Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PATOLOGI KLINIK SEMESTER 2


PRODI S1 KEDOKTERAN

Kelompok 4

Raditya Maulana Akbar (012011133201)

DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021

1
Praktikum Topik 2
I. Pemeriksaan Retikulosit

Retikulosit adalah sel darah merah yang belum matang yang baru saja diproduksi oleh
sumsum tulang dan diedarkan melalui aliran darah. Selain itu, retikulosit mengandung sisa
ribosom & RNA yang bereaksi dengan cat Brilliant Cresyl Blue (BCB) atau New Methylene
Blue (NMB) membentuk presipitat granul atau filamen berwarna hijau-biru. Prinsip yang
dilakukan dalam pemeriksaan ini adalah mengetahui jumlah retikulosit per 1000 eritrosit dan
menyediakan preparat yang akan dipakai.

a. Alat dan bahan


1. Hapusan darah (Darah + BCB (1:1) dan Anemia (2:1))
2. Brilliant Cresyl Blue (BCB)
3. Pipet Pasteur
4. Spuit
5. Object Glass
6. Cover glass
7. Mikroskop
8. Minyak imersi
9. Tabung EDTA
b. Cara Kerja
1. Membuat hapusan daarah tepi
2. Darah + BCB, campur dan tunggu 15 menit
 SEDIAAN KERING
1. Buat hapusan darah dari campuran darah-BCB
2. Keringkan atau dicat wright
 SEDIAAN BASAH
1. Teteskan 1 campuran
2. Tutup dengan cover glass
3. Amati dibawah mikroskop dengan lensa objektif 100X dan minyak imersi
c. Intepretasi Hasil
1. Nilai normal hitung retikulosit untuk orang dewasa 0,5 % - 1,5 %

2
2. Nilai normal hitung retikulosit untuk bayi yang bari lahir 2 % - 6 %

II. Hitung Jumlah Trombosit

Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti yang berasal dari
fragmentasi sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi
darah selama 10 hari. Dalam keadaan normal, jumlah trombosit berkisar antara 200.000 sampai
500.000/µL darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari nomal maka keadaan itu disebut
trombositopenia. Sedangkan apabila jumlah trombosit lebih dari normal maka keadaan itu
disebut trombositosis. Darah diencerkan dengan suatu larutan yang mengandung Brilliant Cresyl
Blue yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna biru muda. Kemudian Trombositnya
dihitung dengan menggunakan kamar hitung.

a. Alat dan Bahan


1. Pipet thoma eritrosit
2. Kamar hitung Improved Neubauer
3. Mikroskop
4. Cover glass
5. Darah Kapiler atau darah Vena dengan anticoagulan (EDTA)
6. Larutan Ress dan Ecker :
 Na citrat 3.8g
 Lar. Formaldehid 40% 2ml
 BCB 30 mg
 Aquadest ad 100 ml
b. Cara Kerja
1. Cairan Rees dan Ecker diisap kedalam pipet eritrosit sampai garis tanda 1 dan
buanglah lagi cairan itu.
2. Darah diisap sampai garis tanda 0.5 dan cairan Rees Ecker sampai 101. Segeralah
kocok selama 3 menit.
3. Teruskan tindakan seperti untuk menghitung eritrosit dalam kamar hitung.

3
4. Kamar hitung yang telah diisi dibiarkan dengan sikap datar dalam cawan petri
yang tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap.
5. Semua Trombosit dihitung dalam seluruh bidang besar ditengah – tengah memakai
lensa obyektif besar.
6. Jumlah itu dikali 2000 menghasilkan jumlah Trombosit per µl darah.
c. Intepretasi Hasil
Perhitungan yang dilakukan :
Jumlah trombosit = 0,4 x Faktor pengencer x Jumlah butir trombosit
Jumlah trombosit normal di dalam tubuh adalah sekitar 150.000–400.000 trombosit
per mikroliter darah.

III. Pembuatan dan pemeriksaan HDT

Mengevaluasi hapusan darah tepi secara sistematis dengan pembesaran objektif 10x dan 100x
dengan minyak imersi.

a. Alat dan Bahan


1. Object glass
2. Kaca penggeser
3. Mikroskop
4. Minyak imersi
b. Cara Kerja
1. Teteskan satu tetes sampel darah pada salah satu ujung object glass.
2. Peganglah glas penghapus sedemikian rupa sehingga sampel darah berada
pada sudut antara glas objek dan glas penghapus (sudut 30 – 45 derajat)
3. Hapuskan glass penghapus ke arah tetesan darah sehingga menyentuhnya dan
tetesan darah tadi akan merata antara antara ujung glass penghapus dan objek.
4. Geserlah glass penghapus sedemikian rupa ke arah yang bertentangan dengan
arah pertama. Dengan demikian tetesan darah tadi akan merata di atas object
glass sebagai lapisan yang tipis.
5. Hapusan ini segera dikeringkan dengan menggerak-gerakkannya di udara atau
dapat dipakai kipas angin, tetapi jangan ditiup dengan hembusan nafas.

4
6. Tebalnya lapisan darah tergantung dari
 Besarnya tetesan darah
 Cepatnya kita menggeserkan glas penghapus
 Sudut antara glas penghapus dengan object glass
7. Gerakan yang pelan atau sudut yang lebih kecil dari 30 derajat akan
menghasilkan lapisan darah yang tipis dan sebaliknya penghapus yang cepat
atau sudut yang lebih besar dari 30 derajat akan menghasilkan lapisan darah
yang tebal.
8. Leukosit - leukosit tidak boleh menggerombol dibagian akhir (feather edge)
dari hapusan. Bila ini terjadi maka distribusi dari macam-macam lekosit tidak
representatif. Gerakan yang terlalu pelan atau glas penghapus yang kotor
dapat menyebabkan kesalahan ini.
9. Mengeringkan hapusan dengan segera penting sekali.
10. Bila tidak maka eritrosit akan mengalami kerusakan (crenation) dan
memudahkan terjadinya bentukan rouleaux (rulo).

Nama Pembimbing / Instruktur :

1. Prof. Dr. Aryat, dr, MS, SpPK(K)


2. Betty Agustina Tambunan, dr, SpPK (K)

Anda mungkin juga menyukai