HEMATOIMMUNOLOGY
1
Gambar 1.2: Diagram Kamar Hitung Improved Neubauer
2
Bidang 1, 2, 3, dan 4 masing-masing 1 mm2 digunakan pada
hitung jumlah Leukosit.
Kamar Hitung Improved Neubauer (dibawah mikroskop)
3
1.1.2 Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan:
Pipet Leukosit
Hemolet / lancet
Kapas alkohol
Kamar hitung Improved Neubauer
Kaca penutup
Mikroskop
Bahan:
(A+B+C+D) x 50/mm3
Object glass
Mikroskop
Hemolet / lancet
Kapas alkohol
Bahan:
Metanol
Giemsa
Larutan Buffer
Air kran
Minyak emersi
1.2.3 Cara Kerja
Membuat Sediaan Hapus Darah
Catatan :
- Sediaan hapus darah yang dibuat usahakan cepat kering
agar morfologi eritrosit tidak berubah, misalnya dengan
mengibas-ibaskan hapusan darah tersebut di udara atau
dengan memakai kipas angin
- Kriteria untuk sediaan hapus yang baik :
Sel-sel tersebar rata dan tidak boleh berhimpun dipinggir-
pinggir atau ujung sediaan hapus
Apusan tidak melebar sampai pinggir kaca objek, dan
panjang hapusan ½ sampai 2/3 panjang kaca objek.
Harus ada bagian dari hapusan yang cukup tipis untuk
diperiksa dimana eritrosit-eritrosit terletak berdekatan dan
tidak bertumpuk atau menyusun gumpalan atau rouleaux.
Pinggir hapusan harus rata dan hapusan tidak boleh
berlubang dan bergaris garis
3. Golongkan dan catat tiap sel berinti pada daerah yang dilalui
sampai genap 100 sel. Kemudian msing-masing dibuat persentase
nya.1
LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HITUNG
LEUKOSIT
Bahan:
10
2. Darah dihisap dengan pipet Hb Sahli sampai tanda 20
µl, bisa berupa darah tepi langsung atau darah EDTA
atau oksalat.
3. Bersihkan ujung pipet dari kelebihan darah dengan
kapas atau kertas saring.
4. Masukkan isi pipet ke dalam tabung diatas. Bilas pipet
beberapa kali dengan menghisap dan meniup pipet
dalam campuran tersebut.
5. Keluarkan pipet dari tabung haemometer sambil
meniupnya.
6. Setelah 3 – 5 menit encerkan campuran tersebut dengan
aquadest sambil mengaduk-ngaduk dengan batang
pengaduk gelas yang tersedia hingga warna dari
campuran sama dengan warna standar.
7. Pada perbandingan warna tabung diletakkan
sedemikian sehingga garis-garis pembacaan berada
disamping serta dengan cahaya matahari sebagai latar
belakang.1
KADAR HAEMOGLOBIN
KRITERIA WHO (g/dl)
Pria Dewasa 13
11
Wanita tak hamil 12
Wanita hamil 11
6 tahun – 14 tahun 12
8.
Pipet Eritrosit
Kamar hitung Improved Neubauer
Kaca penutup
Bahan:
12
2.2.3. Cara Kerja
1. Dapat dipakai darah kapiler darah atau darah EDTA
2. Isi pipet dengan darah sampai 0,5 bila diketahui anemia
isi darah sampai angka 1, hapus kelebihan darah pada
ujung pipet
3. Sambil menahan darah pada ujung pipet, isi pipet
dengan larutan Hayem sampai garis 101
4. Letakkan ujung pipet pada posisi horizontal agar cairan
tidak keluar
5. Tekan kedua ujung pipet, kemudian goyang selama 3
menit
6. Buang 3 tetes cairan kemudian dengan posisi 30 derajat
masukkan cairan ke dalam kamar hitung yang telah
ditutup dengan kaca penutup
7. Biarkan kamar hitung selama 2 menit.
8. Kemudian eritrosit dihitung dibawah mikroskop dengan
pembesaran 40x.
ATAU
13
⅀E x 10.000 / mm3
Pipet Westergen
Rak Westergen
Reagensia:
Nilai normal:
Golongan Darah
1. Cara maju
2. Cara terbalik (reverse grouping)
Azas:
- - - O
+ - + A
- + + B
+ + + AB
Sentrifuge
Waterbath
Stopwatch
Tabung reaksi
Pemeriksaan Masa Protrombin
Sentrifuge
Waterbath
Stopwatch
Tabung reaksi
Pemeriksaan Masa Protrombin
Reagen:
Bahan:
1. Jumlah
Ukur dan catat volume yang didapat dengan punksi. Jika
semua cairan dikeluarkan jumlah itu memberi petunjuk
tentang luasnya kelainan.
2. Warna
Warna cairan pleura yang normal adalah kekuning-
kuningan (serous santokrom). Warna transudat biasanya
kekuning-kuningan, sedangkan eksudat dapat berbeda-
beda warnanya dari putih, kuning sampai merah darah
sesuai peradangan dan beratnya radang.
3. Kejernihan
Cairan pleura normal dan transudat akan tampak jernih.
Eksudat biasanya memiliki kekeruhan yang bervariasi
derajatnya dari sedikit ringan hingga berat. Pada cairan
pleura yang keruh seperti susu atau berdarah seharusnya
dilakukan sentrifugasi terlebih dahulu sebelum
diinterpretasi.
4. Berat Jenis
Harus segera ditentukan sebelum kemungkinan terjadi
bekuan.
5. Bekuan
Pemeriksaan Kimia
Percobaan Rivalta
Cara Kerja:
Cara Kerja
ATAU
(A+B+C+D) x 50/mm3