Anda di halaman 1dari 32

Pemeriksaan Laboratorium

Kelainan Neurologi
Irmayanti HB
Blok Neuropsikiatri
FK – UMI 2019
Pendahuluan

 Cairan otak (CSS) terutama dibentuk  pleksus koroideus 


ventrikulus tertius, ventrikulus quartus & ventrikulus lateralis 
ultrafiltrasi plasma darah & sekresi yg melibatkan transport aktif

 Setelah terkumpul dlm ventrikel quartus  cairan otak  kanalis


spinalis & sebagian ke ruang sub arachnoid  menyelubungi
seluruh medula spinalis & permukaan otak  foramen Magendi &
Luscha
Pendahuluan

 Produksi cairan otak  ± 20 ml/jam direabsorpsi oleh villi arachnoid


 Total volume cairan otak  90 – 150 ml pada org dewasa, 10 – 60 ml
pada neonatus
 Fungsi cairan otak :
1. Melindungi jaringan penyokong SSP dari trauma mekanik
2. Meregulasi volume TIK
3. Untuk sirkulasi, nutrisi & pelepasan hasil metabolismedi otak
4. Untuk lubrikasi SSP
Pendahuluan

 Cairan otak  punksi lumbal  diagnostik & terapi


 Ada 4 kategori mayor dari penyakit sebagai indikasi punksi lumbal :
1. Meningitis
2. Perdarahan sub arachnoid
3. Keganasan atau tumor SSP
4. Kelainan demyelinasi
Pendahuluan

 Kontra indikasi absolut untuk punksi lumbal :


1. Infeksi di tempat punksi atau sekitarnya
2. Infeksi epidural
3. Kelainan anatomi tempat punksi  skoliosis

 Indikasi terapi :
1. Mengeluarkan darah dari ruang sub arachnoid
2. Memasukkan obat, bahan kontras atau anestesi spinal
Cairan Serebrospinal
 Pemeriksaan Cairan Serebrospinal penting dalam
penegakan diagnostik  untuk terapi intratekal
 Pemeriksaan CSS meliputi :
- makroskopik (fisis)
- konsistensi
- kecenderungan membeku
- tekanan CSS
- hitung jenis sel
- pemeriksaan kimia
Indikasi pemeriksaan CSS

 Penilaian untuk diagnosis penyakit utama (meningitis,


perdarahan subarachnoid, keganasan SSP, kelainan
autoimun atau multiple sklerosis)
 Peningkatan tekanan intrakranial
 Gangguan imunitas ( Ig ) atau infeksi opportunistik
 Kelainan inflamasi akut atau kronik
 Infark otak / stroke
 Penentuan kadar protein CSS
Pemeriksaan Cairan Serebrospinal

 Normal : jernih dan tidak berwarna


 Warna merah muda, adanya darah, atau bercampur
darah merupakan indikasi sebuah kontusio serebral,
laserasi atau perdarahan subarakhnoid
 Kadang-kadang karena kesulitan dalam pungsi lumbal,
CSS dapat mengandung darah, karena ada trauma
lokal tetapi akhirnya menjadi jernih
Pemeriksaan Cairan Serebrospinal

 Spesimen untuk hitung jumlah sel, kultur, kandungan


glukosa dan protein harus segera dikirim ke laboratorium
karena perubahan tempat / suhu dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan

 Cairan serebrospinal normal tidak berwarna. Adanya


warna pada cairan ini biasanya menunjukkan hal
abnormal
Pemeriksaan Cairan Serebrospinal

 Xantokrom (kekuningan): perdarahan subarakhnoid,


meningitis tuberkulosis, dan neonatus normal
 Kuning : hiperbilirubinemia, hemolisis
 Oranye : hiperkarotenemia, hemolisis
 Merah muda : hemolisis
 Hijau : hiperbilirubinemia, meningitis bakterial
 Coklat : meningitis melanomatosis
Makroskopik
 Normal cairan serebrospinal warnanya jernih
 Patologis bila berwarna : kuning (xantokrom), cucian
daging, purulenta atau keruh
 Warna kuning : protein, peningkatan > 1 g/L
 Warna pink : darah, SDM > 500/mm3
SDM yang utuh warna merah segar
 Eritrosit akan lisis dlm 1 jam  warna cucian daging
 Purulenta : jumlah leukosit > 1000 sel/ml
Makroskopik
 Kekeruhan  jumlah lekosit lebih banyak
Berkabut  lekosit : 200 – 500 sel/uL
 Xantokromia  ada riwayat perdarahan
4 – 5 jam post perdarahan subarachnoid
Kadar protein > 200 mg/dl
Sentrifugasi  supernatan putih : trauma
 Warna kecoklatan : hematoma subdural kronik
 akibat methemalbumin
 Bekuan : akibat perubahan fibrinogen  fibrin
CSS + darah karena perdarahan subarachnoid
Warna & Kejernihan
Normal : jernih seperti air (tdk berwarna)
Perubahan ringan kadang sulit dinilai  membandingkan
CSS dgn tabung berisi air

Perubahan Warna Penyebab dan Indikasi


Darah (sampel ditampung dalam bbrp tabung) Perdarahan cerebral dan subarachnoid
Tabung 1- 2 lebih merah dari tabung 3 - 4 Trauma saat pungsi lumbal
Warna kuning muda dengan bekuan halus Meningitis tuberkulosis, poliomyelitis akut
Purulen, kuning muda dengan bekuan kasar Meningitis piogenik akut
Darah + purulen, sampai keruh Meningoencefalitis akut (amuba)
Xantokromia (kekuningan) Tumor otak, toxoplasma
Jumlah Sel
 Normal : 0-5 sel/mm3
 Perhitungan jumlah sel harus segera dilakukan, tidak lebih 30 mnt post LP
 Bila tertunda : lisis sel, pengendapan dan terbentuk fibrin
 mengubah jumlah sel secara bermakna
 Leukosit : normal 4-5 sel/mm3 (1 sel PMN)
anak-anak : normal ≤ 20 limfosit/uL
 jumlahnya akan meningkat pada proses inflamasi
 granulosit / MN : abnormal
 Leukositosis ringan (5-20 sel/mm3) ; abnormal tetapi tidak spesifik
Jumlah Sel

Leukositosis ringan (5-20 sel/mm3) ; abnormal tetapi tidak


spesifik
 Meningitis bakterial akut/meningitis TB tahap awal ; jumlah sel
10-100 sel/mm3 (dominasi limfosit)
 Meningitis tahap lanjut, poliomyelitis ; jumlah sel ≤ 1000
sel/mm3 (dominasi limfosit)
 Meningitis piogenik, meningitis influenza, abses otak ; jumlah
sel >1000 sel /mm3 (dominasi netrofil)
 Perbedaan jumlah sel  peradangan atau faktor lain
 10 – 200 sel limfosit : meningitis virus, neurosifilis, multiple sklerosis,
tumor
 200 – 500 sel limfosit / campuran : meningitis TB, herpes CSS, sifilis
meningovaskuler
 > 500 sel granulosit : meningitis bakerial akut
 Sel imatur : leukemia meningen, meningitis karsinomatous
 Monositosis : inflamasi kronik oleh Listeria monocytogenes
 Eosinophil relatif jarang ditemukan : infeksi cacing, Cysticercosis,
meningitis TBC, neurosifilis, lymphoma SSP, reaksi terhadap benda asing
 SDM : normal tidak ada  ada : abnormal
Protein
 Kadar protein normal CSS pada ventrikel adalah 5-15
mg%, pada sisterna 10-25 mg% dan pada daerah
lumbal : 15-45 mg%
 Kadar gamma globulin normal 5-15 mg% dari total
protein
 Kadar protein >150 mg%  warna xantokrom
 Peningkatan > 1,5 gr%  sarang laba-laba (pellicle)
atau bekuan akibat tingginya kadar fibrinogen
 Protein >> : fibrinogen, globulin, albumin melewati sawar
darah otak
Protein
 Kadar protein akan meningkat :
 Hilangnya sawar darah otak (blood brain barrier) :
peradangan, iskemia bakterial, trauma/neovaskularisasi
tumor
 Reabsorbsi yang lambat oleh karena tingginya kadar
protein CSS : meningitis/perdarahan subarakhnoid
 Peningkatan sintesis immunoglobulin : multiple sklerosis,
acut inflamatory polyradiculopathy, tumor intra kranial
dan penyakit infeksi SSP (ensefalitis, meningitis,
neurosipilis, arakhnoiditis dan SSPE (sub acut sclerosing
panensefalitis)
Protein

 Perubahan kadar protein CSS bersifat umum  tetapi


bermakna sedikit bila dinilai sendirian akan memberikan
sedikit nilai diagnostik pada infeksi SSP
Glukosa
 Normal kadar glukosa berkisar 45-80 mg%  bervariasi :
 lebih rendah pada tempat pembuatannya di ventrikel,
sisterna dan ruang subarakhnoid lumbar
 Peningkatan kadar glukosa CSS terjadi seiring dengan
peningkatan kadar glukosa serum
 Penurunan kadar glukosa CSS dapat terjadi pada kasus 
bervariasi :
 Inflamasi bakteri akut, tuberkulosis, jamur & meningitis
Glukosa
 Penurunan kadar glukosa ringan :
 Meningitis sarcoidosis, infeksi parasit (cysticercosis dan
trichinosis) atau meningitis
 Inflamasi pembuluh darah (lupus serebral atau meningitis
rheumatoid)
 Penurunan kadar glukosa ringan sampai sedang
 Meningitis virus, mump, limphostik khoriomeningitis,
herpes simpleks
Pemeriksaan Kimia
Asam laktat :
 aktivitas glikolitik lokal  nilai diagnostik
 Normal : 10 – 20 mg/dl
 Asidosis laktat sistemik berat  ↑ asam laktat CSS
 Kadar > 35 mg/dl  meningitis bakterial, jamur
 Panel test asam laktat  penting utk uji mikroba CSS
pada meningitis dgn terapi partial
Pemeriksaan Kimia
Urea :
 Normal  sama kadar urea darah
 Uremia  peningkatan urea CSS
Glutamin :
 Hasil sintesis amonia dan asam glutamat di SSP
 Peningkatan amonia darah  glutamin CSS ↑
 Kadar > 20 mg/dl : meningkat
kadar > 35 mg/dl : ensefalopati hepatik
Pemeriksaan Elektrolit
 Normal : Na (141 - 150 mEq/L)
K (2,2 - 3,3 mRq)
Cl (120 - 130 mEq/L)
Mg (2,7 mEq/L)
 Tidak menunjukkan perubahan pada kelainan
neurologis
 Penurunan kadar Cl pada meningitis tapi tidak spesifik
Pemeriksaan pH
 Keseimbangan asam basa harus dipertimbangkan
pada metabolik asidosis dan metabolik alkalosis
 pH CSS < pH darah, PCO2 CSS > PCO2 darah
Kadar HCO3 : sama (23 mEg/L)
 pH CSS relatif tidak berubah pada metabolik asidosis
subakut atau kronik  berubah bila metabolik asidosis
atau alkalosis terjadi secara cepat
Pemeriksaan Osmolaritas

 Osmolaritas antara CSS dan darah  Sama


(299 mosmol/L)
 Perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan
osmolaritas CSS
Pemeriksaan Kekeruhan

 Kekeruhan (grade +1 sampai +4), penyebab :


 Leukosit, eritrosit
 Mikroorganisme (jamur, amuba)
 Protein
 Epidural fat aspirated
 Contrast media
Karakteristik Cairan Serebrospinal
The Evaluation Normal Findings What abnormal findings may indicate

Pressure Less than 200 cm H2O tumors, hydrocephalus, intracranial bleeding

Color Clear and colorless Cloudy-bacteria, WBCs


Red-tinged subarachnoid bleeding
Blood None Cerebral hemorrhage or Traumatic tap
(inadvertant rupturing a blood vessel)

Cells No Red blood cells, RBC--an indication of the amount of blood


<5 lymphocytes/mm3 within the spinal canal,
WBC--cerebral abcess, bacterial meningitis,
viral meningitis, tubercular meningitis,
Encephalitis
Culture & No organisms present Bacterial or fungal infection
Sensitivity
The Evaluation Normal Findings What abnormal findings may indicate
29
Protein for 15 - 45 mg/dl Meningitis, encephalitis, myelitis,
elderly and up to 70mg/dl tumors, inflammatory processes
children
Glucose 50 - 75 mg/dl (60 to 70%) of Meningitis, neoplasm
blood glucose level
Chloride 700 - 750 mg/dl Meningeal infections, tubercular
meningitis
LDH <2.0 - 7.2 U/ml Bacterial meningitis, inflammation

Lactic acid 10 - 25 mg/dl Bacterial or fungal meningitis


Cytology No malignant cells Tumors of
brain or spinal cord
Glutamine 6 - 15 mg/dl Encephalopathy,Reye's syndrome

Bekuan / Clot Fibrinogen (-) Trauma LP


Nilai rujukan pemeriksan cairan serebrospinal
30

Usia Warna Tekanan SDP Protein Glukosa


(thn) (mmH2O) (sel/mm3) (mg/dl) (%/GDS)

0 –1 Jernih 50 –200 10 20 –40 40 - 50

1 –4 Jernih 50 –200 8 20 - 40 40 - 50

Remaja 50 –200 2,59 ± 1,73 20 - 40 40 - 50


dan Jernih
dewasa
Perbandingan Komposisi CSS dan Serum
31

CSS Serum

Osmolaritas 295 mOsm/L 295 mOsm/L

Natrium 138 mM 138 mM

Klorida 119 mM 102 mM

PH 7,33 7,41 (arterial)

Tekanan Concussion 6,31 kPa 25,3 kPa

Glukosa 3,4 mM 5,0 mM

Total Protein 0,35 g/L 70 g/L

Albumin 0,23 g/L 42 g/L

Ig G 0,03 g/L 10 g/L


32

Anda mungkin juga menyukai