gambar mikroskopis
BAHAN :
a. Darah
b. Alkohol 70 %
c. Minyak imersi, xylol
d. Metanol absolut, Fungsi: untuk fiksasi
e. Zat warna Giemsa, Fungsi: mewarnai sel
Pewarnaan
a. fiksasi preparat yang sudah kering dengan metanol absolut
selama 2-3 menit
b. buang sisa methanol tersebut kemudian genangi dengan zat
warna Giemsa 1 mL + Aquades 4 mL (1:4) selama 20-30 menit
Pembacaan
a. Simpan preparat di meja mikroskop
b. Lihat dengan menggunakan objektif 40 x yaitu untuk
melihat kualitas preparat.
c. Jika sudah bagus dan jelas kemudian ganti objektif dengan
100 x dan tambahkan oli mersi
d. Hitung jenis sel lekositnya
e. Pembacaan dilakukan pada bagian dimana eritrosit saling
berdekatan tetapi tidak saling menumpuk atau jarang
1. Kepala = eritrosit bertumpuk
2. Pinggir= monosit, segmen, stab
3. Tengah = limfosit
4. Ekor = monosit, segmen, stab
Gambaran Netrofil : berupa sel bundar dengan diameter 12 μm, memiliki
sitoplasma yang bergranula halus dan di tengah terdapat nukleus
bersegmen. Neutrofil tinngi umumnya tanda dari infeksi bakteri
Basophil : Basofil berdiameter 10-12 μm, dengan inti dua gelambir atau
bentuk inti tidak beraturan. basofil berperan pada beberapa tipe reaksi
alergi
Agranulosit :
a. Limfosit : 20 – 45 %
b. Monosit : 2 – 10 %
KIMIA KLINIK
1 Glukosa Urin
Cara kerja :
5 mL Benedict tambah 8 tetes urin , panaskan waterbath 100°C
selama 5 menit atau sampai mendidih dalam api langsung 20
detik
11 Albumin
Pewarnaan BTA
1. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas
2. Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
3. Panaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan caara melewatkan nyala api
pada bagian bawah kaca sehingga keluar uap(jangan sampai mendidih)
4. Sediaan dibiarkan hingga dinginn selama 5 menit.
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
6. Tuangkan asam alkohol 3% di atas kaca sediaan sampai warna merah dari
fuchsin hilang.
7. Sediaan dicuci dengann air mengalir
8. Tuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas sediaan dan biarkan selama 10-20
detik atau larutan methylen blue 0,1% selama 1 menit.
9. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringka pada suhu kamar.
Spesies Bakteri dan Medai Biakan
Uji biokimia bakteri meliputi uji fermentasi karbohidrat, uji Metil Red-Voges Proskauer (MR-
VP), uji sitrat, uji motilitas, uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA), uji indol, dan uji katalase.
Ma
nnitol Salt Agar (MSA) : MacConkey Agar Agar Cetrimide, juga
dikenal sebagai agar
Memecah mannitol, koloni
Cetrimide pseudomonas,
dan media berwarna kuning
adalah media selektif dan
diferensial khusus yang
digunakan untuk isolasi dan
identifikasi Pseudomonas
aeruginosa
PARASITOLOGI
Membuat slide malaria
Tetes tebal dan tipis
a) buat tetes tebal , tunggu kering semprot dengan aquadest agar eritrosit lisis
b) buat tetes tipis, tunggu kering fiksasi dengan metanol 30 detik
c) diberi pewarnaan giemsa 15-20 menit
d) baca di perbesaran 100x
Mengamati preparat malaria
Ada lima spesies Plasmodium malaria, yaitu :
1. Plasmodium falciparum
Penyebab penyakit malaria tropika yang sering menyebabkan malaria berat/malaria
otak yang berakibat fatal, gejala serangannya timbul berselang setiap dua hari (48
jam) sekali.
2. Plasmodium vivax
Penyebab penyakit malaria tertiana yang gejala serangannya timbul berselang setiap
tiga hari
3. Plasmodium malariae
Penyebab malaria quartana yang gejala serangannya timbul berselang setiap empat
hari.
4. Plasmodium ovale
Penyebab malaria ovale yang gejalanya hamper menyerupai malaria quartana, jenis
ini jarang ditemui di Indonesia, banyak dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat.
5. Plasmodium knowlesi
Penyebab malaria yang ditularkan dari kera/monyet.
STADIUM PARASIT MALARIA
Plasmodium
palcifarum
Plasmodium
vivax
Plasmodium
malaria
Plasmodium
ovale
IMUNOLOGI
PEMERIKSAAN WIDAL
1. METODE KUALITATIF
Prinsip : Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum pasien (antibody Salmonella typhi)
dicampurkan dengan suspense antigen somatic “O” dan “H”
Note : Reagen antigen somatic “O” berwarna Biru, reagen antigen somatic “H”
berwarna merah
Alat :
- Rotator
- Pipet/Mikropipet
- Papan aglutinasi
Bahan :
- Reagen widal
- Sampel
Cara Kerja :
- Reagen widal dan sampel disimpan pada suhu ruang sebelum digunakan
- Dihomogenkan sampat terlarut sempurna
- Diteteskan sampel serum sebanyak 1 tetes / 80 սl pada 8 lingkaran papa
aglutinasi
(Kode O, AO, BO, CO, H, AH, BH, dan CH)
- Diteteskan reagen WIDAL kode O, AO, BO, CO, H, AH, BH, dan CH masing-masing 1
tetes pada papan aglutinasi yang telah ditetesi sampel (ujung pipet reagen tidak
boleh menyentuk kontrol maupun sampel)
- Homogenkan reagen WIDAL dengan sampel
- Dirotasi/digoyang selama 2 menit
Interpretasi Hasil :
- Positif : Terbentuk aglutinasi dilanjutkan ke pemeriksaan semi kuantitatif dengan
pengenceran
- Negatif : Tidak terbentuk aglutinasi
2. METODE SEMI KUANTITATIF
Prinsip : Dengan mengencerkan serum, maka titer antibody dalam serum dapat
ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi
menunjukan titer antibody dalam serum
Alat :
- Papan aglutinasi
- Pipet
- Timer
- Rotator
- Mikropipet
Bahan :
- Serum
- Tip kuning
Cara Kerja :
- Reagen WIDAL dan sampel disimpan pada suhu ruang sebelum digunakan
- Dihomogenkan hingga terlarut sempurna
- Dilakukan pengenceran Smpel seperti pada tabel berikut :
Volume Sampel Pengenceran
80 սl 1 : 20
40 սl 1 : 40
20 սl 1 : 80
10 սl 1 : 160
5 սl 1 : 320
2,5 սl 1 : 640
1,25 սl 1 : 1280
- Diteteskan reagen WIDAL yang menunjukan hasil positif pada uji kualitatif
- Campurkan reagen dan sampel
- Dihomogenkan menggunakan ujung pipet (ujung pipet yang digunakan untuk
menghomogenkan harus berbeda)
- Dirotasi/digoyang selama 2 menit
- Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi aglutinasi
Interpretasi Hasil :
- Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi aglutinasi dan catat titer nya
BIOLOGI MOLEKULER
Master mix
Elektroforesis
Realtime PCR
1. Pembacaan hasil real time PCR berdasarkan kit insert
Invalid :
a) Positif Control Test (PCT) : Negative (tidak ada amplifikasi/ kurva dan tidak ada nilai Ct)
b) Negatif Control Test (NTC) : Positive (adanya kurva amplifikasi dan nilai Ct)
Inkonklusif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (internal kontrol pos, Salah satu gen target positive)
Positif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (Pos)
Negatif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (Neg dan Internal Kontrol Pos)
2.Pembuatan Gel
3. Proses Elektroforesis
CONTOH :
1.Fiksasi
Jar. Besar di ukur p x l x t , perbandingan 1: 20 di rendam di lar. NBF 10 % selama 24 jam
Jar. Kecil -> kaset baru di rendam NBF 10 % selama 24 jam
Sitologi di simpan di lemari es, dibuat preparat cara squash dikeringkan , fiksasi pake alkohol
96% minimal 1 jam -24 jam. dilanjut warna 2 HE & 2 Giemsa.
2. Pewarnaan HE