PRAKTIKUM I
PREPARAT APUSAN
(SMEAR PRAPARATION)
OLEH:
NAMA
: KURNIAWANTO
STAMBUK
: F1D1 13 025
KELOMPOK
: X (SEPULUH)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Darah terdiri dari beberapa komponen yaitu, sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) protein plasma dan cairan plasma. Membran eritrosit
mengandung kira kira 49 % protein, 44 % lipid dan 7% karbohidrat, terdiri dari
lipid bilayer, protein dan telah banyak digunakan untuk menentukan kemungkinan
mekanisme berbagai cara transpor obat. Darah sangat berperan penting didalam
tubuh, selain mengangkut oksigen keseluruh tubuh, darah juga berperan dalam hal
pendistribusian obat sampai ketempattempat yang diinginkan. (Ansel, 1989
dalam Timbul, 2003).
No
.
1
Nama Alat
Kegunaan
1.
2.
3.
Kaca Benda
Jarum frankle
Bejana
4.
5.
6.
Pipet tetes
Mikroskop
Kamera digital
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum preparat apus dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum preparat apusan
No
Nama Bahan
Kegunaan
.
1
2
3
1.
Darah tepi dari manusia
Sebagai objek pengamatan
2.
Alkohol 70%
Menstrerilkan jari tangan dan fiksasi.
4.
Giemsa 3%
Mewarnai preparat apus sehingga
memudahkan
pengamatan
dalam
membedakan korpuskula darah
5.
Aquadest
Mencuci preparat apus setelah diberi
larutan Giemsa 3%.
4.
Kapas
Membersihkan darah dari jari tangan
dan untuk mengambil alkohol 70%
6.
Tissue
7.
Metanol
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum preparat apus yaitu sebagai
berikut:
1. Menusuk dengan jarum frankle jari tangan kiri (nomor 2,3 atau 4) yang
sebelumnya sudah diurut dan dibersihkan dengan kapas beralkohol 70%.
2. Mengusap tetes-tetes 2-3 dengan kapas.
3. Meneteskan tetesan berikutnya di atas kaca benda sedemikian rupa, sehingga
merupakan lingkaran berdiameter 2 mm.
4. Meletakkan kaca benda yang lain pada sisi yang pendek di muka tetes darah
tersebut, lalu tarik ke belakang sedikit sampai kira-kira di tengah lingkaran
darah timbul kapilaritas yang menyebabkan darah dengan sendirinya merata
ke kanan dan ke kiri tepi kaca benda pertama. Sudut antara kedua kaca benda
45.
5. Mendorong kaca benda yang kedua maju ke depan dengan kekuatan dan
kecepatan yang sama rata supaya mendapatkan film darah yang tipis sama
rata.
6. Mengeringkan di udara.
7. Melihat gambar pada mikroskop.
Pewarnaan dengan metode Giemsa:
1. Memfiksasi film darah kering dengan alcohol 96% selama 3-5 menit.
Keterangan
3
1
2
2
Gambar literatur
1) Neutrofil
Keterangan:
1. Neutrofil
Keterangan :
1. Neutrofil
2. Eusinofil
3. Basofil
4. Limfosit
5. Monosit
3
2) Eusinofil
Keterangan:
1. Eusinofil
1
3) Basofil
Keterangan:
1. Basofil
4) Monosit
Keterangan:
1. Monosit
5) Limfosit
Keterangan:
1. Limfosit
B. Pembahasan
Pengamatan korpuskula darah dilakukan dengan metode sediaan ulas
(smear preparation) yang dilakukan dengan cara membuat selaput (film) dari
jaringan darah diatas gelas benda yg bersih dan bebas lemak, untuk selanjutnya
difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup. Proses fiksasi bertujuan
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan
pembuatan film darah dilakukan dengan cara meteskan darah pada kaca
preparat, dan meratakannya sehingga diperoleh film darah yang tipis yang
DAFTAR PUSTAKA
Bahrun, Benefit S. N., Pricilia Y. M., dan Sherwin, R. U. A. S., 2015, Rancang
Bangun Alat Ukur Kadar Hemoglobin dan Oksigen Dalam Darah Dengan
Sensor Oximeter Secara Non-Invasive, Universitas Sam Ratulangit,
Manado.
Hartadi, D., Sumardi, R. Rizal, I., 2004, Simulasi Penghitungan Jumlah Sel Darah
Merah, J. Transmisi, 8(2):1-2
Maskoeri, 2008. . Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Jurusan
Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta.
Ronaldo, D., 2006, Perbedaan Nilai Agregasi Trombosit Antara Sediaan Darah
Segera Dengan Darah Yang Mengalami Penyimpanan Pada Hari
Pertama, Ketiga, dan Kelima, Universitas Diponegoro, Semarang.