Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM

I. Judul Praktikum : Pemeriksaan Trombosit

II. Hari / tanggal : Rabu, 3 Mei 2023

III. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui penyakit yang menyebab kan gangguan

darah dan pembekuan kelainan pendarahan.

IV. Landasan Teori

Trombosit adalah fragmen atau keping-kepingan tidak berinti yang berasal


dari fregmentasi yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah
selama 10 hari. Dalam keadaan normal, jumlah trombosit berkisar antara 200.000
sampai 500.000/ µL darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari normal maka
keadaan itu disebut trombositopenia sedangkan apabila jumlah trombosit lebih
daru normal maka keadaan itu disebut trombositosis ( Shi jiang Lu, dkk, 2011).

Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona daerah tepi berperan
sebagai adhesi dan agregasi, zona “ sol gel” menunjang struktur dan mekanisme
interaksi trombosit, zona organel berperan dalam pengeluarab isi trombosit.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faal tubuh
untuk melindungi diri terhadap kemungkinan atau kehilangan darah. Fungsi utama
trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat
trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka
pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi
(perlekatan trombosit pada jaringan sub endotel pada pembuluh darah yang luka)
dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit). (A, chakrabati. 2015).

Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.


Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan
mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara
otomatis. Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung
jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. (Riswanto, 2013).
Hitung jumlah trombosit merupakan bagian dari pemeriksaan hematologi
rutin yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi hematologik seseorang.
Hasil dari pemeriksaan hitung jumlah trombosit mempunyai arti klinis yang
sangat penting untuk berbagai kasus baik menyangkut hemostatis maupun yang
lainnya dalam penegakkan diagnosis memantau perjalanan penyakit, menilai
respon terhadap pengobatan dan masa pemulihan (Sujud, dkk, 2015).

Pemeriksaan trombosit biasanya merupakan bagian dari pemeriksaan


darah lengkap. Umumnya jumlah trombosit normal dalam darah adalag 150.000
hingga 400.000 per milimeter kubik(Adang Durachim, 2019).
I. Cara kerja
A. Pra Analitik
1. Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus
2. Persiapan sampel : darah EDTA
3. Prinsip : darah diencerkan dengan larutan
rees ecker, maka sel-sel selain trombosit dilisiskan dan
darah menjadi lebih encer sehingga sel trombosit mudah
dihitung dengan menggunakan bilik hitung di bawah
mikroskop
4. Metode : rees ecker
5. Alat dan bahan :
a. Alat yang digunakan
1. 1 set alat haemocytometer
2. Cawan petri
3. Mikroskop
4. Pipet Pasteur
5. Tabung reaksi
b. Bahan yang digunakan
1. Alcohol
2. Darah kapiler atau darah EDT
3. Kertas saring (kapas) basah
4. Larutan rees ecker
B. Analitik

a. Diencerkan sampel darah dengan larutan Rees- Ecker


b. Sampel darah dihomogenkan lalu pipet dengan pipet eritrosit
sampai tanda 1 dan encerkan dengan laruta rees-ecker sampai
tanda 101 (pengenceran) 100 x, kocoklah pipet selama 15-30 detik
dan diamkan selama 3-5 menit.
c. siapkan bilik hitung dan kaca penutupnya
d. Isi bilik hitung dengan larutan yang telah diencerkan tersebut.
e. Letakkan bilik hitung dengan larutan dalam cawan petri yang
ditempeli kertas saring basah selama 15 menit.
f. Amati pada mikroskop dengan pembesaran (10x) di 25 kotak kecil
dalam bidang besar. Trombosit akan terlihat bersinar dengan latar
belakang gelap.
C. Pasca Analitik
A. Hasil Pemeriksaan
a. Data Pasien
Nama : Yunita
Jk/ Umur: Perempuan/ 18 tahun
Alamat : Lrg. Veteran
Hasil : Tidak terhitung
b. Interpretasi Hasil/ Nilai Rujukan
Nilai normal trombosit: 150.000- 450.000 µL darah
c. Gambar Hasil Pemeriksaan
VI. Pembahasan
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit
dalam keadaan normal bersirkulasi keseluruh tubuh melalui aliran darah. Namun
dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh darah trombosit tertarik
ke daerah tersebut sebagai respon terhadap kolagen yang terpasang dilapisan sub
endotel pembuluh darah (Sugianti 2017). Trombosit melekat kepermukaan yong
rusak dan mengeluarkan beberapa zat termasuk serotomin dan histamin yang
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah (Hidayah 2020).
Beberapa hal yang menyebabkan jumlah trombosit seseorang menurun
(trombositopenia), yaitu: anemia aplastik, kerusakan hati dan sisirosis Penyakit
ITP (Idiopathic Trombositopenia Purpura), kekurangan zat besi dan asam folat
infeksi : SEPSIS dan demam berdarah leukimia, gangguan autoimun dan lain lain,
sedangkan hal-hal yang menyebab kan trombosit tinggi (trombositosis), yaitu:
kelainan darah (anemia hemolitik), (polisitemia vera), infeksi tuberkulons,
leukimia, efek samping pengobatan pil KB (mexitalia et al 2017).
Dengan demikian pemeriksaan trombosit mempunyai hal yang sangat
penting untuk menegakkan diagnosa peran penyakit yang diderita seseorang.
Jumlah trombosit normal dalam tubuh seseorang yaitu 150.000 – 450.000
permikro liter darah. Apabila jumlah trombosit dibawah 150.000 disebut
trombositopenia jika melebihi 450.000 disebut trombositosis (Adhiyani dkk
2015).
Rees ecker dapat digunakan untuk pemeriksaan trombosit dan eritrosit
sekaligus sehingga lebih efisien. Eritrosit yang diperiksa lebih mudah diamati
karena terwarnai dengan baik untuk kelemahannya sendiri rees ecker memiliki
harga yang lebih mahal dibanding pengencer yang lain dan dengan pengenceran
kecil eritrosit menumpuk sehingga menutupi eritrosit menumpuk, rees ecker juga
mengotori pipet hema (kebiruan) (Gorini et al. 2019).
Hitung sel manual menggunakan hemocytometer atau kamar hitung yang
paling umum digunakan adalah improved neubauer, yang terdiri dari dua
permukaan yang terangkat. Masing masing kotak counting area berukuran 3 mm x
3 mm (total area 9 mm²).
Pada metode rees Ecker, sel trombosit tampak rapuh dan berwarna biru
mengkilat. Tetapi sel eritrosit tidak mengalami lisis sehingga dapat mengganggu
perhitungan langkah kerja metode ini adalah dengan mengencerkan darah dengan
larutan BCB (Brilliant cresy Blue) sehingga trombosit akan tercat terang kebiruan
dan dihitung dengan bentuk baik bila di hitung dibawah mikroskop. Tingkat
kesalahan metode REES ecker berkisar antara 16-25 %.
VII. Kesimpulan

Pada praktikum pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang telah


dilakukan pada pasien atas nama Yunita (18 tahun) diperoleh hasil nilai trombosit
pasien tidak terhitung atau tidak normal yang menandakan peningkatan nilai
trombosit yang disebut sebagai trombositosis.
DAFTAR PUSTAKA

Shi Jiang Lu dkk. 2011. Platelets Generated From Hembry Onic Stem Cells Are
Functional In Vitro And In The Microcirculation of Living Mico [Online]

Chakrabarti A. 2015 Erytrocyte dan Platelet Proteomics In Hematological


Disorders. [Online]

Riswanto. 2013 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia

Anda mungkin juga menyukai