Anda di halaman 1dari 15

RETICULOCYTE

PRODUCTION INDEX
(RPI)
Fili Oei, Agus Alim Abdullah, Mansyur Arif
PENDAHULUAN (1)
 Retikulosit  sel darah merah muda yang mengandung sisa-
sisa asam ribosomal ribonukleat atau ribosomal ribonucleatic
acid (RNA) dalam jumlah yang lebih besar dalam sitoplasma
prekursor berinti.
 Hitung retikulosit indikasi kelangsungan hidup eritrosit
yang lebih pendek dari normal waktu sel darah merah atau
red blood cell (RBC) dalam keadaan stabil = yang baru
diproduksi  120 hari.
 Retikulosit menurun penurunan aktivitas eritropoietik.
 Retikulosit meningkat  peningkatan aktivitas eritropoietik.

2
PEMERIKSAAN RETIKULOSIT
 Manual  Automatik
 Pewarnaan supravital  Flowcytometry
 Sediaan basah  Sinar laser dengan
 Sediaan kering reagen fluoresen 
optical detector
blocked
 Pewarnaan supravital
 light scatter

3
PRA ANALITIK
 Persiapan pasien : tidak Alat dan bahan :
ada persiapan khusus  Tabung reaksi
 Persiapan sampel :  Slide mikroskop
sampel darah EDTA  Kaca objek (object glass)
 Pipet Pasteur / pipet
mikro
 Mikroskop
 Minyak emersi
 Reagen BCB

4
ANALITIK

 Campurkan jumlah darah yang sama dengan


jumlah pewarnaan (2-3 tetes, atau 50μL
masing-masing)  diinkubasi pada suhu
kamar selama 30 menit.
 Homogenkan campuran.
 Siapkan slide hapusan.

5
SEDIAAN BASAH
 1 tetes BCB di tengah slide  biarkan kering
 Teteskan 1 tetes darah pada slide  dicampur
 Tutup dengan kaca objek
 Periksa menggunakan mikroskop dengan
pembesaran 100x
 Hitung jumlah retikulosit yang terlihat per
1000 eritrosit

6
SEDIAAN KERING

 Masukkan 0.5-1 mL BCB ke dalam tabung


reaksi
 Campurkan 5 tetes darah ke dalam tabung 
inkubasi 30 menit
 Homogenkan  ambil 1 tetes campuran 
buat sediaan apusan darah tipis  diwarnai

7
HITUNG RETIKULOSIT (1)
 Persentase Retikulosit = Jumlah Retikulosit x 100
1000 eritrosit
 Absolut = Retikulosit (%) x ΣRBC (x 106/L)
100
 Terkoreksi = Retikulosit (%) x HCT pasien (%)
100
 Indeks Produksi Retikulosit =
Retikulosit (%) x [HCT pasien (%) / 45]
100

8
FAKTOR KOREKSI HEMATOKRIT

Hematokrit Pasien (%) Faktor Koreksi


40-45 1
35-39 1.5
25-34 2
15-24 2.5
<15 3
Sumber:

9
PASCA ANALITIK

Interpretasi
 IPR < 2%  kegagalan sumsum tulang
membentuk eritrosit
 IPR 2 – 3 %  respon baik terhadap anemia
hemolitik
 IPR > 3%  hiperproliferasi

10
PENURUNAN HITUNG
RETIKULOSIT
 Anemia (pernisiosa, defisiensi asam folat,
aplastik, megaloblastik)
 Paparan radiasi atau terapi radiasi
 Infeksi kronis
 Obat-obatan  azathioprine, chloramphenicol,
dactinomycin, methotrexate, dan obat-obatan
kemoterapi lainnya.
 Hipofungsi adrenokortikal atau hipofisis anterior

11
PENINGKATAN HITUNG RETIKULOSIT

 Perdarahan akut
 Anemia (hemolitik, sel sabit)
 Obat-obatan  levodopa, obat malaria,
corticotropin
 Kehamilan
 Penyakit lainnya: thalassemia mayor, leukemia,
eritroblastosis fetalis

12
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

  Kelebihan Kekurangan
Tidak dapat disimpan dalam
Cara Mudah, ringkas dan efisien waktu yang lama dan sel
Basah waktu retikulosit bergerak sehingga sel
dapat terhitung ulang
Dapat disimpan dalam waktu
Cara Proses pembuatan sediaan yang
yang cukup lama jika
Kering agak lama.
pemeriksaan ditunda

13
RETIKULOSIT(1)
 Ukuran: 8 - 12 m
 Bentuk: bulat
 Warna sitoplasma:
pucat
 Granularitas:
granul tunggal atau
multipel, pekat,
lembayung
 Bentuk inti: tidak
ada
 Distribusi dalam
darah: 0.5 - 1.5 %
dari jumlah eritrosit
 Pewarnaan:
supravital, dengan
Cresyl blue
 Perbesaran: x 100

Catatan: Retikulosit yang ditunjuk mengandung granul halus ( sisa zat-zat


ribonukleat). Dalam gambar ada 6 retikulosit 14
TERIMA KASIH

15

Anda mungkin juga menyukai