Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI RUTIN & LENGKAP

HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

DISUSUN OLEH:
SALWA AMALIYAH (51123031)
KHAIRANI
MAISYA PUTRI HANDAYANI (51123024)
TONY MARTIN (51123038)
EKA REVALINA (51123017)
AMELIA TRHI ARYANI (51123010)
PITRI KHOIRUNNISA (51123003)

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. VERDIANSAH, SpPK, MMRS

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI


LABORATORIUM MEDIK
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI IKEST
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJAR 2023/2024
LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI RUTIN & LENGKAP
HITUNG JUMLAH LEUKOSIT

I. Hari/Tanggal : Selasa, 19 Maret 2024

II. Tujuan
Praktikum hitung jumlah leukosit ini bertujuan untuk mengetahui alat dan
bahan yang di gunakan dalam menghitung jumlahl eukosit serta mengetahui
bagaimana teknik hitung jumlah leukosit.

III. Dasar Teori


Pada tubuh manusia dewasa volume darah mencapai 7% dari berat badan.
Darah adalah jaringan yang berbentuk cair dan terdiri dari dua bagian, yaitu
plasma darah dan korpuskuli. Fungsi utama darah adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel –sel di seluruh tubuh. Darah juga mengandung nutrisi,
mengangkut zat –zat sisa metabolisme, dan berbagai bahan penyusun sistem
imun dengan tujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Terdapat
tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit) atau platelet (Dwi Aridya et al., 2023).
Darah merupakan komponen penting dalam penilaian kondisi fisiologis
tubuh. Darah berupa cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Darah manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme,dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang

1
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen (Rahmita & Basri,
2023).
Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah kantung hemogoblin
terbungkus membrane plasma yang mengangkut O2 dalam darah. Leukosit (sel
darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut dalam darah tempat
cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab penyakit. Trombosit
penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari pembuluh yang
cedera. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh
akan terganggu pula (Fitryadi & Sutikno, 2017).
Darah membentuk sekitar 8% berat tubuh total dan memiliki rata-rata 5
liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria.. Warna merah pada darah disebabkan
oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratori protein) yang mengandung
besi dalam bentuk heme, yang akan merupakan tempat terikatnya
molekulmolekul oksigen. Kerena darah sangat penting, harus terdapat
mekanisme yang dapat memperkecil kehilangan darah apabilakerusakan darah.
Tanpa darah, manusia tidak dapat melawan infeksi atau kuman penyakit dan
bahan-bahan sisa yang dihasilkan tubuh tidak dapat dibuang (Andriyanto,2019).
Terdapat dua jenis pembuluh darah, yang mengalir darah ke seluruh
tubuh, yaitu arteri dan vena. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah,
yang mengandung oksigen dari jantung dan paru-paru menuju ke seluruh tubuh.
Sedangkan vena adalah pembuluh yang membawa darah mengalir kembali ke
jantung dan paru-paru. Darah yang mengalir melalui kedua pembuluh tersebut
terdiri atas tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah(eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit) yang terpendam dalam cairan
kompleks. Plasma sendiri berupa cairan, 90% terdiri dari air yang berfungsi
sebagai medium untuk mengangkut berbagai bahan dalam darah (Andriyanto,
2019).

IV. Alat dan Bahan


Alat :
1. APD Lengkap

2
2. Tabung sampel darah
3. Haemocytometer
4. Bilikimproved neubauer
5. Mikroskop cahaya
6. Micropipet + Tip
7. Tabung reaksi
8. Cover glass
9. Wadah limbah
10. Tissue
Reagen
1. Alkohol 70%
2. Larutan turk
Bahan Pemeriksaan
1. Darah Vena

V. Prosedur Kerja
1. Mengisi pipet leukosi
1) Isap darah dengan pipet leukositsampai tepat tanda 0,5
2) Kelebihan darah diujung pipet dihapus dengan tisu
3) Memasukkan pipet kedalam larutan turk sambil menahan darah pada
garis tanda tadi.
4) Hisap larutan truk sampai tanda 11
5) Kocok pipetselama 15-30 detik
6) Jika tidak segera dihitung, letakkan dalam sikap horizontal
2. Mengisi kamar hitung
1) Letakkan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutup yang terpasang
mendatar
2) Kocok pipet yang telah diisi selama 3 menit
3) Buang cairan yang ada dalam pipet leukosit 3-4 tetes. Sentuhkan ujung
pipet pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir
kacapenutup, dengan sudut 30 sudut
4) Biarkan selama 2-3 menit agar leukosit mengendap

3
3. Menghitung jumlah leukosit
1) Gunakan lensa objectif 10X
2) Hitungsemua leukosit dalam 4 bidang besar yang ada pada sudut-sudut
3) Sel yang menyinggung garis kiri dan garis batas sebelah kanan dan garis
bawah tidak boleh dihitung.

VI. Hasil

(Gambar 1. Bidang Hitung Jumlah Leukosit)

Jumlah Leukosit Yang Dihitung Dalam 4 Bidang Besar (1,2,3,4)


= 62 + 56 + 72 + 68
= 258

Jumlah Leukosi = Jumlah Leukosit x Faktor Pengencer


Volume Yang Dihitung (µl)
= N x 20 µl
0,4
= 50 N / µl darah

Jumlah Leukosit = 258 x 50


= 12.900 / µl

VII. Pembahasan
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan
hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai

4
penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit
adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam. Walaupun
demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang
berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut
dapat berjalan. Maturasi / hematopoesis dari sel leukosit adalah sebagai
berikut:
Stem cell (myeloid)→ myeloblast promyelocyte metamyelocyte band
granulocyte segmented granulocyte (neutrofil, cosinofil, basofil).
Fungsi umum leukosit sebagai berikut:
1. Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yng
dilakukan oleh neutofil dan monosit.
2. Reparatif yaitu memperbaiki jaringan yang rusak yang dilakukan oleh
basofil. Fungsi khusus leukosit sebagai berikut:
3. Neutrofil berperan dalam fagositosis.
4. Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit
alergi.
5. Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan
setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada
reaksi hipersensitivitas segera.
6. Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel (sel B sel T) sel B
memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas
seluler. Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler
Kondisi yang berubah setiap saat akan mengakibatkan perubahan
fisiologis yang akan berakibat juga pada perubahan nilai hematologi.
Sebagai contoh, manusia yang terkena infeksi bakteri secara akut akan
memperlihatkan perubahan suhu tubuh. Perubahan ini akibat aktivitas
sistem kekebalan tubuh yang bekerja melawan agen penyakit. Jikadilihat
dari nilai hematologi, jumlah leukosit dalam darah akan mengalami
peningkatan.
Respon leukosit muncul pada keadaan fisiologis normal dan patologis
Manifestasi respon leukosit berupa penurunan atau peningkatan salahsatu
atau beberapa jenis sel leukosit Informasi ini dapat memberikan petunjuk

5
terhadap kehadiran suatu penyakit dan membantu dalam diagnosa penyakit
yang diakibatkan oleh agen tertentu.
Hitung leukosit adalah menghitung jumlah leukosit per
milimeterkubik atau mikroliter darah. Leukosit merupakan bagian penting
dari sistem pertahanan tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau
jaringan asing, sehingga hitung jumlah leukosit merupakan indikator yang
baik untuk mengetahui respon tubuh terhadap infeksi. Terdapat dua metode
yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara automatik
menggunakan mesin penghitung sel darah (hematology analyzer) dan cara
manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan mikroskop.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah leukosit pada
seseorang, seperti jenis kelamin, usia, tempat tinggal (ketinggian), dan
kondisi tubuh seseorang.
Peningkatan jumlah (Leukositosis): Infeksi akut (pneumonia,
tuberkulosis, meningitis, apendisitis, tonsilitis, pielonefritis, peritonitis,
pankreatitis, divertikulitis, septikemia, demam rematik), leukemia, nekrosis
jaringan (infark miokardial, sirosis hati, luka bakar, kanker organ,
emfisema, ulkus peptikum), penyakit kolagen, anemia hemolitik dan sel
sabit, penyakit parasitik, stress (pembedahn, demam, kekacauan emosional
yang berlangsung lama). Pengaruh Obat: Aspirin, heparin, digitalis,
epinefrin, lithium, histamin, antibiotik (ampisilin, eritromisin, kanamisin,
metisilin, tetrasiklin, vankomisin, streptomisin), senyawa emas,
prokainamid, triamteren, alopurinol, kalium iodida, derivat didantoin,
sulfonamid.
Penurunan jumlah (Leukositopenia): Penyakit hematopoetik (anemia
aplastik. anemia pernisiosa, hipersplenisme, penyakit Gaucher), infeksi
virus, malaria, agranulositosis, alkoholisme, SLE, artritis rheumatoid.
Pengaruh Obat Antibiotik (penisilin, sefalotin, kloramfenikol),
asetaminofen, sulfonamid, propiltiourasil, barbiturat, agen kemoterapi
kanker, diazepam, diuretik, klordiazepoksid, agen hipoglikemik oral,
indometasin, metildopa, rifampin, fenotiazin
Kesalahan-kesalahan pada tindakan menghitung leukosit:

6
1. Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet tidak tepat, jika:
a. Bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah
b. Tidak mencapai garis tanda 0.5
c. Memakai pipet basah
d. Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah diisap karena
melewati garis tanda
2. Pengenceran dalam pipet salah:
a. Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam
botol berisi larutan Turk
b. Tidak menghisap larutan Turk tepat sampai garis tanda 11. g. Terjadi
gelembung udara dalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk
c. Terbuang sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada
waktu mencabut karet penghisap pipet
3. Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
4. Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung
5. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar
hitung

VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini kita dapat mengetahui dan
memahami apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam hitung jumlah
leukosit. Serta mampu memahami lebih baik tentang teknik hitung jumlah
leukosit

IX. Daftar Pustaka


Andriyanto, E. (2019). Pengenalan Penyakit Darah Pada Citra Darah
Menggunakan Logika Fuzzy. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Asia,
5(2), 1–7.
Dwi Aridya, N., Yuniarti, E., Atifah, Y., & Alicia Farma, S. (2023). The
Differences Erythrocyte and Hemoglobin Levels of Biology Students
and Sports Students Universitas Negeri Padang Perbedaan Kadar
Eritrosit dan Hemoglobin Mahasiswa Biologi dengan Mahasiswa

7
Olahraga Universitas Negeri Padang. Jurnal Serambi Biologi, 8(1),
38–43.
Fitryadi, K., & Sutikno, S. (2017). Pengenalan Jenis Golongan Darah
Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron. Jurnal Masyarakat
Informatika, 7(1), 1–10. https://doi.org/10.14710/jmasif.7.1.10794
Nasrullah, N., Isroli, I., & Sugiharto, S. (2020). Pengaruh Penambahan Jamu
dalam Ration terhadap Profil Darah Putih dalam Darah Ayam Petelur.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15(3), 315–319.
https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.3.315-319
Rahmita, & Basri, R. F. (2023). Penyuluhan Kegunaan Darah dan Komponen
Darah Pada Masyarakat Lingkungan Pattitangngang, Kecamatan
Mappakasunggu Kabupaten Takalar. Jurnal Pengabdian Mandiri,
2(3), 310–324. https://bnr.bg/post/101787017/bsp-za-balgaria-e-pod-
nomer-1-v-buletinata-za-vota-gerb-s-nomer-2-pp-db-s-nomer-12
Wijaya, W., Eranto, M., & Alfarisi, R. (2020). Perbandingan Jumlah Leukosit
Darah Pada Pasien Appendisitis Akut Dengan Appendisitis Perforasi.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 341–346.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.288

Anda mungkin juga menyukai