Anda di halaman 1dari 23

HEMATOLOGI

Hitung Sel Leukosit


1 Prinsip Darah dicampur dengan larutan asam lemah supaya darah menjadi
encer dan eritrosit akan hemolisis.
2 Metode Mikroskopis
3 Alat dan 1. Darah
bahan 2. Kapas
3. Reagen Turk
- Asam asetat glasial 3 ml, fungsi : melisiskan sel darah merah
- Gentian violet 1% 1 ml, fungsi : mewarnai sel leukosit
- Akuades 100 ml
4 Cara Kerja Pengenceran Tabung
a. Siapkan bilik hitung dengan deck glass
b. Pipet larutan turk sebanyak 200 µl ke dalam tabung reaksi (lalu
buang 10 μl) kemudian tambahkan 10 µl darah EDTA, campur
sampai homogen.
c. Biarkan selama 3 menit pada suhu kamar, kemudian isi bilik
hitung
d. Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop. Hitung jumlah sel
menggunakan lensa obyektif 10x atau 40x.

gambar mikroskopis

5 Perhitungan Pengenceran tabung : 190 +10 / 10 = 20x


Pengenceran pipet thoma : 11 -1 / 0,5 = 20x
Hitung jumlah sel pada 4 kotak besar
V = 1 x 1 x 0.1 mm3
1
KV = 1/V  = 2.5
4 (1 x 1 x 0.1)
Jumlah sel = N
Jadi N X P X KV
N X 20 X 2.5
N X 50
6 Nilai normal Dewasa : 4.000 – 10.000/mm3
Bayi baru lahir : 10.000 – 25.000/mm3
Anak 1 -3 tahun : 6.000 – 18.000/mm3
Anak 4 -7 tahun : 6.000 – 15.000/mm3
Anak 8 – 12 tahun : 4.500 – 13.500/mm3
Hitung Sel Trombosit

1. Prinsip Darah diencerkan dalam tabung serologi dengan menggunakan


larutan Ammonium oxalate 1 %, kemudian dimasukkan ke dalam kamar
hitung. Jumlah sel trombosit dihitung dalam volume tertentu dengan
menggunakan faktor konversi jumlah sel trombosit/μl darah dapat
diperhitungkan.
2. Metode Rees Ecker
3. Alat dan Mikroskop
bahan Deck glass / cover glass
Larutan NH4 Oxalat 1% (Ammonium oxalate 1 %)
Sampel darah
Pipet
Tabung

4. Cara kerja Pengenceran tabung


a. Siapkan bilik hitung dengan deck glass
b. Pipet larutan ammonium oxalate 1% sebanyak 1000 µl ke dalam
tabung reaksi (lalu buang 10 μl) kemudian tambahkan 10 µl darah
EDTA, campur sampai homogen.
c. Kemudian isi bilik hitung biarkan selama 15 menit pada cawan
petri berisi kapas basah,
d. Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop. Hitung jumlah trombosit
dalam 25 kotak sedang ditengah dengan perbesaran 40x.
5 Perhitungan Pengenceran tabung : 990 + 10 / 10 = 100x
Pengenceran pipet thoma : 101 – 1 / 1.0 = 100x
Hitung jumlah sel pada 25 kotak kecil
V = 0.2 x 0.2 x 0.1 mm3
1
KV = 1/V  = 10
25(0.2 x 0.2 x 0.1)
Jumlah sel = N
Jadi N X P X KV
N X 100 X 10
N X 1000
6 Niali normal 150.000–450.000 μl
HITUNG JENIS LEUKOSIT
1 Prinsip darah dipaparkan pada objek gelas kemudian diwarnai dengan zat
warna dan dilihat jenis sel leukosit di bawah mikroskop
2 Metode Mikroskopis
3 Alat dan ALAT :
bahan a. Objek gelas/kaca objek
b. Mikroskop

BAHAN :
a. Darah
b. Alkohol 70 %
c. Minyak imersi, xylol
d. Metanol absolut, Fungsi: untuk fiksasi
e. Zat warna Giemsa, Fungsi: mewarnai sel

- 8 tetes giemsa stock : 5 cc Akuades


ket : 1 cc = 20 tetes
8 tetes Giemsa = 100 tetes akuades,1 tetes Giemsa = 10–12 tetes
akuades
- Giemsa 1 gr + metanol abs 10 ml. Lalu hangatkan 56°C, dan
biarkan 15 menit, saring dan sebelum dipakai diencerkan
dengan buffer pH 6,6 jika untuk melihat parasit buffer yang
digunakan pH 7,2
f. Zat warna Wright

4 Cara kerja Pembuatan persediaan apus darah


a. Bersihkan objek gelas dengan alkohol supaya benar-benar
bersih dan bebas lemak
b. Teteskan darah, 1 tetes kecil di bagian ujung kanan (sekitar
2-3 cm dari ujung kanan)
c. Dengan menggunakan objek gelas lain buat hapusan
dengan sudut 30-450 sepanjang 3-4 cm
d. Darah harus habis sebelum kaca penghapus mencapai
ujung
e. Setelah didapat hapusan yang cukup tipis biarkan kering
pada suhu kamar. Ketebalan apus darah dapat diatur dengan
mengubah sudut antara kedua kaca, tekanan dan kecepatan
mengeser. Makin besar atau semakin cepat akan menghasilkan
sediaan yang makin tipis.

Pewarnaan
a. fiksasi preparat yang sudah kering dengan metanol absolut
selama 2-3 menit
b. buang sisa methanol tersebut kemudian genangi dengan zat
warna Giemsa 1 mL + Aquades 4 mL (1:4) selama 20-30 menit

c. cuci dengan air kran perlahan-lahan


d. keringkan diudara pada suhu kamar

Pembacaan
a. Simpan preparat di meja mikroskop
b. Lihat dengan menggunakan objektif 40 x yaitu untuk
melihat kualitas preparat.
c. Jika sudah bagus dan jelas kemudian ganti objektif dengan
100 x dan tambahkan oli mersi
d. Hitung jenis sel lekositnya
e. Pembacaan dilakukan pada bagian dimana eritrosit saling
berdekatan tetapi tidak saling menumpuk atau jarang
1. Kepala = eritrosit bertumpuk
2. Pinggir= monosit, segmen, stab
3. Tengah = limfosit
4. Ekor = monosit, segmen, stab
Gambaran Netrofil : berupa sel bundar dengan diameter 12 μm, memiliki
sitoplasma yang bergranula halus dan di tengah terdapat nukleus
bersegmen. Neutrofil tinngi umumnya tanda dari infeksi bakteri

Netrofil segmen Netrofil batang

Eosinophil : berdiameter 10-15 μm, inti bergelambir dua, sitoplasma


dikelilingi butir-butir asidofil yang cukup besar berukuran 0.5-1.0 μm,
dengan jangka waktu hidup berkisar antara tiga sampai lima hari.
Indikasi alergi dan parasite

Basophil : Basofil berdiameter 10-12 μm, dengan inti dua gelambir atau
bentuk inti tidak beraturan. basofil berperan pada beberapa tipe reaksi
alergi

Monosit : berdiameter 15-20 μm dengan populasi berkisar antara 3-9%


dari jumlah leukosit total. Sitoplasma monosit berwarna biru abu-abu
pucat dan berinti lonjong seperti ginjal atau tapal kuda. Pertanda dari
proses peradangan atau infeksi, menghancurkan zat asing yang masuk
ke dalam tubuh.
Limfosit : berdiameter 6-9 μm, inti besar dan kuat mengambil zat
warna, dikelilingi sedikit sitoplasma yang berwarna biru pucat.Limfosit
besar berdiameter 12-15 μm, memiliki lebih banyak sitoplasma, inti
lebih besar dan sedikit lebih pucat dibandingkan dengan limfosit kecil.
Limfosit memiliki fungsi utama yaitu memproduksi antibodi sebagai
respon terhadap benda asing yang difagosit makrofag.

5 Perhitungan Yang dihitung dalam hitung jenis leukosit adalah :


• Granulosit : Basofil, Eosinofil, Netrofil segmen, Netrofil batang
• Agranulosit : Limfosit, Monosit

Perhitungan dari sel-sel leukosit ini sampai berjumlah seluruhnya 100


sel yang dinyatakan dalam persen.
6 Nilai normal Granulasit :
a. Basofil : 0 – 1 %
b. Eosinofil : 1 – 6 %
c. Netrofil segmen : 35 – 70 %
d. Netrofil batang : 3 – 5 %

Agranulosit :
a. Limfosit : 20 – 45 %
b. Monosit : 2 – 10 %

KIMIA KLINIK
1 Glukosa Urin

Cara kerja :
5 mL Benedict tambah 8 tetes urin , panaskan waterbath 100°C
selama 5 menit atau sampai mendidih dalam api langsung 20
detik

2 Glukosa Darah GDP Puasa = 8-10 jam


(Sewaktu, puasa , 2 GDS Sewaktu = tidak puasa
jam pp) GD2JPP 2 jam pp = 2 jam setelah makan

Nilai Normal : Puasa 70 – 100 mg/dL


Sewaktu < 140 mg/dL
2 jam pp < 140

11 Albumin

Nilai normal : 3,5 – 5,5 g/dL


12 Asam Urat
Nilai Normal : 2-6,8 mg/dL
13 SGOT/AST
Kesimpulan cara kerja :
Glukosa Albumin Asam urat AST/SGOT
Sampel 10µL 10µL 20µL 100µL
Reagen 1000µL 1000µL 1000µL 1000µL
Inkubasi 10 3 5 1
(menit)
Panjang 505 578 505/546 340
gelombang
MIKROBIOLOGI

Bakteri Tahan Asam (BTA)


Jenis bakteri : Mycobacterium Tuberculosis
Dibaca dalam 100 Lapang Pandang

Pewarnaan BTA
1. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke atas
2. Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh permukaan kaca sediaan.
3. Panaskan kaca sediaan secara hati-hati dengan caara melewatkan nyala api
pada bagian bawah kaca sehingga keluar uap(jangan sampai mendidih)
4. Sediaan dibiarkan hingga dinginn selama 5 menit.
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
6. Tuangkan asam alkohol 3% di atas kaca sediaan sampai warna merah dari
fuchsin hilang.
7. Sediaan dicuci dengann air mengalir
8. Tuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas sediaan dan biarkan selama 10-20
detik atau larutan methylen blue 0,1% selama 1 menit.
9. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringka pada suhu kamar.
Spesies Bakteri dan Medai Biakan
Uji biokimia bakteri meliputi uji fermentasi karbohidrat, uji Metil Red-Voges Proskauer (MR-
VP), uji sitrat, uji motilitas, uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA), uji indol, dan uji katalase.

S aureus E coli P aeruginosa


Gram positif Gram negatif Gram negatif

Ma
nnitol Salt Agar (MSA) : MacConkey Agar Agar Cetrimide, juga
dikenal sebagai agar
Memecah mannitol, koloni
Cetrimide pseudomonas,
dan media berwarna kuning
adalah media selektif dan
diferensial khusus yang
digunakan untuk isolasi dan
identifikasi Pseudomonas
aeruginosa
PARASITOLOGI
Membuat slide malaria
Tetes tebal dan tipis

a) buat tetes tebal , tunggu kering semprot dengan aquadest agar eritrosit lisis
b) buat tetes tipis, tunggu kering fiksasi dengan metanol 30 detik
c) diberi pewarnaan giemsa 15-20 menit
d) baca di perbesaran 100x
Mengamati preparat malaria
 Ada lima spesies Plasmodium malaria, yaitu :
1. Plasmodium falciparum
Penyebab penyakit malaria tropika yang sering menyebabkan malaria berat/malaria
otak yang berakibat fatal, gejala serangannya timbul berselang setiap dua hari (48
jam) sekali.
2. Plasmodium vivax
Penyebab penyakit malaria tertiana yang gejala serangannya timbul berselang setiap
tiga hari
3. Plasmodium malariae
Penyebab malaria quartana yang gejala serangannya timbul berselang setiap empat
hari.
4. Plasmodium ovale
Penyebab malaria ovale yang gejalanya hamper menyerupai malaria quartana, jenis
ini jarang ditemui di Indonesia, banyak dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat.
5. Plasmodium knowlesi
Penyebab malaria yang ditularkan dari kera/monyet.
 STADIUM PARASIT MALARIA
Plasmodium
palcifarum

Plasmodium
vivax

Plasmodium
malaria
Plasmodium
ovale
IMUNOLOGI
PEMERIKSAAN WIDAL
1. METODE KUALITATIF
 Prinsip : Reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum pasien (antibody Salmonella typhi)
dicampurkan dengan suspense antigen somatic “O” dan “H”
Note : Reagen antigen somatic “O” berwarna Biru, reagen antigen somatic “H”
berwarna merah
 Alat :
- Rotator
- Pipet/Mikropipet
- Papan aglutinasi
 Bahan :
- Reagen widal
- Sampel
 Cara Kerja :
- Reagen widal dan sampel disimpan pada suhu ruang sebelum digunakan
- Dihomogenkan sampat terlarut sempurna
- Diteteskan sampel serum sebanyak 1 tetes / 80 սl pada 8 lingkaran papa
aglutinasi
(Kode O, AO, BO, CO, H, AH, BH, dan CH)
- Diteteskan reagen WIDAL kode O, AO, BO, CO, H, AH, BH, dan CH masing-masing 1
tetes pada papan aglutinasi yang telah ditetesi sampel (ujung pipet reagen tidak
boleh menyentuk kontrol maupun sampel)
- Homogenkan reagen WIDAL dengan sampel
- Dirotasi/digoyang selama 2 menit
 Interpretasi Hasil :
- Positif : Terbentuk aglutinasi dilanjutkan ke pemeriksaan semi kuantitatif dengan
pengenceran
- Negatif : Tidak terbentuk aglutinasi
2. METODE SEMI KUANTITATIF
 Prinsip : Dengan mengencerkan serum, maka titer antibody dalam serum dapat
ditentukan. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi
menunjukan titer antibody dalam serum
 Alat :
- Papan aglutinasi
- Pipet
- Timer
- Rotator
- Mikropipet
 Bahan :
- Serum
- Tip kuning
 Cara Kerja :
- Reagen WIDAL dan sampel disimpan pada suhu ruang sebelum digunakan
- Dihomogenkan hingga terlarut sempurna
- Dilakukan pengenceran Smpel seperti pada tabel berikut :
Volume Sampel Pengenceran
80 սl 1 : 20
40 սl 1 : 40
20 սl 1 : 80
10 սl 1 : 160
5 սl 1 : 320
2,5 սl 1 : 640
1,25 սl 1 : 1280
- Diteteskan reagen WIDAL yang menunjukan hasil positif pada uji kualitatif
- Campurkan reagen dan sampel
- Dihomogenkan menggunakan ujung pipet (ujung pipet yang digunakan untuk
menghomogenkan harus berbeda)
- Dirotasi/digoyang selama 2 menit
- Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi aglutinasi
 Interpretasi Hasil :
- Dilihat pengenceran tertinggi yang masih terjadi aglutinasi dan catat titer nya
BIOLOGI MOLEKULER

Master mix

Elektroforesis
Realtime PCR
1. Pembacaan hasil real time PCR berdasarkan kit insert
Invalid :
a) Positif Control Test (PCT) : Negative (tidak ada amplifikasi/ kurva dan tidak ada nilai Ct)
b) Negatif Control Test (NTC) : Positive (adanya kurva amplifikasi dan nilai Ct)
Inkonklusif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (internal kontrol pos, Salah satu gen target positive)
Positif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (Pos)
Negatif : PTC (pos), NTC (neg), Sampel (Neg dan Internal Kontrol Pos)
2.Pembuatan Gel

3. Proses Elektroforesis
CONTOH :

Mastermix pemeriksaan Covid mBioCoV-19


Reaction mix 20 uL (mastermix 15 uL + 5 uL sampel)
contoh :
Di buat master mix untuk 5 sampel.
ditambah PTC, NTC dan 1 extra. Total 8 mastermix.
8 x 15 = 120 uL
isi master mix :
SITOHISTO

1.Fiksasi
Jar. Besar di ukur p x l x t , perbandingan 1: 20 di rendam di lar. NBF 10 % selama 24 jam
Jar. Kecil -> kaset baru di rendam NBF 10 % selama 24 jam
Sitologi di simpan di lemari es, dibuat preparat cara squash dikeringkan , fiksasi pake alkohol
96% minimal 1 jam -24 jam. dilanjut warna 2 HE & 2 Giemsa.

2. Pewarnaan HE

Anda mungkin juga menyukai