CARA PEMERIKSAANN
YA
APA ITU RETIKULOSIT???
Pemeriksaan retikulosit
Prinsip pemeriksaan
Retikulosit adalah eritrosit muda yang tidak berinti dan di dalam
sitoplasmanya masih terdapat sisa ribosom dan RNA. Sisa
ribosom dan RNA dapat dilihat dengan pewarnaanNew Methylene
Blue (NMB) atau Brilliant Cresyl Blue (BCB). Sisa RNA tampak
sebagai filamen atau granula berwarna ungu atau biru tergantung
zat warna yang dipakai dan hanya terlihat pada sediaan yang
tidak difiksasi dan diwarnai dalam keadaan vital (Riadi Wirawan,
2011).
Metode pemeriksaan
Ada 2 metode pemeriksaan, yaitu cara sediaan basah dan
sediaan kering.
Sediaan basah
1 Taruhlah satu tetes larutan BCB dalam metilalkohol (metanol)
di tengah-tengah kaca obyek dan biarkan sampai kering atau
taruhlah satu tetes larutan zat warna BCB di atas kaca obyek.
2 Taruhlah setetes kecil darah di atas bercak kering atau ke atas
tetes zat warna dan segeralah campur darah dan zat warna itu
dengan memakai sudut kaca obyek lain.
3 Tutuplah tetes darah itu dengan kaca penutup, lapisan darah
dalam sediaan basah ini harus tipis benar.
4 Biarkan beberapa menit atau masukkanlah ke dalam cawan
petri yang berisi kertas saring basah jika sekiranya
pemeriksaan selanjutnya terpaksa ditunda.
5 Periksalah memakai lensa minyak imersi dan tentukan berapa
banyak retikulosit didapat antara 1000 eritrosit.
Sediaan kering
1 Masukkanlah 0,5 sampai 1 mL larutan pewarna (dalam garam)
ke dalam tabung kecil.
2 Campurlah 5 tetes darah dengan larutan tadi dan biarkan
selama 30 menit.
1g
100 mL
Retikulosit adalah sel darah merah yang masih terdapat pecahan inti (RNA, organela, dan
mitokondria) yang berbentuk seperti jala. Retikulosit berukuran lebih besar dari eritrosit dan
berwarna lebih biru. Ciri-ciri Morfologi : Ukuran : 8 - 12 mm, Bentuk: bulat, Warna sitoplasma:
pucat,Granularitas:granul tunggal atau multipel, pekat,lembayung, Bentuk inti: tidak ada,
Distribusi dalam darah: 0.5 - 1.5 % dari jumlah eritrosit
Metode
: Supravital staining
Prinsip
:
Ke dalm darah dimana sel-sel darah dalam keadaan hidup ditambahkan larutan
BCB selam beberapa menit. Kemudian dibuat sediaan apus tipis dan dihitung
sel-sel retikulosit secara mikroskopik. Prosentase retikulosit ditentukan terhadap
sejumlah eritrosit.
Reagensia
:
Larutan Brillian Cresyl Blue (BCB)
New Methylen Blue 1 gram
Larutan Citras Saline 100 ml
Larutan Citras Saline berisi campuran : Natrium Citrate 30 g/L 1 bagian dan NaCl
9 g/L 4 bagian.
Alat-alat
:
Objek glass
Tabung reaksi
Pipet 100 L dan 50 L
Mikroskop
Cell counter
Spesimen
: Darah EDTA
Cara kerja
:
1. 100 L darah dimasukkan dalam tabung reaksi ditambah 50 L larutan BCB,
dicampur hingga homogen, didiamkan selama 15-20 menit
2. Campur dibuat sediaan apus tipis pada obyek glass dan dibiarkan mongering
diudara.
3. Menghitung jumlah retikulosit secara mikroskopik dengan perbesaran kuat
(100X).
Perhitungan :
1. Jumlah retikulosit dihitung dalam 1000 sel eritrosit
2. Prosentase retikulosit dihitung dengan rumus :
= N/1000 X 100%
Nilai normal
: 0,5 1,5 %
Interpretasi Hasil :
Peningkatan jumlah retikulosit yang disertai kadar HB normal mengindikasikan
adanya penghancuran atau penghilangan eritrosit berlebihan yang diimbangi
dengan peningkatan sum-sum tulang. Peningkatan retikulosit disertai dengan
kadar HB yang rendah menunjukkan bahwa respon tuubuh terhadap anemia
tidak adekuat. Penyakit yang disertai peningkatan jumlah retikulosit antara lain
anemia hemolitik, anemia sel sabit, talasemia mayor, leukimia, eritroblastik
feotalis, HBC dan D positif, kehamilan, dan kondisi paska pendarahan berat.
Penurunan jumlah retikulosit yang seharusnya tinggi terjadi pada krisis aplastik
yaitu kejadian dimana destruksi eritrosit tetap berlangsung sementara produksi
eritrosi terhenti, misalnya pada anemia hemolitik kronis karena HBS, anemia
pernisiosa, anemia defisiensi asam folat, anemia aplastik, terapi radiasi,
hipofungsi andenocortical, hipofungsi hipofise anterior, dan sirosis hati.