SMK Unggulan Husada Jurusan Teknologi Lab Medik ERITROSIT • Eritrosit (Erythrocyte) disebut juga sel darah merah (Red Blood Cell = RBC), yang merupakan sel berbentuk bikonkaf, diameter 7-8 mikrometer. • Bagian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Pada bagian tepi berwarna gelap karena mengandung Hemoglobin yang lebih banyak. Tebalnya 1,5-2,5 mikrometer, normal volume 80-95 mikrometer. • Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarna kemerah- merahan karena mengandung hemoglobin Eritrosit matang dalam beredar disirkulasi darah tidak berinti. • Eritrosit sangat lentur dan sangat berubah bentuk selama beredar dalam sirkulasi. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari METODE PENGHITUNGAN ERITROSIT • Metode Hemocytometer Thoma Darah diencerkan dengan larutan pengencer menggunakan pipet thoma, lalu diperiksa menggunakan bilik hitung di bawah mikroskop dan dihitung sel-selnya • Metode Hemocytometer Modifikasi Pengenceran Tabung Metode ini hampir sama dengan cara pengeceran pipet Thoma. Hanya saja darah diencerkan dalam tabung menggunakan mikropipet sehingga lebih teliti hasil pengenceran • Metode Hematology Analyzer Cara ini berdasarkan atas variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel yang dilewatkan pada dua buah elektroda, sehingga impuls listrik yang terjadi setara dengan ukuran sel dan dihitung sebagai ukuran sel dan jumlah sel KETELITIAN PENGHITUNGAN • Menurut Prof. Hardjoeno (2002), cara penghitungan sel darah menggunakan Hemocytometer Thoma dengan prosedur kerja yang sangat teliti, memiliki tingkat kesalahan pemeriksaan hingga 11%, bila dibandingkan dengan metode hematology analyzer yang memiliki tingkat kesalahan penghitungan mencapai 1%. • Namun tingkat kesalahan ini akan berkurang apabila menggunakan pengenceran dalam tabung menggunakan mikropipet hingga 7%. • Menurut literatur lain, orang yang telah berpengalaman saja memiliki kesalahan yang cukup besar dalam menghitung eritrosit, sekitar 20%, apalagi orang yang belum berpengalaman atau kerjanya kurang teliti LARUTAN HAYEM • Larutan pengencer eritrosit mengandung Natrium Sulfat dalam konsentrasi tertentu yang menyebabkan sel-sel lain lisis dan menjaga eritrosit tetap utuh. • Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan Hayem tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein, rouleaux dan aglutinasi, oleh sebab itu dapat digunakan larutan Gower sebagai penggantinya PRINSIP PEMERIKSAAN PERALATAN • Darah diencerkan dengan suatu • Hemocytometer: Bilik Hitung larutan zat warna tertentu Improved Neubauer, Pipet Eritrosit (Hayem/Gower/Toison) akan dari Thoma, kaca penutup dan karet membentuk sel-sel erytrosit, pengisap sedangkan sel-sel yang lisis dan • Kapas / kertas tissue dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop. • Parafilm • Pengocok Vortex Mixer • Mikropipet 1000 µl • Mikropipet 10 µl • Tabung reaksi • Kertas saring • Blue dan Yellow Tips LARUTAN PENGENCER DAN SPESIMEN • Larutan Hayem : • Bahan Pemeriksaan: Darah • HgCl2 ................................0,2 gram vena dengan antikoagulan • NaCl..................................0,5 gram EDTA/heparin atau darah • Na2SO4............................2,50 gram kapiler • Aquadest Add....................100 mL • Larutan Gower (Larutan Alternatif) : • Natrium sulfat....................12.5 g • Asam Asetat Glasial..........33.3 ml • Aquadest...........................200 ml Cara Kerja menggunakan Pipet Thoma • Diisap darah sampai tanda 0,5 tepat dengan pipet eritrosit • Diisap larutan hayem tanda 101 tepat • Kocok selama 15 - 20 detik dengan cara memegang kedua ujung pipet dengan jari telunjuk/tengah dan jempol. Dikocok dengan gerakkan angka 8. • Sebelum mengisi kamar hitung pipet eritrosit dikocok selama 3 menit • Buang cairan kira-kira 3 - 4 tetes pada ujung pipet. • Isi kamar hitung dengan menempelkan ujung pipet di tepi kaca penutup biarkan kamar hitung terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya • Biarkan 2 - 3 menit pada tempat yang rata untuk memberi kesempatan kepada eritrosit mengendap. • Hitung semua erytrosit yang terdapat dalam 80 kotak kecil. Hasil perhitungan dinyatakan dalam /mm3 darah. Cara Kerja Pengenceran dalam tabung • Dimasukkan larutan Hayem 2000 µl dalam tabung reaksi yang bersih dengan menggunakan mikropipet. Buang cairannya 10 µl dengan mikropipet • Darah dikocok dahulu lalu diambil 10 µl dengan mikropipet • Bagian luar dari yellow tips dibersihkan dengan tissue kering, lalu dicampur dengan larutan Hayem dengan memasukkan ujung yellow tips ke dasar tabung. • Bilas beberapa kali larutan agar tercampur • Kocok tabung 4 - 5 kali dan diamkan selama 2 - 3 menit. Sebelum mengsisi kamar hitung tabung dikocok beberapa kali. • Isi kamar hitung dengan menempelkan ujung mikropipet ditepi kaca penutup biarkan kamar hitung terisi denga daya kapileritetnya • Biarkan 2-3 menit pada tempat yang rata untuk memberti kesempatan kepada ertitrosit mengendap. • Hitung semua eritrosit yang terdapat dalam 80 kotak kecil. Hasil perhitungan dinyatakan dalam /mm3 darah CARA PERHITUNGAN
• Dalam 80 kotak kecil terdapat jumlah
eritrosit : 400 sel • Terdiri atas 5 bidang kotak kecil, yang berarti Bidang kotak kecil I (16 Kotak • ERITROSIT = PDP X TKP X KKS X Ɛ sel Leuko kecil) : 64 sel, Bidang kotak kecil II : 80 sel, Bidang kotak kecil III : 96 sel, KKH Bidang kotak kecil IV : 80 dan Bidang • CONTOH PERHITUNGAN kotak kecil V : 80 • Eritrosit = (200 X 10 X 400)/80 x 400 sel • Pengenceran darah 100 / 0,5 = 4.000.000 sel/mm3 : 200 kali • Keterangan : • Tinggi kaca penutup 1 / 0,1 • PDP = Pengenceran darah dalam pipet : 10 kali • TKP = Tinggi Kaca Penutup • Dalam 1 mm2 kamar hitung terdapat • KKS = Kotak kecil sebenarnya : 400 kotak kecil • KKH = Kotak kecil dihitung KAMAR HITUNG
• Bilik hitung yang sangat baik
digunakan adalah Improved Neubauer untuk hitung leukosit. Namun untuk hasil terbaik dapat digunakan Improved Neubauer Brightline produksi American Optical karena lapang pandang lebih jelas. KAMAR HITUNG
- Luas area kotak eritrosit 1 x 1 m2 atau 400 kotak kecil
atau 5 x 5 bidang kotak kecil. - Setiap 16 kotak kecil atau 1 bidang kotak kecil, tiap 1 bidang kotak kecil nya berukuran 0,2 mm x 0,2 mm. - Area untuk penghitungan eritrosit pada pada sudut atas kiri, sudut atas kanan, tengah, sudut bawah kiri dan sudut bawah kanan TINGKAT PENGENCERAN • Pengenceran tidak selalu mutlak 200x, namun dapat disesuaikan dengan kondisi darah yang diperiksa. • Apabila pasien mengalami anemia maka perlu diturunkan pengenceran menjadi 100x pengenceran. • Untuk cara tabung lebih fleksibel lagi karena volume darah dan volume pengencer dapat diatur volume yang NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL: diambil. Laki-laki : 4,5 – 6,0 juta / mm3 darah Perempuan : 4,0 – 5,5 juta / mm3 darah KESALAHAN YANG SERING DIJUMPAI • Tidak sempurna mencampur darah dengan antikoagulan. • Darah kurang atau lebih di isap dengan pipet Thoma • Pipet Thoma masih basah. • Terdapat gelembung udara dalam pipet • Cairan ludah masuk dalam pipet • Tidak mengocok pipet Erytrtosit segera setelah mengisap cairan pengencer (larutan hayem) • Kamar hitung, kaca penutup masih kotor • Sel-sel tidak merata di dalam pembagian skala (garis-garis bagi) • Salah menghitung sel-sel yang mentinggung garis batas dan jumlah bidang yang dihitung kurang. KONVERSI SATUAN • Seiring dengan perkembangan zaman, maka satuan untuk pemeriksaan leukosit mengalami perubahan satuan menjadi satuan baru (SI). Konversi satuan tersebut adalah sebagai berikut : • Satuan lama : Jumlah eritrosit = ............../mm3 darah atau dalam .........../µL • Satuan Baru : Jumlah eritrosit = ............./L • Untuk konversinya : Jumlah eritrosit per Liter (/L) = Jumlah eritrosit x 106/mm3 x 1.000.000 atau 106 = ...........x 1012/L SELESAI