HITUNG TROMBOSIT
Oleh:
NIM : P07134018095
Semester : III
Kelas : II B
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2019
HITUNG TROMBOSIT (PLATELET / PLT)
I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapatmemahami cara menghitung jumlah
Trombosit darah probandus.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung jumlah
Trombosit darah probandus.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara menghitung Trombosit darah
probandus.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jumlah Trombosit /mm3 darah
probandus secara langsung.
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil jumlah Trombosit
darah probandus.
II. METODE
Metode yang digunakan adalah cara langsung (Rees Ecker) &
Tidak langsung (Hapusan darah tepi)
III. PRINSIP
Darah diencerkan dengan suatu larutan yang mangandung
brilliantcresyl blue yang akan mengenai trombosit menjadi berwarna
agak biru muda. Kemudian Trombositnya dihitung dengan
menggunakan kamar hitung.
Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona daerah tepi berperan
sebagai adhesi dan agregasi, zona “sol gel” menunjang struktur dan
mekanisme interaksi trombosit, zona organel berperan dalam pengeluaran isi
trombosit. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu
mekanisme faal tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan
perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi
pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang
terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh
darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan
trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan
agregasi (perlekatan antar sel trombosit). (A, Chakrabarti. 2015)
c. Bahan / Reagen
Larutan pengencer dapat digunakan salah satu dari larutan
berikut:
a. Rees ecer
Natrium - sitrat ……………………….….3,8 g atau ( 3,8 g
)
Brilliant cresyl blue………………............0,1 g atau ( 30
mg )
Farmaldehid 40% …………………..…….0,2 ml atau ( 2
ml )
Akuades ………………………………….100ml ( ad 100
ml )
Saringlah sebelum digunakan.
b. Ammonium Oksalat 1% ( 40C )
Simpan dalam lemari es dan saringlah sebelum digunakan
IX. PEMBAHASAN
Trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu
sel muda yang besar dalam sumsum tulang. Megakariosit matang
ditandai proses replikasi endomiotik inti dan makin besarnya volume
plasma, sehingga pada akhirnya sitoplasma menjadi granular dan
terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit mampu menghasilkan
3000 - 4000 trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal (stem cell)
sampai dihasilkan trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Umur
trombosit pada darah perifer 7-10 hari. Trombosit adalah sel darah tak
berinti, berbentuk cakram dengan diameter 1 - 4 mikrometer dan
volume 7 – 8 fl. Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona
dalam yang berisi organel-organel sitoplasmik. Permukaan diselubungi
reseptor glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi & agregasi
yang mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma
dilapisi fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem
kanalikuler. Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas
sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area
submembran, suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu
protein kontraktil yang bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma
mengandung beberapa granula, yaitu: granula densa, granula a,
lisosome yang berperan selama reaksi pelepasan yang kemudian isi
granula disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang diperoleh
trombosit untuk kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi
oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob.(Agapakis. 2015.)
Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl darah.
Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara
100.000 – 150.000 /µl darah. Apabila trombosit kurang dari 60.000 /µl
darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit
diatas 40.000 / µl darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan
kemungkinan fungsi trombosit tergangggu atau ada gangguan
pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari 40.000 /µl
darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya
kuarang dari 10.000 /µl darah maka perdarahan akan lebih berat.
Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan
perhatian dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko
perdarahan.
Penyebab dari trombositosis adalah :
a. Pendarahan akut dan kehilangan banyak darah
b. Reaksi alergi
c. Kanker
d. Trauma
e. Serangan jantung
f. Infeksi
g. Anemia
h. Pengangkatan limpa
i. Anemia Hemolitik
j. Peradangan
k. Gagal Ginjal Kronis atau gangguan ginjal lainnya
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar
dibedakan dengan kotoran-kotoran kecil seperti sisa cat. Dan ditambah
dengan sifatnya yang cenderung melekat pada permukaan asing (bukan
endotel utuh) dan menggumpal-gumpal. Penggumpalan itu sendiri dapat
disebabkan pada saat proses pengambilan darah terlalu lama atau kurang
sesuai dengan prosedur dan pada saat penghomogenan antara darah
dengan larutan rees-ecker kurang baik. Ada dua cara hitung trombosit
yang lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. Pada
cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah
eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung.
Untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan asing, dianjurkan
untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-alat
plastic.Inkubasi atau mendiamkan kamar hitung yang telah berisi
campuran darah dengan rees-ecker pada kapas yang basah berguna agar
trombosit dapat mengendap sehingga nantinya saat pembacaan trombosit
tidak akan bergerak keluar kamar hitung dan mengurangi kesalah yang
mungkin terjadi. (Chen, Yi-Bin. 2015)
X. SIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan tentang hitung trombosit didapatkan
hasil jumlah hitung trombosit adalah 254.000 / µl darah dengan
probandus Kadek Pionessa Brelina yang berjenis kelamin perempuan
berusia 18 tahun. Hal ini menunjukan bahwa jumlah trombosit
probandus tersebut NORMAL.
DAFTAR PUSTAKA
Shi Jiang Lu, dkk. 2011. Platelets Generated from Hembryonic Stem Cells
are Functional in Vitro and in the Microcirculation of Living Mice.
[Online]. tersedia :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3193430/ (Diakses
27 November 2015).
Chakrabarti A. 2015. Erythrocyte & platelet proteomics in haematological
disorders. [online]. tersedia :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26611378 (Diakses 27
November 2015).
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta:
Alfamedia Kanal Medika.