METODOLOGI PENELITIAN
RESUME JURNAL
Disusun oleh:
Nama : Arum Nafilah
NIM : P17334122508
Jurnal 2
Tahun 2019
Latar Penyimpanan FFP cair dapat menyebabkan penurunan faktor koagulasi. Salah
Belakang satu pemeriksaan faktor koagulasi yang digunakan untuk menguji pembekuan
darah melalui jalur ekstrinsik dan jalur bersama yaitu Prothrombin Time (PT)
yang terdiri dari faktor VII, X, V, prothrombin dan fibrinogen. Penelitian ini
bersifat eksperimen semu dengan desain penelitian time series yaitu membuat
variasi suhu penyimpanan di refrigerator (2-8ºC) dan suhu ruang (20-25ºC) dan
variasi lama penyimpanan 18 jam, 24 jam, dan 30 jam pada Fresh Frozen
Plasma (FFP) cair yang kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap nilai
Prothrombin Time (PT) dengan 24 jam sebagai kontrol, dengan sampel FPP
normal golongan darah O sebanyak 30 sampel. Data yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan PT dianalisis menggunakan uji statistik Friedman dan Wilcoxon
didapatkan nilai signifikan (p>0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perubahan nilai Prothrombin Time (PT) tidak berkaitan dengan suhu dan lama
penyimpanan Fresh Frozen Plasma (FFP) cair.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh suhu
dan lama penyimpanan FFP cair terhadap nilai PT.
Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Metode yang
digunakan untuk menentukan nilai PT metode Quick One Stage
Hasil dan
pembhasan
Dari hasil uji normalitas hanya didapatkan satu data yang dapat diterima maka
dapat disimpulkan bawa distribusi data tidak normal. Uji statistik yang harus
dilakukan adalah uji Friedman, yang kemudian dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.
Pada hasil uji statistik Friedman diperoleh nilai sig 0,059 < α (0,05). Kemudian
dilanjutkan dengan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai sig 0,059 > α (0,05) saat
membandingkan waktu penyimpanan 18 jam terhadap 24 jam. Sedangkan hasil
uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai sig 0,317 > α (0,05) saat membandingkan
waktu penyimpanan 30 terhadap dan 24 jam.
Pada hasil uji statistik Friedman diperoleh nilai sig 0,022 < α (0,05). Kemudian
dilanjutkan dengan uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai sig 0,059 > α (0,05) saat
membandingkan waktu penyimpanan 18 jam terhadap 24 jam. Sedangkan hasil
uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai sig 0,655 > α (0,05) saat membandingkan
waktu penyimpanan 30 terhadap dan 24 jam.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perubahan
nilai PT tidak berkaitan dengan suhu dan lama penyimpanan FFP cair. Sehingga
penggunaan FFP yang sudah dicairkan dapat digunakan hingga penyimpanan
30 jam apabila disimpan pada suhu refrigerator.
Jurnal 3
Penulis Oktora Sendy Fadilla, Marliana Nina, Hayati Eem, Nurhayati Betty
Judul VARIASI WAKTU PENCAIRAN FRESH FROZEN PLASMA PADA SUHU 37°C
DAN 45°C TERHADAP NILAI PT DAN APTT
Sumber JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Tahun 2019
Latar Waterbath merupakan metode pencairan yang saat ini paling banyak digunakan,
Belakang yakni kantong FFP dimasukan kedalam kantong plastik bersegeldan
dicairkan selama 30 menit dalam waterbath suhu 37°C. Untuk mempercepat
waktu pencairan, FFP dapat dicairkan pada suhu yang lebih tinggi seperti
45°C karena tidak berdampak signifikan pada faktor pembekuan. Unit
analisis adalah FFP normal golongan darah O. Hasil pengukuran PT dan aPTT
di rata-ratakan dan dilakukan uji statistik Kruskall Wallis dan didapatkan p
value PT sebesar 0,063>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok perlakuan dan p value aPTT sebesar 0,001 > 0,05
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan. Uji
statistik Mann Whitneydilakukan untuk mencari waktu pencairan optimum pada
suhu 45°C dan didapatkan mean rank terendah PT pada
pencairan FFP selama 15 menit dan mean rank terendah aPTT pada
pencairan FPP selama 15 menit.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai PT dan aPTT pada
FFP yang dicairkan pada suhu 45°C selama 10 menit, 15 menit dan 20 menit
dibandingkan dengan FFP yang dicairkan pada suhu 37°C selama 30
menit sebagai standar dan untuk mengetahui waktu optimum pencairan FFP
yang dicairkan pada suhu 45°C.
Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian quasi eksperimen
dengan desain penelitian time series design
Hasil dan
pembhasan
Penulis Didin Retno, Ahmad Riza Zainal, Budi D Machsoos, Djoko Heri Hermanto,
Shinta Oktya Wardhani
Judul PERBEDAAN KUALITAS FRESH FROZEN PLASMA YANG DICAIRKAN
DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN DENGAN METODE ALAT FFP
THAWER
Sumber journal of internal medicine
Tahun 2014
Latar Rumah Sakit Saiful Anwar (SAH) belum memiliki alat pencair Fresh Frozen
Belakang Plasma (FFP) yang terstandar. Standard Operating Procedure (SOP) untuk
mencairkan FFP di SAH adalah meletakkan FFP di atas meja sampai encer.
Baru-baru ini Thawer of FFP baru dikembangkan di SAH. Dalam penelitian ini
kami membandingkan antara dua metode yang konvensional dan yang baru.
Tiga puluh dua kantong FFP dibagi dalam dua perlakuan berbeda yaitu
kelompok Thawer baru dan konvensional. Setiap kantong FFP yang dicairkan
dicatat waktu pencairannya, aPTT, PPT dan INR. Analisis statistik menggunakan
uji T bebas atau Mann-Whitney sebagai alternatif. Pada penelitian ini ditemukan
rata-rata waktu pencairan FFP pada kelompok Thawer lebih pendek dari metode
konvensional 25,32 ± 3,4 vs 50,38 ± 5,52 menit dan secara statistik signifikan (p
< 0,05). Rerata aPTT pada kelompok Thawer baru adalah 36,79 ± 5,94; tetapi
pada metode konvensional adalah 36,94 ± 5,53 detik (p = 0,67). Rerata PPT
11,71 ± 0,95 detik pada kelompok Thawer baru dan 11,84 ± 2,22 detik pada
metode konvensional (p = 0,249). Rata-rata INR masing-masing kelompok
adalah 1,02 ± 0,08 pada kelompok Thawer baru dan 1,03 ± 0,19 pada metode
konvensional (p = 0,234). Penelitian ini menunjukkan bahwa FFP Thawer baru
mencairkan FFP lebih cepat dibandingkan metode konvensional tanpa
menurunkan kualitas FFP
Tujuan Mengetahui perbedaan kualitas
Rerata nilai aPTT pada kelompok Alat Thawer adalah 36,79 ± 5,94,
sedangkan pada kelompok konvensional 36,94 ± 5,53.
Rerata nilai PPT kedua kelompok adalah 11,71 ± 0,95 menit untuk kelompok
alat Thawer dan 11,84 ± 2,22 menit untuk kelompok konvensional.
Rerata nilai INR kedua kelompok adalah 1.02 ± 0,08 untuk kelompok alat
Thawer dan 1.03 ± 0,19 untuk kelompok konvensional.
Perbandingan rerata aPTT, PPT dan INR antara kelompok alat Thawer
(FFP yang dicairkan dengan alat thawer) dan kelompok konvensional (FFP
yang dicairkan dengan cara konvensional) menunjukkan nilai p > 0,05
sehingga H0 penelitian ini diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan antara
kedua kelompok. Sedangkan perbandingan rerata waktu pencairan kedua
kelompok menghasilkan p < 0,05, sehingga H0 penelitian ini ditolak,
yaitu terdapat perbedaan rerata waktu pencairan antar kedua kelompok. Ini
membuktikan bahwa penggunaan alat FFP Thawer mempersingkat waktu
pencairan FFP tanpa menyebabkan penurunan kualitas FFP, yang
ditunjukkan oleh nilai aPTT, PPT dan INR yang tidak berbeda dengan
cara konvensional
Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari
hasil penelitian ini antara lain:
1). Penggunaan alat FFP Thawer dapat mempercepat waktu pencairan FFP,
dibandingkan dengan cara konvensional;
2). Tidak terdapat perbedaan kualitas FFP yang dicairkan dengan alat FFP
Thawer dan dengan cara konvensional.
Jurnal 5
Hasil dan Pemeriksaan jumlah trombosit dilakukan 6 jam setelah pasien selesai transfusi
pembhasan darah FFP. Penelitian dilaksanakan di RSUD Tugurejo pada bulan Juni-Juli
2017 terhadap 16 pasien rawat inap diagnosis DBD dengan menghitung jumlah
trombosit sebelum dan sesudah dilakukan transfuse FFP. Hasil diperoleh variasi
peningkatan jumlah trombosit sesudah transfusi FFP, yang meningkat dibanding
sebelum transfusi FFP. Peningkatan bervariasi, antara 3,13%-75% atau rata-
rata 28,32%. Uji beda Paired t Test diperoleh hasil terdapat perbedaan
bermakna antara jumlah trombosit sebelum dan sesudah FFP
Kesimpulan Penelitian jumlah trombosit terhadap 16 pasien DBD yang mendapat transfusi
FFP dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Jumlah trombosit sebelum mendapat transfusi FFP rerata 47.250/mm3 darah,
dan simpang baku 16759.07714.
2. Jumlah trombosit sesudah mendapat transfusi FFP rerata 68.062/mm3 darah,
dan simpang baku 18770.43331.
3. Terdapat perbedaan bermakna pada jumlah trombosit pasien DBD setelah
mendapat transfusi FFP (p < 0,001).