Anda di halaman 1dari 33

ANALISA WAKTU SIMPAN PACKED RED CELL (PRC) TERHADAP PERUBAHAN

NILAI DARAH RUTIN


DI UNIT DONOR DARAH PMI KOTA MEDAN

Pembimbing I : Dr. Ermi Girsang, M.Kes


Pembimbing II : dr. Ali Napiah Nasution, M.K.T

Oleh :
Eka Syafrida
193307040024
Magister Biomedis - Immunologi & Ilmu Transfusi
LATAR BELAKANG
Pada masa pelayanan kesehatan modern sekarang
ini transfusi darah merupakan salah satu bagian
yang penting.

Transfusi darah :
proses pemindahan darah atau komponen darah
dari seseorang (donor) orang lain (resipien).
Terapi transfusi darah modern sekarang ini menggunakan
komponen darah, yaitu memberikan bagian yang spesifik
dari darah sesuai indikasi klinis.

Packed Red Cell (PRC) mengurangi resiko terjadinya


reaksi transfusi yang tidak diinginkan bagi resipien.

Sel darah merah pekat atau yang biasa disebut dengan


Packed Red Cell (PRC) berasal dari Whole Blood yang
diendapkan selama penyimpanan, atau dengan sentrifugasi
putaran tinggi. Sebagian besar (2/3) dari plasma dibuang.
PRC adalah produk salah satu produk darah paling
penting yang dapat disimpan sekitar 35-42 hari di bank
darah dan merupakan terapi terbanyak yang diberikan
di dunia.
Kualitas PRC selama penyimpanan harus dijaga
meskipun tetap terjadi perubahan dalam morfologi,
biokimia,dan metabolik yang disebut dengan storage
lesion (jejas penyimpanan).
Kerusakan oksidatif faktor terpenting dalam storage
lesion yang disebabkan radikal bebas dan menurunkan
kualitas eritrosit yang disimpan.
Setiap hari viabilitas eritrosit akan terus
menurun.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Ferguson, transfusi PRC dengan masa
simpan yang lebih lama akan menunjukkan
hasil klinis signifikan lebih buruk.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Pettila dkk pada tahun
2011 di intensive care unit (ICU) Australian and New
Zealand Hospital melaporkan terjadi perpanjangan masa
rawatan pasien critically ill yang menerima PRC yang sudah
lama disimpan dengan masa simpan rata-rata 17,6 hari
dibandingkan dengan yang mendapatkan produk komponen
darah PRC yang segar yaitu rata-rata masa simpan 7,5 hari.

Penelitian lain pada tahun 2015 yang memberikan hasil


transfusi eritrosit darah simpan dengan usia rata-rata 6,1±8,4
hari untuk percepatan perbaikan klinis pasien critically ill.
Frekuensi, patofisiologi dan mekanisme yang
mendasari storage lesion PRC dari berbagai sumber
masih belum jelas, sehingga sulit untuk menjelaskan
dan menghindari efek samping buruk pada pasien yang
menerima komponen darah PRC yang sudah disimpan
beberapa lama dibandingkan dengan yang baru.

Berdasarkan penelitian sebelumnya didapatkan hasil


bahwasanya masa simpan PRC selama 7 hari
menunjukkan peningkatan pada kadar hemoglobin
namun tidak begitu signifikan.
Permintaan kebutuhan pasien yang masuk melalui
permintaan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) ke Unit
Donor Darah PMI Kota Medan mencakup 70%
komponen PRC sedangkan sisanya merupakan
komponen darah lain.

Beberapa BDRS yang bekerjasama dengan UDD PMI


Kota Medan memberlakukan batas maksimal waktu
simpan PRC yang sudah diolah dari Whole Blood
(WB) yaitu 2 hari sejak pengolahan PRC, tetapi ada
juga yang meminta maksimal 7 hari sejak pengolahan.
UDD PMI Kota Medan tidak bisa selalu
menyediakan permintaan PRC segar seperti yang
diminta oleh BDRS dikarenakan tidak setiap hari
ada pendonor yang datang ke gedung maupun
mengadakan acara mobile unit.

Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian


terhadap waktu simpan PRC sebenarnya sejauh
mana masih layak untuk digunakan dengan melihat
perubahan nilai darah rutin.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah perubahan nilai darah rutin
terhadap waktu simpan packed red cell
(PRC).
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM :
menganalisa lama waktu simpan PRC berdasarkan pengaruh perubahan
nilai darah rutin.

TUJUAN KHUSUS :
1. Mengetahui nilai eritrosit pada hari kesatu sampai ke-11.
2. Mengetahui nilai hemoglobin pada hari kesatu sampai ke-11.
3. Mengetahui nilai hematokrit pada hari kesatu sampai ke-11.
4. Mengetahui nilai leukosit pada hari kesatu sampai ke-11.
5. Mengetahui nilai MCV pada hari kesatu sampai ke-11.
6. Mengetahui nilai MCH pada hari kesatu sampai ke-11.
7. Mengetahui nilai MCHC pada hari kesatu sampai ke-11.
8. Mengetahui nilai Trombosit pada hari kesatu sampai ke-11.
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
selama pendidikan, melatih cara berpikir dalam membuat sebuah
penelitian dan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan.

Bagi Institusi Kesehatan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kajian
atas penelitian sebelumnya maupun yang akan datang mengenai
perubahan nilai darah rutin pada komponen darah PRC sesuai waktu
simpannya sehingga masih dapat dipertimbangkan untuk diberikan
kepada pasien.

Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan ilmiah
masyarakat tentang pentingnya proses donor darah.
TINJAUAN PUSTAKA
TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah adalah tindakan pemberian sejumlah darah atau
komponen darah yangberasal dari seorang donor ke resipien.

SYARAT-SYARAT TRANSFUSI DARAH


1. usia minimal 17 tahun
2. berat badan minimal 45 kg
3. tekanan darah : sistolik : 90-160 mmHg
diastolik :60-100 mmHg
4. denyut nadi 50-100x permenit
5. suhu tubuh 36,5 - 37,5 ˚C
6. kadar hemoglobin 12,5-17 g/dL
7. kondisi medis baik
Packed Red Cell (PRC)
Packed red cell (PRC) merupakan salah satu komponen
darah terbanyak yang digunakan dalam transfusi.

PRC diperoleh dari pengolahan whole blood (WB).PRC


berasal dari WB yang diendapkan selama penyimpanan,
atau dengan sentrifugasi putaran tinggi.

Sebagian besar (2/3) dari plasma dibuang.Satu unit PRC


dari 500 ml WB yang diproses didapatkan volume 200-
250 ml dengan kadar hematokrit 70-80%, volume plasma
15-25 ml, dan volume antikoagulan 10-15 ml.
Sel darah merah pekat (packed red cell) harus
disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 2-6 ̊C
untuk mempertahankan masa hidup eritrosit secara
optimum.
Setelah dikeluarkan oleh unit donor darah harus segera
ditransfusikan dalam waktu 30 menit.
Namun apabila belum digunakan untuk pasien maka
komponen PRC harus disimpan kembali di lemari
pendingin di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) pada
suhu 2-6 ̊C.
Komponen darah harus dibuang apabila ketentuan
penyimpanan ini tidak dipenuhi
Keuntungan Transfusi PRC
1. Kemungkinan overload sirkulasi menjadi minimal
2. Reaksi transfusi akibat komponen plasma menjadi
minimal.
3. Reaksi transfusi akibat antibodi donor menjadi
minimal.
4. Efek samping akibat volume antikoagulan yang
berlebihan menjadi minimal.
5. Meningkatnya daya guna pemakaian darah karena sisa
plasma dapat dibuat menjadi komponen-komponen
yang lain
Kerugian PRC
Pada PRC terkadang masih cukup banyak terdapat
plasma, lekosit, dan trombosit yang tertinggal sehingga
masih bisa terjadi sensitisasi yang dapat memicu
timbulnya pembentukan antibodi terhadap darah
donor.
Kontraindikasi PRC
PRC tidak boleh diberikan untuk penggantian volume
atau untuk alasan apapun selain koreksi anemia akut
atau kronis. Keputusan untuk melakukan transfusi
tidak boleh didasarkan pada hemoglobin tunggal atau
nilai hematokrit sebagai pemicu tanpa
mempertimbangkan semua faktor fisiologis dan bedah
yang mempengaruhi oksigenasi pada pasien itu.
Patofisiologi
Lesi penyimpanan sel darah merah antara lain yaitu perubahan
morfologi, melambat metabolisme dengan penurunan
konsentrasi adenosin trifosfat (ATP), asidosis dengan
penurunan konsentrasi 2,3 difosfogliserat (2,3 DPG), hilangnya
fungsi sementara pompa kation.
 Ada kerugian akibat kalium intraseluler dan akumulasi natrium
dalam sitoplasma, kerusakan oksidatif dengan hemolisis selama
pengumpulan darah dan penyimpanan merupakan manifestasi
yang paling berat dari lesi penyimpanan eritrosit.
Ini merupakan pecahnya eritrosit dengan melepas hemoglobin
(Hb) langsung ke cairan atau hilangnya membran terikat Hb
dalam microvesicles.
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP

Analisa Waktu Simpan PRC

Nilai Darah Rutin


Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
MCV
MCH
MCHC
Platelet (trombosit)
HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini adalah didapati
adanya kaitan waktu simpan PRC dengan
perubahan nilai darah rutin.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif
untuk menganalisa waktu simpan darah PRC terhadap
perubahan nilai darah rutin.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Unit Donor Darah (UDD)
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Jl. Perintis
Kemerdekaan No.37 Medan.
Waktu Penelitian
Penelitian direncanakan bulan Desember 2020 sampai dengan
Januari 2021 untuk pengambilan sampel dan pemeriksaan.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua pendonor sukarela yang datang ke UDD
PMI Kota Medan pada bulan Desember 2020.

Sampel
Kriteria sampel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi
Pendonor sukarela yang datang ke UDD PMI Kota Medan.
Pendonor yang memenuhi kriteria untuk donor darah.
Pendonor sukarela yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani
informed consent.
Stok darah whole blood yang < 24 jam.
Darah whole blood yang sudah bebas dari infeksi menular lewat transfusi darah
yaitu HIV, Sifilis, Hepatitis B, dan Hepatitis C.
Kriteria eksklusi
Pendonor dari keluarga pasien yang datang ke UDD PMI Kota Medan.
Pendonor yang tidak bersedia ikut penelitian.
Metode Pengambilan dan Besaran Sampel

Pengambilan sampel dengan teknik Purposive


Sampling.

Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel


sebanyak 10 sampel untuk masing-masing jenis
golongan darah yaitu golongan darah A, B, AB dan O.
Dimana sampel sudah sesuai dengan pertimbangan
jenis, karakteristik atau kriteria tertentu.
Variabel Penelitian

Variabel bebas => Waktu simpan packed red cell


(PRC)
Variabel terikat => Nilai darah rutin
Alat yang dipergunakan dalam penelitian :
Kantong darah dengan antikoagulan CPDA-1
Hematology Analyzer Sysmex XP-300
Tabung EDTA
Refrigerator
Sentrifuge KUBOTA
Hand sealer
Plasma ekstraktor
Klem plastik

Bahan
Darah dalam kantong darah yang berisi antikoagulan
Cara Kerja
Sebagai skrining awal, subjek harus memenuhi persyaratan
sebagai pendonor yaitu sebagai berikut:
 Usia minimal 17 tahun, maksimal 60 tahun
 Berat badan minimal 45 kg
 Tekanan darah sistolik 90-160 mmHg dan diastolik 60-100 mmHg. Perbedaan
antara sistolik dengan diastolik lebih dari 20 mmHg
 Denyut nadi 50-100 kali permenit dan teratur
 Suhu tubuh 36,5 – 37,50C
 Hemoglobin 12,5 – 17 g/dl
 Interval sejak penyumbangan darah terakhir yaitu 2 bulan

Mengambil darah pendonor sebanyak 350 ml (whole blood)


Darah WB yang akan digunakan terlebih dahulu di
screening IMLD (Infeksi Menular Lewat Transfusi Darah)
dengan metode Chemiluminescence Immunoassay (CLIA).
 Darah WB yang sudah bebas dari IMLTD yang kemudian diolah menjadi
PRC.
 Melakukan sentrifuge WB dengan kecepatan 3.000 RPM selama 4 menit
pada suhu 4˚C, kemudian membuang plasma dan menyisakan plasma
sekitar 2cm plasma darah untuk mendapatkan PRC.
 Penyimpanan kantong darah PRC menurut aturan FIFO ( First In First
Out) artinya darah yang disimpan lebih awal sesuai tanggal diletakkan
dibagian depan dan yang dipakai terlebih dahulu diambil di urutan paling
depan, diposisikan berdiri di rak dengan suhu 2˚ - 6˚C.
 Setiap kantong darah PRC sebelum pengambilan sampel untukpenelitian
terlebih dahulu dihomogenkan untuk menyatukan plasma daneritrosit.
 Melakukan pemeriksaan darah rutindengan alat Sysmex XP-300 yaitu
pada setiap sampel akan diambil lebih kurang 3 ml darah untuk
pemeriksaan hematologis dengan metode deteksi Radio Frequency
(RF)/Direct Count (DC) untuk menghitung nilai darah rutin, metode flow
cytometer dengan laser semikonduktor untuk menghitung jumlah leukosit,
sel darah merah, hemoglobin, hematokrit, MCH, MCV, MCHCdan
trombosit. Hal ini diperiksakan dari hari pertama sampai ke-11.
 Menganalisis dan mencatat data.
KERANGKA OPERASIONAL
Mengajukan persetujuan dari Majelis
Komisi Etik Penelitian

Kriteria Inklusi Whole Blood Kriteria Eksklusi

Sentrifuge

PRC

Pemeriksaan Nilai
Darah Rutin hari 1-11

Analisa Data

Kesimpulan
ANALISA DATA

Analisis data dilakukan dengan uji homogenitas dan


normalitas untuk menentukan uji beda yang akan digunakan.
Jika data berdistribusi normal maka dilakukan uji tanda
bedaparametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi
normal maka dilakuksan uji tanda beda nonparametrik.
Metode statistik parametrik yang digunakan adalah Uji
Anova untuk melihat analisa waktu simpan PRC terhadap
perubahan nilai darah rutin secara menyeluruh .Uji
Spearman merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis asosiatif dua variabel.
Analisis diolah menggunakan program statistik, dengan
tingkat kemaknaan p< 0,05 dan interval kepercayaan 95%.
Etika Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan mengajukan terlebih
dahulu ethical clearance dari Komisi Etika Penelitian
Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas
Prima Indonesia Medan. Setelah itu mengajukan
permohonan ditujukan kepada pimpinan UDD PMI
Kota Medan untuk melakukan penelitian di UDD PMI
Kota Medan.

Anda mungkin juga menyukai