Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilakukan di laboratorium klinik Analis Kesehatan fakultas ilmu

keperawatan dan kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl.

Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

2. Waktu

Pembuatan proposal dimulai pada bulan Oktober 2010 sampai Januari

2011. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai bulan

April 2011.

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah hitung jumlah eritrosit cara manual dan cara automatik

Variabel terikat adalah hasil hitung jumlah eritrosit

D. Populasi dan Sampel

Populasi berasal dari Mahasiswa DIII Analis Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Semarang. Sempel diambil sebanyak 1 mahasiswa dengan

teknik purposive sampling. Kemudian sampel darah tersebut diperiksa

menggunakan kedua alat tersebut, masing – masing sampai dua puluh lima

kali pemeriksaan.
E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diperoleh dari pengambilan sampel darah vena

pada mahasiswa D-3 Analis Kesehatan sebanyak 1 orang, kemudian diperiksa

dua puluh lima kali tiap metode di laboratorium klinik Analis Kesehatan

fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan Universitas Muhammadiyah

Semarang, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Dengan alat

hemositometer dan CB-2600 Auto Analyzer Hematology.

F. Tabel Rancangan penelitian

Tabel 1: Rancangan Penelitian

Pengulangan Hitung jumlah eritrosit


Cara manual Cara automatik
Kode Hasil Kode Hasil
1 A1 Hasil/L B1 Hasil/L
2 A2 Hasil/L B2 Hasil/L
3 A3 Hasil/L B3 Hasil/L
. . . . .
. . . . .
. . . . .
25 A25 Hasil/L B25 Hasil/L

G. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Data

dari tabel kemudian dianalisa secara analitik berupa data primer dan dianalisis

dengan menggunakan uji t dependent.

H. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan

Bahan yang digunakan adalah darah vena dengan antikoogulan EDTA

10% dengan perbandingan 1 ml darah : 20µl EDTA 10%, dan larutan


Hayem dengan komposisi; natriumsulfat 5 g, natriumchlorida 1 g,

merkurichlorida 0,5 g; aguades 200 ml.

2. Alat

Alat yang digunakan adalah Hemositometer(kamar hitung, kaca penutup,

pipet eritrosit), CB-2600 Auto Analyzer Hematology, Spuit 5 ml,

Tourniquet, Tabung reaksi, kapas alkohol 70%, mikroskop.

I. Prosedur Penelitian

1. Prosedur pengambilan darah vena

a. Dibersihkan vena lengan yang ingin ditusuk dengan alkohol 70% dan

dibiarkan sampai kering.

b. Dipasang tourniquet pada lengan atas. Pembendungan vena tidak perlu

erat – erat, bahkan sebaiknya hanya cukup erat untuk memperlihatkan

dan agak menonjolkan vena.

c. Kulit ditegangkan diatas vena itu dengan jari – jari tangan kiri supaya

vena tidak dapat bergerak.

d. Kulit ditusuk dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan sampai

ujung jarum masuk kedalam lumen vena.

e. Tourniquet dilepas dan perlahan – lahan tarik penghisap semprit

sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat.

f. Ditaruh kapas diatas jarum lalu cabut semprit dan jarumnya.

g. Jarum dilepas dari semprit dan darah dialirkan ke dalam wadah melalui

dinding.

(R.Gandasoebrata, 2007)
2. Hitung Eritrosit Cara Manual (kamar hitung)

a. Mengisi pipet eritrosit

1) Darah EDTA diisap sampai pada garis tanda 0,5 tepat.

2) Kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet dihapus dengan

hati-hati.

3) Dimasukan ujung pipet dalam larutan hayem sambil ditahan darah

pada garis tanda 0,5 tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45 derajat

dan larutan Hayem diisap perlahan – lahan sampai garis tanda101

dan tidak terjadi gelembung hawa.

4) Pipet diangkat dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu

karet pengisap dilepaskan.

5) Dikocok pipet itu salama 15 – 30 detik.

(R.Gandasoebrata, 2007)

b. Mengisi kamar hitung

1) Diletakkan kamar hitung dengan kaca penutupnya terpasang

mendatar di atas meja.

2) Dikocok pipet yang diisi tadi selama 3 menit terus – menerus.

3) Dibuang semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet

(3 – 4 tetes) dan segera sentuhkan ujung pipet itu dengan sudut 30

derajat pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung

pinggir kaca penutup. Diarkan kamar hitung itu terisi cairan

perlahan – lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri.


4) Dibiarkan kamar hitung itu selama 2 atau 3 menit supaya eritrosit –

eritrosit dapat mengendap.

(R.Gandasoebrata, 2007)

c. Menghitung jumlah sel

1) Lensa kondensor diturunkan (diafrakma dikecilkan).

2) Focus diatur dengan memakai lensa objektif kecil (10 x), kemudian

lensa itu diganti dengan lensa objektif basar (40 x) sampai garis –

garis bagi dalam bidang besar tengah jelas nampak.

3) Semua eritrosit dihitung yang terdapat dalam 5 bidang yang

tersusun dari 16 bidang kecil, umpamanya pada keempat sudut

bidang besar ditambah yang tengah – tengah. Cara menghitung sel

mulai dari sudut kiri atas,terus ke kanan; kemudian turun ke bawah

dan dari kanan ke kiri; lalu turun lagi kebawah dan dimulai lagi

dari kiri ke kanan. Cara seperti itu dilakukan pada 5 bidang kecil.

4) Ada sel – sel yang letaknya menyinggung garis batas sesuatu

bidang. Sel – sel yang menyinggung garis – batas sebelah kiri atau

garis – atas haruslah dihitung. Sebaliknya sel – sel yang

menyinggung garis – batas sebalah kanan atau bawah tidak

dihitung. (R.Gandasoebrata, 2007)


3. Hitung Eritrosit Cara Automatik (BC-2600 Auto Analyzer Hematology)

Sampel didinginkan pada suhu ruang sekitar 30 menit sebelum

diperiksa. Homogenkan sampel dan ikuti petunjuk sebagai berikut:

1) Tekan (MENU) dan PILIH “Count” dengan menekan layar

“Count”;

2) Tekan (MODE) untuk memilih cara memnganalisis sebelum

pengenceran (beberapa cara didahului oleh sebelum pengenceran);

3) Tekan (DILUENT) dan sebuah kotak pesan akan tampil untuk

memberikan petunjuk bagaimana cara membagikan zat pengencer

ke dalam wadah sampel, seperti yang ditunjukkan dalam gambar

dibawah ini;

Menambah zat pengencer

Tampilkan wadah sampel pada tempat pemeriksaan

Tekan Aspirate untuk menambah zat pengencer, tekan

(ENTER) untuk keluar.

Kotak pesan menunjukkan kepada anda bagaimana cara untuk

membagikan zat pengencer

4) Tampilkan sebuah wadah sampel yang bersih pada tempat

pemeriksaan dan pastikan bahwa wadah dipasang sesuai arah

tempat pemeriksaan, seperti yang ditunjukkan pada gambar kedua,

agar terhindar dari tumpahan dan busa, tekan tombol aspirate


untuk membagikan zat pengencer sebanyak 0,7 ml (volume

pembagian diatur oleh penganalisa) ke dalam wadah;

5) Ketika pembagian telah diselesaikan, tekan (ENTER) untuk

menutup kotak pesan.

6) Ditambahkan darah kapiler 20 µl pada zat pengencer dan kocok

wadah tersebut untuk mencampur sampel.

7) Baca hasilnya.

J. Definisi Operasional

Hitung jumlah eritrosit cara manual adalah hitung jumlah sel darah

yaitu eritrosit menggunakan alat hemositometer. Hasil didapat dari

perhitungan banyaknya sel eritrosit yang dihitung dikalikan volume (luas x

tinggi) kotak yang dihitung dan dikalikan dengan penenceran. Jumlah eritrosit

per mm3 adalah 0,01 x N x 1012/L.

Hitung jumlah eritrosit cara automatik adalah hitung jumlah eritrosit

menggunakan suatu alat automatik yaitu BC-2600 Auto Analyzer

Hematology. Hasil yang dikeluarkan sudah otomatis dilakukan perhitungan.

Hasil dalam satuan /µl, dengan nilai normal 3,50x106/µl – 5,50x106/µl.

Perbedaan hasil pemeriksaan adalah hasil perhitungan dengan rumus

uji t terhadap hasil pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dengan menggunakan

metode cara manual (hemositometer) dan cara automatic (BC-2600 Auto

Analyzer Hematology).

Anda mungkin juga menyukai