Anda di halaman 1dari 17

HEMOVIGILANCE

Rachmawati A. Muhiddin
Hemovigilance  “haema” berarti darah, dan “vigilans”
yang berarti memberikan perhatian khusus.

“ seperangkat prosedur yang dilakukan sejak


pengambilan darah donor dan komponen darah sampai
dengan pemantauan pasien dengan tujuan untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang
efek samping yang terjadi karena penggunaan produk
darah dan mencegah kejadian tersebut”.

Pendahuluan
European Blood Directive  “seperangkat
prosedur surveilans terkait kejadian tidak
diharapkan atau kejadian serius atau reaksi
pada donor dan pasien, dan pemantauan donor
secara epidemiologis”

Pendahuluan
Rekruitmen Pengambilan Pengelolaan
donor darah donor komponen

Pemberian
Penyimpanan Pemeriksaan
transfusi ke
Darah Pre transfusi
pasien

Pemantauan
transfusi

Pendahuluan
Bbrp thn sebelumnya Angka kejadian reaksi transfusi
di indonesia belum diketahui dengan pasti
Sejak thn 2016 RSUP dr Sardjito mulai merintis
aplikasi Haemovigilans sehingga RS dapat menginput
data reaksi transfusi
RSWS mulai meninput data sejak tahun 2017

Pendahuluan
Memastikan kualitas dari proses transfusi darah dengan deteksi
kesalahan dan efek samping untuk mengambil langkah-langkah
perbaikan seperti sistem traceability, sistem alarm dan audit
pelaksanaan yang digunakan.

meningkatkan keamanan dan kualitas proses transfusi darah dari donor


darah ke pasien penerima dan sebaliknya (sistem pelacakan dua arah)

Tujuan Hemovigilance
PRC

Fresh
Trombos
frozen
it
plasma

Plasma
Cryopre
darah
cipitate
lengkap

Ruang Lingkup
Hemovigilans
 tidak termasuk produk plasma yang diproduksi (imunoglobulin intravena, albumin, konsentrat faktor koagulasi)
Pedoman
internasional dan Kantor
Badan Transfusi
definisi kejadian Hemovigilance
Darah Nasional dari otoritas Nasional
nasional

Komite Transfusi
Petugas
Rumah Sakit
Hemovigilance
(KTRS)

Standarisasi
Tahap 1 Tahap 2

• Komite Nasional Transfusi • Otoritas Nasional darah


Darah atau pekerjaan yang harus menyetujui
setara dengan Otoritas perumusan standar nasional
Darah Nasional (National dan pedoman untuk
Blood Authority/NBA) hemovigilance serta
pedoman klinis yang harus
benar-dipatuhi oleh semua
rumah sakit nasional

Penerapan sistem nasional


Tahap 3 Tahap 4

• Formulasi dari kelompok • Otoritas Nasional darah


profesional atau kelompok harus menyetujui
kerja yang bertanggung perumusan standar nasional
jawab atas proses dan pedoman untuk
pelaksanaan, evaluasi dan hemovigilance serta
tindak lanjut data yang pedoman klinis yang harus
dikumpulkan dari rumah benar-dipatuhi oleh semua
sakit dari efek samping rumah sakit nasional
serta membuat
rekomendasi untuk
perbaikan dan keamanan
tindakan mereka
Rumusan dari komite transfusi rumah sakit

Pedoman klinis dirumuskan dan diterapkan ditingkat


lokal dengan acuan pedoman internasional

Sistem pemesanan produk darah dikembangkan dengan


formulir atau aplikasi terstandar
Indikator kualitas harus ditetapkan dalam mengukur
praktik klinis dan teknis

Proses penelusuran termasuk konfirmasi transfusi


atau perusakan alat serta bahan oleh petugas medis
harus dipastikan
Penerapan sistem rumah sakit
• Seluruh langkah dalam proses transfusi harus
didokumentasikan

• Kepemimpinan efisien dan terarah dalam koodinasikan tindakan


dan kegiatan yang terkait dengan hemovigilance ditingkat
nasional serta rumah sakit

• Kesalahan, kejadian buruk dan insiden merugikan harus ada


pelaporan sistem online

• Harus ada rekomendasi dari badan pengelola lokal atau pemantau


hemovigilance untuk membuat program peningkatan kesadaran,
pelatihan dan pendidikan untuk semua yang terlibat dalam proses
transfusi
Nasional

Lokal Nasional
Observasi Menetapkan aturan

Deteksi

Selidik

Terdokumentasi

Kirim Data Terima Data

Tindakan koreksi/pencegahan Menganalisis

Menyimpulkan

Edukasi Laporan dan Rekomendasi

Monitor

Alur sistem data hemovigilance


Pelaporan Hemovigilance
Pelaporan Hemovigilance
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai