PEMERIKSAAN RETIKULOSIT
Hitung retikulosit merupakan indikator aktivitas sumsum tulang dan digunakan untuk
mendiagnosis anemia. Banyaknya retikulosit dalam darah tepi menggambarkan eritropoesis yang
hampir akurat. Peningkatan jumlah retikulosit di darah tepi menggambarkan akselerasi produksi
eritrosit dalam sumsum tulang. Sebaliknya, hitung retikulosit yang rendah terus-menerus dapat
mengindikasikan keadan hipofungsi sumsum tulang atau anemia aplastik.
Bahan :
Darah EDTA
Reagen BCB / Toulidin blue
Sampel Darah
IX. PERHITUNGAN :
940
% Retikuosit = 1000 𝑥 5 = 0,47%
X. PEMBAHASAN :
Ribosome mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan pewarna tertentu
seperti brilliant cresyl blue atau new methylene blue untuk membentuk endapan
granula atau filamen yang berwarna biru. Reaksi ini hanya terjadi pada pewarnaan
terhadap sel yang masih hidup dan tidak difiksasi. Oleh karena itu disebut
pewarnaan supravital. Retikulosit paling muda (imatur) adalah yang mengandung
ribosome terbanyak, sebaliknya retikulosit tertua hanya mempunyai beberapa titik
ribosome.
Pada pewarnaan Wright retikulosit tampak sebagai eritrosit yang berukuran lebih
besar dan berwarna lebih biru daripada eritrosit. Retikulum terlihat sebagai bintik-
bintik abnormal. Polikromatofilia yang menunjukkan warna kebiru-biruan dan
bintik-bintik basofil pada eritrosit, sebenarnya disebabkan oleh bahan ribosome
tersebut.
Hitung retikulosit merupakan indikator aktivitas sumsum tulang dan digunakan
untuk mendiagnosis anemia. Banyaknya retikulosit dalam darah tepi
menggambarkan eritropoesis yang hampir akurat. Peningkatan jumlah retikulosit di
darah tepi menggambarkan akselerasi produksi eritrosit dalam sumsum tulang.
Sebaliknya, hitung retikulosit yang rendah terus-menerus dapat mengindikasikan
keadan hipofungsi sumsum tulang atau anemia aplastik.
Penurunan jumlah Retikulosit : Anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat, aplastik, terapi
radiasi, pengaruh iradiasi sinar-X, hipofungsi adrenokortikal, hipofungsi hipofisis anterior,
sirosis hati (alkohol menyupresi retikulosit)
Peningkatan jumlah Retikulosit : Anemia (hemolitik, sel sabit), talasemia mayor,
perdarahan kronis, pasca perdarahan (3 - 4 hari), pengobatan anemia (defisiensi zat besi,
vit B12, asam folat), leukemia, eritroblastosis fetalis (penyakit hemolitik pada bayi baru
lahir), penyakit hemoglobin C dan D, kehamilan.