Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGUAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

ACARA V

SEL DARAH MERAH

DISUSUN OLEH :

NAMA : CATUR AJENG FEBRIANTI

NIM : E1A021118

KELAS : E / V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
ACARA IV

SEL DARAH MERAH

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui mahasiswa terampil
dalam menghitung jumlah sel darah merah
seseorang.
2. Hari, tanggal praktikum : Senin, 06 November 2023
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi I FKIP,
Univertas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung jumlah sel darah merah
seseorang. Eritrosit adalah sel darah merah. Eritrosit berfungsi untuk mengikat O2 dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Eritrosit berbentuk bundar, pipih dan bikonkaf dengan
diameter 7,5-8 mikron dan tebal 2 mikron.
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utaman darah adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Selain itu, darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa yunani haima yang berarti darah. Darah manusia
berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen yang disebut hemoglobin. Darah pada
tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah
(darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah terdiri dari sel darah merah
dan sel darah putih. Mereka memiliki fungsi yang berbeda-beda. Selain itu, jumlah sel
darah merah dan sel darah putih pada setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Sel
darah merah normal berbentuk pelat, cekung ganda dan berdiameter 8 mikron.
Konsentrasi pada pria lebih besar daripada wanita.
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau sekitar 99% dan
eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai
sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan berperan daalam
mengedarkan oksigen dan penentuan golongan darah,jadi jika pada pengamatan
terdapat 1,22 juta berarti sel darah merahnya kurang,hal ini akan berkaitan dengan
kemampuan Hb dalam mengikat oksigen dan mentransfernya ke bagian tubuh yang
lain.
Dalam praktikum ini ditentukan praktikan yang akan dihitung sel darahnya yaitu Isma,
Ratih, dan Dani untuk mengetahui jumlah eritrosit pada laki-laki dan perempuan.
Salah satu dari ujung jari praktikan disterilkan dengan alcohol 70%. Larutan alkohol
berperan sebagai desinfektan yang mencegah gangguan mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Jari yang dipakai adalah jari manis tangan kiri karena terdapat sedikit
saraf pada ujung jari tersebut. Tangan kiri digunakan dalam percobaan ini dengan
pertimbangan karena jaringan epidermis pada tangan kiri lebih tipis dibandingkan
tangan kanan sehingga pembuluh darah lebih cepat terluka dan darah lebih cepat
keluar. Ujung jari ditusuk dengan jarum lanset. Kemudian dengan cepat darah yang
mengucur keluar dihisap dengan pipet thoma hingga skala 0,5 dan dengan segera
menghisap larutan hayem hingga skala 101. Larutan hayem berfungsi dalam
mengencerkan darah, merintangi pembekuan, bentuk eritrosit terlihat jelas, sedangkan
bayangan leukosit dan trombosit lenyap. Komposisi larutan hayem adalah Natrium
sulfat kristal (5,0 gram), natrium klorida (1,0 gram), merkuri klorida (0,5 gram) dan air
suling (200 ml). Setelah diencerkan dengan larutan hayem maka pipet dikocok agar
tercampur homogen. Campuran darah dan hayem dimasukkan kedalam
hemacytometer untuk diamati dan dihitung jumlah eritrositnya. Dengan menggunakan
larutan Hayem tersebut, darah sekaligus diencerkan 200x menggunakan pipet eritrosit.
Metode yang digunakan adalah metode kamar hitung. Perhitungan hanya dilakukan
pada 5 kamar hitung yaitu 4 kotak ditiap ujung dan 1 kotak paling tengah. Jumlah butir
darah yang berada dalam kamar hitung hanya mewakili sebagian dari banyaknya butir
darah dalam 0,5 mm darah seluruhnya. Sehingga diperlukan perhitungan lebih lanjut
dengan mengalikan faktor pengenceran dan jumlah darah, untuk mendapatkan hasil
akhir dari jumlah darah.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Alat tulis.
b. Hand counter.
c. Mikroskop.
d. Seperangkat hemositometer.
2. Bahan
a. Alkohol 70%.
b. Aquades.
c. Blood lanset.
d. Hayem.
e. Kapas.
f. Kertas filter.
g. Praktikan
h. Tissue.

D. LANGKAH KERJA
Adapun langkah kerja dari praktikum ini, adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Mensterilkan ujung jari yang diambil darahnya dengan alkohol 70%.
3. Menusuk ujung jari dengan blood lanset, membiarkan darah keluar
tanpa dipijat.
4. Menghisap darah dengan pipet sel darah merah sampai angka 0,5, atau
sanpai angka 1, harus diusahakan darah keluar lancer agar tidak putus-
putus didalam pipet.
5. Membersihkan pipet dengan kertas pilter.
6. Melakukan penghisapan larutan hayem sampai angka 101, sehingga
darah diencerkan 200 kali atau 100 kali.
7. Melepaskan pipa karet penghisap dan memegang pipet antara ibu jari
dan telunjuk atau jari tengah. Selanjutnya mengocok dengan memutar-
mutar pergelangan tangan membentuk angka delapan.
8. Membuang beberapa tetes cairan dengan meniup perlahan-lahan,
kemudian meneteskan larutan sel darah merah kekamar hitung
Neubauer yang sudah ada kaca penutupnya.
9. Menghitung jumlah sel darah merah, di bawah mikroskop dengan
bantuan hand counter.
10. Menentukan jumlah sel darah merah per mn kubik dengan rumus:
pengenceran x50 x jumlah sel darah merah dalam 5 kotak.
11. Membandingkan jumlah sel darah merah terhitung dengan jumlah
standart, sehingga dapat di perkirakan kondisi kesehatan seseorang.
12. Memasukkan hasil perhitungan dalam tabel pengamatan.
13. Membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Table hasil pengamatan
No Nama mahasiswa Jenis kelamin Jumlah sel
darah merah

1. M. Ali Rahman Laki-laki 319

2. Cahaya Islamiyah Perempuan 317

3. Mya Azmi Larasati Perempuan 327

F. ANALISIS DATA
1. M. Ali Rahman = 319 x 200 x 50
= 3. 190.000 juta / ml darah
2. Cahaya Islamiyah = 317 x 200 x 50
= 3. 170.000 juta / ml darah
3. Mya Azmi Larasati = 327 x 200 x 50
= 3. 270.000 juta / ml darah

G. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung jumlah sel darah merah
seseorang. Eritrosit adalah sel darah merah. Eritrosit berfungsi untuk mengikat O2 dan
diedarkan ke seluruh tubuh. Eritrosit berbentuk bundar, pipih dan bikonkaf dengan
diameter 7,5-8 mikron dan tebal 2 mikron.
Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utaman darah adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Selain itu, darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa yunani haima yang berarti darah. Darah manusia
berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen yang disebut hemoglobin. Darah pada
tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah
(darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas
berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah terdiri dari sel darah merah
dan sel darah putih. Mereka memiliki fungsi yang berbeda-beda. Selain itu, jumlah sel
darah merah dan sel darah putih pada setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda. Sel
darah merah normal berbentuk pelat, cekung ganda dan berdiameter 8 mikron.
Konsentrasi pada pria lebih besar daripada wanita.
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau sekitar 99% dan
eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai
sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan berperan daalam
mengedarkan oksigen dan penentuan golongan darah,jadi jika pada pengamatan
terdapat 1,22 juta berarti sel darah merahnya kurang,hal ini akan berkaitan dengan
kemampuan Hb dalam mengikat oksigen dan mentransfernya ke bagian tubuh yang
lain.
Dalam praktikum ini ditentukan praktikan yang akan dihitung sel darahnya yaitu Isma,
Ratih, dan Dani untuk mengetahui jumlah eritrosit pada laki-laki dan perempuan.
Salah satu dari ujung jari praktikan disterilkan dengan alcohol 70%. Larutan alkohol
berperan sebagai desinfektan yang mencegah gangguan mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Jari yang dipakai adalah jari manis tangan kiri karena terdapat sedikit
saraf pada ujung jari tersebut. Tangan kiri digunakan dalam percobaan ini dengan
pertimbangan karena jaringan epidermis pada tangan kiri lebih tipis dibandingkan
tangan kanan sehingga pembuluh darah lebih cepat terluka dan darah lebih cepat
keluar. Ujung jari ditusuk dengan jarum lanset. Kemudian dengan cepat darah yang
mengucur keluar dihisap dengan pipet thoma hingga skala 0,5 dan dengan segera
menghisap larutan hayem hingga skala 101. Larutan hayem berfungsi dalam
mengencerkan darah, merintangi pembekuan, bentuk eritrosit terlihat jelas, sedangkan
bayangan leukosit dan trombosit lenyap. Komposisi larutan hayem adalah Natrium
sulfat kristal (5,0 gram), natrium klorida (1,0 gram), merkuri klorida (0,5 gram) dan air
suling (200 ml). Setelah diencerkan dengan larutan hayem maka pipet dikocok agar
tercampur homogen. Campuran darah dan hayem dimasukkan kedalam
hemacytometer untuk diamati dan dihitung jumlah eritrositnya. Dengan menggunakan
larutan Hayem tersebut, darah sekaligus diencerkan 200x menggunakan pipet eritrosit.
Metode yang digunakan adalah metode kamar hitung. Perhitungan hanya dilakukan
pada 5 kamar hitung yaitu 4 kotak ditiap ujung dan 1 kotak paling tengah. Jumlah butir
darah yang berada dalam kamar hitung hanya mewakili sebagian dari banyaknya butir
darah dalam 0,5 mm darah seluruhnya. Sehingga diperlukan perhitungan lebih lanjut
dengan mengalikan faktor pengenceran dan jumlah darah, untuk mendapatkan hasil
akhir dari jumlah darah.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Darah adalah cairan jaringan tubuh yang fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
b. Eritrosit ciri-cirinya berbentuk bulat bikonkaf dengan warna ungu bening,
berdiameter 8mm dengan ketebalan 2mm, tidak memiliki nucleus dan bentuknya
dapat berubah-ubah.
c. Darah mempunyai fungsi antara lain: mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh, mengangkut karbondioksioda dari jaringan tubuh ke paru-paru,
mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut sisa-sisa makanan
dari seluruh jaringan tubuh ke alat-alat ekskresi, mengangkut hormon dari
kelenjar endokrin ke bagian tubuh tertentu, mengangkut air untuk diedarkan ke
seluruh tubuh, menjaga stabilitas suhu tubuh dengan memindahkan panas yang
dihasilkan oleh alat-alat tubuh yang aktif ke alat-alat tubuh yang tidak aktif,
menjaga tubuh dari infeksi kuman dengan membentuk antibody.
d. Pada pria sehat mempunyai kira-kira 5 juta eritrosit dalam setiap mm3 darah
sedangkan wanita sehat mempunyai kira-kira 4.5 juta eritrosit dalam setiap mm3
darah.
e. Jumlah eritrosit pada Dani (laki-laki) yang didapatkan dalam praktikum ini
lebih rendah atau kurang dari normal.
f. Jumlah erirosit pada perempuan yakni Isma sedikit dibawah normal sedangkan
jumlah eritrosit pada Ratih melebihi dari normal.
g. Jumlah eritrosit dalam darah ditentukan oleh beberapa faktor yaitu jenis
kelamin, usia, berat badan, aktivitas, nutrisi, dan faktor lingkungan.
h. Kesalahan perhitungan yang terjadi dalam praktikum ini dapat disebabkan oleh
masalah teknis, sampling, dan peralatan.

2. Saran
-
DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Poedjiadi, Anna.1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Pratiwi, Intan. 2000. Dukes Physiologi of Domestic Animal. Jakarta: Erlangga.

Subowo. 2002. Biologi Sel. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai