Anda di halaman 1dari 39

PEMERIKSAAN

RETIKULOSIT DAN HEMATOKRIT

dr. LESTARI EKOWATI, Sp.PK


STIKES ICME JOMBANG
PEMERIKSAAN
RETIKULOSIT
RETIKULOSIT

Eritrosit muda

Tidak berinti

Mengandung sisa Ribosom

Mengandung sisa RNA

Bereaksi dengan BCB / NMB


membentuk filamen warna biru
RETIKULOSIT
BCB : Brilliant
Cresyl Blue

NMB : New Reaksi dengan


Methylene Blue BCB / NMB

Hanya terjadi Tampak lebih


pada Eritrosit besar
yang masih dibanding
hidup dan Eritrosit
belum di (20% lebih
fiksasi besar)
PEMERIKSAAN JUMLAH RETIKULOSIT
Prinsip

1 2 3 4

Dihitung
Dihitung minimal per Jumlah
Jumlah
dengan 1000 retikulosit
retikulosit
mikroskop eritrosit dilaporkan
dalam
yang
perbesaran dalam
lapang ditemukan
obyektif persen.
pandang dicatat.
100x
lebih dari 10.
PEMERIKSAAN JUMLAH RETIKULOSIT

mengetahui penyebab anemia

TUJUAN evaluasi fungsi sumsum tulang

evaluasi pengobatan anemia


REAGENSIA
1. larutan brilliant cresyl blue dalam garam fisiologis :
R/ Brilliant cresyl blue 1 g
NaCl 0,85 g
Citras natrikus 0,40 g

Aquadest ad 100 ml

2. new methylene blue N


R/ New methylene blue N 0.50 g
NaCl 0,70 g
Na2C2O4 ( Na – oxalat ) 0,13 g
Aquadest ad 100 ml
PERALATAN
• Mikroskop
• Counter
• Waterbath suhu 37oC
• Tabung reaksi kecil
• Object glass
• Cover glass
• Pipet pasteur
METODE PEMERIKSAAN

Cara Cara
Sediaan Sediaan
Basah Kering
CARA SEDIAAN BASAH
• Letakkan satu tetes larutan BCB tengah kaca obyek.
• Letakkan setetes kecil darah di atas BCB, campur
memakai sudut kaca obyek lain.
• Tutuplah tetes darah itu dengan kaca penutup
• Lapisan darah dalam sediaan basah ini harus tipis benar.
• Biarkan beberapa menit atau masukkanlah ke dalam
cawan petri yang berisi kertas saring basah jika
sekiranya pemeriksaan selanjutnya terpaksa ditunda.
• Periksalah memakai lensa minyak imersi dan tentukan
berapa banyak retikulosit diantara 1000 eritrosit.
SEDIAAN KERING

• Masukkanlah 0,5 sampai 1 mL larutan BCB ke dalam


tabung kecil.
• Campurlah darah dengan jumlah yang sama dalam
larutan tadi dan biarkan selama 30 menit.
• Mengambil 1 tetes dari campuran itu untuk membuat
hapusan darah seperti biasa. Campuran di atas boleh
juga dipakai untuk membuat sediaan basah : setetes
diletakkan ke atas kaca obyek dengan ditutup kemudian
oleh kaca penutup.
• Periksalah dengan lensa imersi dan hitunglah jumlah
retikulosit yang terlihat per 1000 eritrosit.
PEMERIKSAAN RETIKULOSIT
PEMERIKSAAN RETIKULOSIT
Kelebihan dan kekurangan
metode pemeriksaan Retikulosit
• Kelebihan cara basah :
lebih mudah, ringkas dan waktu yang diperlukan
lebih singkat/efisien.

• Kelemahan cara basah :


tidak dapat disimpan dalam waktu lama dan sel
retikulosit bergerak menyebabkan sel dapat
terhitung ulang.
Kelebihan dan kekurangan
metode pemeriksaan Retikulosit
• Kelebihan cara kering :
sediaan dapat disimpan dalam waktu yang cukup
lama jika harus dilakukan penundaan pemeriksaan.

• Kelemahan cara kering :


proses pembuatan sediaan cukup lama.
SUMBER KESALAHAN
• Zat warna yang tidak disaring dapat mengendap pada
eritrosit sehingga mengganggu pembacaan.

• Waktu inkubasi kurang lama, paling sedikit 30 menit.

• Campuran darah dan zat warna kurang homogen.


Retikulosit mempunyai berat jenis yang lebih rendah dari
eritrosit sehingga cenderung berada di bagian atas dari
campuran. Campuran antara darah dengan zat warna
perlu dicampur dengan baik sebelum dibuat sediaan
apus.
SUMBER KESALAHAN
• Menghitung di daerah yang jumlah eritrositnya terlalu
padat.
• Jumlah eritrosit yang dihitung tidak mencapai 1000 atau
tidak mencapai 10 lapang pandang.
• Peningkatan kadar glukosa akan mengurangi pewarnaan
• Bila hematokritnya rendah maka perlu ditambahkan
darah
• Kesalahan dalam membedakan benda inklusi (benda
Heinz dan hemoglobin H) dan retikulosit.
SUMBER KESALAHAN

• Retikulosit : berwarna biru dengan filamen dan granula


berwarna biru tua.

• Badan Heinz : badan inklusi berukuran 1-3 µm,


berwarna biru tua, berada dekat membran eritrosit,
kadang tampak di luar eritrosit.

• Inklusi hemoglobin H : badan bulat multipel berwarna


biru kehijauan
NILAI RUJUKAN

• Dewasa : 0.5 - 1.5 %


• Bayi baru lahir : 2.5 - 6.5 %
• Bayi : 0.5 - 3.5 %
• Anak : 0.5 - 2.0 %
MASALAH KLINIS
• Penurunan jumlah : Anemia (pernisiosa, defisiensi
asam folat, aplastik), terapi radiasi, pengaruh radiasi
sinar-X, hipofungsi adrenokortikal, hipofungsi hipofisis
anterior, sirosis hati (alkohol menyupresi retikulosit)

• Peningkatan jumlah : Anemia (hemolitik, sel sabit),


talasemia mayor, perdarahan kronis, pasca perdarahan
(3 - 4 hari), pengobatan anemia (defisiensi zat besi, vit
B12, asam folat), leukemia, eritroblastosis fetalis
(penyakit hemolitik pada bayi baru lahir), penyakit
hemoglobin C dan D, kehamilan.
PEMERIKSAAN
HEMATOKRIT
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT

Pemeriksaan hematologi untuk mengetahui


volume Eritosit dalam 100 mL darah
dinyatakan dalam %

Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya


anemia dan digunakan untuk menghitung
Indeks Eritrosit (MCV, MCH)
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT (HCT)
ATAU PACKED CELL VOLUME (PCV )

Prinsip :

• Darah dengan antikoagulan dimasukkan dalam tabung,


disentrifus sehingga sel darah merah dimampatkan.

• Tinggi kolom sel darah merah yang telah dimampatkan


dibaca sebagai HCT dan dinyatakan dalam persentase
volume Eritrosit terhadap volume darah seluruhnya.
METODE PEMERIKSAAN HCT

Cara Makro Cara Mikro


(Wintrobe) (tabung kapiler)

Menggunakan tabung Menggunakan


Wintrobe tabung kapiler
TABUNG WINTROBE VS KAPILER

Tabung
Kapiler

Tabung
Wintrobe
CARA MAKRO (WINTROBE)

• Masukkan darah EDTA ke dalam tabung Wintrobe


sampai tanda 100

• Sentrifus dengan kecepatan 2000-2300 g

• Baca tinggi kolom Eritrosit sebagai nilai Hematokrit yang


dinyatakan dalam %

• Bila nilai Hematokrit melebihi 50%, sentrifus ulang 30


menit lagi
Nilai hematokrit sebanding ( sesuai ) dengan
jumlah dan ukuran sel darah merah

a : tinggi kolom sampel


b : tinggi kolom eritrosit
c c : tinggi kolom plasma
d : buffy coat
a
d
b
Hct=PCV = b/a x 100%
CARA MIKRO
• Isi tabung kapiler dengan
darah
• Sumbat salah satu ujung
dengan dempul
• Masukkan ke dalam sentrifus
mikro dengan bagian yang di
sumbat mengarah ke luar
• Sentrifus dengan kecepatan
10.000 g
• Baca nilai Hematokrit dengan
menggunakan Grafik
• Bila nilai Hematokrit > 50%,
sentrifus ulang 5 menit lagi.
Grafik alat baca Hematokrit Mikro
CARA PEMERIKSAAN HEMATOKRIT

WINTROBE MICROHEMATOCRIT

Tabung 110 mm x 2.5 mm Kapiler 75 x 1 mm


Sampel Drh-EDTA 1 ml Drh-EDTA
Drh-Heparin Drh-heparin
Drh tanpa antikoagulan
Sentrifus 2000 rpm/30 men 10.000-15.000 rpm/3-5 men

Normal ♂ : 40 - 48% ♂ : 40 – 54%


♀ : 37 – 43% ♀ : 37 – 47%
FAKTOR KESALAHAN
• Ekses antikoagulan → eri mengkerut → PCV ↓
• Sampel darah kurang homogen (pengocokan kurang)
• Kecepatan & lama pemusingan tdk tepat
• Trapped plasma (1-3%) → ↑ pd sferositosis , anemia
makrositik , talasemia , anemia hipokromik .

Trapped plasma tdk perlu dikoreksi kecuali bila PCV


diperlukan utk menghitung Blood Volume
eritrosit
sferosit
plasma

trapped plasma

Anda mungkin juga menyukai