PENDAHULUAN
Kelenjar tiroid, yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan dan
kiridepan trakea, mensekresi tiroksin (T4), triiodotironi (T3), yang mempunyai
efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga
menyekresikalsitonin, suatu hormon yang penting untuk metabolisme kalsiu.
Sekresitiroid terutama diatur oleh hormon perangsang tiroid yang disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertiroidisme.
2. Untuk mengetahui etiologi dari hipertiroidisme.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari hipertiroidisme.
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari hipertiroidisme.
5. Untuk mengetahui komplikasi yang bisa terjadi pada hipertiroidisme.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik dari hipertiroidisme.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari hipertiroidisme.
8. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
9. Untuk mengetahui WOC dari hipertiroidisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. ’’Solitary toxic adenoma’’
3
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d. Pemakaian yodium yang berlebihan
e. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone
4
mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung
tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor
otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita
mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas
normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler.
Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai
daerah jaringan periorbital dan otot-otot ekstraokuler, akibatnya bola mata
terdesak keluar.
1. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya heart rate, stroke volume, kardiak output, peningkatan
kebutuhan oksigen otot jantung, peningkatan vaskulerperifer resisten, tekanan
darah sistole dan diastole meningkat 10-15 mmHg, palpitasi, disritmia,
kemungkinan gagal jantung, edema.
2. Sistem pernafasan
Cepat dan dalam, bernafas pendek, penurunan kapasitas paru.
3. Sistem perkemihanRetensi cairan, menurunnya output urin.
4. Sistem gastrointestinal
Meningkatnya peristaltik usus, peningkatan nafsu makan, penurunan berat
badan, diare, peningkatan penggunaan cadangan adipose dan protein,
penurunan serum lipid, peningkatan sekresi gastrointestinal, hiponatremia,
muntah dan kram abdomen.
5. Sistem musculoskeletal
Keseimbangan protein negatif, kelemahan otot, kelelahan, tremor.
6. Sistem integument
Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah hangat, tidak toleran panas,
keadaan rambut lurus, lembut, halus dan mungkin terjadi kerontokan rambut.
7. Sistem endokrin
Biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
8. Sistem saraf
5
Meningkatnya refleks tendon dalam, tremor halus, gugup gelisah, emosi tidak
stabil seperti kecemasan, curiga tegang dan emosional.
9. Sistem reproduksi
Amenorahea, anovulasi, mens tidak teratur, menurunnya libido, impoten.
10. Eksoftalmus
Yaitu keadaan dimana bola mata menonjol ke depan seperti mau keluar.
Eksoftalmus terjadi karena adanya penimbunan karbohidrat kompleks yang
menahan air dibelakang mata. Retensi cairan ini mendorong bola mata
kedepan sehingga bola mata nampak menonjol keluar rongga orbita. Pada
keadaan ini dapat terjadi kesulitan dalam menutup mata secara sempurna
sehingga mata menjadi kering, iritasi atau kelainan kornea.
1. Eksoftalmus
Keadaan dimana bola mata pasien menonjol keluar. Hal ini disebabkan
karenapenumpukancairan pada rongga orbita bagian belakang bola mata.
Biasanya terjadi pasien dengan penyakit graves.
2. Penyakit jantungTerutama kardioditis dan gagal jantung.
Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok.
3. Stroma tiroid (tirotoksitosis)
Pada periode akaut pasien mengalami demam tinggi, takhikardi berat,
derilium dehidrasi dan iritabilitas yang ekstrem. Keadaan ini merupakan
keadaan emergensi, sehingga penanganan harus lebih khusus. Faktor
presipitasi yang berhubungan dengan tiroksikosis adalah hipertiroidisme yang
tidak terdiagnosis dan tidak tertangani, infeksi ablasi tiroid, pembedahan,
trauma, miokardiak infark, overdosis obat. Penanganan pasien dengan stroma
tiroid adalah dengan menghambat produksi hormon tiroid, menghambat
konversi T4 menjadi T3 dan menghambat efek hormon terhadap jaringan
tubuh. Obat-obatan yang diberikan untuk menghambat kerja hormon tersebut
diantaranya sodium ioded intravena, glukokortokoid, dexsamethasone dan
propylthiouracil oral.Beta blokers diberikan untuk menurunkan efek stimulasi
sarap simpatik dan takikardi.
6
4. Krisis tiroid (thyroid storm)
Hal ini dapat berkembang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien
hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasanhormon
tiroiddalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi,
tremor, hipertermia, danapabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian.
Tes Stimulasi TRH merupakan cara langsung untuk memeriksa cadangan TSH
di hipofisis dan akan sangat berguna apabila hasil tes T3dan T4tidak dapat
dianalisa. Pasien diminta berpuasa pada malam harinya. Tiga puluh menit
sebelum dan sesudah penyuntikan TRH secara intravena, sampel darah
diambil untuk mengukur kadar TSH. Sebelum tes dilakukan, kepada pasien
harus diingatkan bahwa penyuntikan TRH secara intravena dapat
menyebabkan kemerahan pasa wajah yang bersifat temporer, mual, atau
keinginan untuk buang air kecil.
7
3. Tiroid antibodi antiglobulin antibodi, titerantiglobulin antibodi tinggi (N: titer
< 1 : 100).
4. Tirotropin reseptor antibodi (TSH-RAb), terjadi peningkatan pada penyakit
graves.
5. Ambilan Iodium Radioaktif
8
2.7 Penatalaksanaan Hipertiroidisme
1. Terapi Umum
a. Obat antitiroid Biasanya diberikan sekitar 18-24 bulan.
Contoh obatnya: propil tio urasil(PTU), karbimazol,-Pemberian
yodium radioaktif, biasa untuk pasien berumur 35 tahun/lebih atau pasien
yang hipertiroidnya kambuh setelah operasi. Cara ini dipilih untuk pasien
yang pembesaran kelenjar tiroid-nya tidak bisa disembuhkanhanya dengan
bantuan obat-obatan, untuk wanita hamil (trimester kedua), dan untuk
pasien yang alergi terhadap obat/yodium radioaktif. Sekitar 25% dari
semua kasus terjadi penyembuhan spontan dalam waktu 1 tahun.
2. Farmakoterapi
Obat-obat antitiroid selain yang disebutkan di atas adalah:
a. Carbimazole (karbimasol) Berkhasiat dapat mengurangi produksi hormon
tiroid. Mula-mula dosisnya bisa sampai 3-8 tablet sehari, tetapi bila sudah
stabil bisa cukup 1-3 tablet saja sehari. Obat ini cukup baik untuk penyakit
hipertiroid.Efek sampingnya yang agak serius adalah turunnya produksi
sel darah putih (agranulositosis) dan gangguan padafungsi hati. Ciri-ciri
agranulositosis adalah sering sakit tenggorokan yangtidak sembuh-sembuh
dan juga mudah terkena infeksi
b. serta demam. Sedangkan ciri-ciri gangguan fungsi hati adalah rasa mual,
muntah, dan sakit pada perutsebelah kanan, serta timbulnya warna kuning
pada bagian putih mata, kuku, dan kulit.
c. Kalmethasone (mengandung zat aktif deksametason) Merupakan obat
hormon kortikosteroid yang umumnya dipakai sebagai obat anti
peradangan.Obat ini dapat digunakan untuk menghilangkan peradangan di
kelenjar tiroid (thyroiditis).
d. Artane (dengan zat aktif triheksilfenidil) Obat ini sebenarnya obat anti
parkinson, yang dipakai untuk mengatasi gejala-gejalaparkinson, seperti
gerakan badan yang kaku, tangan yang gemetar dan sebagainya. Di
dalampengobatan hipertiroid, obat ini dipakai untuk mengobati tangan
gemetar dan denyut jantungyang meningkat. Namun penggunaan obat ini
pada pasien dengan penyakit hipertiroid harusberhati-hati, bahkan
sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan denyut jantung yangcepat
9
(takikardia). Pada pasien yang denyut nadinya terlalu cepat (lebih dari 120
kali permenit) dan tangan gemetar biasanya diberi obat lain yaitu
propranolol, atenolol, ataupun verapamil.
3. Terapi Lain
Adapun pengobatan alternatif untuk hipertiroid adalah mengkonsumsi
bekatul. Para ahlimenemukan bahwa dalam bekatul terdapat kandungan vitamin
B15, yang berkhasiat untuk menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh
kita. Selain hipertiroid, vitamin B15 juga dapat digunakan untuk mengobati
diabetes melitus, hipertensi, asma, kolesterol dan gangguan aliran pembuluh darah
jantung (coronair insufficiency), serta penyakit hati. Selain itu, vitamin B15 juga
dapat meningkatkan pengambilan oksigen di dalam otak, menambah sirkulasi
darah perifer dan oksigenisasi jaringan otot jantung.
10
3. Perubahan pada kulit : hangat, kemerahan, dan basah
4. Perubahan pada rambut : halus dan tipis
5. Perubahan pada mata : lid lag, glove lag, diplopia, dan penglihatan kabur
6. Perubahan nutrisi atau metabolic : berat badan menurun, nafsu makan
bertambah, serta kolesterol dan trigliserida serum menurun
7. Perubahan muskuleskeletal : otot lemah, tonus otot kurang, dan sulit
berdiri dari posisi duduk
Hasil pemeriksaan diagnostic yang harus di kaji adalah peningkatan t3 dan t4
serum dan penurunan TSH serum.
B. Diagnosis Keperawatan
Berikut diagnosis keperawat yang mungkin timbul :
1. Intoleran aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan dan pengecilan
otot (perubahan metabolisme )
2. Penurunan curah jantung yang brhubungan dengan distrimia (kegiatan
simpatis meningkat )
3. Ketidak efektipan koping yang berhubungan dengan emosi labil dan
perhatian yang pendek
4. Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan peningkatan kecepatan metabolisme tubuh .
5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan peningkatan metabolisme
tubuh dan kegelisahan
6. Perubahan sensoris (penglihatan ) yang berhubungan denga gangguan
fungsi saraf optic dan otot ekstraokular (edema)
7. Deficit pengetahuan yang berhubungan denga kurang informasi tentang
sifat penyakit, uji diagnostic, dan pengobatan
8. Kepercayaan diri terganggu akibat perubahan pada penampilan, selera
makan yang berlebihan dan penurunan berat badan
Berikut hasil yang di harapkan :
1. Menunjukkan pengendalian intoleran terhadap aktivitas dan menigkatkan
kegiatan secara bertahap dalam 2- 3 bulan
11
2. Menunjukkan tanda- tand perfusi jaringan yang baik dan curah jantung
adekuat : status mental normal : tidak ada edema; denyut jangtung 20/
menit ; dan bunyi pernapasan yang normal
3. Menunjukkan koping yang efektif. Menilai sendiri rasa cemas pada skala
0-5, dengan tidak merasa cemas dan 5 merasa sangat cemas
4. Mengunkapkan 3 cara yang efektif untuk menanagani perasaan
5. Berat badan tidak berkurang dan berat badan kembali kepada berat badan
sebelum sakit
6. Tidak mengeluh saki mata dan diplopia
7. Pola tidur kembali pada sebelum ia sakit dan bias istirahat di siang hari
8. Dapat menjelaskan sifat penyakit, pengobatan yang ada, serta efek
samping dari pengobatab tersebut
9. Merasa percaya diri pada dirinya sendiri
C. Intervensi Keperawatan
1. Istirahat yang cukup
a. Lingkungan yang tenang dan nyaman
b. Massase ringan pada punggung sebelum tidur malam
c. Jelaskan pada pasien mengenai pentingnya untuk berbaring tengang
walaupun ia tidak bias tidur
2. Mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap kegiatan
a. Istirahat di antara kegiatan
b. Hentikan kegiatan apabila merasa lelah
3. Mempertahankan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan.
a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protei dan tinggi kalori
b. Pantau asupan nutrisi
c. Timbang berat badan setiap hari
d. Pantau asupan dan haluaran setiap 8 jam
4. Mempertahankan perawatan yang baik pada mata
a. Lakukan pengkajian visual setiap sif
b. Terapkan tindakan yang bias membantu perawatan mata
Pakai kaca mata gelap
Tinggikan bagian kepala tempat tidur
12
Teteskan air mata buatan kepada kedua mata
Tutup kedua kelopak mata dengan plester pada waktu tetentu
Segera laporkan keluhan pasien
5. Bantu pasien untuk melakukan koping yang efektif untuknya, misalnya
music, meditasi distraksi dan messase pada punggung.
6. Penyuluhan kesehatan. Berikut hal yang harus di jelaskan kepada pasien
dan keluarganya :
a. Sifat penyakit dan bagaimana hipertiroidisme mengakibatkan tanda
dan gejala
b. Pengobatan, tindakan dan pembedahan
c. Hasil yang di harapkan dari pengobatan, tindakan, dan pembedahan
serta efek sampingnya
d. Obat yang digunakan pasien : dosis, cara pemberia, serta efek samping
e. Pasien dengan endemic goiter dan memakai iodium suplemen perlu di
beri informasi bahwaia memerlukan pemeriksaan medis secara teratur
untuk mengetahui secara dini timbulnya hipertiroidisme akibat iodium
f. Kewaspadaan radiasi pada pasien yang memakai pengobatan RAI
D. Evaluasi
1. Mengungkapkan adaya peningkatan tenanga; dapat melaksanakan aktivitas
hidup sehari- hari tanpa merasa lelah
2. Kecepatan nadi di bawah 80/menit saat istirahat
3. Mengunkapkan toleransi dapat di toleransi (skala 1-5)
4. Temperature 37,2 c atau kurang dari itu
5. Dapat menjelaskan dosis serta efek samping obat yang di pakainya
6. Berat badan bertambah per minggu sebanya 0,5 kg atau mempertahankan
berat badan sebelum ia sakit
7. Tidak ada keluhan tentang matanya
8. Dapat tidur dan istirahat.
13
2.9 WOC Hipertiroidisme
Hipertiroidisme
Gerakan
kelopak mata
Hipermetabolisme m↑ Aktivitas simpatik relative
berlebihan lambat thd
bola mata
Perubahan konduksi
P↓ Berat Ketdkseimbangan energi listrik jantung
dgn kebthan tubuh Infiltrasi limfosit,
Badan
sel mast ke jar
Kurang
Beban kerja orbital & otot2
informasi
jantung m↑ mata
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan
penyakit hipertiroidisme serta pengobatan dan penatalaksanaannya. Serta dapat
dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat-
obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodium secara berlebihan karena
dapat terjadi radiasi pada leher dan organisme-organisme dapat menyebabkan
infeksi karena ada virus.
15
DAFTAR PUSTAKA
16