.9. Monitor kadar serum albumin dan protein
total

34
Ep: albumin= 2.1 gr/dL
Monitor tanda-tanda vital
2.8 Monitor tekanan darah, nadi, pernafasan
dan suhu dengan tepat
Ep: TD= 180/110 mmHg, N= 90x/menit,
R= 26 x/menit, T= 36,5 oC.
2.9 Monitor warna kulit, suhu dan
kelembaban
Ep: kulit lembab, warna kulit sawo
matang.
Rabu, 3 Manajemen Cairan S : pasien mengatakan badan semuanya
31/01/2018 3.6. Jaga intake atau asupan yang akurat dan mengalami bengkak-bengkak.
catat output (pasien) O : piting edema : ± grade 2, urine ± 500 cc 2
Ep: klien makan habis ¼ porsi, klien x/ hari.
mendapat tambahan terapi susu. A : Masalah belum teratasi Kelebihan Volume
3.7. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada Cairan
Ep: edema pada ansarka derajat II.
P : Lanjutkan Intervensi
3.8. Monitor makanan atau cairan yang
3.1, 3.2, 3.3, 3.4, 3.5.
dikonsumsi dan hitung asupan kalori
harian
Ep: klien makan sesuai yang di sediakan
rs.
3.9. Berikan terapi IV, seperti yang ditentukan

35
Ep: pasien mendapat injeksi ceftriaxone
3x1 dengan pemberian menggunakan
spuit 10 cc.
3.10. Berikan cairan, dengan tepat
Ep: pasien mendapatkan cairan RL 17
tpm.
Rabu, 4 Manajemen jalan nafas S : pasien mengatakan sesak nafas.
31/01/2018 4.9. Posisikan pasien untuk memaksimalkan O : TD : 190/100 mmHg, N : 95 x/I, R : 27 x/I,
ventilasi S : 37.1°C
4.10. Regulasi asupan cairan untuk O2 3 lpm
mengoptimalkan keseimbangan cairan A : Masalah belum teratasi
4.11. Posisikan untuk meringankan sesak
Gangguan Pertukaran Gas
nafas
P : Lanjutkan Intervensi
4.12. Monitor status pernafasan dan
4.1, 4.2, 4.3, 4.4.
oksigenasi, sebagaimana mestinya.

Rabu, 5 Kontrol infeksi S : pasien mengalami edema dan tmpak lemah,


31/01/2018 5.1. Bersihkan lingkungan dengan baik keringat berlebih.
setelah digunakan untuk setiap pasien O : Bakteri (+++), Sel epitel (+), Leukosit (30-
Ep: membersihkan tempat tidur klien 40).
setiap pagi. A : Masalah belum teratasi
5.2. Ajarkan cara cuci tangan bagi pasien
Resiko Infeksi
Ep: klien mengerti dan mampu
P : Lanjutkan Intervensi

36
mempraktekkan cuci tangan dengan 5.1, 5.2, 5.3, 5.4, 5.5.
benar.
5.3. Cuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan perawatan pasien
Ep: klien cuci tangan sebelum makan
5.4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
bagaimana menghindari infeksi
5.5. Ep: keluarga mampu cuci tangan dengan
benar

37

Anda mungkin juga menyukai