Anda di halaman 1dari 16

NAMA : Bella Adelia

NIM : PO.71.34.1.20.044

KELAS : 2A

HARI/TANGGAL : Rabu, 20 April 2022

JUDUL :

Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metode Manual Tabung

TUJUAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Hitung Jenis


Leukosit

DASAR TEORI

Trombosit, alias keping darah atau platelet, adalah salah satu komponen darah yang
berfungsi dalam proses pembekuan darah. Umur hidup keping darah ini hanya bertahan
selama 10 hari, setelah itu sumsum tulang akan terus memperbarui persediaannya.Sama
seperti sel darah merah dan kebanyakan sel darah putih, trombosit diproduksi di sumsum
tulang manusia. Asal muasal dari sel keping darah yang satu ini adalah sel sumsum tulang
berukuran besar, yang disebut dengan megakariosit.Ketika tubuh terluka, trombosit akan
disalurkan ke lokasi luka untuk membuat darah menjadi lengket dan membentuk gumpalan.
Alhasil, darah pun tidak akan terus mengalir keluar.

Di saat bersamaan, trombosit juga merangsang protein dalam darah untuk membuat
benang-benang halus yang disebut dengan fibrin. Benang fibrin ini bertugas membantu
trombosit untuk memperkuat sumbatan penutup luka Anda.Ketika jaringan kulit yang luka
sudah membaik, trombosit akan diambil kembali oleh darah. Sementara itu, fibrin yang
sudah terbentuk pun akan hancur perlahan-lahan.Tanpa adanya trombosit, proses
pembekuan darah akan terganggu. Bahkan, luka kecil pun bisa menyebabkan perdarahan
parah atau gumpalan di seluruh tubuh.n hitung jumlah trombosit sedikit lebih sulit
dibandingkan dengan pemeriksaan sel darah lainnya oleh karena ukuran yang lebih kecil
dan sifat trombosit yang mudah bergerombol sehingga diperlukan ketelitian dan keakuratan
dalam pemeriksaannya.

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit sedikit lebih sulit dibandingkan dengan


pemeriksaan sel darah lainnya oleh karena ukuran yang lebih kecil dan sifat trombosit yang
mudah bergerombol sehingga diperlukan ketelitian dan keakuratan dalam pemeriksaannya.
Pemeriksaan di laboratorium sering dijumpai hasil trombositopenia yaitu jumlah trombosit di
bawah nilai normal yang hasilnya terkadang dipertanyakan oleh pengguna sehingga
memerlukan konfirmasi lanjutan untuk membandingkannya dengan laboratorium lain untuk
memastikan apakah sampel yang diperiksa memang benar-benar trombositopenia atau
karena faktor lainnya
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit terdiri dari beberapa metode. Seiring dengan
dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah,
saat ini di sebagian besar laboratorium klinik lebih banyak menggunakan alat hematologi
otomatis. Kelebihan pada metode otomatis adalah mampu mengerjakan beberapa parameter
pemeriksaan dalam waktu bersamaan, hasil pemeriksaan valid karena terstandarisasi dan
proses pengerjaan lebih cepat dibanding manual sehingga lebih efektif dan efisien (Harjo,
2011). Namun menurut Kiswari kelemahan alat otomatis adalah tidak dapat menghitung
dengan baik apabila ada trombosit besar, trombosit bergerombol atau pecahan eritrosit dan
pecahan lekosit. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanda flagging pada alat. Dengan
demikian cross check menggunakan manual sangat berarti (Kiswari, 2014)
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit juga dapat dilakukan dengan metode manual
baik secara langsung maupun tidak langsung. Hitung trombosit cara langsung dapat
menggunakan larutan Rees Ecker atau larutan ammonium oksalat 1%. Metode ini juga
merupakan metode rujukan yang direkomendasikan. Kelebihan metode ini adalah peralatan
yang lebih sederhana jika dibanding dengan metode otomatis sehingga biaya lebih murah,
selain itu pemeriksaan dapat dilakukan dengan mikroskop cahaya sehingga tidak tergantung
aliran listrik. Kelemahan metode langsung adalah pada ketelitian dan ketepatan yang kurang
baik. Kemungkinan kesalahan pada metode ini adalah 8-25% (Kiswari, 2014).
Sedangkan metode tidak langsung dapat dilakukan dengan cara estimasi pada
sediaan apus darah tepi yang dikenal dengan metode Barbara Brown Prinsipnya adalah
menghitung jumlah trombosit diantara eritrosit yang penyebarannya merata dimana pada
setiap lapang pandang besar trombosit yang ditemukan dikalikan dengan faktor perkalian
menurut Barbara Brown yaitu 20.000sel/ul darah (Kiswari, 2014). Selain mudah dilakukan,
kelebihan metode ini adalah dapat melihat kelainan morfologi sel-sel darah. Walaupun
metode ini lebih kasar dibanding cara langsung, namun paling sering dilakukan sebagai
konfirmasi terhadap pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode otomatis terutama bila
ditemukan trombositopenia
. JENIS SPESIMEN : Darah Vena
PROBANDUS

 Metode Langsung Tabung

Nama : Dewi Fadilah

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

ALAT :

 Mikroskop
 Bilik hitung Improved Neubauer
 Tabung serologi
 Pipet ukur 0,5ml
 Mikropipet 20 mikron
 Yellow tip
 Cawan petri
 Kapas
 Kertas Lensa
 Imersi oil

REAGEN

 Ammonium oxalate 1%

PRINSIP PEMERIKSAAN

Darah diencerkan dengan reagen ammonium oxalate yang akan melisiskan sel selain
trombosit. Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu di bilik hitung. Dengan faktor
konversi jumlah trombosit/ µl darah bisa diperhitungkan
PROSEDUR KERJA

Tahap Pra-Analitik

1. Periksa terlebih dahulu blanko/formulir pemeriksaan dan pastikan isi di dalamnya


sesuai dengan pasien
2. Lakukan anamnesa terlebih dahulu terhadap pasien mengenai keadaan tubuhnya dan
apakah terdapat obat yang telah dikonsumsi oleh mereka yang sekiranya dapat
mengganggu hasil pemeriksaan
3. Setelah anamnesa, siapkan peralatan untuk pengambilan sampel darah vena

4. Pengambilan sampel
a) Pengambilan darah vena dengan menggunakan vacutainer dengan prosedur
yang baik dan benar sebanyak 3 ml
b) Gunakan tabung tutup ungu dengan antikoagulan EDTA

Tahap Analitik

1. Pipet reagen Ammonium Oxalat 1% sebanyak 0,5 ml. masukkan dalam tabung
2. Tambahkan 0,02 ml darah EDTA, homogenkan
3. Masukkan bilik hitung Improved Neubauerl daraj
4. Simpan dalam cawan petri yang dialasi kapas basah ±10’ agar trombosit mengendap
5. Hitung semua trombosit pada 5 bidang sedang ditengah, dengan lensa objektif 40x
(Perbesaran 400x)

Tahap Pasca Analitik

1. Catat hasil jumlah sel kemudian hitung jumlah trombosit dengan rumus perhitungan
sebagai berikut
∑Trombosit = (N X P) / V
= (N X 26) / (5/250)
= (N X 26 / (1/50)
= (N X 26 X 50)
= (N X 1.300) sel / µl darah

INTERPRETASI HASIL

1. Prematur : 100.000 - 300.000 sel/mm3


2. Bayi Baru Lahir : 150.000 - 300.000 sel/mm3
3. Bayi : 200.000 - 475.000 sel/mm3
4. Dewasa : 150.000 - 450.000 sel/mm3

HASIL

 Bidang sedang I = 49
 Bidang sedang II = 37
 Bidang sedang III = 21
 Bidang sedang IV = 35
 Bidang sedang V = 19

Jumlah Sel (N) = 161 sel

Jumlah Trombosit = N X 1.300

= 161 X 1.300

= 209.300 sel/mm3
PEMBAHASAN

Trombosit dalam sirkulasi adalah kepingan-kepingan yang berasal dari sitoplasma


megakariosit, yaitu suatu sel besar berinti banyak yang terdapat dalam sumsum tulang. Ada
beberapa cara pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah trombosit yaitu
menghitung trombosit dengan menggunakan alat hematologi analyser dan secara manual
dengan menggunakan kamar hitung
Dalam praktikum kali ini digunakan metode langsung (Tabung) dengan cara
mencampurkan darah dan ammonium oxalate yang dapat melisiskan sel selain sel trombosit
kemudia dihitung di dalam 5 bidang sedang di tengah bilik hitung improved Neubauer. Setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil 286.000 sel/mm 3 yang masukk dalam range nilai
rujukan normal yaitu 150.000 - 450.000 sel/mm3
Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000
sel/mm3 darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 sel/mm3 maka akan cenderung
terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 sel/mm3 darah biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapatterjadi perdarahan setelah trauma

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

1) Kemoterapi dan sinarX dapat menurunkan hitung trombosit


2) Pengaruh obat (lihat pengaruh obat)
3) Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah
4) Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling
melekat(agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu
5) Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang
adekuat juga dapatmenyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan
6) Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan
kesalahan pada hasil :
 Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit
mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami
disintegrasi.
 Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan
terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit
7) Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit

KESIMPULAN :

Dilihat dari praktikum ini, kita harus mengikuti prosedur dan instruksi yang ada dengan
baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang dapat divalidasi. Dari hasil jumlah tromboosit
yang didapat yaitu 209.300 sel/mm3 menunjukkan bahwa probandus memiliki jumlah
trombosit yang normal
JUDUL :

Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metode Manual hemositometer

TUJUAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Hitung jumlah


trombosit secara manual tabung

DASAR TEORI

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit sedikit lebih sulit dibandingkan dengan


pemeriksaan sel darah lainnya oleh karena ukuran yang lebih kecil dan sifat trombosit yang
mudah bergerombol sehingga diperlukan ketelitian dan keakuratan dalam pemeriksaannya.
Pemeriksaan di laboratorium sering dijumpai hasil trombositopenia yaitu jumlah trombosit di
bawah nilai normal yang hasilnya terkadang dipertanyakan oleh pengguna sehingga
memerlukan konfirmasi lanjutan untuk membandingkannya dengan laboratorium lain untuk
memastikan apakah sampel yang diperiksa memang benar-benar trombositopenia atau
karena faktor lainnya

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit terdiri dari beberapa metode. Seiring dengan
dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah,
saat ini di sebagian besar laboratorium klinik lebih banyak menggunakan alat hematologi
otomatis. Kelebihan pada metode otomatis adalah mampu mengerjakan beberapa
parameter pemeriksaan dalam waktu bersamaan, hasil pemeriksaan valid karena
terstandarisasi dan proses pengerjaan lebih cepat dibanding manual sehingga lebih efektif
dan efisien (Harjo, 2011). Namun menurut Kiswari kelemahan alat otomatis adalah tidak
dapat menghitung dengan baik apabila ada trombosit besar, trombosit bergerombol atau
pecahan eritrosit dan pecahan lekosit. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanda flagging
pada alat. Dengan demikian cross check menggunakan manual sangat berarti (Kiswari,
2014).

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit juga dapat dilakukan dengan metode manual
baik secara langsung maupun tidak langsung. Hitung trombosit cara langsung dapat
menggunakan larutan Rees Ecker atau larutan ammonium oksalat 1%. Metode ini juga
merupakan metode rujukan yang direkomendasikan. Kelebihan metode ini adalah peralatan
yang lebih sederhana jika dibanding dengan metode otomatis sehingga biaya lebih murah,
selain itu pemeriksaan dapat dilakukan dengan mikroskop cahaya sehingga tidak tergantung
aliran listrik. Kelemahan metode langsung adalah pada ketelitian dan ketepatan yang kurang
baik. Kemungkinan kesalahan pada metode ini adalah 8-25% (Kiswari, 2014).
Sedangkan metode tidak langsung dapat dilakukan dengan cara estimasi pada
sediaan apus darah tepi yang dikenal dengan metode Barbara Brown Prinsipnya adalah
menghitung jumlah trombosit diantara eritrosit yang penyebarannya merata dimana pada
setiap lapang pandang besar trombosit yang ditemukan dikalikan dengan faktor perkalian
menurut Barbara Brown yaitu 20.000sel/ul darah (Kiswari, 2014). Selain mudah dilakukan,
kelebihan metode ini adalah dapat melihat kelainan morfologi sel-sel darah. Walaupun
metode ini lebih kasar dibanding cara langsung, namun paling sering dilakukan sebagai
konfirmasi terhadap pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode otomatis terutama bila
ditemukan trombositopenia

JENIS SPESIMEN : Darah Vena

PROBANDUS

 Metode Langsung (Pipet Thoma)

Nama : Dewi Fadilah

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

ALAT :

 Mikroskop
 Bilik hitung Improved Neubauer
 Tabung serologi
 Hemositometer
 Cawan petri
 Kapas
 Kertas Lensa
 Imersi oil
REAGEN

 Rees Ecker

PRINSIP PEMERIKSAAN

Darah diencerkan dengan reagenRees Ecker yang akan mewarnai sel trombosit tetapi tidak
akan melisiskan sel selain trombosit Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu di bilik
hitung. Dengan faktor konversi jumlah trombosit/ µl darah bisa diperhitungkan

PROSEDUR KERJA

Tahap Pra-Analitik

1. Periksa terlebih dahulu blanko/formulir pemeriksaan dan pastikan isi di dalamnya


sesuai dengan pasien
2. Lakukan anamnesa terlebih dahulu terhadap pasien mengenai keadaan tubuhnya dan
apakah terdapat obat yang telah dikonsumsi oleh mereka yang sekiranya dapat
mengganggu hasil pemeriksaan
3. Setelah anamnesa, siapkan peralatan untuk pengambilan sampel darah vena
4. Pengambilan sampel
c) Pengambilan darah vena dengan menggunakan vacutainer dengan prosedur
yang baik dan benar sebanyak 3 ml
d) Gunakan tabung tutup ungu dengan antikoagulan EDTA

Tahap Analitik

1. Reagen Rees Ecker dihisap sampai tanda 1, buang lagi


2. Darah dihisap samapi tanda 0,5
3. Hisap Reagen Rees dan Ecker sampai tanda 101
4. Homogenkan kemudian buang 3-4 tetes
5. Teteskan dalam bilik hitung
6. Letakkan bilik hitung dalam cawan petri dengan dialasi kapas basah agar trombosit
mengendap
7. Hitung trombosit dalam 25 bidang sedang ditengan, dengan lensa objektif 40x
(perbesaran 400x)

Tahap Pasca Analitik

1. Catat hasil jumlah sel kemudian hitung jumlah trombosit dengan rumus perhitungan
sebagai berikut
∑Trombosit = (N X P) / V
= (N X 200) / (25/250)
= (N X 200 / (1/10)
= (N X 200 X 10)
= (N X 2000) sel / µl darah

INTERPRETASI HASIL

1. Prematur : 100.000 - 300.000 sel/mm3


2. Bayi Baru Lahir : 150.000 - 300.000 sel/mm3
3. Bayi : 200.000 - 475.000 sel/mm3
4. Dewasa : 150.000 - 450.000 sel/mm3

HASIL

Bidang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sel 6 9 9 7 4 8 10 8 7 3 6 5

Bidang 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Sel 9 6 6 5 6 7 5 8 7 6 8 7 9

Jumlah sel (N) = 171

Jumlah Trombosit = N X 2.000

= 171 X 2.000

= 342.000 sel/mm3
PEMBAHASAN

Trombosit dalam sirkulasi adalah kepingan-kepingan yang berasal dari sitoplasma


megakariosit, yaitu suatu sel besar berinti banyak yang terdapat dalam sumsum tulang. Ada
beberapa cara pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah trombosit yaitu
menghitung trombosit dengan menggunakan alat hematologi analyser dan secara manual
dengan menggunakan kamar hitung
Dalam praktikum kali ini digunakan metode langsung (Thoma) dengan cara
mencampurkan darah dengan reagen Rees Ecker yang mempunyai prinsip tidak melisiskan
sel selain sel trombosit dan mewarnai sel. Kemudian dihitung di dalam 25 bidang sedang di
tengah bilik hitung improved Neubauer. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil
sel/mm3 yang masukk dalam range nilai rujukan normal yaitu 150.000 - 450.000 sel/mm3
Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000
sel/mm3 darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 sel/mm3 maka akan cenderung
terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 sel/mm3 darah biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapatterjadi perdarahan setelah trauma
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

1) Kemoterapi dan sinarX dapat menurunkan hitung trombosit


2) Pengaruh obat (lihat pengaruh obat)
3) Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah
4) Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling
melekat(agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu
5) Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang
adekuat juga dapatmenyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan
6) Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan
kesalahan pada hasil :
 Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit
mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami
disintegrasi.
 Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan
terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit
7) Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit

KESIMPULAN
Dilihat dari praktikum ini, kita harus mengikuti prosedur dan instruksi yang ada dengan
baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang dapat divalidasi. Dari hasil jumlah tromboosit
yang didapat yaitu 342.000 sel/mm3 menunjukkan bahwa probandus memiliki jumlah
trombosit yang normal
JUDUL :

Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Metode Manual tidak langsung (Estimasi


Barbara)

TUJUAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan Hitung jumlah


trombosit secara manual tidak langsung (Estimasi Barbara)

DASAR TEORI

Trombosit, alias keping darah atau platelet, adalah salah satu komponen darah yang
berfungsi dalam proses pembekuan darah. Umur hidup keping darah ini hanya bertahan
selama 10 hari, setelah itu sumsum tulang akan terus memperbarui persediaannya.Sama
seperti sel darah merah dan kebanyakan sel darah putih, trombosit diproduksi di sumsum
tulang manusia. Asal muasal dari sel keping darah yang satu ini adalah sel sumsum tulang
berukuran besar, yang disebut dengan megakariosit.Ketika tubuh terluka, trombosit akan
disalurkan ke lokasi luka untuk membuat darah menjadi lengket dan membentuk gumpalan.
Alhasil, darah pun tidak akan terus mengalir keluar.

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit sedikit lebih sulit dibandingkan dengan


pemeriksaan sel darah lainnya oleh karena ukuran yang lebih kecil dan sifat trombosit yang
mudah bergerombol sehingga diperlukan ketelitian dan keakuratan dalam pemeriksaannya.
Pemeriksaan di laboratorium sering dijumpai hasil trombositopenia yaitu jumlah trombosit di
bawah nilai normal yang hasilnya terkadang dipertanyakan oleh pengguna sehingga
memerlukan konfirmasi lanjutan untuk membandingkannya dengan laboratorium lain untuk
memastikan apakah sampel yang diperiksa memang benar-benar trombositopenia atau
karena faktor lainnya

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit terdiri dari beberapa metode. Seiring dengan
dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan pemeriksaan hitung sel darah,
saat ini di sebagian besar laboratorium klinik lebih banyak menggunakan alat hematologi
otomatis. Kelebihan pada metode otomatis adalah mampu mengerjakan beberapa
parameter pemeriksaan dalam waktu bersamaan, hasil pemeriksaan valid karena
terstandarisasi dan proses pengerjaan lebih cepat dibanding manual sehingga lebih efektif
dan efisien (Harjo, 2011). Namun menurut Kiswari kelemahan alat otomatis adalah tidak
dapat menghitung dengan baik apabila ada trombosit besar, trombosit bergerombol atau
pecahan eritrosit dan pecahan lekosit. Hal ini dapat dilihat dengan adanya tanda flagging
pada alat. Dengan demikian cross check menggunakan manual sangat berarti (Kiswari,
2014).

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit juga dapat dilakukan dengan metode manual
baik secara langsung maupun tidak langsung. Hitung trombosit cara langsung dapat
menggunakan larutan Rees Ecker atau larutan ammonium oksalat 1%. Metode ini juga
merupakan metode rujukan yang direkomendasikan. Kelebihan metode ini adalah peralatan
yang lebih sederhana jika dibanding dengan metode otomatis sehingga biaya lebih murah,
selain itu pemeriksaan dapat dilakukan dengan mikroskop cahaya sehingga tidak tergantung
aliran listrik. Kelemahan metode langsung adalah pada ketelitian dan ketepatan yang kurang
baik. Kemungkinan kesalahan pada metode ini adalah 8-25% (Kiswari, 2014).

Sedangkan metode tidak langsung dapat dilakukan dengan cara estimasi pada
sediaan apus darah tepi yang dikenal dengan metode Barbara Brown Prinsipnya adalah
menghitung jumlah trombosit diantara eritrosit yang penyebarannya merata dimana pada
setiap lapang pandang besar trombosit yang ditemukan dikalikan dengan faktor perkalian
menurut Barbara Brown yaitu 20.000sel/ul darah (Kiswari, 2014). Selain mudah dilakukan,
kelebihan metode ini adalah dapat melihat kelainan morfologi sel-sel darah. Walaupun
metode ini lebih kasar dibanding cara langsung, namun paling sering dilakukan sebagai
konfirmasi terhadap pemeriksaan hitung jumlah trombosit metode otomatis terutama bila
ditemukan trombositopenia

JENIS SPESIMEN : Darah Vena

PROBANDUS

Nama : Fessya Fatriyah

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

ALAT :

 Mikroskop
 Preparate SADT
 Kertas Lensa
 Imersi oil

REAGEN

-
PRINSIP PEMERIKSAAN

Menghitung jumlah trombosit didalam 10 lapang pandang pada sediaa apus darah tepi
dengan perbesaran 1000x pada zona V

PROSEDUR KERJA

Tahap Pra-Analitik

1. Periksa terlebih dahulu blanko/formulir pemeriksaan dan pastikan isi di dalamnya


sesuai dengan identitas yang terdapat pada preparate

Tahap Analitik

1. Letakkan sediaan apus darah tepi diatas mikroskop


2. Diperiksa dengan perbesaran 1000x
3. Hitunglah jumlah trombosit dalam 10 lapang pandang di zona V

Tahap Pasca Analitik

1. Catat hasil jumlah sel kemudian hitung jumlah trombosit dengan rumus perhitungan
sebagai berikut
∑Trombosit = Jumlah rata rata trombosit X Faktor
 Faktor = 20.000

INTERPRETASI HASIL

1. Prematur : 100.000 - 300.000 sel/mm3


2. Bayi Baru Lahir : 150.000 - 300.000 sel/mm3
3. Bayi : 200.000 - 475.000 sel/mm3
4. Dewasa : 150.000 - 400.000 sel/mm3

HASIL

LP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sel 15 20 21 18 16 18 27 10 16 20

Jumlah sel rata rata : 181/10 = 18,1


Jumlah Trombosit : Jumlah sel rata rata X Faktor (20.000)

= 18,1 X 20.000

= 362.000 sel/mm3

PEMBAHASAN

Trombosit dalam sirkulasi adalah kepingan-kepingan yang berasal dari sitoplasma


megakariosit, yaitu suatu sel besar berinti banyak yang terdapat dalam sumsum tulang. Ada
beberapa cara pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah trombosit yaitu
menghitung trombosit dengan menggunakan alat hematologi analyser dan secara manual
dengan menggunakan kamar hitung
Dalam praktikum kali ini digunakan metode manual tidak langsung (Estimasi Barbara)
dengan cara menghitung jumlah trombosit didalam 10 lapang pandang pada sediaan apus
darah tepi dengan perbesaran 1000x pada zona V

. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil 272.000 sel/mm 3 yang masukk


dalam range nilai rujukan normal yaitu 150.000 - 450.000 sel/mm3
Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000
sel/mm3 darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 sel/mm3 maka akan cenderung
terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 sel/mm3 darah biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapatterjadi perdarahan setelah trauma

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

1) Kemoterapi dan sinarX dapat menurunkan hitung trombosit


2) Pengaruh obat (lihat pengaruh obat)
3) Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah
4) Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling
melekat(agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu
5) Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang
adekuat juga dapatmenyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan
6) Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan
kesalahan pada hasil :
 Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit
mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami
disintegrasi.
 Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan
terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit
7) Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit

KESIMPULAN
Dilihat dari praktikum ini, kita harus mengikuti prosedur dan instruksi yang ada dengan
baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang dapat divalidasi. Dari hasil jumlah tromboosit
yang didapat yaitu 362.000 sel/mm3 menunjukkan bahwa probandus memiliki jumlah
trombosit yang normal

REFERENSI

 Gandasoebrata, 2006. Penuntun Laboratorium Klinik . Cetakan XII


Jakarta: Dian Rakyat.
 Ratnaningsih, T. dan Setyawati, 2003, Perbandingan Antara hitung Trombosit
Metode Langsung dan Tidak Langsung Pada Trombositopenia,
Berkala Kesehatan Klinik, Vol. IX, No. 1, Juni 2003, RS Dr. Sardjito,
Yogyakarta.
 Ratnaningsih, T. dan Usi Sukorini, 2005, Pengaruh Konsentrasi Na2EDTA
TerhadapPerubahan Parameter Hematologi, FK UGM, Yogyakarta.
 Sacher, Ronald A. dan Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit
dan Dewi Wulandari, editor: Huriawati Hartanto, 2004, Tinjauan Klinis
Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai