Anda di halaman 1dari 56

ANALISIS CAIRAN

SEREBROSPINAL
Justina Maria
Instalasi Laboratorium Klinik
RSUD. Dr. Soedarso
Pontianak

CAIRAN OTAK

Mengisi semua ventrikel, akuaduktus


Sylvius, kanalis sentralis sumsum
tulang belakang dan rongga
subarakhnoid dari otak dan sumsum
tulang belakang.
Tujuh puluh persen cairan otak
terutama diproduksi oleh pleksus
khoroidalis dalam ventrikel lateralis,
ventrikel III dan IV

Cairan otak mengalir dari ventrikel


lateralis menuju ke ventrikel III dan IV ,
selanjutnya masuk ke dalam sisterna
basalis dan rongga subarakhnoid
sumsum tulang belakang

TOTAL VOLUME CAIRAN


SEREBROSPINAL

Dewasa : 85 150 ml
Neonatus : 10 60 ml

FUNGSI CAIRAN SEREBROSPINAL

Pelindung terhadap trauma eksternal.


Media nutrisi
Saluran ekskretorik untuk metabolit jar.
saraf

TEKANAN NORMAL CAIRAN


SEREBROSPINAL

Anak : 10 100 mm Hg
Dewasa : 50 180 mm Hg
Tekanan normal :
CSS dapat diambil sampai 20 ml

Tekanan meningkat atau menurun :


CSS diambil 1 2 ml

KONDISI YANG
MEMPENGARUHI TEKANAN
CAIRAN
MeningkatSEREBROSPINAL
:
Meningitis
Cerebral oedema hypoosmolarity

Menurun :
Dehidrasi
Circulation collapsed

PUNKSI LUMBAL DAN


PEMERIKSAANNYA
Indikasi :
Infeksi : meningitis, brain abscess
Perdarahan : subarachnoid, intracerebral
Malignancy : leukemi
Tumor : otak, spinal cord

Kontra indikasi :
Septikemi, infeksi sistemik, infeksi lokal

lumbar

CARA MENDAPATKAN
SAMPEL

Punksi lumbal.

Punksi pada ruangan

subarachnoidal di daerah lumbal:


- Dewasa : antara L-3 dan L- 4
- Anak : antara L- 4 dan L- 5

CARA MENAMPUNG SAMPEL

Sediakan 3 4 tabung plastik steril yang


telah diberi label : tab.1, tab.2, tab.3/4
Kadang kadang diperlukan tabung berisi
0,01 ml Na Citras 20 % / 1 ml LCS

CARA MENAMPUNG
SAMPEL

Tabung 1
Menampung cairan otak 2 4 ml
Untuk pemeriksaan kimia dan

imunologi

Tabung 2
Menampung cairan otak 2 4 ml
Observasi adanya pembekuan
Untuk pemeriksaan mikrobiologi

CARA MENAMPUNG
Tabung 3 :
SAMPEL

Menampung 2 4 ml cairan otak


Untuk pemeriksaan : hitung jumlah sel

dan sitologi

Tabung 4 : cadangan untuk


pemeriksaan tambahan atau khusus

Cairan otak harus segera diperiksa


dalam waktu < 1 jam setelah
pengambilan sampel

Pemeriksaan cairan
serebrospinal
1.
2.
3.
4.

Makroskopik
Mikroskopik
Kimiawi
Pada keadaan tertentu : serologik,
pemeriksaan materi genetik.

PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS
Warna
Normal tidak berwarna
Tidak normal :

Xantochrom ( kekuning-kuningan )

Perdarahan yang lama


Hiperbilirubinemia
Kadar protein yang tinggi

normal

keruh

xanthcrom
hemolisis

Merah
Perdarahan artificial akibat punksi
Perdarahan subarachnoid

Keabu abuan
Disebabkan jumlah leukosit yang sangat

tinggi

Kekeruhan
Normal : jernih
Tidak normal
Opalescen
Keruh
Disebabkan : jumlah lekosit, epitel,

mikroorganisme, protein, lemak.

Viskositas
Normal : sama dengan air
Viskositas : metastase adenocarcinoma

Bekuan
Normal : tidak ada bekuan
Bekuan (+) :
Trauma waktu punksi
Meningitis TB
Meningitis supurative

Perdarahan
intracerebral

Trauma waktu
punksi

Distribusi darah
dalam tabung

Tabung 1 3
sama

Tabung 1 3
menurun

Sentrifugasi

Supernatan
xantokrom

Supernatan tidak
berwarna

Clot

D-dimer

Erithropagocytic
cells

PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1.
2.

Menghitung jumlah sel lekosit.


Menghitung jenis sel

MENGHITUNG JUMLAH
SEL

Dikerjakan < 1jam


Suhu ruang : sel lisis 40%
Suhu 2 - 8C : sel lisis 15 %
Menggunakan kamar hitung :
Fuch - Rosenthal
Improved Neubauer

4 mm

Fuch-Rosenthal
Kedalaman : 0,2 mm

3 mm

Improved Neubauer
Kedalaman : 0,1 mm

Hasil pemeriksaan :
Kamar hitung Fuch-Rosenthal :

N xP
3
Kamar hitung Improved Neubauer :
NxP
Jumlah sel / ul =
jumlah kotak yang dipakai x vol 1 kotak
Jumlah sel / ul =

N : jumlah sel yang diperoleh.


P : pengenceran

Jumlah normal lekosit pada cairan otak

Usia

Lekosit total/ul

Dewasa

0-5

neonatus

0-3

Anak s/d 1 tahun

0 -20

1 th dewasa muda

0 -10

Nilai rujukan dewasa anak parameter laboratorium klinik.


PDS PATKLIN , Oktober 2004

MENGHITUNG JENIS
SEL

Sediaan basah identifikasi sel sulit


Sel mononuklear
Sel polinuklear

Sentrifugasi sel banyak rusak


Cytocentrifugasi prosedur mudah
dan morfologi sel bagus.

Normal : limfosit dan monosit


Differential cell count of LCS

usia

Limfosit
(%)

Monosit
(%)

Neutrofil
(%)

Neonatus

20 15

70 20

44

Anak
2 bl 18 th

Tdk ada
data

Tdk ada data

Tdk ada
data

Dewasa
> 18 th

60 20

30 15

24

Nilai rujukan dewasa anak parameter laboratorium klinik.


PDS PATKLIN , Oktober 2004

Mononuklear meningkat :
Meningitis TB
Meningitis Syphilitica

Polinuklear meningkat :
Infeksi meningococci
Infeksi pneumococci

Neutrofil meningkat :meningitis bakteri.


Eosinofil meningkat :infeksi karena
parasit, jamur, reaksi alergi.
Limfosit meningkat : meningitis yang
disebabkan oleh virus, jamur, TB, sifilis.
Monosit meningkat :
Jarang sendiri, bersama sama dengan
limfosit dan neutrofil meningitis
karena jamur, bakteri kronis,TB.
Monosit dan limfosit dominan :
meningitis karena virus dan sifilitik.

Neutrofil

Eosinofil

Limfosit

Monosit

Sel lain yang perlu dilaporkan :


Makrofag
Sel plasma
Sel blas
Sel ganas lain

Makrofag

Pada CSS normal tidak ditemukan


makrofag.
Makrofag yang memfagositosis eritrosit
dapat ditemukan pada : trauma akibat
lumbal pungsi, perdarahan intraserebral
atau perdarahan subarakhnoid.
Makrofag yang memfagositosis sel
lemak ( lipofag) dapat dikenali dengan
sitoplasma yang brrbuih dan nuleus
terdorong ke satu sisi. Ditemukan pada
abses atau infark SSP.

Makrofag

Sel Plasma

Tidak ditemukan pada CSS normal.


Sering ditemukan pada infeksi virus dan
pada kondisi-kondisi inflamasi kronis.
Ditemukan juga pada sklerosis multipel.

Sel Maligna.

Sel maligna pada CSS berasal dari


tumor primer SSP atau dari tumor
diluar SSP.
Sel tumor metastasis yang paling
sering ditemukan berasal dari paruparu, payudara,traktus
gastrointestinal, aatau dari leukemia.

Mieloblas

Monoblas

PEMERIKSAAN KIMIA

Protein
Glukose
Chlor

PROTEIN

Kwalitatif :
Tes Pandy Protein
Tes Nonne-Apelt Globulin

Kwantitatif
Kimia

Elektroforesis

Kadar protein meningkat :


Meningkatnya permiabilitas blood brain
barrier : prematuritas
Meningkatnya jumlah sel ( lekosit,
eritrosit,bakteri ) : meningitis
Sumbatan canalis spinalis

Kadar protein menurun :


Kehilangan CSS : trauma, invasive
procedur

NILAI RUJUKAN PROTEIN

Protein
(mg/100ml)

LUMBAL

VENTRIKEL

CISTERNA

30 45

10 15

20 30

GLUKOSE

Dipengaruhi kadar glukose darah


Kadar glukose LCS normal :
50 80 mg / dl (60 70 % kadar glukose
darah)
Kadar meningkat : hiperglikemi, traumatic
puncture
Kadar menurun : tumor, meningitis,
hipoglikemi

CHLOR

Cara penentuan sama dengan Chlor


dalam darah
Kadar normal : 720 - 750 mg/ dl
Kadar meningkat : uremia
Kadar menurun : Meningitis TB

Pemeriksaan khusus

Kuosien albumin atau indeks albumin :


Untuk menilai keutuhan blood-brain barrier
Kadar albumin CSS ( mg/dl)

Indeks albumin CSS/serum ( Qalb) =

Kadar albumin serum ( g/dl)

Indeks albumin CSS/serum < 9 : normal.


Indeks albumin CSS/serum 9-14 : gangguan minimal
pada sawar otak.
Indeks albumin CSS/serum 15-100 : gangguan sedang
berat pada sawar otak.
Indeks albumin CSS/serum >100 : kerusakan total dari
sawar otak.

Peningkatan indeks albumin CSS/serum


ditemukan pada :
Lesi dari pleksus koroideus
Obstruksi dari aliran CSS
Meningitis bakterial.

index IgG LCS:


LCS Ig G (mg/dl)
__________________________
x
serum Ig G ( g/dl)

serum albumin (g/dl)


_________________________

LC albumin (mg/dl)

Indeks IgG CSS 0,3 0,7 : normal


Indeks IgG CSS > 0,7 : peningkatan sintesis IgG oleh SSP
Indeks IgG CSS < 0, 3 : gangguan sawar otak.

index IgG

meningkat : - Multiple sclerosis


- CNS chronic inflammation

Pemeriksaan
Mikrobiologi
Pewarnaan :
Deteksi dan identifikasi

mikroorganisme penyebab meningitis.


Gram bakteri Gram positif, Gram
negatif
BTA meningitis TB
Indian ink fungal meningitis.
Kultur

Serologi

VDRL
TPHA
Meningitis sifilitika

Anda mungkin juga menyukai