Disusun oleh:
Regina
10619014
Kelompok 11
Asisten:
10618005
BANDUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 HIPOTESIS
Hipotesis dari praktikum ini adalah:
1. Ditemukannya semua jenis sel darah pada apusan darah mencit
2. Sel darah merah tidak mempengaruhi nilai Mean Corpuscular Volume
(MCV)
3. Tinggi-rendahnya parameter MCV, MCH, dan MCHC diakibatkan adanya
penyakit anemia.
4. Metode Sahli merupakan metode yang tepat untuk melihat ketelitian hasil
konsentrasi hemoglobin,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Monosit dan limfosit merupakan jenis leukosit yang tidak bergranula atau
agranula. Monosit memiliki ciri-ciri ukuran yang cukup besar bila dibandingkan
dengan sel leukosit lainnya dengan ukuran diameter 15 𝜇𝑚 nukleusnya
mempunyasi bentuk seperti “kidney-bean shape” dan sitoplasmanya bewarna
pucat. Monosit memiliki peran sebagai makrofag, yaitu agen yang memfagositosis
sel-sel asing yang bersifat patogen. Limfosit merupakan jenis sel agranula lainnya.
Terdapat 20% - 30% sel limfosit di dalam tubuh dan memiliki ciri – ciri bentuk
bulat dan nukleusnya juga berbentuk bulat. Limfosit dibagi menjadi tiga jenis
berdasarkan fungsinya yaitu: sel T, sel B, dan sel pembunuh (Natural Killer Cells/
NK Cells). Sel T berperan sebagai pengaktif imun tubuh bila ada serangan patogen
yang masuk ke dalam tubuh, sel B berfungsi sebagai penghasil antibodi yang
disalurkan melalui pembuluh darah, pembuluh limpa untuk mekanisme pertahanan
dari serangan patogen. Kemudian sel pembunuh memiliki peran sebagai
penghancur sel-sel asing berupa patogen dan juga sel-sel kanker (Martini et al.,
2012).
Trombosit atau platlet merupakan bagian dari sel darah yang memiliki peran
untuk mekanisme hemostasis atau mekanisme pembekuan darah. Trombosit
merupakan perkembangan dari sel megakariosit yang diproduksi di sum-sum tulang
merah. Pembentukan trombosit dan megakariosit dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti: trombopoietin (TPO) atau hormon peptide yang dihasilkan oleh ginjal
untuk meningkatkan produksi platlet, lalu faktor lainnya ada interleukin (IL-6), dan
multi – CSF untuk meningkatkan produksi platlet dan perkembangan megakariosit.
Terdapat sekitar 150.000 – 500.000 trombosit yang ada di dalam tubuh manusia dan
sel trombosit memiliki ukuran diameter sekitar 4 𝜇𝑚. Selain berperan dalam proses
pembekuan darah, trombosit juga memiliki fungsi sebagai koagulan atau
penggumpalan darah yang melibatkan fatktor yaitu ion Ca2+ dan ion-ion lainnya.
Proses pemnggumpalan darah inilah yang kemudian mengakibatkan adanya
hemostasis (Holinstat, 1999; Martini et al., 2012)
Pada leukosit, faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah sel terutama pada
peningkatan kadar leuokosit dalam tubuh adalah adanya infeksi bakteri, virus,
atau parasit yang menyerang imun tubuh. Hal ini dikarenakan sesuai fungsi dari
leukosit sendiri yaitu sebagai imunitas tubuh, jadi ketika ada benda asing berupa
patogen yang masuk kedalam tubuh, maka leukosit akan memperbanyak jumlah
sel untuk membantu menyerang sel patogen tersebut. Sedangkan faktor yang
dapat menurunan jumlah leukosit adalah adanya paparan radiasi, kekurangan
vitamin B12, stress, masa kehamilan, dan hipotirodisme (Tortora & Derrickson,
2014).
(https://www.genome.gov/genetics-glossary/Sickle-Cell-Disease)
METODOLOGI
ALAT BAHAN
Kalkulator Akuades
Mikroskop cahaya
3.2 CARA KERJA
3.2.1. PEMBUATAN PREPARAT APUSAN DARAH
Untuk pembuatan preparat apusan darah, langkah pertama yang
dilakukan adalah setetes darah ditempatkan di daerah ujung kaca objek.
Kemudian salh satu sisi kaca objek lain ditempatkan di atas kaca objek yang
telah ditetesi darah dengan kemiringan 30-450. Lalu kaca objek tersebut
digeserkan hingga menyentuh darah sehingga darah menyebar sepanjang
sisi kaca objek yang bersentuhan dan kaca objek tersebut digeserkan
kembali secara berlawanan arah sehinga terbentuk apusan darah. Apusan
darah yang terbentuk sebaiknya tipis dan terbentuk degradasi warna darah
dan kemudian apusan difiksasi dengan cara membiarkan apusan tersebut
mengering. Setelah kering, apusan diwarnai menggunakan pewarna Giemsa
dan kemudian ratakan pewarnaan dan dibiarkan hingga kering.
11−1
Pengenceran = = 10
1
Σ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑥 10
` = 4 𝑥 1 𝑥 0.1
3.2.2.3 PENGUKURAN KONSENTRASI HEMOGLOBIN
DENGAN METODE SAHLI
Untuk pengukuran konsentrasi hemoglobin dengan metode
Sahli, hal pertama yang dilakukan adalah tabung hemoglobinomer
disiapkan dan HCL 1 N diisi sampai ke skala terendah (2 gm%,
marking kuning). Kemudian darah dihisap menggunakan pipet
khusus alat ukur Sahli sampai skala 20𝜇l dan darah kemudian
diteteskan ke dalam tabung hemoglobinometer dan dihomogenisasi.
Lalu warna larutan yang terbentuk dibandingkan dengan larutan
standar hemoglobin dalam tabung standar di sebelah tabung sampel
dan ditunggu hingga 10 menit. Setelah itu, larutan sampel ditetesi
lagi dengan akuades dan dihomogenisasi hingga warnanya
sebanding dengan warna larutan standar. Setelah warna larutan
sampel sebanding dengan warna larutan standar, skala pada tabung
sampel diamati tanpa mengangkat stirrer. Konsentrasi hemoglobin
sampel darah ditentukan dalam satuan g/dL dan pastikan dari
meniskus bawah.
Tabel 4.1 Hasil Apusan Darah dan Morfologi Sel Darah Mencit (Mus musculus)
Perbesaran
No. Sel Darah Hasil Apusan Darah Morfologi
Mikroskop
- Bentuk bulat
- Warna merah
1. Eritrosit 100X - Tidak ada nukleus
- Bentuknya seperti
Gambar 4.1 Eritrosit Mencit (Mus
cakram bikokaf
musculus)
- Bentuk tidak
teratur
- Berukuran lebih
2. Trombosit 100X
kecil
Gambar 4.2 Trombosit Mencit (Mus
musculus)
- Berukuran besar
- Nukleusnya
berlobus
3. Neutrofil 100X - Bergranula
- Sitoplasma
Gambar 4.3 Neutrofil Mencit (Mus berwarna
musculus)
transparan
- Nukleus
4. Limfosit 100X berbentuk bulat
- Berukuran besar
- Sel bergranula
- Memiliki lobus
6. Eosinofil 100X pada nukleusnya
- Biasanya
Dalam menghitung jumlah sel darah merah atau eritrosit untuk 10 ekor
mencit (Mus musculus) dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut:
101−1
Pengenceran = = 200
0,5
1. 412 4.120.000
2 812 8.120.000
3. 819 8.190.000
4. 829 8.290.000
5. 789 7.890.000
6. 765 7.650.000
7. 876 8.760.000
8. 578 5.780.000
9. 489 4.890.000
11−1
Pengenceran = = 10
1
Σ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑥 10
` = 4 𝑥 1 𝑥 0.1
1. 556 13.900
2 490 12.250
3. 240 6.000
4. 258 6.450
5. 367 9.175
6. 295 7.375
7. 242 6.050
8. 151 3.775
9. 84 2.100
Tabel 4.4 Hasil Kompilasi Data Perhitungan Hemoglobin, Volume Hematokrit, MCV,
MCH, dan MCHC
Tabel 4.5 Hasil Mean, Standar Deviasi, dan Range dari Parameter Hematologi
GRAFIK HEMATOKRIT
120.00%
100.00%
Jumlah Hematokrit
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mencit
Hemobglobin (g/dL)
25
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mencit
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-2000000
Mencit
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-5000
Mencit
150.000
MCV (fL)
100.000
50.000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mencit
GRAFIK MCH
100.000
80.000
60.000
MCV (fL)
40.000
20.000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(20.000)
(40.000)
Mencit
GRAFIK MCHC
200.000
150.000
MCHC (g/dL)
100.000
50.000
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(50.000)
Mencit
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Dalam membuat apusan darah mencit diperlukannya setetes darah yang
ditempatkan pada kaca objek, lalu salah satu kaca objek lainnya
menggeser kaca objek yang terdapat tetesan darah secara berlawanan
arah sehingga terbentuk apusan darah, kemudian apusan dikeringkan
dan diberi pewarna Giemsa.
2. Jenis-jenis sel darah berdasarkan sampel preparat hasil literatur
ditemukan eritrosit, trombosit, neutrofil, eosinofil, monosit, dan limfosit
3. Dalam menentukan nilai parameter hematologi dapat menggunakan
hemasitometer dalam menghitung jumlah eritrosit dan leukosit,
menggunakan matode Sahli untuk menentukan konsentrasi hemoglobin,
dan menggunakan metode Wintrobe untuk mengukur volume
hematokrit
4. Gelombang pada EKG terdiri dari gelombang P yang menunjukan
adanya depolarisasi atrium, gelombang QRS kompleks yang
menunjukan adanya depolarisasi ventrikel, dan ada gelombang T yang
menunjukan adanya repolarisasi ventrikel
DAFTAR PUSTAKA
Cafasson, J. (2018). Red Blood Cell Count (RBC): Purpose, Procedure, and
Preparation. Retrieved October 13, 2020, from Healthline website:
https://www.healthline.com/health/rbc-count
Healio. (2017). What is Hematology? Retrieved October 10, 2020, from HemOnc
Today website: https://www.healio.com/news/hematology-
oncology/20120331/what-is-hematology
Hedrich, H. (2012). The Laboratory Mouse. In The Laboratory Mouse (2nd ed.).
https://doi.org/10.1016/C2009-0-60982-X
Kone, B., Maiga, M., Baya, B., Sarro, Y., Coulibaly, N., Kone, A., … Siddiqui, S.
(2017). Establishing Reference Ranges of Hematological Parameters from
Malian Healthy Adults. Journal of Blood & Lymph.
https://doi.org/10.4172/2165-7831.1000154.Establishing
Reste, T. I., Porfirio, L. C., de Souza, A. S., & Silva, I. S. (2014). Hematology of
Swiss Mice (Mus musculus) of Both Genders and Different Ages. Acta
Cirurgica Brasileira, 29(5), 306–312. https://doi.org/10.1590/S0102-
86502014000500004
Saputro, D. A., & Junaidi, S. (2015). Pemberian Vitamin C Pada Latihan Fisik
Maksimal Dan Perubahan Kadar Hemoglobin Dan Jumlah Eritrosit. JSSF
(Journal of Sport Science and Fitness), 4(3).
Walker, H., & Hall, W. (1990). Clinical Method: The History, Physical, and
Laboratory Examinations (3rd ed.).
https://doi.org/10.1001/archinte.140.1.135a
Walker, H., Hall, W., & Hurst, J. (1990). Clinical Methods: The History,
Physical, and Laboratory Examinations (3rd, Ed.).
https://doi.org/10.1097/00000542-196707000-00028
WebMD. (n.d.). Low White Blood Cell Count: 6 Possible Causes for a Low
WBC. Retrieved October 13, 2020, from
https://www.webmd.com/cancer/white-blood-cell-count-low#1