Anda di halaman 1dari 16

HITUNG ERITROSIT

• Eritrosit atau sel darah merah adalah sel yang terbanyak dalam
darah perifer.
• Jumlahnya pada orang dewasa normal berkisar antara 4 – 6 juta
sel /ul.
• Dengan menggunakan unit Internasional (SI), jumlah eritrosit
dinyatakan sebagai jumlah eritrosit per liter darah. Jadi jumlah
eritrosit 5 juta/mm3 dinyatakan dalam SI adalah 5 x 1012 /L

Nilai normal
Satuan lama Satuan Baru (SI)

Pria : 4,50 - 5,90 x106 /ul 4,50 - 5,90 x 1012/L


Wanita : 4,00 - 5,20 x106 /ul 4,00 - 5,20 x 1012 /L
Pemeriksaan Eritrosit

a. Cara manual (Hemositometer)


Hemositometer adalah alat yang dipakai untuk menghitung jumlah sel
darah dan terdiri dari
kamar hitung,
kaca penutupnya
dua macam pipet.
Mutu kamar hitung serta pipet-pipet harus memenuhi syaratsyarat
ketelitian tertentu.
1. Kamar hitung.
• Kamar hitung yang sebaiknya dipakai ialah yang memakai garis bagi
“improved Neubauer”.
• “Luas seluruh bidang yang dibagi” adalah 9 mm2 dan bidang ini dibagi
menjadi Sembilan “bidang besar” yang luasnya masing-masing 1 mm2.
• Bidang besar dibagi lagi menjadi 16 ”bidang sedang” yang luasnya
masing-masing 1/4 x 1/4 mm2.
• Bidang besar yang letaknya di tengah-tengah berlainan pembaginya: ia
dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi lagi menjadi 16
“bidang kecil”.
• Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, masing-
masing luasnya 1/20 x 1/20 mm2.
luas tiap-tiap bidang menjadi

Bidang Volume
1 bidang kecil tengah 0,05 x 0,05 x 0,1= 0,00025 mm3
1 bidang sedang tengah 0,2 x 0,2 x 0,1= 0,004 mm3
1 bidang sedang pojok 0,25 x 0,25 x 0,1= 0,00625 mm3
1 bidang besar 1 x 1 x 0,1= 0,1 mm3

Sedangkan volume tiap-tiap bidang menjadi


Bidang Volume
1 bidang kecil tengah 1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3
1 bidang sedang tengah 1/5 x 1/5 x 1/10 = 1/250 mm3
1 bidang sedang pojok 1/4 x 1/4 x 1/10 = 1/160 mm3
1 bidang besar 1 x 1 x 1/10 = 1/10 mm3
Seluruh bidang yang dibagi 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3
Tinggi kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris
garis dan kaca penutup yang berpasangan adalah 1/10 mm.
Maka volume diatas tiap-tiap bidang menjadi sbb;
1 bidang kecil `= 1/20 x 1/20 x1/10 =1/4000 mm3

1 bidang sedang = 1/4 x 1/4 x 1/10 =1/160 mm3


1 bidang besar = 1 x 1 x 1/10 = 1/10 mm3
Seluruh bidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3
2) Kaca penutup
3) Pipet.
Pipet Thoma untuk pengenceran eritrosit (pipet eritrosit) terdiri dari sebuah pipa
kapiler yang bergaris – bagi dan membesar pada salah satu ujung menjadi bola.
Dalam bola itu terdapat sebutir kaca merah.
Pada pertengahan pipa kapiler itu ada garis bertanda angka ”0,5” dan ada bagian
atasnya, yaitu dekat bola, terdapat garis bertanda “1,0”. Di atas bola ada angka lain
lagi, yaitu pada garis tanda “101”.

Perhatikan bahwa angka – angka itu bukanlah menandakan satu volume yang
mutlak melainkan perbandingan volume. Yang penting dan menentukan ialah
pengenceran darah yang terjadi dalam pipet itu. Seandainya lebih dulu diisap
darah sampai garis tanda “0,5” kemudian cairan pengencer sampai garis-tanda
“101”, maka darah dalam bola pipet itu diencerkan 200 kali.
Perhitungan jumlah eritrosit

• Eritrosit dihitung dalam 5 bidang sedang yang terletak dibidang


basar paling tengah.
• 5 bidang tersebut terdiri dari 4 bidang dipinggir dan 1 bidang
ditengan (bertanda R)
• Tiap-tiap bidang ini dibagi lagi menjadi 16 petak-petak kecil yang
masing-masing luasnya adalah 1/400 mm2.
• Dengan demikian eritrosit dihitung dalam 80 petak-petak kecil,
luas keseluruhan ialah 80 x 1/400 mm2 = 1/5 mm2
Mulai menghitung dari sudut kiri atas, terus ke kanan; kemudian
turun ke bawah dan dari kanan ke kiri; lalu turun lagi ke bawah
dan mulai lagi dari kiri ke kanan.
Cara seperti ini dilakukan pada 5 bidang Semua sel yang
menyentuh garis batas sebelah atas dan kiri, dianggap
masuk ke dalam ruangan dan dihitung. Sedangkan sel yang
menyentuh garis batas sebalah kanan dan bawah dianggap tidak
masuk dan tidak dihitung.
Hitung jumlah eritrosit dapat diperoleh dari perhitungan:
Luas 80 petak kecil=80x1/400 mm2 = 1/5 mm2
Tinggi kaca penutup 1/10 mm.
Jadi isi 80 petak kecil = 1/5x1/10=1/50 mm3 yang didalamnya
terdapat N eritrosit. Pengenceran 200x
Jadi rumus perhitungan jumlah eritrosit :

Σ eritrosit per mm3 = N x 50 x 200 = N x 10000/μl darah


= N x 104/μl darah
= 0,01 N x 1012/L
• Cara Automatik (BC-2600 Auto Analyzer Hematology)
• BC-2600 adalah unit tunggal yang meliputi suatu penganalisis
specimen yang berisi perangkat keras untuk aspirasi dilusi dan
menganalisis setiap spesimen darah secara keseluruhan serta bagian
modul data yang meliputi komputer, monitor, keyboard, printer dan disk
drives.
Kesalahan – Kesalahan pada Tindakan
Menghitung Eritrosit

a. Menghitung jumlah eritrosit memakai lensa obyektif kecil,


yaitu 10x, sehingga sangat tidak teliti hasilnya.
b. Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet tidak tepat jika,
1) Bekerja terlalu lambat ada kebekuan darah.
2) Tidak mencapai garis-tanda 0,5.
3) Membaca dengan paralaks.
4) Memakai pipet basah.
5) Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah diisap karana melewati
garis tanda 0,5.
c. Pengenceran dalam pipet
1) Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali ke dalam botol berisi
larutan Hayem.
2) Tidak mengisap larutan Hayem tepat sampai garis 101.
3) Terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu mengisap larutan
Hayem.
4) Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu
mencabut karet pengisap dari pipet.
d. Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Hayem.
e. Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
f. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
Kekurangan dan Kelebihan Hitung Jumlah
Eritrosit

1. Kekurangan cara manual


a. Menghitung jumlah eritrosit dalam volume yang kecil dan pengenceran
tinggi memakan waktu dan tidak teliti.(Widmann F.K.,1989)
b. Tindakan menghitung eritrosit dengan kamar hitung jauh lebih sukar
daripada menghitung leukosit, ketelitian untuk orang yang cermat
bekerja dan yang telah mahir ialah ± 15%.
2. Kekurangan cara automatik

a. Dalam keadaan abnormal BC-2600 Auto Analizer Hematology kadang –


kadang eritrosit dibaca sebagai lekosit atau trombosit.
b. Harga alat penghitung elektronik mahal dan mengharuskan pemakaian
dan pemeliharaan yang sangat cermat. Selain itu perlu ada upaya untuk
menjamin tepatnya alat itu bekerja dalam satu program jaminan mutu
(quality control). (Gandasoebrata R., 2007)

3. Kelebihan cara manual


a. Cara – cara menghitung sel darah secara manual dengan memakai pipet
dan kamar hitung tetap menjadi upaya penting dalam laboratorium klinik.
(Gandasoebrata R., 2007)
b. Hitung cara manual menggunakan Hemositometer dapat dilakukan tanpa
menggunakan aliran listrik.
c. Didalam kamar hitung sel yang dihitung benar – benar sel eritrosit karena
pengenceran menggunakan larutan hayem yang membuat bentuk –
bentuk eritrosit terlihat jelas sedangkan lekosit dan trombosit tidak
tampak.
4. Kelebihan cara automatik

a. Dengan menggunakan BC-2600 Auto Analyzer Hematology pemeriksaan


hitung jumlah eritrosit lebih mudah, cepat, dan akurat.
b. Alat automaik tidak menghilangkan kesulitan mengenai pengenceran
sampel dan standarisasi alat, tetapi cara ini meningkatkan kecepatan
pemeriksaan dan ketelitian dibandingkan cara manual.
c. Hitung eritrosit dilakukan secara langsung dan akurat oleh penghitung
elektronik untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan dan reproducible.

Anda mungkin juga menyukai