SISTEM
NEUROPSIKIATRI
dr. Saraswati W. Hartono, Sp.PK 1
CAIRAN SEREBROSPINAL
Cairan serebrospinal (CSS) merupakan cairan
yang mengisi ventrikel otak dan ruang
subarachnoid
Fungsi utama:
– melindungi otak dari benturan
– mencegah invasi patogen
– transpor nutrisi dan membersihkan sisa metabolisme
2
CSS terutama dibentuk oleh pleksus koroideus yang terdapat pada ventrikel
tertius, ventrikel quartus, dan ventrikel lateralis, melalui proses ultrafiltrasi
plasma darah dan sekresi yang melibatkan transport aktif
Volume CSS :
– Dewasa sekitar 75-150 ml, neonatus 10-60 ml
– Total produksi 20 ml/jam atau sekitar 500 ml/hari
– Pembersihan atau penggantian setiap 5-7 jam
Komposisi CSS dapat berubah pada berbagai penyakit/gangguan.
3
PUNKSI LUMBAL
Pengambilan cairan serebrospinal dapat
dilakukan dengan cara Punksi lumbal
Dilakukan pada ruang intervertebral
lumbal yaitu L3- L4 (orang dewasa) dan
L4 – L5 (anak kecil)
Pasien diposisikan terlentang menghadap
ke lateral (lateral recumbent) dengan
pinggang, lutut dan dagu fleksi ke arah
dada untuk membuka rongga interlamina.
4
PUNKSI LUMBAL
1. Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk
pemeriksan sel, kimia dan bakteriologi
2. Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada
Indikasi
pneumoencephalografi, dan zat kontras pada myelografi.
3. Untuk membantu pengobatan melalui spinal, pemberian
antibiotika, anti tumor dan spinal anastesi
6
ANALISIS CAIRAN OTAK
7
TES MAKROSKOPIK
Tabung berisi CSS dibandingkan dgn tabung berisi aquadest → kelainan ringan bisa terlihat
Warna
Kekeruhan
Bekuan
8
WARNA
Nilai rujukan: jernih, tidak berwarna
Interpretasi:
- Merah muda : perdarahan trauma akibat punksi
- Merah tua atau coklat : perdarahan subarakhnoid akibat hemolisis dan akan terlihat jelas sesudah
disentrifuge
- Hijau atau keabu-abuan : pus
- Coklat : terbentuknya methemalbumin pada hematoma subdural kronik
- Xanthokromia : (kekuning-kuningan) pelepasan hemoglobin dari eritrosit yang lisis (perdarahan
intraserebral/subarachnoid); juga disebabkan oleh kadar protein tinggi (> 150 mg/dl) dan hiperbilirubinemia
(10-15 mg/dl)
9
DARAH
Trauma Pungsi Perdarahan subarahnoida
10
KEKERUHAN
Nilai Rujukan : Tidak ada kekeruhan
Interpretasi : Derajat kekeruhan mulai dari agak keruh, keruh dan sangat keruh
- Agak keruh : bila terdapat > 200 sel / ul
- Keruh : meningitis tuberkulosa
- Sangat keruh : meningitis bakterial akut
11
BEKUAN
Nilai Rujukan : tidak ada bekuan
Interpretasi
Bekuan positif (+) : banyak darah yang masuk sehingga banyak fibrinogen berubah menjadi
fibrin. Bekuan pada cairan serebrospinal dapat berbentuk halus, keping – keping, selaput atau
kasar
12
TES MIKROSKOPIK
Leukosit
Manual
Automatik
13
LEUKOSIT
Nilai rujukan leukosit 0-5 sel/mm 3 (dewasa) dan 0-20 sel/mm3 (anak)
Catatan: bila cairan otak mengandung darah, jumlah sel yg dihitung harus dikoreksi
14
LEUKOSIT
Peningkatan jumlah sel, terutama limfosit (10 – 200 sel) ditemukan pada:
• Poliomyelitis
• Ensefalitis
• Neurosifilis
• Sclerosis multiple
• Thrombosis serebrum
Peningkatan jumlah sel antara 200 – 500 terutama limfosit atau campuran ditemukan pada:
• Meningitis tuberculosa
• Koriomeningitis
• Infeksi herpes pada sIstem saraf pusat
• Sifilis meningovaskuler
Peningkatan jumlah sel yang sangat tinggi terutama granulosit (> 500 sel) ditemukan pada
• Meningitis bakterial akut
15
HITUNG JENIS LEUKOSIT
Prinsip tes: Cairan serebrospinal disentrifus sedimen sediaan apus kemudian diwarnai
– Meningitis tuberkulosa
16
TES KIMIA
pH dan berat jenis (BJ)
Protein
Kualitatif secara tes Nonne – Pandy
Kuantitatif
Glukosa
17
PH DAN BJ
pH
Nilai rujukan pH 7,32-7,35
BJ
Nilai rujukan Bj 1,003-1,008
18
PROTEIN KUALITATIF
Tes Nonne-Apelt
Tes Pandy
19
PROTEIN KUALITATIF
Tes Nonne-Apelt
• Tes Nonne-Apelt merupakan metode presipitasi protein dengan
menggunakan garam ammonium sulfat ( (NH4)2SO4) jenuh.
• Deteksi globulin secara kualitatif.
• Garam-garam anorganik konsentrasi tinggi pada larutan protein
kelarutan protein berkurang protein mengendap (mekanisme salting out).
20
TES NONNE-APELT
21
PROTEIN KUALITATIF
Tes Pandy
• Tes Pandy merupakan metode koagulasi protein dengan menggunakan
larutan jenuh fenol dalam air (fenolum liquefactum)
• Deteksi albumin dan globulin secara kualitatif
• Fenol bersifat cenderung asam dapat melepaskan ion H+ dari gugus (-
OH).
• Penambahan asam ke larutan protein ion-ion H+ dari asam terikat pada
gugus-gugus bermuatan negatif perubahan pengutuban dari molekul
protein perubahan formasi dari protein atau rusaknya struktur protein
koagulasi protein
22
TES PANDY
23
TOTAL PROTEIN
(KUANTITATIF)
Nilai rujukan total protein CSS: 20-45 mg/dl
Peningkatan palsu protein dapat terjadi akibat adanya RBC pada pungsi traumatik
1 mg/dl protein setiap 1000 RBC/mm3
24
GLUKOSA
Nilai rujukan glukosa CSS: 40-70 mg/dl
Kadar glukosa CSS dipengaruhi kadar glukosa plasma (50-80% glukosa plasma)
Penurunan kadar glukosa CSS (hipoglikorakia) ditemukan pada infeksi SSP, perdarahan
subarachnoid, dan hipoglikemia
Pada infeksi virus kadar glukosa biasanya normal
25
MIKROBIOLOGI
Adanya kecurigaan infeksi
Pewarnaan gram/BTA
Kultur
• Kuman penyebab paling sering:
M. tuberculosis
Meningococci
Pneumococci
Streptococci
H. influenzae
26
SEROLOGI
Jika ada kecurigaan Sifilis
Pemeriksaan:
1. VDRL (Veneral Disease Research laboratory)
2. TPHA (Treponema Pallidum Hemaglutination Assay)
Jika ada kecurigaan metastasis penanda tumor
1. CEA: karsinoma leptomeninges metastasis
2. -hCG: choriocarcinoma
27
HEMATOMA EPIDURAL DAN
SUBDURAL
H. epidural: Akumulasi darah di ruangan antara duramater dan tulang.
H. subdural : antara duramater dan membran arachnoid.
Terjadi akibat trauma kepala, dan membutuhkan tindakan pembedahan.
Pemeriksaan laboratorium :
Darah lengkap
Koagulasi: PT/APTT
Elektrolit
Fungsi ginjal: ureum, kreatinin
Toksikologi: alkohol
28
MENINGITIS
Inflamasi pada meninges yang disebabkan oleh infeksi
Meningitis bakterial biasanya purulen Escherichia coli, Haemophilus influenza,
Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis
Menigitis virus tidak purulen meningitis aseptik
Penyebab lain: BTA, sifilis, parasit, dan jamur
Pemeriksaan kimia: elekrolit, glukosa, fungsi ginjal dan fungsi hati.
Kultur
29
TABEL PERBANDINGAN CSS PADA
INFEKSI SSP
Tes Normal Bakteri Virus TBC
Leukosit (sel/mm3) <5 (dewasa) 100-5000 10-500 0-1000
<20 (anak)
Hitung jenis Predominan MN Predominan PMN Predominan MN Predominan MN
Protein (mg/dl) 20-45 Meningkat Normal/meningkat Meningkat
Glukosa (mg/dl) 40-70 Normal/menurun Biasanya normal Rendah
30
TERIMA KASIH
31