Anda di halaman 1dari 16

HEMATOLOGI

HITUNG ERITROSIT

Ahmad Ripani, S.Si., M.Pd.


SMK Unggulan Husada Jurusan Teknologi Lab Medik
ERITROSIT
• Eritrosit (Erythrocyte) disebut juga sel darah merah (Red Blood Cell =
RBC), yang merupakan sel berbentuk bikonkaf, diameter 7-8
mikrometer.
• Bagian tengah sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. Pada bagian tepi
berwarna gelap karena mengandung Hemoglobin yang lebih banyak.
Tebalnya 1,5-2,5 mikrometer, normal volume 80-95 mikrometer.
• Dengan pewarnaan Wright, eritrosit akan berwarna kemerah-
merahan karena mengandung hemoglobin Eritrosit matang dalam
beredar disirkulasi darah tidak berinti.
• Eritrosit sangat lentur dan sangat berubah bentuk selama beredar
dalam sirkulasi. Umur eritrosit adalah sekitar 120 hari
METODE PENGHITUNGAN ERITROSIT
• Metode Hemocytometer Thoma
Darah diencerkan dengan larutan pengencer menggunakan pipet thoma,
lalu diperiksa menggunakan bilik hitung di bawah mikroskop dan dihitung
sel-selnya
• Metode Hemocytometer Modifikasi Pengenceran Tabung
Metode ini hampir sama dengan cara pengeceran pipet Thoma. Hanya saja
darah diencerkan dalam tabung menggunakan mikropipet sehingga lebih
teliti hasil pengenceran
• Metode Hematology Analyzer
Cara ini berdasarkan atas variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel
yang dilewatkan pada dua buah elektroda, sehingga impuls listrik yang
terjadi setara dengan ukuran sel dan dihitung sebagai ukuran sel dan
jumlah sel
KETELITIAN PENGHITUNGAN
• Menurut Prof. Hardjoeno (2002), cara penghitungan sel darah
menggunakan Hemocytometer Thoma dengan prosedur kerja yang
sangat teliti, memiliki tingkat kesalahan pemeriksaan hingga 11%, bila
dibandingkan dengan metode hematology analyzer yang memiliki
tingkat kesalahan penghitungan mencapai 1%.
• Namun tingkat kesalahan ini akan berkurang apabila menggunakan
pengenceran dalam tabung menggunakan mikropipet hingga 7%.
• Menurut literatur lain, orang yang telah berpengalaman saja memiliki
kesalahan yang cukup besar dalam menghitung eritrosit, sekitar 20%,
apalagi orang yang belum berpengalaman atau kerjanya kurang teliti
LARUTAN HAYEM
• Larutan pengencer eritrosit mengandung Natrium Sulfat dalam
konsentrasi tertentu yang menyebabkan sel-sel lain lisis dan menjaga
eritrosit tetap utuh.
• Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan Hayem tidak dapat
dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein,
rouleaux dan aglutinasi, oleh sebab itu dapat digunakan larutan
Gower sebagai penggantinya
PRINSIP PEMERIKSAAN PERALATAN
• Darah diencerkan dengan suatu • Hemocytometer: Bilik Hitung
larutan zat warna tertentu Improved Neubauer, Pipet Eritrosit
(Hayem/Gower/Toison) akan dari Thoma, kaca penutup dan karet
membentuk sel-sel erytrosit, pengisap
sedangkan sel-sel yang lisis dan • Kapas / kertas tissue
dihitung selnya dalam kamar hitung di
bawah mikroskop. • Parafilm
• Pengocok Vortex Mixer
• Mikropipet 1000 µl
• Mikropipet 10 µl
• Tabung reaksi
• Kertas saring
• Blue dan Yellow Tips
LARUTAN PENGENCER DAN SPESIMEN
• Larutan Hayem : • Bahan Pemeriksaan: Darah
• HgCl2 ................................0,2 gram vena dengan antikoagulan
• NaCl..................................0,5 gram EDTA/heparin atau darah
• Na2SO4............................2,50 gram kapiler
• Aquadest Add....................100 mL
• Larutan Gower (Larutan
Alternatif) :
• Natrium sulfat....................12.5 g
• Asam Asetat Glasial..........33.3 ml
• Aquadest...........................200 ml
Cara Kerja menggunakan Pipet Thoma
• Diisap darah sampai tanda 0,5 tepat dengan pipet eritrosit
• Diisap larutan hayem tanda 101 tepat
• Kocok selama 15 - 20 detik dengan cara memegang kedua ujung pipet
dengan jari telunjuk/tengah dan jempol. Dikocok dengan gerakkan angka 8.
• Sebelum mengisi kamar hitung pipet eritrosit dikocok selama 3 menit
• Buang cairan kira-kira 3 - 4 tetes pada ujung pipet.
• Isi kamar hitung dengan menempelkan ujung pipet di tepi kaca penutup
biarkan kamar hitung terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya
• Biarkan 2 - 3 menit pada tempat yang rata untuk memberi kesempatan
kepada eritrosit mengendap.
• Hitung semua erytrosit yang terdapat dalam 80 kotak kecil. Hasil
perhitungan dinyatakan dalam /mm3 darah.
Cara Kerja Pengenceran dalam tabung
• Dimasukkan larutan Hayem 2000 µl dalam tabung reaksi yang bersih dengan
menggunakan mikropipet. Buang cairannya 10 µl dengan mikropipet
• Darah dikocok dahulu lalu diambil 10 µl dengan mikropipet
• Bagian luar dari yellow tips dibersihkan dengan tissue kering, lalu dicampur
dengan larutan Hayem dengan memasukkan ujung yellow tips ke dasar tabung.
• Bilas beberapa kali larutan agar tercampur
• Kocok tabung 4 - 5 kali dan diamkan selama 2 - 3 menit. Sebelum mengsisi kamar
hitung tabung dikocok beberapa kali.
• Isi kamar hitung dengan menempelkan ujung mikropipet ditepi kaca penutup
biarkan kamar hitung terisi denga daya kapileritetnya
• Biarkan 2-3 menit pada tempat yang rata untuk memberti kesempatan kepada
ertitrosit mengendap.
• Hitung semua eritrosit yang terdapat dalam 80 kotak kecil. Hasil perhitungan
dinyatakan dalam /mm3 darah
CARA PERHITUNGAN

• Dalam 80 kotak kecil terdapat jumlah


eritrosit : 400 sel
• Terdiri atas 5 bidang kotak kecil, yang
berarti Bidang kotak kecil I (16 Kotak • ERITROSIT = PDP X TKP X KKS X Ɛ sel Leuko
kecil) : 64 sel, Bidang kotak kecil II :
80 sel, Bidang kotak kecil III : 96 sel, KKH
Bidang kotak kecil IV : 80 dan Bidang • CONTOH PERHITUNGAN
kotak kecil V : 80 • Eritrosit = (200 X 10 X 400)/80 x 400 sel
• Pengenceran darah 100 / 0,5 = 4.000.000 sel/mm3
: 200 kali
• Keterangan :
• Tinggi kaca penutup 1 / 0,1 • PDP = Pengenceran darah dalam pipet
: 10 kali • TKP = Tinggi Kaca Penutup
• Dalam 1 mm2 kamar hitung terdapat • KKS = Kotak kecil sebenarnya
: 400 kotak kecil • KKH = Kotak kecil dihitung
KAMAR HITUNG

• Bilik hitung yang sangat baik


digunakan adalah Improved
Neubauer untuk hitung leukosit.
Namun untuk hasil terbaik dapat
digunakan Improved Neubauer
Brightline produksi American
Optical karena lapang pandang
lebih jelas.
KAMAR HITUNG

- Luas area kotak eritrosit 1 x 1 m2 atau 400 kotak kecil


atau 5 x 5 bidang kotak kecil.
- Setiap 16 kotak kecil atau 1 bidang kotak kecil, tiap 1
bidang kotak kecil nya berukuran 0,2 mm x 0,2 mm.
- Area untuk penghitungan eritrosit pada pada sudut atas
kiri, sudut atas kanan, tengah, sudut bawah kiri dan
sudut bawah kanan
TINGKAT PENGENCERAN
• Pengenceran tidak selalu
mutlak 200x, namun dapat
disesuaikan dengan kondisi
darah yang diperiksa.
• Apabila pasien mengalami
anemia maka perlu
diturunkan pengenceran
menjadi 100x pengenceran.
• Untuk cara tabung lebih
fleksibel lagi karena volume
darah dan volume pengencer
dapat diatur volume yang NILAI RUJUKAN/NILAI NORMAL:
diambil. Laki-laki : 4,5 – 6,0 juta / mm3 darah
Perempuan : 4,0 – 5,5 juta / mm3 darah
KESALAHAN YANG SERING DIJUMPAI
• Tidak sempurna mencampur darah dengan antikoagulan.
• Darah kurang atau lebih di isap dengan pipet Thoma
• Pipet Thoma masih basah.
• Terdapat gelembung udara dalam pipet
• Cairan ludah masuk dalam pipet
• Tidak mengocok pipet Erytrtosit segera setelah mengisap cairan pengencer
(larutan hayem)
• Kamar hitung, kaca penutup masih kotor
• Sel-sel tidak merata di dalam pembagian skala (garis-garis bagi)
• Salah menghitung sel-sel yang mentinggung garis batas dan jumlah bidang yang
dihitung kurang.
KONVERSI SATUAN
• Seiring dengan perkembangan zaman, maka satuan untuk pemeriksaan
leukosit mengalami perubahan satuan menjadi satuan baru (SI). Konversi
satuan tersebut adalah sebagai berikut :
• Satuan lama :
Jumlah eritrosit = ............../mm3 darah atau dalam .........../µL
• Satuan Baru :
Jumlah eritrosit = ............./L
• Untuk konversinya :
Jumlah eritrosit per Liter (/L) = Jumlah eritrosit x 106/mm3 x 1.000.000 atau 106
= ...........x 1012/L
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai