Dewi Astuti
Pendahuluan
Sel eritrosit merupakan sel darah yang mempunyai tugas utama membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Pada keadaan hipoksia, tubuh akan terstimulus untuk membentuk
sel eritrosit. Sel eritrosit dibentuk di sumsum tulang melalui proses pematangan sel dari
proeritroblast hingga terbentuk eritrosit. Retikulosit adalah eritrosit muda yang sitoplasmanya
masih mengandung sejumlah besar sisa-sisa ribosom dan RNA yang berasal dari sisa inti dari
bentuk sebelumnya. Ribosom mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan pewarna tertentu
seperti brilliant cresyl blue atau new methylene blue membentuk endapan granula atau filamen
yang berwarna biru. Reaksi ini hanya terjadi pada pewarnaan terhadap sel yang ma sih hidup
dan tidak difiksasi, oleh karena itu disebut pewarnaan supravital. Retikulosit paling muda
(imatur) adalah yang mengandung ribosom terbanyak, sebaliknya retikulosit tertua hanya
mempunyai beberapa titik ribosom. Pada keadaan normal, sel retikulosit dapat ditemukan di
peredaran darah sebanyak 2 – 5% pada bayi dan 0,5 – 2,5% pada anak-anak dan dewasa.
Gambar. 1 Haemopoesis
Hitung jumlah sel retikulosit dapat dilakukan untuk menilai fungsi sumsum tulang
dalam membentuk sel eritrosit dan menunjang diagnosa anemia. Pada keadaan anemia, tubuh
akan mengkompensasi kebutuhan oksigen dengan membentuk sel eritrosit lebih banyak, dan
seringkali mengeluarkan sel retikulosit dalam jumlah lebih banyak dari normal, agar kebutuhan
oksigen tubuh terpenuhi. Hal ini terjadi apabila sumsum tulang berfungsi dengan baik. Namun
apabila sumsum tulang tidak berfungsi dengan baik, maka pada keadaan anemia jumlah sel
retikulosit pada tubuh akan tetap berada pada nilai normal atau bahkan kurang dari nilai normal.
Jumlah retikulosit dapat menurun pada keadaan anemia aplastik, paparan radiasi,
anemia pernisiosa dan reaksi obat-obatan seperti kloramfenikol, dactinomisin. Jumlah
retikulosit dapat meningkat pada keadaan anemia hemolitik dan kehilangan darah akut serta
efek obat-obatan seperti obat penurun panas.
PRINSIP PEMERIKSAAN
Ribosom dan sisa RNA pada sel retikulosit akan terwarnai oleh pewarnaan supravital New
methylen blue / Briliant cresyl blue. Perhitungan sel dilakukan menggunakan mikroskop
(perbesaran 400x untuk metode basah dan 1000x untuk sediaan kering) terhadap 1000 sel
eritrosit.
ALAT
• Tabung reaksi
• Mikropipet 500 μL
• Tip biru
• Inkubator
• Objek glass
• Mikroskop
• Cell counter
BAHAN
• Reagensia
➢ BCB
o Lar. 1% dalam metilalkohol atau
o Lar. 1% dalam NaCl 0,85%
➢ NMB
o NMB : 0,5 gr
o NaCl : 0,8 gr
o K-oksalat : 1,4 gr
o Aquadest : 100 mL
SAMPEL
• Sampel darah EDTA
Stabilitas 24 jam pada suhu ruang dan beberapa hari pada suhu 4 OC
PROSEDUR PEMERIKSAAN :
1. Darah EDTA dan larutan New methylen blue / Briliant cresyl blue masing-masing dipipet
sebanyak 500 μL ke dalam tabung reaksi (1:1).
2. Tabung reaksi tersebut diinkubasi pada suhu 37 OC selama 15-20 menit
3. Larutan sampel dapat dibuat sediaan dengan dua cara, yaitu :
a. Sediaan basah
Larutan diteteskan ke objek glass lalu ditutup dengan deck glass. Dibiarkan sesaat
sampai larutan statis (cairan dalam sediaan tidak mengalir).
b. Sediaan kering
Larutan diteteskan ke objek glass lalu dibuat sediaan apus darah. Sediaan apus darah
dibiarkan hingga mengering.
4. Banyaknya sel retikulosit dihitung per 1000 eritrosit menggunakan mikroskop (perbesaran
400x untuk metode basah dan 1000x untuk sediaan kering)
PENGHITUNGAN
Contoh :
No Jumlah Jumlah
LP Sel Retikulosit / LP Sel Eritrosit / LP
1 4 251
2 5 235
3 6 242
4 6 293
Total 21 1021
Ditemukan 21 sel retikulosit pada 1021 sel eritrosit, maka jumlah sel retikulosit sampel adalah
= 21 x 100% = 2,06 %
1021
Apabila diketahui jumlah sel eritrosit sampel adalah 5.100.000 sel/ μL, maka jumlah sel
retikulosit absolut sampel = 2,06 x 5.100.000 = 105.060 sel/ μL
100
NILAI NORMAL :
• Bayi : 2,0 – 6,0%
• Anak-anak dan dewasa : 0,2 – 2,0%
Persiapan alat :
Mikroskop
Inkubator
Mikropipet 500 μL
Tip Biru
Tabung reaksi
Objeck glass
Cell counter
Tisu
Wadah limbah
Persiapan bahan / reagensia :
HASIL PRAKTIKUM
Identitas sampel :
Penghitungan :
KESIMPULAN
II. SEDIAAN BASAH
No Tahap pemeriksaan Kegiatan Dilakukan
1 Pra analitik Persiapan petugas :
Memakai APD (jas lab, handskun)
Pengambilan sampel hematologi :
Jenis sampel : ………
Volume : ……….
Kondisi sampel : ………..
Persiapan alat :
Mikroskop
Inkubator
Mikropipet 500 μL
Tip Biru
Tabung reaksi
Objeck glass
Cell counter
Tisu
Wadah limbah
Persiapan bahan / reagensia :
HASIL PRAKTIKUM
Identitas sampel
Penghitungan
KESIMPULAN
DISKUSI PRAKTIKUM :
• Jelaskan metode lain pemeriksaan hitung jumlah retikulosit berserta prinsipnya
• Jelaskan pada kondisi klinis apa saja dapat ditemukan nilai retikulosit di bawah dan di
atas nilai normal