Anda di halaman 1dari 40

CAIRAN OTAK

Prof.Dr.Nursyamsuddin,Ph.D
PEMBENTUKAN
 Plexus choroideus proses ultrafiltrasi
dari plasma darah ventrikel otak.
SIRKULASI
Ventrikel lateralis dan tertius
Ventrikel quartus
Canalis spinalis
Foramen magendi dan lushka
ruang subarchnoid
(medulla spinalis dan
permukaan otak)
PENYERAPAN
 Villi arachnoidal sinus-sinus dural
NILAI NORMAL PADA CAIRAN OTAK

 tekanan : 70 – 150 mm
 volume : 90-150 ml
 berat jenis : 1,006 – 1,008
 sel : 0 – 5 sel/mm3 (limfosit)
 protein : 20 – 50 mg/dl
 klorida : 118 – 132 M Eq/L
 glukosa : 50 – 80 mg/ dl
FUNGSI CAIRAN OTAK
 Sebagai alat pelindung
– shock absorber
– fluid buffer
 sebagai pengatur volume
 sebagai wadah nutrisi dan pelepasan
PUNKSI LUMBAL
 INDIKASI DIAGNOSTIK
1. mendiagnosis : meningitis, perdarahan subarachnoid,
encefalitis, lues ssp, tumor medula spinalis, sklerosis
multipel
2. diagnosis banding : infark otak dan perdarahan
intracerebral
3. diagnosis bahan kontras
 INDIKASI TERAPI
1. mengeluarkan darah dari ruang subarachnoid
2. pemberian obat-obat, anastesi spinal
 KONTRAINDIKASI
1. infeksi epidural
2. infeksi kulit sekitar tempat punksi
3. kelainan anatomi tempat punksi, misalnya sklerosis
EFEK SAMPING
Kemungkinan :
1. sakit kepala
2. hemias dari cerebellum pada tekanan
intracranial
3. paresis -> paralisis
4. inokulasi infeksi
5. kista dermoid
6. asfiksia pada bayi -> death
TEKNIK LUMBAL PUNKSI
1. penderita berbaring miring
2. pilih satu fokus lunak = L3 – L4
L4 – L5
3. desinfeksi prokain 1 %
4. jarum punksi no. 19 atau 20
kulit otot-otot
durameter
tulang sub arachnoid
5. Cairan otak keluar manometer
PROSEDUR LABORATORIUM
1. Pengambilan sampel
Lokasi :
 Ventrikel
 cysterna magna
 ruang subarachnoid
 segmen lumbal
2. Jumlah sampel
 6 – 8 ml
 Tabung I Serologi (beberapa seles)
 Tabung II hitung jenis, kimia (2-4 ml)
 Tabung III kultur (biakan)
 Na sitras 20 % 0,01 ml = 1 ml cairan otak
3. Saat Pengambilan Sampel
= pagi hari
*** CO segera diperiksa (1/2 jam) lekosit cepat rusak
terkontanasi mikroorganisme
PEMERIKSAAN MAKROSKOPI
1. Warna
= Aquadest Pembanding
tabung bersih
a. merah darah
funksi :
tabung I > tabung II < tabung III : << sentrifus
cairan atas jernih sering ada bekuan.
Perdarahan subarachnoideal :
Tabung I, II, dan III = sama warna sentrifus
cairan atas kuning
tidak ada bekuan
400 / L  jernih
b. Coklat perdarahan tua
eritrosit hemolisis
sentrifus cairan atas kuning
c. Kuning (xantokhrom)
perdarahan tua, ikterus berat,
protein meningkat
d. Keabu-abuan
Jumlah lekosit naik drastis
2. Kekeruhan
= aquades
keruh = darah
sel peradangan lekosit, epitel
kuman-kuman
lekosit = 200 / L 
200 – 500 / L sedikit keruh
> 500 / L keruh
Laporan jernih, agak keruh , keruh,
sangat keruh
3. Sedimen
normal Sentrifus
= tidak bersedimen
4. Bekuan
normal = tidak ada bekuan fibrinogen
bekuan : halus, berkeping-keping,
menyusun serat selaput, bekuan kasar,
besar
protein : albumin, globulin
TES MIKROSKOPI
1. hitung lekosit
a. persiapan sampel
b. prinsip tes
c. cairan otak yang jernih
Alat & Bahan :
- pipet pasteur
- KH IN dan kaca penutup
- mikroskop
Cara kerja :
- Isi KH dengan cairan otak periksa
dengan pembesaran 45 X
- Perhitungan
dihitung sel pada 9 bidang besar
Jumlah lekosit = n/9 x 0,1
= n x 10/9 /mm3
C. CAIRAN OTAK YANG KERUH
Alat & Bahan :
- pipet mikro 20 L dan 200 L
- pipet pateur
- KH IN dan kaca penutup
- mikroskop
- Larutan Turk Pekat
Cara Kerja :
 masukkan 180 L larutan turk pekat ke
dalam tabung reaksi
 tambahkan cairan otak 20 L
Homogenkan
 isilah KH dengan pipet pasteur
 hitung semua sel pada 9 bidang besar
dengan pembesaran 45 X
Jumlah lekosit : [ n / 9 x 0,1 ] x 10
= [ n x 100 / 9 ] / mm3
Nilai rujukan :
- dewasa : 0 – 5 sel / mm3
- anak –5 thn : 0 – 20 sel / mm3
Bila cairan otak mengandung darah

perlu dikoreksi :
jumlah sel / mm3 = lekosit CO - [ lekosit
DL x eritrosit CO / eritrosit DL ]
keterangan:
- lek CO : lekosit cairan otak
- lek DL : lekosit darah lengkap
- er CO : eritrosit cairan otak
- er DL : eritrosit darah lengkap
Interpretasi :
- 10 – 200 / mm3 : poliomielitis,
encefalitis, neurosifilis
-  : meningitis, akut purulenta
1. Hitung jenis lekosit
Persiapan sampel
Prinsip tes
Alat & Bahan :
- sentrifus
- kaca obyek
- pewarna wright, giemsa
- mikroskop
Cara Kerja :
- cairan otak sentrifus 1500 – 2000 rpm
selama 10 menit
- sedimen sediaan apus
fiksasi warnai
- periksa mikroskop perbesaran 45 X
hitung 100 sel lekosit
sel mononukleus
sel Polimononukleus
nilai rujukan : 60 – 70 % mononukleus
interpretasi :
- mono  : infeksi kronik, meningitis
tbc
- pmn  : infeksi akut, abses cerebral /
ekstra dural
Keadaan yang meningkatkan jumlah
sel CO
 10 – 100 Sel tu limfosit (MN)
meningitis ok virus
neurosifilis lanjut
multipel sklerosis
trombosis cerebri
poliomielitis
 200 – 500 sel tu limfosit atau campuran
Meningitis TBC
Infeksi herpes di SSP
Meningitis akut ok sifilis
leukimia di SSP (sel blast)
 > 500 sel tu granulosit (PMN)
meningitis akut ok bakteri.
TES NONNE APELT = ROSS
JONES
Prinsip : globulin dipresipitasi oleh
ammonium sulfat jenuh
Alat dan bahan :
- pipet mikro 1000 L
- Tabung reaksi
- Larutan ammonium sulfat
Cara Kerja :
- masukkan 1 mL larutan ammonium
sulfat jenuh tabung reaksi
- Tambahkan 1 mL CO secara perlahan
- Amati ada tidaknya presipitasi
berbentuk cincin putih pada batas
kedua lapisan
Nilai rujukan :
Tidak timbul presipitasi
Jika timbul presipitasi globulin
meningkat
TES KIMIA
1. Protein
Persiapan sampel
Tes Pandy
Prinsip: albumin dan globulin
dipresipitasi lrtn fenol
jenuh
Alat dan Bahan :
- tabung reaksi
- Pipet mikro 1000 L
- Laruta fenol jenuh
Cara kerja :
- masukkan 1 mL larutan fenol jenuh tabung
reaksi
- Tambahkan 1 tetes cairan otak
- Amati timbulnya kekeruhan
Nilai rujukan :
tidak timbul kekeruhan
jika timbul kekkeruhan protein meningkat
TES TOTAL PROTEIN
METODE : BIURET
PRINSIP : PROTEIN + CU CU + PROTEIN KOMPLEK
ALAT DAN BAHAN:
- tabung reaksi
- Pipet mikro 1000 uL dan 20 uL
- fotometer 5010
- Reagen R1 = NaOH 0,8 %
Potasium sodium tartray
Potasium iodine
R2 = H2SO4 2 %
CuSO4
Standar Protein 5,13 g/dL
CARA KERJA
• Larutan kerja R2 + R1
RB standar tes
• Lar. Kerja 1000 uL 1000 uL 1000 uL
• Standar - 20 uL -
• Sampel - - 20 uL
Campur, inkubasi selama 10 menit 30%
• Baca absorbans T,  ST terhadap RB
• Kadar protein total = T/ ST x Kons.
standar
Nilai Rujukan : 15 – 40 mg/dL
20 – 50 mg/dL
Interpretasi :
 Ringan : Inflamasi ringan, tumor
 : Meningitis bakteri
Meningitis TBC
Keadaan Yang meningkatkan
Kadar Protein CO
 Peningkatan ringan – 300 mg/dL
Meningitis ok virus
neurosifilis
hematoma subdural
trombosis cerebri
tumor otak
multipel sklerosis
 Peningkatan sedang atau tegas
Meningitis akut ok bakteri
meningitis TBC
tumor dalam sumsum tulang belakang
perdarahan dalam otak
tumor dalam otak
syndrom Guillain Barre
TES GLUKOSA
 Persiapan : Pasien puasa]
 Metode
 Prinsip
 Nilai rujukan :
Anak-anak : 60 – 80 mg/dL
Dewasa : 40 – 75 mg/dL
50 – 80 mg/dL
 Interpretasi :
= Meningitis bakteri
Meningitis TBC
Jamur
TES MIKROBIOLOGI
 Pewarnaan gram
 Pewarnaan Ziehl – Neelsen
 Kultur
Keadaan yang berpengaruh
pada glukosa CO
 Tidak ada perubahan bermakna
Meningitis ok virus
neurosifilis
tumor dalam otak, sumsum tulang belakang
trombosis cerebri
Multipel sklerosis
 Menurun sedikit
Leukimia di SSP
Perdarahan subarachnoid
Meningitis ok bakteri :/ fungi (tidak tuntas teracuni)
 Menurun tegas
Meningitis oleh bakteri
Meningitis TBC
Meningitis oleh fungi
 Penurunan palsu
Penundaan analisis CO yang berisi
banyak sel hidup.

Anda mungkin juga menyukai