Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI

TEKNIK PENGAMBILAN DARAH VENA


“PERHITUNGAN RETIKULOSIT”

OLEH

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


Nama : Zazkya Utami Nurdin (B1D221063)
Fatma Rumalutur (B1D221089)
Yulisa Ananda (B1D221078)
Friscila Mutiara (B1D221083)
Jevan Patrick Meturan (B1D221068)
Andi nurul fitri (B1D221073)

Kelas : 2021. C

PRODI D-III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2022
TEKNIK PENGAMBILAN DARAH VENA
“PERHITUNGAN RETIKULOSIT”

A. DESKRIPSI
Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh untuk berbagai
bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri. Darah terdiri dari
cairan kompleks plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah kantung hemogoblin
terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dalam darah. Leukosit (sel darah
putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam darah tempat cedera atau tempat
invasi mikro organisme penyebab penyakit. Trombosit penting dalam homeostasis,
penghentian pendarahan dari pembuluh yang cedera. Jika darah mengalami gangguan,
maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula.
Retikulosit adalah sel yang dapat dilihat dengan pewarnaan supravital yang mewarnai
asam nukelat dan harus mempunyai lebih dari 2 granula yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dan granula tersebut tidak boleh berada di tepi membran sel. Pewarnaan
supravital yang dapat digunakan adalah larutan Brilliant Cresyl Blue, New Methylene
Blue, Azure B, Acridine orange untuk metoda visual dan zat warna fluorokrom seperti
Thiazole orange, Auramine O, Oxazine dan Polymethine yang bisa digunakan pada
metode otomatik. retikulosit dapat diperiksa dengan cara manual dan otomatik.

B. TUJUAN PEMERIKSAAN
1. untuk mengetahui pengambilan darah vena
2. untuk mengetahui jumlah Retikulosit pada pasien.

C. PROSEDUR PEMERIKSAAN

Pra Analitik

a. persiapaan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus

b. persiapan sampel : darah vena , EDTA.

c.. Alat dan Bahan


ALAT DAN BAHAN METODE BASAH

a) Mikroskop
b) Kamar hitung
c) Dek gelas
d) Pipet tetes
e) Reagen BCB 1 %

ALAT DAN BAHAN METODE KERING


a) Mikroskop
b) Objek gelas
c) Tabung reaksi
d) Pipet tetes
e) Reagen BCB 1%
f) Rak tabung
g) Wather bhat
h) Oil emersi

Analitik Mikro Metode Basah


1. Taruhlah satu tetes larutan BCB dalam metil alkohol (metanol) di tengah – tengah
kaca objek dan biarkan sampai kering atau taruhlah satu tetes larutan zat warna
BCB di atas kaca objek.
2. Teruhlah tetes darah di atas bercak kering atau ke atas tetes zat warna dan
segerahlah campur darah dan zat warna itu dengan memakai susdut kaca objek
lain
3. Tutuplah tetes darah itu dengan kaca penutup,lapisan darah dalam sediaan basah
ini harus tetap tipis benar
4. Biarkan beberapa menit atau masukkan ke dalam cawan petri yang bersi kertas
saring basa jika sekiranya pemeriksaan selanjutnya terpaksa tertunda
5. Periksalah pemakaian lensa minyak imersi dan tentukan berapa bnyak retikulosit
di dapatkan antara 1000 eritrosit.

Analitik Mikro Metode Basah


1. Masukkan 0,5 sampai 1mL larutan pewarna (dalam gram) kedalam tabung kecil
2. Campurlah 5 tetes darah dengan larutan tadi dan biarkan selama 30 menit
3. Mengambil 1 tetes dari campuran itu untuk membuat sediaan apus seperti biasa yang
kemudian dipulas wright atau giemsam. Campuran di atas boleh juga di pakai untuk membuat
sediaan basah : setetes diletakkan ke atas kaca objek dengan di tutup kemudian oleh kaca
penutup
4. Pemeriksaan dengan lensa imersi dan hitunglah jumlah retikulosit yang terlihat per 1000
eritrosit.

Pasca Analitik

Metode basah

I II III IV V Total

Retikulosit 5 6 4 7 8 30

Eritrosit 200 200 200 200 200 1000

30
a. Hasil X 100%
1000
= 0,03 x 100 = 3,0

KELOMPOK JENIS KELAMIN HASIL


III Perempuan 3,0

b. Nilai Rujukan
Dewasa: 0,5 – 1,5%

D. MAKNA KLINIS
Retikulosit adalah sel yang dapat dilihat dengan pewarnaan supravital yang mewarnai
asam nukelat dan harus mempunyai lebih dari 2 granula yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya dan granula tersebut tidak boleh berada di tepi membran sel.
Pewarnaan supravital yang dapat digunakan adalah larutan Brilliant Cresyl Blue, New
Methylene Blue, Azure B, Acridine orange untuk metoda visual dan zat warna
fluorokrom seperti Thiazole orange, Auramine O, Oxazine dan Polymethine yang bisa
digunakan pada metode otomatik. retikulosit dapat diperiksa dengan cara manual dan
otomatik (Prof. dr.Riandi, 2010) .
Manfaat hitung retikulosit membantu dokter untuk mengetahui aktifitas dari
eritropoesis. Bila meningkat akan disertai dengan peningkatan jumlah retikulosit absolut dan
nilai IRF. Hal ini terjadi pada eritropoesis yang efektif. Pada eritropoesis yang tidak efektif,
peningkatan IRF tidak disertai dengan meningkatnya jumlah retikulosit absolut (Prof.
dr.Riandi, 2010) .

E. PEMBAHASAN
Darah merupakan salah satu organ tubuh yang sangat penting bagi manusia. Di dalam
darah terkandung berbagai macam komponen, baik komponen cairan berupa plasma darah,
maupun komponen padat berupa sel-sel darah. Hematologi merupakan salah satu ilmu
kedokteran yang mempelajari tentang darah dan jaringan pembentuk darah. Di dalam darah
mengandung sel-sel darah serta cairan yang di sebut plasma darah yang berisi berbagai zat
nutrisi maupun substansi lainnya. Sekitar 55 % darah merupakan komponen cairan atau
plasma, sisanya yang 45% dalah komponel sel-sel darah. Komponen sel-sel darah yang
paling banyak adalah sel darah merah atau eritrosit yaitu sejumlah 41% (Novi, 2018) .
Darah memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai transportasi darah, mengangkut oksigen
dari paru-paru ke sel-sel tubuh untuk metabolisme. Karbon dioksida yang dihasilkan selama
metabolisme dibawa kembali ke paru-paru oleh darah, di mana ia kemudian dihembuskan
keluar. Darah juga menyediakan sel-sel nutrisi, mengangkut hormone dan membuang produk
li/mbah dari hati, ginjal atau usus. Regulasi, Darah membantu menjaga keseimbangan tubuh.
Misalnya, memastikan suhu tubuh tetap terjaga. Hal ini dilakukan baik melalui plasma darah,
yang bisa menyerap atau mengeluarkan panas, serta melalui kecepatan aliran darah. Saat
pembuluh darah melebar, darah mengalir lebih lambat dan ini menyebakan panas hilang. Bila
suhu lingkungan rendah maka pembuluh darah bisa berkontraksi, sehingga sesedikit mungkin
panas bisa hilang. Perlindungan, Jika pembuluh darah rusak, bagian tertentu dari gumpalan
darah bersatu dengan sangat cepat memastikan bagian luka berhenti berdarah. Inilah cara
tubuh terlindungi dari kehilangan darah. Sel-sel darah putih dan zat pembawa lainnya juga
berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh (Widiastuti, 2019) .
Retikulosit adalah Sel Darah Merah (SDM) yang masih muda yang tidak berinti dan
berasal dari proses pematangan normoblas di sumsum tulang .Sel ini mempunyai jaringan
organela basofilik yang terdir dari RNA dan protoforpirin yang dapat berupa endapan dan
berwarna biru apabila di cat dengan pengecatan bi ru metlin. Retikulosit akan masuk ke
sirkulasi darah tepi dan bertahan kurang lebi h selama 24 jam sebelum akhirnya mengalami
pematangan menjadi eritrosit (Ketut, 2010) .
Retikulosit biasanya berada di darah selama 24 jam sebelum mengeluarkan sisa RNA
dan menjadi sel darah merah. Apabila retikulosit dilepaskan secara dini dari sumsum tulang,
retikulosit imatur dapat berada di sirkulasi selama 2-3 hari (Zefika, 2019) .
Hitung retikulosit merupakan indikator aktivitas sumsum tulang dan digunakan untuk
mendiagnosis anemia. Banyaknya retikulosit dalam darah tepi menggambarkan eritropoesis
yang hampir akurat. Peningkatan jumlah retikulosit di darah tepi menggambarkan akselerasi
produksi eritrosit dalam sumsum tulang. Sebaliknya, hitung retikulosit yang rendah terus-
menerus dapat mengindikasikan keadan hipofungsi sumsum tulang atau anemia aplastik.
Jumlah retikulosit dihitung pada mikroskop cahaya dengan perbesaran 100 x 10, dihitung
minimal per 1000 eritrosit dalam lapang pandang lebih dari 10. Jumlah retikulosit yang
ditemukan dalam lapang pandang tersebut dicatat (Riadi Wirawan, 2011)
Jumlah retikulosit dapat dilaporkan dalam persen atau permil terhadap jumlah eritrosit
total atau dilaporkan dalam jumlah mutlak (Riadi Wirawan, 2011).

F. KESIMPULAN
Retikulosit merupakan sel darah merah imature yang tidak berinti dan
mengandung sisa RNA dalam sitoplasmanya. Dalam keadaan normal jumlah
retikulosit didalam darah perifer hanya 1-2%. Sediaan hapus darah perifer dengan
perwarnaan supravitural yang memberi warna biru pada setiap RNA dalam sel
darah merah yang imatur. Sel-sel ini seperti kelihatan memiliki jala-jala atau
retikulum didalamnya, oleh karena itu dinamakan retikulosit. Sisa RNA
menghilang setelah satu atau dua hari pertama setelah sel berada diluar sumsum
tulang dan sel itu menjadi sel darah merah.
Lampiran

A.metode kering
B. metode basah
DAFTAR PUSTAKA

Firani, Novi Khila. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. Malang: Tim UB Press.
Widiastuti, 2019.” Gambaran Hasil Pemeriksaan Darah Rutin (Trombosit Dan Hemoglobin)
Pada Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kendari”. Kendari: Karya Tulis
Ilmiah
A. Moore,A.Murphy.2003.300 Meter Rum Tess, J Sci Med Sport
Soega Ketut, 2010.” Aplikasi Klinis Retikulosit”. Jakarta: Jurnal Umum

Ifana Lutfi Zefika dan Lucia S. Gunawan, 2019.” Perbedaan Jumlah Retikulosit Sebelum dan

Sesudah Pemberian Tablet Tambah Darah”. Surakarta: Jurnal Biomedika. Voi.12, No.12

Anda mungkin juga menyukai